Apa Itu Genre First Person Shooter (FPS)?

8791
Game First Person Shooter Counter Strike, Point Blank, dan Call of Duty adalah 3 dari banyak judul game yang bergenre FPS. Banyak dari kita yang memainkan game FPS, namun tidak menyadari apa saja karakteristik genre ini. Penasaran dengan apa itu FPS? Simak ya, guys!
Source: pixabay.com

First Person Shooter – Counter Strike, Point Blank, dan Call of Duty adalah 3 dari banyak judul game yang bergenre FPS. Banyak dari kita yang memainkan game FPS, namun tidak menyadari apa saja karakteristik genre ini. Penasaran dengan apa itu FPS? Simak ya, guys!

Genre First Person Shooter atau FPS biasanya dimainkan dengan bentuk video game 3-D yang bersifat ‘first-person-perspective’, atau menampilkan perspektif penglihatan karakter pemain dalam game ke layar monitor.

Salah satu kenikmatan bermain yang diperoleh dari genre ini adalah pemain dapat lebih mudah membayangkan dan merasakan apa yang dialami oleh karakter yang dimainkannya dalam game. Hal ini juga yang menyebabkan game bergenre Action sangat erat dikaitkan dengan game FPS.

Apa itu FPS dan TPS?

Di tengah popularitas game Action dan FPS, banyak gamer yang masih belum tahu membedakan FPS dengan TPS (Third Person Shooter). Kategori tersebut dibedakan dari sudut pandang mana yang ditampilkan di layar komputer.

Jenis Third Person Shooter permainan Shadowgun via CNET
Jenis Third Person Shooter permainan Shadowgun via CNET

Jika ditampilkan dari sisi belakang yang menunjukkan belakang kepala, punggung ataupun seluruh tubuh karakter game dari belakang, maka genre ini dikategorikan sebagai Third Person. Sementara itu, jika ditampilkan dari depan, yang hanya menampilkan tangan dan senjata, maka game ini dikategorikan sebagai First Person.

Game FPS zaman dahulu

Game FPS yang pertama kali diluncurkan secara komersil adalah Maze War dan Spasim. Dalam game Maze War, karakter yang dikontrol mirip seperti game FPS saat ini dimana sang karakter “berjalan” menggunakan kakinya dan dapat berputar untuk melihat ke sekitar area dalam permainan.

Selain Maze War, masih ada game Spasim, yang merupakan sebuah space flight simulator yang memiliki konsep FPS. Tidak seperti permainan modern FPS zaman now, Spasim hanya bisa menggerakkan karakternya secara kaku (tile-based movement) dengan perputaran sudut 90 derajat, layaknya bidak papan catur yang meloncat dari 1 kotak ke kotak lainnya.

Selain Maze War, masih ada game Spasim, yang merupakan sebuah space flight simulator yang memiliki konsep FPS. Tidak seperti permainan modern FPS zaman now, Spasim hanya bisa menggerakkan karakternya secara kaku (tile-based movement) dengan perputaran sudut 90 derajat, layaknya bidak papan catur yang meloncat dari 1 kotak ke kotak lainnya.
Maze war

Sejarah juga turut mengingat game MIDI Maze, sebagai game FPS pertama yang menerapkan sistem multiplayer deathmatch layaknya game FPS multiplayer modern, dengan menghubungkan kabel dari port MIDI (In-Out).

Walaupun Wolfenstein (1992) bukan game FPS pertama yang diluncurkan di pasaran, akan tetapi game 3D ini adalah game yang membuat genre FPS menjadi terkenal. Banyak game modern zaman now yang masih mengikuti desain dari game ini.

Pada tahun 1993, Doom dirilis untuk meneruskan kesuksesan Wolfenstein dengan perbaikan kekurangan dari game sebelumnya. Dengan memberikan tekstur tambahan dalam game yang lebih mendetil lagi, memberikan variasi ketinggian di area dalam game (game sebelumnya hanya bisa menjalani area yang datar), menampilkan area dengan pencahayaan yang berkelipan dan juga area lain yang gelap gulita sehingga lebih mirip ke dunia 3D.

Doom juga memberikan pengalaman bermain untuk melawan pemain lain antar PC melalui mode deathmatch. Sebutan deathmatch ini masih popular hingga sekarang dan banyak dipakai oleh game FPS lain untuk mode permainan player melawan player lain.

Setelahnya, pada tahun 1996 id Software merilis game Quake. Game ini memiliki pengaruh yang sama besarnya dengan Doom dalam dunia FPS. Akan tetapi, Quake memperkenalkan playstyle unik yang sampai sekarang masih banyak diadaptasi oleh game FPS modern, seperti gameplay yang brutal, gerakan-gerakan action yang serba cepat (fast-paced), dan menggunakan model 3D (dulunya game FPS masih lazim untuk menggunakan desain sprites atau gambar datar 2D).
Quake (1996) via Emuparadise

Setelahnya, pada tahun 1996 id Software merilis game Quake. Game ini memiliki pengaruh yang sama besarnya dengan Doom dalam dunia FPS. Akan tetapi, Quake memperkenalkan playstyle unik yang sampai sekarang masih banyak diadaptasi oleh game FPS modern, seperti gameplay yang brutal, gerakan-gerakan action yang serba cepat (fast-paced), dan menggunakan model 3D (dulunya game FPS masih lazim untuk menggunakan desain sprites atau gambar datar 2D).

Variasi fokus permainan game FPS

Kebanyakan game First-person shooter lebih berfokus ke action. Dalam game ini, objektif atau tujuan misi kita kebanyakan diselesaikan dengan menembak semua musuh untuk bisa lanjut ke level selanjutnya.

