Masih ingat dengan komunitas AOV yang ada di pulau Dewata? Kali ini, tim Esportsnesia kembali berhasil mewawancarai teman-teman dari Komunitas AOV Blitar Raya di Jawa Timur. Penasaran dengan cerita komunitas mereka? Yuk kita simak sama-sama!
Awal Terbentuknya AOV Blitar Raya
โPada awalnya sih, karena kita punya hobi bermain Arena of Valor barengโ, sahut Dina, sang sekretaris dari Komunitas AOV Blitar Raya. Dimulai dari kesukaan bermain bersama, teman-teman komunitas awalnya hanya berkomunikasi lewat kontak WhatsApp saja.
Namun, salah seorang anggota menginisasikan diadakannya sebuah pertemuan agar kedekatan antar pemain di hobi yang sama ini dapat semakin dekat. Bergerak dari sana, dilaksanakanlah gathering pertama, yaitu pada tanggal 11 November 2017 lalu.
Kedekatan saat pertemuan tersebut berujung pada sebuah keputusan. Dengan kesepakatan bersama, teman-teman Komunitas AOV Blitar Raya meresmikan komunitas mereka tepat di hari yang sama.
Di hari itu juga, komunitas ini menuntaskan segala peran-peran penting seperti ketua, wakil ketua, serta sekretaris yang akan mempermudah berjalannya komunitas.
Lalu, bagaimana pemain AOV lainnya di Blitar yang ingin bergabung?
Sama seperti komunitas lainnnya, teman-teman Komunitas AOV Blitar Raya ini akan sangat senang jika mendapatkan teman baru, apalagi jika teman tersebut memiliki hobi yang sama bermain AOV.
Bagi teman-teman yang tinggal di Blitar Raya dan sekitarnya bila ingin ikut menikmati suasana keseruan bermain bareng AOV, bisa langsung mengirimkan pesan via Instagram di @aov_blitar_raya.
Kegiatan Komunitas AOV Blitar Raya
Acara gathering pertama Komunitas AOV Blitar Raya merupakan hari terbentuknya komunitas ini. Lembaran sejarah komunitas ini dimulai pada 11 November 2018.
Setelahnya, kegiatan kedua dari komunitas ini berlangsung pada Februari 2018, dan tidak perlu menunggu waktu yang lama, komunitas ini melaksanakan turnamen pertama mereka. Turnamen yang diikuti oleh kisaran 20 tim ini pun berlangsung dengan meriah, berkat antusias teman-teman Komunitas AOV Blitar Raya.
Tresno jalaran, suku kulino. Begitulah slogan khas Jawa yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Teman-teman komunitas AOV Blitar Raya mengadakan gathering yang ketiga pada Maret 2018 untuk saling bertegur sapa.
Tentunya ada perbincangan dengan segala rancangan komunitas ke depannnya, demi merangkul teman-teman sesama komunitas AOV yang berada di Biltar Raya.
Bagi Takjil dan Buka Bersama
Berinisiatif untuk melakukan kegiatan di bulan Ramadhan, teman-teman Komunitas AOV Blitar Raya meluangkan waktunya untuk berbagi takjil dan buka bersama pada Juni 2018. Selain mempererat silaturahmi, melalui kegiatan ini juga Komunitas AOV Blitar Raya memperkenalkan diri ke masyarakat.
Euforia Asian Games 2018 terasa dari Sabang sampai Merauke, begitu juga di Blitar. Pada Bulan Agustus lalu, komunitas ini kembali mengadakan pertemuan. Tentunya untuk saling bertukar pikiran dan silaturahmi, berselang 2 bulan dari kegiatan sebelumnya.
Dari sejumlah kegiatan gathering dan turnamen yang diadakan, antusias dari para anggota komunitas sangat terasa. Tidak tanggung-tanggung, bahkan VOCC yang diadakan pertama kali kemarin diikuti oleh sebanyak 100 pemain yang tinggal di Blitar Raya. Jumlah partisipasi tersebut meyakinkan komunitas ini bahwa mereka akan semakin besar ke depannya.
Sekalipun sampai saat ini komunitas AOV Blitar Raya belum berkomunikasi lebih lanjut dengan IeSPA baik dalam hal bersilaturahmi maupun menjalin kerja sama, mereka tetap berusaha mulai dari apa yang ada di sekitar mereka, seperti menjalin hubungan kerja sama dengan Garena, maupun dengan owner pemilik lokasi untuk diadakannya acara.
