Siapa yang tak kenal dengan ana? Sang jawara The International dua kali berturut-turut ini bernama lengkap Anathan Pham atau lebih dikenal dengan julukan ana. Bila kamu masih belum kenal, ia adalah seorang pemain profesional Dota 2 untuk tim OG.
Berasal dari Australia, ia memiliki karir yang cemerlang di dunia kompetitif Dota 2. Bagaimana tidak? Bersama dengan OG, ia berhasil menjadi champion dari 4 ajang turnamen prestisius Dota 2, yaitu Boston Major 2016, Kiev Major 2017, dan The International 2018 & 2019.
Dengan Aegis of Champion yang sudah diraihnya, sudah tidak terhitung berapa pundi-pundi dolar yang didapatnya. Namun, sebuah situs penghitung pendapatan atlet-atlet olahraga elektronik, Esports Earnings, mengungkapkan bahwa ana secara keseluruhan telah meraup sedikitnya 6 juta dolar sepanjang karirnya di Dota 2.
Sebelum berlabuh ke OG, ana sempat tergabung ke dalam Invictus Gaming. Pencapaiannya pun tergolong cukup mapan.
Di tahun 2016, ana mulai bermain untuk OG, hingga tahun 2019. Suka dukanya dalam mengarungi lautan kompetitif Dota 2 ini pun sudah tidak terbendung lagi hingga akhirnya ia memberi kabar yang cukup menegangkan.
Bersama dengan OG, ia telah mencicipi banyak turnamen elit di luar The International, seperti ESL One, EPICENTER Major, dan StarLadder. Akan tetapi layaknya sebuah permulaan, ia selalu diiringi dengan sebuah akhir.
ana “mundur sementara” dari tim OG
Namun, berita ini sesungguhnya bukan yang pertama kalinya muncul. Sebelumnya, ketika ana pertama kali mengikuti The International dan selesai bukan sebagai juara, melainkan di urutan ke 7-8; ia sempat terpukul dan menyatakan bahwa ia ingin mengambil jeda di dunia kompetitif Dota.
Ia pun resmi keluar dari tim OG di bulan Agustus 2017. Akan tetapi, perjalanannya di Dota 2 tidak hanya sampai di sana. Ia juga sempat bergabung ke tim lain meski hanya untuk periode singkat, yaitu Echo International.
Setelah Fly dan S4 pergi meninggalkan OG, ana pun kembali ke tim yang membawanya kepada kesuksesan. Kali kedua mengikuti The International, roster OG yang dilengkapi oleh ana, N0tail, Topson, 7ckngMad, dan Jerax ini akhirnya berhasil membawa mereka kepada kemenangan setelah melawan LGD Gaming di babak final.
Setelah kemenangan perdana di The International, lagi-lagi ana ingin mengambil jeda dari Dota 2. Ia pun kemudian masuk menjadi roster inactive.
Setelah melewati seluk-beluk kesibukannya yang lain, ana kembali aktif di tim OG di bulan Maret 2019.
Di The International 2019 (TI9), OG kembali berperang melawan para wajah lama di Dota 2. Dengan menggunakan hero carry andalan ana, OG berhasil kembali ke babak grand final, dan kembali mengangkat Aegis!
Setelah OG menikmati masa euforianya, kini ia harus kembali berhadapan dengan realita pahit. Tidak hanya Anatham ‘ana’ Pham yang berjeda, rekan sepermainannya Jesse “JerAx” Vainikka juga menyatakan untuk pensiun dari ajang kompetitif Dota 2! Sungguh sebuah pukulan.
OG tanpa ana? Apa bisa?
Sebelumnya, tepat setelah The International 2018, ana sempat berhenti sejenak dari tim OG. Kala itu, ana digantikan oleh Per Anders Olsson “Pajkatt” Lille dan juga Igor “iLTW” Filatov; namun hasilnya kurang memuaskan.
25 Januari 2020 merupakan hari dimana ana resmi “jeda” dari tim OG, dan juga JerAx sehari setelahnya. Tidak hanya mereka berdua, Sebastian “Ceb” Debs juga turut mundur dari roster aktif.
Yang saat ini mengisi kekosongan posisi ana di position 1, tidak lain adalah Sumail Hassan dari tim Evil Genius. Tidak hanya SumaiL, MidOne dan Saksa juga turut hadir untuk membantu OG menemukan identitasnya sebagai tim juara kembali.
ana yang kini tidak mengikuti ESL One Los Angeles, merencanakan tanggal kembalinya ke Dota di periode 2020-21 Dota Pro Circuit nantinya. Bisa jadi ini adalah momen keberuntungan bagi tim lain untuk mengalahkan OG tanpa ana.
Ya, ini jelas sebuah kabar baik bagi tim yang tidak ingin berhadapan dengan ana, sebab di tengah wabah Corona yang berdampak pada keberlangsungan turnamen esports, tidak semua tim mampu untuk mengerahkan full power-nya.
Hal ini juga terjadi pada OG yang harus merelakan MidOne untuk digantikan sementara oleh Neta “33” Shapira dari Alliance untuk mengikuti ESL One LA Online League.
Meskipun ana saat ini sudah tidak aktif, namun statusnya masih belum menjadi free agent yang bisa dicaplok oleh tim lain. Ia masih merupakan bagian dari OG. Kepergian sementara ana dari OG ini pun disambut baik oleh OG melalui cuitan resminya di Twitter.
Our carry player and Io god @anadota99 will extend his break and come back for the next season.
Rest well Anathan!#DreamOG pic.twitter.com/Ry7Pr8KdZi
— OG (@OGesports) January 25, 2020
Apa yang dilakukan ana ini tentu membuat ngiler banyak orang, sebab setelah ia menang The International 8, ia mengambil jeda, dan kemudian kembali untuk The International 9. Sungguh sebuah fenomena yang hanya bisa dilakukan oleh ana, sang Dota 2 part-time pro player.
(Disunting oleh Satya Kevino)