Pernahkah kamu yang hobi bermain game berhenti di tengah dan bertanya: “Kok sudah nggak menyenangkan lagi ya?”
Kemana perginya adrenalin dan perasaan bahagia untuk try hard saat bermain game seperti dulu saat masih jadi pelajar gamer yang keren itu? Kenapa sekarang baru main satu jam saja rasanya sudah kelelahan?
Bukan hal yang asing lagi kalau di antara kita semua yang beranjak dewasa, satu persatu mulai berhenti bermain game dan kini hanya fokus pada kehidupan sehari-hari.
Bukan karena alasan yang rumit juga, tapi simpel: hobi bermain game sudah tidak lagi menyenangkan seperti dulu.
Seiring bertambahnya usia, tentu semakin banyak kegiatan dan tanggung jawab yang kita hadapi.
Mulai dari pekerjaan, pasangan hidup, keluarga, hingga sulitnya menjaga pertemanan yang selalu bentrok masalah jadwal bertemu.
Apakah ada ruang dalam kepala kita untuk berpikir soal hobi bermain game?
Analogi Spoon Theory
Ada sebuah analogi yang menarik tentang energi yang kita miliki sehari-harinya. Analogi tersebut ada di dalam Spoon Theory. Mengibaratkan energi dengan banyaknya jumlah sendok yang kita miliki setiap hari.
Sebenarnya analogi Spoon Theory ini lebih sering digunakan untuk membantu orang dengan disabilitas maupun kebutuhkan khusus dalam mengidentifikasi kemampuannya sehari-hari. Namun, tidak ada salahnya bagi manusia manapun untuk berusaha memahami dirinya sendiri.
Seseorang bisa terbangun di pagi hari dengan jumlah sendok yang berbeda-beda. Semua sendok itu digunakannya dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Misalnya, mandi dan bersiap menggunakan satu sendok. Makan dengan benar menggunakan satu sendok. Pergi ke luar rumah dengan dua sendok. Bekerja di kantor dengan tiga sendok.
Main dengan anak menggunakan dua sendok. Membersihkan rumah satu sendok, hingga bermain game juga membutuhkan sebuah sendok lagi.
Alokasi sendok-sendok untuk setiap kegiatan ini juga berbeda bagi setiap orangnya. Bersosialisasi mungkin terasa seperti satu sendok untuk si A yang memang suka bicara dan mengobrol, tapi terasa seperti empat sendok bagi si B yang tidak begitu suka bersosialisasi.
Ibaratkan hari ini adalah hari yang baik. Kamu bangun dengan kapasitas penuh delapan sendok. Hal ini karena kemarin kamu bisa pulang sesuai jadwal dan tidur nyenyak di malam hari.
Tapi akan ada saatnya dimana kapasitas harian itu berkurang. Mungkin suatu saat kamu hanya bangun dengan lima sendok karena kurang tidur.
Atau karena anggota JKT48 kesukaanmu graduate, jadi energimu terkuras karena emosi dan kamu bangun hanya dengan empat sendok.
Apakah masih ada sendok yang tersisa dalam kehidupan dewasamu untuk hobi bermain game?
Hilangnya Minat Untuk Hobi Bermain Game
Tentu, tidak adanya waktu luang untuk melakukan suatu hobi juga akan berdampak pada seberapa tertariknya kita terhadap hobi tersebut. Semakin jarang dilakukan, semakin tidak ingat. Semakin tidak ingat, semakin tidak minat.
Pada umumnya, hilangnya minat dan rasa menyenangkan dari hobi bermain game sering kali terjadi karena masalah waktu.
Namun, ada juga kasus ekstrim di mana seseorang kehilangan minat untuk hal-hal yang disukainya karena masalah emosi.
Kegiatan yang tadinya membahagiakan jadi tidak terasa sama lagi.
Hobi bermain game yang tadinya menyenangkan mendadak jenuh dan membosankan, bahkan tidak terasa apapun saat melakukannya.
Hal itu bisa jadi adalah adhedonia atau gejala sulit merasa bahagia. Hilangnya minat dan keinginan untuk melakukan suatu hal yang sebelumnya disukai merupakan salah satu cirinya.
Tentu, artikel ini tidak bermaksud untuk mendukung siapapun melakukan diagnosa psikologis mandiri. Jika merasa sesuai, segeralah berkonsultasi ke profesional.
Adhedonia bisa disebabkan oleh gangguan mood atau suasana hati. Biasanya karena rasa sedih yang berlebihan atau depresi.
Mengalami perasaan negatif secara terus menerus akan membuat seseorang merasa hal yang tadinya menyenangkan jadi datar sama sekali. Hidupnya akan menjadi kelabu, dan hobinya tidak lagi membuat semangat.
Kenali dirimu sendiri. Identifikasi gejala yang kamu alami. Apakah hobi yang dulu menyenangkan itu jadi tidak menyenangkan karena masalah energi, waktu, atau emosi berlebih yang kamu rasakan?
Tidak apa-apa untuk meminta bantuan pada orang lain. Tidak ada yang salah dari itu. Kebahagiaan adalah hak milik semua orang, termasuk hobi bermain game. Jika emosi yang dirasa sudah cukup menganggu, ada baiknya segera berkonsultasi ke profesional.
Hobi Bermain Game Seharusnya Menyenangkan
Hobi bermain game sepatutnya menjadi sesuatu yang menyenangkan. Kita bisa masuk ke dalam dunia lain, berfantasi melakukan sesuatu yang tidak sebenarnya kita lakukan di dunia nyata. Simulasi. Merasakan sesuatu yang lain dari kenyataan.
Ada kalanya kita memang kadang harus beristirahat dari kenyataan. Keseharian yang monoton, mengulang bangun-makan-kerja-tidur berulang kali bisa membuat seseorang gila kalau tidak diiringi hal menyenangkan. Hobi bermain game adalah salah satu alternatifnya.
Jika sudah tidak lagi menyenangkan, kita harus mencari tahu penyebabnya apa. Selain alasan-alasan di atas yang mengkhawatirkan, bisa jadi juga sebenarnya hobi tidak lagi mengasyikkan karena memang sudah jenuh saja.
Tidak ada yang salah dari rasa bosan. Itu adalah hal yang manusiawi. Apalagi terkait suatu hal yang sering kita lakukan. Sebagaimana kita bosan dengan kehidupan, kita juga bisa bosan dengan sebuah hobi. Maka dari itu ada banyak solusi yang bisa diambil untuk hal ini.
Mencari Kembali Kesenangan Yang Hilang
Setelah mengidentifikasi masalah, saatnya memecahkan masalah! Apabila ternyata waktu adalah jawabannya, maka ada baiknya kamu mulai menekan rem hidup untuk beristirahat. Tidak selamanya hustle culture itu baik. Badanmu juga ada limitasinya.
Bekerja dan produktif berlebihan itu tidak pernah baik. Harus ada waktu main juga dong. Carilah waktu luang di antara kesibukanmu saat energi alias sendok yang kamu punya juga masih terisi.
Work hard, play hard.
Namun, apabila ternyata masalahnya lebih serius maka saat itu lah waktu yang tepat untukmu mencari pertolongan.
Apabila hidup rasanya sudah sama sekali tidak menyenangkan, ceritalah pada orang terdekatmu.
Apabila game yang selalu membuatmu antusias itu kini membosankan, saatnya bertanya pada teman main sambil sedikit curhat:
“Eh, game yang seru sekarang apa ya? Mabar yuk, agak jenuh nih.”