Genre Game Roguelike – Untuk kamu yang hobi bermain game hardcore, kamu pasti pernah berpapasan dengan genre yang satu ini. Tapi apa sebenarnya arti dari genre roguelike ini? Darimana genre ini berasal? Nah, let’s get into it!
Sejarah Genre Game Roguelike
Pada tahun 1980, ada sebuah projek gim yang dimulai untuk membuat sebuah game menantang dimana pemainnya akan menelusuri dungeon untuk menemukan sebuah item pada bagian akhir yang bernama Amulet of Yendor.
Para pemainnya harus melalui banyak ruangan dungeon dan memilih strategi terbaik mereka untuk menghadapi musuh (baik melawan langsung atau memilh menjadi pacifist) agar dapat menuju ke tahap selanjutnya dan selangkah lebih dekat dengan stage terakhir.
Game tersebut juga memiliki grafik yang terbuat dari karakter ASCII pada semua segmen game-nya dan setiap perulangan dari permainan adalah unik, dimana game ini mengenalkan sistem permadeath, yaitu apabila karakter pemain mati, maka pemain tersebut akan kehilangan segala progresnya dan harus membentuk petualangan baru dari awal, dari nol lagi.
Apakah kamu mendengar sesuatu yang familiar? Ya tentu saja. Untuk itu perkenalkan, Rogue (atau yang dikenal juga dengan Rogue: Exploring the Dungeons of Doom). Ini adalah sebuah gim yang awalnya diciptakan pada sistem berbasis Unix oleh Michael Toy, Glenn Whichman yang kemudian dibantu oleh Ken Arnold, dan terinspirasi dari sebuah game text-based serial Star Trek pada tahun 1971 dan Colossal Text Adventure pada 1976 dengan bumbu fantasy RPG yang diambil dari tema Dungeon & Dragons.
Konsep yang mencampurkan semua elemen ini berhasil membuat sebuah game unik dan hardcore yang membuat para pemainnya untuk merasakan kematian/kekalahan berkali-kali dan mereka harus kembali dari titik awal untuk berusaha lebih baik dari sebelumnya.
Konsep seperti ini mungkin sudah lumayan umum pada masanya dimana pemain game arcade akan kehilangan semua progresnya ketika semua nyawa (re:koin) mereka sudah habis, akan tetapi game ini menjadi pioner dalam sistem game permadeath dimana player tidak dapat merasakan pengalaman yang sama di setiap run-nya.
“Even though I know the game inside and out, I have never beaten it (but my wife has.” Glen Whichman, Rogue (2004)
Mengapa hal ini penting? Karena para pemainnya akan kehilangan progres dan karakter mereka yang mungkin pada run sebelumnya sudah menjadi OP (overpowered) akan tetapi harus mati karena kesalahan yang kecil.
Lalu setelah mengulang untuk kesekian kalinya para pemain tidak akan merasakan pengalaman yang sama, item yang sama maupun musuh yang sama pada setiap perulangan.
Development Roguelike
Konsep ini lalu berkembang dan diimplementasikan di banyak game berikutnya, seperti Moria, Hack, hingga game pertama dari serial Mystery Dungeon yang merupakan ciptaan dari creator game Dragon Quest, yaitu Torneko’s Great Adventure yang dirilis di Jepang.
Kamu mungkin juga tidak percaya, tapi David Brevik, sang pencipta game Diablo oleh Blizzard, mengungkapkan bahwa pengembangan game Diablo dipengaruhi oleh game seperti Rogue dan Nethack.
Ini menunjukkan bahwa kontribusi dari genre gim ini cukup besar dalam perkembangan industri gim yang sedang mengembangkan genre dan kemungkinan baru yang akan dituangkan ke dalam gim mereka.
Roguelite
Setelah banyaknya game yang dikembangkan dari konsep game Rogue, selanjutnya muncullah subgenre yang masih mengambil inspirasi dari Rogue tetapi tidak memiliki konsep game yang serupa.
Roguelite (atau yang terkadang disebut Roguelike-like) merupakan sebuah subgenre yang berusaha mengembangkan konsep Rogue ke dalam tipe–tipe game lainnya.
Bukan hanya menuangkan konsep game Rogue ke dalam genre game lainnya saja, akan tetapi genre ini juga mengembangkan konsep Roguelike itu sendiri agar lebih appealing pada genre gim yang mereka kembangkan seperti unlockables, alternative route, upgrades, persistent item (item yang tetap bisa dibawa pada run selanjutnya), dan lain sebagainya
Contoh yang paling dikenal ialah gim seperti Spelunky, yang mengembangkan konsep roguelike pada gim dengan genre Side-Scrolling Platformer dan kemudian memicu perkembangan genre Roguelike pada gim lainnya yang memiliki genre berbeda seperti The Binding of Isaac yang merupakan gim Top-Down Dungeon Crawler Shooter dan Desktop Dungeon, sebuah game Tile-Based Dungeon Crawler RPG.
Beberapa game di atas merupakan contoh sukses dari pengembangan game Roguelike pada genre lainnya dan hingga saat ini terus berkembang dengan menambahkan fitur atau teknik baru dalam gimnya, seperti karakter yang muncul jika memenangkan gim di bawah sekian waktu, area yang dapat diakses setelah mengulang gim setidaknya 20 kali, dan lain sebagainya.
Jikalau gim yang disebutkan di atas kurang begitu dikenal, kamu pasti kenal dengan gim Roguelite seperti Dead Cells yang mengembangkan roguelite ke dalam genre Platformer dengan tema Metroidvania (yang mereka sebut dengan RogueVania), Slay The Spire yang bergenre Deck Builders, Crypt of the Necrodancer yang mengembangkan roguelike dengan bumbu Rhythm, Enter The Gungeon yang bergenre Shoot-‘em-up, dan yang paling baru ialah Hades yang mengembangkan gim Action RPG dengan bumbu Procedural Narrative yang membuat pemainnya memiliki alur cerita yang berbeda
Nah, demikian sekilas perjalanan sejarah dari sebuah genre yang berkembang dalam perkembangan industri game yang memilki fanbase yang cukup erat dengan genre yang satu ini. Apakah kamu salah satu penggemar dari genre ini? Atau kamu pernah mencoba menelusuri game roguelike sebelumnya?
Sekian untuk artikel kali ini Gxg signing out!