Kamu game developer? Wajib tahu dong apa itu Asosiasi Game Indonesia (AGI)! Mereka adalah wadah untuk mengembangkan industri game di tanah air tercinta kita, loh!
Saat ini developer gim asal Indonesia bisa lebih mudah berkembang dengan adanya kehadiran dari asosiasi ini. Karena selayaknya komunitas, para anggotanya bisa saling mendukung dalam mengembangkan gim maupun perkembangan industri gim di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, memang banyak bermunculan developer gim baik dalam skala individu hingga startup maupun perusahaan. Ini menunjukan bahwa Indonesia tidak hanya sebatas menjadi market dalam industri gim.
Sejak beberapa tahun terakhir memang perkembangan gim di Indonesia berkembang pesat. Tidak sedikit developer yang berhasil menciptakan gim dengan ciri khas unik hingga diterima baik di pasar.
Misalnya seperti gim Tahu Bulat yang dikembangkan oleh Own Game, atau Pulang: Insanity dari OZYSOFT yang sudah mengharumkan nama developer gim asal Indonesia.
Tentunya masih ada banyak lagi gim-gim karya developer Indonesia selain 2 judul di atas, seperti Coffee Talk yang sukses menembus pasar internasional. Dengan banyaknya developer gim tanah air yang ada, kebutuhan akan sebuah wadah yang memperhatikan mereka pun muncul, dan terbentuklah Asosiasi Game Indonesia (AGI).
AGI inilah yang menaungi para developer hingga publisher di Indonesia agar bisa saling membantu. Penasaran mengenai asosiasi ini? Yuk baca informasi selengkapnya.
Apa Itu Asosiasi Game Indonesia (AGI)?
Asosiasi Game Indonesia (AGI) merupakan sebuah organisasi yang memiliki tujuan untuk mengakselerasi perkembangan industri gim Indonesia. Orang-orang yang berada di belakang organisasi ini adalah mereka yang sudah memiliki pengalaman di industri gim.
Sementara anggotanya berasal dari berbagai kalangan seputar industri gim, seperti developer hingga publisher gim. Organisasi ini tidak hanya sebatas mengurusi bisnis video gim saja. Beberapa program juga diadakan untuk mengembangkan sumber daya manusia agar bisa bersaing dengan developer dunia.
Organisasi ini juga akan membuat regulasi yang akan meningkatkan taraf industri gim di tanah air, seperti misalnya perlindungan seputar hak cipta dan lain sebagainya.
Salah satu misi dari Asosiasi Game Indonesia ialah untuk memajukan industri gim lokal agar bisa mendapatkan pasar internasional dan bersaing dengan developer dari mancanegara.
Pada periode 2019-2020, Asosiasi Game Indonesia dipimpin oleh Cipto Adiguno. Pria yang satu ini memang sudah tidak asing lagi dalam industri gim. Pada tahun 2015 lalu, ia merilis gim Celestian Tales yang mendapatkan banyak penghargaan.
Anggota Asosiasi Game Indonesia
Setiap perusahaan atau individu yang berkutat dalam industri gim, bisa bergabung dengan asosiasi ini. Organisasi ini juga menerima anggota yang berasal dari pengembang video gim baik perusahaan maupun individu, penyedia layanan outsourching, freelancer, penerbit lokal dan global, serta beberapa pihak yang punya peranan relevan dengan industri ini.
Anggota AGI akan bersama-sama mendukung industri video gim di Indonesia tumbuh dengan cepat. Dengan organisasi ini, para anggota juga akan mendapatkan dukungan dari pemerintah.
Sampai artikel ini dibuat, ada beberapa perusahaan yang sudah bergabung dengan Asosiasi Game Indonesia. Mulai dari Toge Productions, GameChanger Studio, Megaxus, LYTO, MassHive Media, OZYSOFT, CIAYO Games dan masih banyak lagi.
Dalam organisasi ini, ada dua jenis keanggotaan yakni Anggota Inti dan Anggota Spesial. Untuk bergabung dengan dengan AGI, setiap perusahaan atau individu harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu.
Adapun biaya yang perlu dikeluarkan mulai dari 1 juta rupiah per tahun hingga 50 juta rupiah per tahun. Semakin tinggi biayanya, tentu fasilitas yang didapat akan semakin banyak. Dari keterangan yang ada pada situs resmi Asosasi Game Indonesia, organisasi ini juga menerima anggota yang berasal dari luar negeri.
