Berawal dari gathering
Tidak terasa, komunitas AOV Medan sudah berumur satu tahun! Berawal dari kesukaan bersama, Jesica dan temannya memutuskan untuk membentuk Komunitas AOV Medan. Pada awal berdirinya, komunitas ini tidak berjumlah lebih dari satuan orang, namun kini teman-teman komunitas AOV Medan sudah mencapai lebih dari 250 keanggotaan.
Walau sudah cukup banyak, komunitas ini tidak menutup segala kemungkinan untuk teman-teman yang tinggal di Medan dan sekitarnya untuk bergabung. Untuk informasi lebih lanjut, dapat dilihat dari Instagram Komunitas AOV Medan, yaitu @aovmedan, atau LINE ID dari salah satu pengembang Komunitas AOV Medan, Jesica, @jesicaong.
Kegiatan Komunitas AOV Medan
Seiring dengan berjalannya Komunitas AOV Medan, pastilah kegiatan yang dilakukan juga semakin banyak dan berkembang. Kegiatan yang dilaksanakan tidak hanya gathering semata, pernah juga komunitas ini mengadakan nonton bareng, mini tournament, dan juga big event.
Fun Gathering Arena of Valor Kota Medan
Tepat pada tanggal 13 Agustus 2017, Komunitas AOV Medan mengadakan gathering disalah satu tempat makan di kota Medan, Warung Robamee yang berada di jalan Wahidin. Tentunya acara ini menarik sekali, bagaimana tidak, teman yang hadir pada acara ini bahkan mencapai 50 orang lebih teman komunitas yang juga didukung oleh Garena Indonesia, Arena of Valor Indonesia, Medan Gamers, Medan Fakka, dan juga Zolee Design.
Battle Of Valor 2017 Qualifier Medan
Perkembangan pesat komunitas ini dapat terlihat dari saling bertemu dan bertegur sapa antar teman-teman Komunitas AOV Medan. Battle of Valor 2017 ini adalah salah satu turnamen besar yang diikuti oleh 66 tim yang mendaftar.
Pada tanggal 25 September 2017, antusiasme dari para peserta dan penonton sungguh memeriahkan acara. Tidak sedikt juga yang mendukung keberlangsungan turnamen ini, baik dari Thamrin Plaza, D’ Loft, dan Timezone.
Kesuksesan acara juga tidak lepas dari dukungan teman –teman Medan Gamers dan Medan Fakka. Pertandingan pun terus berlangsung hingga melahirkan pemenang yang membawa pulang titel Juara 1, yaitu WRS 2 Fakka; Juara 2, Gaurda Imba; Juara 3, KamMantan; dan Juara 4, Route77.
Nonton Bareng Party Asian Games 2018
Tidak mau ketinggalan dengan keseruan esports dan Asian Games, Komunitas AOV Medan juga turut serta dalam kegiatan nonton bareng acara Asian Games di bulan Agustus lalu. Kegiatan ini bertepatan ketika dunia esports akhirnya menjadi lirikan di acara ajang besar Asian Games.
Kegiatan nonton bareng ini dilaksanakan di suatu cafe di Kota Medan, pada tanggal 26 Agustus 2018. Antusiasme dari teman-teman Komunitas AOV Medan, sungguh real.
Motivasi yang menggerakkan Komunitas AOV Medan
Sebagai seorang penggerak, Jesica merasa bahwa perlu adanya wadah untuk teman-teman yang menggemari judul esports Arena of Valor (AOV) untuk saling bertegur sapa, berlatih bersama, dan bertukar pikiran.
Jesica juga meyakini bahwa suatu saat Komunitas AOV Medan ini akan menjadi komunitas yang besar.
Komunitas ini memiliki tujuan yang jelas. Hal ini terlihat dari dilaksanakannya acara rutin gathering, penyelenggaraan kompetisi secara rutin, dan juga mengasah skill. Semua ini dengan harapan agar Komunitas AOV Medan semakin berkembang khususnya dalam mengasah kemampuan tiap-tiap anggotanya.
Diharapkan kelak, akan ada anggota dari Komunitas AOV Medan yang dapat menorah prestasi di ajang bergengsi turnamen AOV Garena Indonesia, maupun turnamen skala internasional.
Suka duka Komunitas AOV Medan
Dalam sebuah perjalanan, tentunya ada lika-liku yang harus dihadapi dalam pertumbuhan sebuah komunitas. Sama dengan yang dihadapi oleh teman-teman AOV Medan. Walau saat ini belum ada pencapaian yang terlihat cukup signifikan, semangat yang dimiliki tetap harus dijaga.
Kesulitan berkomunikasi dan terlihat cuek juga menjadi sebuah hal lumrah, dimana rasa jenuh dalam mengembangkan sebuah komunitas pasti sejenak dapat terlintas. Apalagi jika berbicara mengenai dukungan dan sponsor, membutuhkan tenaga ekstra untuk benar-benar mendapatkannya. Namun yang pasti, Garena Indonesia adalah salah satu pendukung yang selalu ada.
Perkembangan esports di kota Medan
Sama dengan kota-kota lainnya, perkembangan esports di Medan juga tidak terlalu mengalami perkembangan yang berarti. Tidak semua masyarakat mengerti akan lanskap industri esports yang sedang banyak ditekuni oleh kalangan muda kala ini.
Begitu juga dengan peran pemerintahan terkait esports, sampai ini belum ada peran yang cukup signifikan yang dirasakan oleh teman-teman Komunitas AOV Medan.
Kecurangan dalam bermain tentu masih ditemukan, namun dalam Komunitas AOV Medan, tentunya saling mengingatkan satu sama lain untuk menjauhkan diri dari hal kecurangan, maupun perjudian.
Biarlah dunia esports ini menjadikan teman komunitas semakin berkembang, terutama dalam hal kecakapan bermain yang diharapkan akan membawa anggota komunitas ke jenjang yang lebih tinggi lagi dalam berkompetisi.
Pandangan Komunitas AOV Medan terhadap isu-isu seputar industri esports
Jesica, selaku salah satu pengembang AOV Medan, beropini bahwa pendidikan masih menjadi salah satu hal yang lebih diutamakan dibandingkan bermain, sekalipun permainan AOV ini juga memiliki kesempatan karir yang jelas di masa depan, layaknya atlet esports dunia.
Jesica meyakini bahwa, sebaiknya mereka yang belum menyentuh umur 17 tahun, agar kiranya dapat lebih fokus dan mengutamakan pendidikan terlebih dahulu, kemudian baru menekuni karir di esports.
Harapan Komunitas AOV Medan ke depannya
Segala sesuatu yang dibangun dari awal, pasti memiliki angan untuk menjadi besar. Sama halnya dengan Komunitas AOV Medan. Jesica beserta rekan komunitas lainnya berharap agar kelak komunitas ini berkembang semakin pesat, tidak hanya saling merangkul teman AOV yang memiliki visi dan misi yang sama ke depannya, namun juga keinginan untuk mencapai skill yang lebih mumpuni untuk menuju pertandingan kancah nasional, hingga internasional.
Angan jangka panjang inilah yang membuat Komunitas AOV Medan tidak lelah untuk berlatih melalui kompetisi ke kompetisi. Dengan demikian, pastilah kelak satu persatu segala ambisi dan harapan mampu dicapai.
(Disunting oleh Daniel Satria)