Motivasi yang menggerakkan Komunitas AOV Blitar Raya
Walaupun komunitas ini belum berbicara sejauh visi dan misi ke depannya, namun teman-teman komunitas memiliki harapan untuk menjadi wadah bertukar pikiran, saran dan juga masukan terkait judul permainan esports yang diperlombakan di Asian Games lalu. Serta, sebagai sarana pertukaran informasi terkait daftar turnamen yang bisa diikuti.
Suka duka Komunitas AOV Blitar Raya
Sampai saat ini, pencapaian terbesar dari komuntas AOV Blitar Raya ialah saat turnamen pertama dilaksanakan, VOCC. Karena ini adalah event pertama dan masih menjadi yang terbesar. Bayangkan saja, turnamen ini sampai diikuti oleh peserta yang datang dari luar daerah Blitar. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi komunitas AOV Blitar Raya.
Di balik pencapaian yang besar, tentunya komunitas ini tidak bisa menyangkal akan adanya masalah-masalah internal dalam mengembangkan komunitas. Yang paling terasa adalah ketika timing dan tempat yang sering menjadi rancu.
Anggota komunitas juga sudah banyak yang bekerja. Untuk mencari waktu yang cocok sangatlah sulit. Belum lagi menentukan tempat yang akan dijadikan lokasi berkumpul dikarenakan tidak adanya hubungan kerja sama yang sah dan rutin.
Dhina, sang sekretaris juga mengakui bahwa tantangan dalam bentuk tekanan juga terasa antar pihak pengurus internal, teman komunitas, maupun luar komunitas. Di samping permasalahan yang ada, tentunya Komunitas AOV Blitar Raya tidak hanya berhenti di situ.
Demi mengasah kemampuan yang lebih baik lagi, para anggota komunitas ini tetap saling bertemu, belajar bersama, saling melakukan sparring, sharing seputar gameplay, bahkan berencana untuk mengikuti turnamen selanjutnya, seperti turnamen online VO-CUP.
Perkembangan esports di Blitar
Untuk perkembangan komunitas ini, khususnya dunia esports di Blitar, masihlah sangat jauh dari berkembang. Walaupun member Komunitas AOV Blitar Raya ini semakin bertambah banyak, namun tetap saja belum mendapat perhatian dari masyarakat luas maupun pemerintahan setempat.
Sekalipun kegiatan yang dilakukan komunitas ini hanya dianggap sebatas main game biasa, tidak menjadi alasan bagi Komunitas AOV Blitar Raya untuk berhenti berkembang. Gathering, sharing, dan turnamen mini masih tetap dilaksanakan.
Beruntungnya, semua berjalan dengan baik dan tidak ada masalah berat internal seperti menjadikan permainan ini sebagai ajang bahan perjudian, atau kecurangan. Komunikasi antar komunitas sangatlah penting, terutama untuk saling menegur dan memberikan masukan dalam hal positif.
Pandangan Komunitas AOV Blitar Raya terhadap isu-isu seputar industri esports
Terkait dengan isu-isu anak umur 17 tahun, komunitas ini beranggapan hal tersebut tidaklah menjadi masalah. Usia tersebut sudahlah dikatakan menuju ke arah dewasa, yang artinya mampu membedakan mana yang salah dan benar.
Anak-anak berusia 17 tahun juga sudah mampu mengontrol diri. Bagi komunitas AOV Blitar Raya, sekalipun anak yang bergabung berusia 17 tahun, namun jika dibarengi dengan skill yang baik, menguasai role play, memiliki gameplay yang rapi, akan menjadi sebuah kelebihan, dan sama sekali tidak menjadi masalah untuk bergabung dengan komunitas.
Harapan Komunitas AOV Blitar Raya ke depannya
โPada akhirnya, kami berharap teman-teman komunitas AOV yang bergerak di bidang esports, dapat tetap semangat mencapai puncakโ, sahut Dhina.
Dengan adanya latihan yang rutin, perkumpulan dan pertandingan yang diikuti, akan semakin menambah skill para teman-teman pejuang AOV dalam mendalami esports ini. Janganlah berhenti sampai di sini, ajang nasional dan internasional masih menjadi sebuah angan yang hendak dicapai. Dengan saling mendukung, kita dapat semakin konsisten dalam berlatih dan mengejar mimpi.
(Disunting oleh Satya Kevino)