Program Asosiasi Game Indonesia
Organisasi AGI memiliki tekad yang kuat untuk mempercepat pertumbuhan industri video gim di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2013, organisasi ini sudah menjalankan berbagai program.
Seperti ketika mengirim perusahaan video gim untuk menunjukan produknya di acara yang diselenggarakan di luar negeri. Hal ini bertujuan agar terciptanya koneksi yang kuat dengan industri video gim global.
IGDX Super Conference
Program ini diadakan guna menjadi tempat berbagi pengalaman serta pengetahuan dari developer lokal maupun internasional. Budaya berkolaborasi sudah saatnya terus digagas, karena akan memudahkan proses diskusi dan tidak lupa berbagi pengalaman, tips dan trik dalam mengembangkan sebuah gim.
Pada IGDX Super Conference 2019 lalu, acara ini dihadiri pembicara internasional seperti Gilbran Imami (Koei Tecmo), Justin Ng (Ubisoft), Iain Garner (Another Indie) dan Chris Murphy (Unreal). Untuk pembicara lokalnya, ada Steve Lie (Game5Mobile), Rahmad Imron (Digital Happiness), Eka Pramudita Muharram (Mojiken) dan I Made Teguh (Agate).
IGDX Super Class
Asosiasi Game Indonesia juga menyediakan kelas pembelajaran yang memberikan materi secara intensif melalui program ini. Pesertanya sangat terbatas dan hanya tersedia 3 kelas yakni Game Design/Production, Programming, dan Visual Art.
Global Game Jam
Ini merupakan sebuah event dimana para developer akan membuat video gim dalam waktu 24 jam. Skill developer sangat diasah dalam event ini karena harus bisa cepat dalam menerapkan idenya. Pada tahun 2020 ini, Global Game Jam diadakan di 9 kota mulai dari Bali, Salatiga, Tangerang, Yogyakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Malang, and Palembang.
Skill Tree Online
Melalui program ini, AGI mengadakan webinar yang akan menyajikan pembahasan mengenai industri pengembangan gim. Terdapat tiga kelas yang disediakan, mulai dari Business Class, Design Class, Technical Class, Audio Class dan Art Class. Webinar live ini disiarkan melalui kanal YouTube dan Facebook resmi AGI.
Menyediakan Materi Mengenai Gim Secara Gratis
Peran Asosiasi Game Indonesia untuk memperbaiki sumber daya manusia di bidang pengembangan gim cukup besar. Salah satu programnya bertajuk Skill Tree memberikan kesempatan bagi siapapun untuk mempelajari industri ini.
Sudah tersedia berbagai materi belajar berupa video dengan narasumber orang-orang yang memiliki kompetensi tinggi. Materi yang diberikan memang bukan langkah teknis dalam membuat gim. Namun lebih ke berbagi pandangan atau petunjuk agar gim yang dibuat bisa sesuai dengan harapan.
Yang Diikuti oleh Asosiasi Game Indonesia
Asosiasi Game Indonesia turut berpartisipasi dalam berbagai event baik internasional maupun nasional. AGI pernah mengikuti event internasional Gamescom 2020 yang rutin diadakan setiap tahun.
Gamescom sendiri dikabarkan dihadiri oleh lebih dari 300 ribu pengunjung setiap tahunnya. Event tersebut juga didampingi dengan Devcom Digital Conference 2020 yang merupakan konferensi untuk pelaku industi pengembang gim.
Dengan adanya hubungan kerja sama antara AGI dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), beberapa pelaku industri gim Indonesia bisa berpartisipasi di acara tersebut.
Sementara untuk event nasional, AGI juga berkolaborasi dengan Kemenparekraf mengadakan Baparekraf Game Prime. Event tersebut menyelenggarakan webinar mengenai industri gim dari berbagai narasumber.
Meski berskala nasional, event ini dinilai sangat bermanfaat karena menghadirkan pelaku industri gim secara langsung. Sehingga para developer lain bisa belajar banyak meskipun hanya sebatas menyaksikan dalam video.
Asosiasi Game Indonesia memiliki peran aktif dalam memajukan industri gim di Indonesia. Sejak dulu, Indonesia hanya dijadikan market bagi developer-developer kelas dunia, padahal Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang potensial.
Kehadiran AGI juga untuk menjawab tantangan penting dalam bidang pengembangan gim, terutama dalam mempersiapkan digital talent untuk mendukung pertumbuhan industri ini.
Kini, developer gim asal Indonesia bersama dengan Asosiasi Game Indonesia sudah menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia mampu mencetak gim-gim berkualitas. Sukses terus developer game Indonesia!