Perjalanan USU Esports: Dari Komunitas Kampus sampai 16 Besar Babak Pra-PON Esports XX Papua

1918
usu esports

Kisah komunitas-komunitas gamer dari daerah yang berhasil menorehkan prestasi di level nasional memang selalu inspiratif. Salah satunya kisah dari komunitas yang akan kita bahas berikut ini yaitu USU Esports.

USU Esports dibentuk oleh Akbar Muhammad pada tahun 2019. Akbar merupakan perwakilan dari kampus Universitas Sumatera Utara untuk komunitas resmi Mobile Legends Indonesia Moonton Student Leader.

Salah satu kegiatan yang dilakukan Moonton Student Leader adalah membentuk komunitas Mobile Legends di kampus. Begitulah awal mula USU Esports terbentuk.

Saat ini USU Esports telah memiliki kurang lebih 200 anggota dan aktif mengikuti turnamen esports baik lokal maupun luar daerah. Kebetulan, kegiatan komunitas didukung sepenuhnya oleh pihak Moonton yang sering mengadakan turnamen-turnamen baik itu di level kampus maupun level regional dengan Community Hero.

Membuat Hobi Gaming Jadi Lebih Bermanfaatusu esports

Michael Joseph Hutabarat selaku wakil ketua dari USU Esports mengaku, perkembangan esports di daerah ini mengubah pola pikir para gamers.

“Yang tadinya hanya buang-buang waktu jadi lebih kompetitif. Jadi semangat untuk mengikuti lomba karena ada hadiah. Hobi gaming jadi lebih bermanfaat,” terangnya sewaktu berbincang dengan Esportsnesia Minggu, 12 September lalu.

Community Hero sendiri hampir setiap minggu mengadakan turnamen. Hal ini secara tidak langsung memicu pertumbuhan esports di daerah. Karena sering diadakan turnamen Mobile Legends, setelah itu muncul juga turnamen-turnamen game lain terutama game mobile.

Pria yang akrab disapa Jo ini menambahkan komunitas memang memegang peranan besar dalam perkembangan esports daerah. “Komunitas ini yang bikin cepat berkembang. Apalagi komunitasnya di-support langsung oleh developer game-nya,” terangnya.

Perjuangan Menuju PON Papua 2021usu esports

Tim USU Esports sempat mengikuti seleksi Pra-PON Esports XX Papua. Mereka berhasil mewakili provinsi Sumatera Utara dan berhasil masuk sampai tahap 16 besar.

Jo dan Dicky, sapaan akrab Muhammad Farhan Dicky Yusuf selaku perwakilan dari tim utama USU Esports menceritakan kisah perjalanan mereka sampai masuk 16 besar di Pra-PON Papua 2021.

Sebelumnya, USU Esports memang rutin mengikuti turnamen-turnamen lokal. Mereka secara aktif mencari informasi mengenai turnamen terdekat yang bisa mereka ikuti. Saat mereka mengetahui ada seleksi PON, mereka pun mendaftar meski pada awalnya tidak yakin menang karena jumlah pendaftar mencapai 200an tim.

Awalnya kami tidak yakin menang karena lawan kami isinya pro player. Tapi ternyata menang. Kami jadi pede,” ujarnya.

Perjalanan selanjutnya juga tidak mudah. Semangat para pemain mengalami naik turun di setiap pertandingan. Misalnya, saat final dan mereka mengetahui bahwa musuh mereka telah mengalahkan tim yang belum pernah berhasil dikalahkan oleh tim dari USU Esport.

“Kami agak down lah. Tapi saat main kami menang dan terpilih jadi perwakilan dari Sumatera Utara,” terang Dicky.

USU Esports Sempat Terkendala Koneksi

Dicky mengakui saat pertandingan 32 besar melawan provinsi Riau, tim USU Esports sempat mengalami kendala koneksi.

“Waktu itu koneksinya agak lemot, jadi tidak bisa memakai beberapa hero yang biasa kami gunakan. Jadi di match pertama kami kalah 1-0 dan itu membuat kami agak down,” terang Dicky.

“Di match kedua koneksi sudah lebih baik, dan kami memang. Setelah itu lebih pede lagi untuk match ketiga dan menang lagi,” tambahnya.

Gugur Saat Melawan Tim Provinsi Sulawesi Utarausu esports

Sayangnya di tahap 16 besar seleksi pra PON, tim USU Esports harus menerima kekalahan saat melawan tim dari Sulawesi Utara. Meski demikian, tim USU Esports sangat sportif dan mengakui alasan kekalahan adalah karena kekurangan dari pihak internal mereka sendiri.