Tapi, tidak semua game seperti ini karena ada juga genre FPS yang fokus ke cerita atau storyline yang mendetil. Untuk fokus seperti ini, misi biasanya diselesaikan dengan melakukan dialog dengan berbicara ke karakter lain bukan hanya tembak menembak membunuh semua musuh.

Misi juga bisa diselesaikan dengan melakukan eksplorasi untuk menjelajahi map serta menyelesaikan puzzle ataupun mengumpulkan item.

Apakah FPS hanya sebatas tembak-menembak?

Selain pilihan untuk memakai senjata jarak jauh seperti pistol dan rifle untuk menembak, banyak juga game yang memberikan pilihan kepada player untuk dapat menggunakan melee (senjata jarak dekat) seperti pisau kecil, pedang laser dan sebagainya.

Di game seperti ini senjata melee bisa mengimbangi atau bahkan melampaui damage dari senjata jarak jauh sehingga memberikan player pilihan untuk mendekati musuh. Hal ini bertujuan agar permainan dapat memiliki variasi yang berbeda, tidak hanya menembak musuh dari awal hingga akhir permainan.

Selain pilihan untuk memakai senjata jarak jauh seperti pistol dan rifle untuk menembak, banyak juga game yang memberikan pilihan kepada player untuk dapat menggunakan melee (senjata jarak dekat) seperti pisau kecil, pedang laser dan sebagainya.
Senjata melee di gim Counter Strike via YouTube (@Fluffy Meowington)

Untuk mendorong player mengunakan senjata melee, beberapa game FPS didesain untuk memberikan bonus setelah memukul musuh dengan senjata melee. Contohnya hadiah item drop yang hanya bisa didapat dari musuh yang dibunuh dengan senjata melee.

Tipe game yang memiliki senjata yang realistis (ada di dunia nyata) lebih condong kepada jenis gameplay yang lebih serius dengan storyline yang lebih banyak mengandung drama.

Sebaliknya, game yang memiliki senjata tidak realistis lebih banyak mengandung cerita humor dan storyline yang bervariasi karena alam dunia di game ini tidak terbatas oleh batasan-batasan yang biasanya terdapat di game yang lebih realistis.

Sebagai contoh, gim Call of Duty yang menghadirkan variasi-variasi senjata yang real memiliki komposisi cerita yang lebih serius. Sedangkan Bullet Storm, game yang bertema futuristik ini memiliki cerita yang lebih humoris dan juga dilengkapi dengan jenis-jenis senjata fiksi.

Gim FPS juga tidak terbatas menggunakan senjata seperti pistol atau pedang saja. Ada juga varian senjata magic pada beberapa judul, seperti pada game Bioshock dimana player bisa mengeluarkan api atau petir dari tangannya sebagai pilihan lain dari senjata yang bisa dipakai untuk melawan musuh.

Genre ini muncul sebagai bentuk gabungan dari genre FPS dengan genre RPG (Role Playing Game). Game ini ditargetkan untuk pemain yang juga hobi memainkan RPG. Tipe game seperti ini secara tidak langsung juga memberikan dampak kepada game FPS secara signifikan dengan banyaknya game lain yang juga menerapkan sistem seperti leveling, upgrade weapon, questing dan banyak lagi fitur yang pertama kali ada di genre RPG.

Gim FPS juga tidak terbatas menggunakan senjata seperti pistol atau pedang saja. Ada juga varian senjata magic pada beberapa judul, seperti pada game Bioshock dimana player bisa mengeluarkan api atau petir dari tangannya sebagai pilihan lain dari senjata yang bisa dipakai untuk melawan musuh.
Bioshock via indiegala.com

Tactical shooters adalah salah satu variasi dari game FPS yang lebih realistis. Ciri-ciri game ini biasanya health player berjumlah lebih sedikit disbanding game lainya sehingga lebih cepat mati jika tertembak oleh musuh. Dibutuhkan lebih banyak koordinasi dan strategi dengan kawan satu tim untuk dapat menyelesaikan suatu misi.

Pada varian ini, terdapat banyak elemen permainan yang unik, seperti adanya bot atau AI (Artificial Intelligence) dalam menjalankan peran karakter yang lain di dalam game. Ada karakter yang dimainkan oleh player manusia, ada juga yang dikendalikan oleh bot.

Esports dan FPS

Setelah mengenal karakteristik genre FPS di atas, terdapat banyak cabang game yang bisa kamu dalami untuk menjadi atlet esports. Salah satu atlet asal Indonesia yang menjadi tenar karena genre FPS ini adalah Hansel ‘BnTeT’ Ferdinand.

Apa saja gim-gim dari genre FPS yang tergolong sebagai esports? Jawabannya tidak lain adalah: Counter Strike: Global Offensive (CS:GO), dan Valorant. Tentu saja judul yang disebut ini tidak bersifat permanen, dan jumlahnya bisa saja berkembang seiring berjalannya waktu.


Apakah kamu seorang pemain yang bercita-cita untuk bisa masuk ke dalam pro scene? Salah satu upaya yang bisa kamu lakukan untuk bisa mendapatkan perhatian dari para pegiat esports adalah dengan memiliki akun yang memiliki track record superior.

Tidak jarang ada platform yang memperdagangkan jual beli akun CS:GO atau jual beli akun Valorant untuk memudahkan para pemainnya masuk ke dalam sirkuit kompetitif esports.

banner iklan esportsnesia