Gameplay sebenarnya imbang dengan mereka (tim Sulawesi Utara, –red). Kekurangan kami itu di hero pool. Di match kedua, hero yang kami andalkan di-ban semua jadi kami kalah telak. Di match ketiga draft-nya pun acak-acakan karena sudah down di match kedua,” tutur Dicky.

Tetap Bangga Mewakili Tim Sumatera Utara usu esports

Meski tidak bisa melanjutkan perjalanan sampai PON Papua 2021, Dicky mengaku tetap bangga telah mewakili provinsi Sumatera Utara sampai 16 besar.

“Kami kan tim baru, belum pernah mengikuti turnamen besar. Begitu mengikuti turnamen besar langsung terpilih mewakili Sumut. 16 besar lagi. Jadi walau kalah kami tetap bangga,” katanya.

Tim utama di USU Esports sendiri baru terbentuk 2-3 bulan. Proses pemilihan anggota tim sendiri dilakukan melalui serangkaian seleksi ketat.

Dari sekitar 40 orang yang mendaftar, diseleksi sampai terpilih 5 anggota tim utama yang beranggotakan: Rivaldi Ardian Hutabarat, Zhafran Alviansyah, Muhammad Farhan Dicky Yusuf, Muhammad Farrell Audly, dan Ahmad Iffandi Siregar.

Jo mengakui USU Esports dari awal tidak memasang target tinggi. “Yang penting memberikan performa terbaik,” katanya. Jadi pencapaian sampai 16 besar merupakan pencapaian yang di luar ekspektasi.

“Para pemain juga berkali-kali bilang ‘tidak menyangka bisa menang’,” tambahnya.

Mengenai persiapan, Dicky mengaku bahwa sebelum bertanding di Pra-PON, mereka juga rutin mengikuti turnamen-turnamen lokal. “Jadi turnamen-turnamen lokal itu sekalian untuk latihan juga,” ujarnya.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, Jo mengakui perlu adanya perbaikan di internal tim kalau ingin meraih prestasi lebih baik di masa yang akan datang. Salah satu catatan yang harus mereka perbaiki adalah memperbanyak hero pool.

“Karena kalau di turnamen besar, hero yang bisa diban itu bisa sampai 10. Jadi minimal satu orang menguasai sampai 6 hero lah,” terangnya.

Mendapat Dukungan dari Berbagai Pihak

Jo mengaku bahwa tim USU Esports mendapatkan dukungan dari berbagai pihak mulai dari teman, keluarga, komunitas lain, dan ESI.

“Dari ESI regional Sumatera juga menyediakan tempat bermain,” ujarnya.

Sambutan dari komunitas esports di Sumatera Utara juga antusias. Hal ini terbukti dengan banyaknya yang memberikan dukungan baik berupa motivasi, dukungan langsung, maupun dengan bentuk dukungan di media sosial.

Dukungan ini sangat terasa dampaknya terutama saat tim sedang merasa down. Masih banyak pihak yang memberikan semangat untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik di match berikutnya.

Pihak kampus Universitas Sumatera Utara juga sangat mendukung kegiatan USU Esports. Pihak kampus bahkan berharap komunitas USU Esports nantinya bisa menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) resmi kampus Universitas Sumatera Utara.

Memprioritaskan Prestasi Akademik

Meski sibuk dengan berbagai macam turnamen baik dalam daerah maupun luar daerah, tim USU Esports tetap memprioritaskan prestasi akademik. Bahkan salah satu syarat untuk bergabung dengan USU Esports sendiri ada syaratnya yaitu IPK minimal 2,75.

“Jadi mereka tidak melupakan kewajiban utama mereka. Untuk kegiatan komunitas sendiri dijadwalkan dari sore sampai malam,” terang Jo.

Harapan USU Esports ke Depanusu esports

Ada beberapa harapan yang diungkapkan oleh Jo untuk USU Esports di masa yang akan datang. Salah satunya adalah meningkatnya status USU Esports yang bisa menjadi UKM resmi kampus.

“Saat ini kami disupport langsung oleh developer game, makanya bisa bertahan sampai sekarang. Nanti ketika resmi menjadi UKM, kami bisa mendapatkan support dari pihak universitas. Mudah-mudahan kami bisa buka cabang-cabang divisi yang lain baik game mobile maupun PC dengan jangkauan turnamen yang lebih besar lagi,” ungkap Jo.

Jo juga menyampaikan saran dan harapan untuk generasi selanjutnya. “Kalau memang minat di game, silakan asah terus bakatnya, tapi jangan mengesampingkan prioritas utamanya. Kalau bisa prestasi di game dan prestasi akademik tetap seimbang,” ujarnya.

Demikian perbincangan Esportsnesia dengan USU Esports sebagai komunitas esports dari Universitas Sumatera Utara. Semoga ke depannya USU Esports makin berkembang dan menorehkan lebih banyak prestasi.

banner iklan esportsnesia