Pernah dengar ada istilah legend never die? Ini pepatah cocok banget untuk profil caster Kornet yang telah menjadi ikon Mobile Legends di season-season sebelumnya. Suaranya yang pas, berat, dan unik serta jargon-jargonnya seperti “Walay” dan “Tas tas tas” akan selalu dirindukan oleh para penggemarnya.
Iya benar, walau kini Kornet sudah melepaskan karirnya di dunia caster MPL Indonesia, namun intuisinya sebagai pecinta esports tidak pernah padam. Bisa kita lihat di beranda media sosialnya, Kornet tetap aktif bergelut di dunia esports yang telah meroketkan namanya. Mulai dari seorang pemain sampai menyandang predikat caster dan analyst telah dia bukukan dalam sejarah hidupnya.
Profil Caster Kornet #1: Biodata Sang Legend
Menjadi seorang caster Kornet dapat dikatakan susah-susah gampang. Susahnya karena di lingkungan para pemain begitu kompetitif dan selektif. Jika kita sedikit lengah, maka habislah dibantai lawan.
Itulah mengapa shoutcaster Kornet beralih menjadi seorang behind the scene dari sebuah laga pertandingan esports. Menjadi komentator yang bisa memandu pertandingan meskipun penonton tidur sekalipun. Cukup mendengarkan suara sang caster, kita akan tahu kemana arah dan jalannya permainan.
Sebelum jauh menelisik sepak terjang dari seorang profil caster Kornet, ada baiknya kita mengenal siapa Kornet dari biodatanya di bawah ini.
- Nama Lengkap: Muhammad Fahmi Maulana
- Nama Hits: Kornet
- Tanggal Lahir: 19 Agustus 1995
- Zodiak: Leo
- Pendidikan: Universitas Parahyangan Bandung
- Agama: Islam
- Hobi: Gaming, Travelling
- Instagram: @fahmoy
Profil Caster Kornet #2: Awal Perjalanan Karir Esports
Menjadi seorang gamer adalah hal yang sangat lumrah untuk generasi di era digital. Hal ini pun dirasakan Kornet yang memiliki nama asli Muhammad Fahmi Maulana ini sejak masih duduk di bangku sekolah.
Dulu saat permainan Dota 2 lagi booming, Kornet juga memainkan game bersama tim besutannya. Hingga sampai Mobile Legends dirilis, dia pun tak kalah sengit ikut meramaikan game mobile esports tersebut.
Dimulai dari kesenangannya mabar bersama teman-teman. Hingga pada suatu ketika Kornet menjadi salah seorang pemain inti di sebuah tim esports yang sempat digawanginya bersama rekan-rekannya di event playoff MPL Season 1 yang lalu.
Sebenarnya Kornet mulanya hanya iseng bertanya kepada pihak penyelenggara mengenai profesi caster yang mengisi dan membawa jalannya pertandingan. Namun siapa sangka justru pihak panitia menanyakan keseriusannya menjadi seorang caster.
Maka mulailah Kornet memberanikan diri mengirimkan sampel performanya saat mengisi sebuah permainan yang dia jalankan sendiri. Dua bulan setelahnya, Kornet mendapat tawaran untuk mengisi event untuk Codashop Weekdays Tournament disusul kemunculannya dalam MPL Season 2 di gelaran selanjutnya. Kini bukan lagi sebagai player melainkan menyandang predikat baru sebagai seorang newbie caster.
Sebelum tampil sebagai caster dalam ajang Mobile Legends Season 2, Kornet juga sempat ditawari menjadi icon dan back stage dalam MSC 2018.
Tentu saja kesempatan emas ini tidak dia sia-siakan begitu saja. Dengan penuh semangat Kornet menjalankan tugasnya secara antusias.
Profil Caster Kornet #3: Mendapat Banyak Penolakan
Namun malang tak dapat ditolak. Saat pertama menjalankan misi utamanya, Fahmi “Kornet” Maulana banyak mendapat kritikan pedas. Bahkan bully-an dari para penikmat esports yang menyaksikan aksinya.
Banyak netizen yang memintanya turun dan pulang. Meskipun berbekal pengalaman sebagai seorang penyiar radio OZ di Bandung, hal ini ternyata tidak lantas membuat Kornet serta-merta diterima di dunia esports. Justru dia mendapat hujatan bahwa pola pembawaan seorang caster tidak bisa disamakan dengan seorang penyiar radio.
Namun bukan Kornet namanya jika patah semangat hanya karena itu. Dengan mental baja dan semangat untuk terus belajar dan berlatih, alhasil Kornet bisa membuktikan bahwa dirinya capable enough untuk menjadi idola baru dalam dunia per-caster-an.
Hal ini terbukti dengan semakin dinantinya kehadiran caster Kornet dengan suara beratnya di setiap laga MPL di season-season berikutnya.
Memang tidak dia pungkiri, bahwa kelemahannya dalam nge-host adalah kurangnya pengetahuan tentang item-item apa saja yang ada dalam Mobile Legends. Namun itu dapat disiasatinya dengan sering konsultasi dan ber-collab dengan para senior caster lainnya.
Profil Caster Kornet #4: Undur Diri di Ajang MPL ID Season 8
Ada kabar tidak sedap saat jelang laga MPL ID Season 8. Saat penonton dan pemain sudah sangat terbiasa mendengarkan suara berat caster Kornet membawakan ritme permainan, kini harus kehilangan pemilik suara bariton tersebut.
Ada apa dengan seorang Kornet yang tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya tersebut?
Ada banyak praduga mengiringi keputusannya tersebut. Mulai dari Kornet yang diberitakan di kick off karena alasan pelanggaran yang dia lakukan pada season sebelumnya mengenai prokes.
Kornet tidak membantah saat dikonfirmasi tentang adanya pelanggaran tersebut. Dia menyebutkan bahwa masalah tersebut telah selesai dan dia sudah mendapat konsekuensinya dengan membayar denda yang telah ditentukan.
Beberapa kali pula Kornet mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan. Banyak asumsi berkeliaran bahwa dia lalai menjalankan tugasnya. Ambil contoh saat pagelaran MDL Season 3, Kornet dianggap terlambat datang dalam pertandingan.
Hal ini semakin menggiring opini kalau Kornet sudah tidak kompeten lagi di dunia esports sebagai seorang caster.
Tidak ingin membuat isu yang lebih menyebarluas kemana-mana, oleh karenanya Kornet segera mengklarifikasi lewat laman Instagram miliknya alasan undur diri dari ajang yang telah membesarkan namanya tersebut.
Regenerasi merupakan hal utama yang menjadi pokok pertimbangan Kornet untuk tidak lagi berkecimpung di dunia caster. Sama halnya dengan jenis olahraga yang membutuhkan tenaga muda, dalam ruang lingkup caster pun haruslah ada penyegaran untuk talenta-talenta muda berbakat.
Profil caster Kornet merasa harus ada pintu dan jalan untuk para caster muda mengembangkan karirnya. Dan ini hanya bisa terwujud apabila caster-caster senior bersedia memberikan kesempatan para pemuda ini duduk di kursi yang sama.
Dari kisah profil caster Kornet, ada banyak pesan positif yang dapat diambil. Terutama respek untuk seorang Kornet yang telah memberi kesempatan untuk para talenta muda berbakat. Yang berjuang mengembangkan karir di dunia esports. Dan juga keberanian Kornet mengakui beberapa kesalahan yang pernah dilakukannya.
Selain itu ada hal lain yang bisa dijadikan pelajaran. Bahwa untuk menjadi seorang profesional di bidangnya, seseorang harus mau berkorban untuk terus belajar. Serta berlatih agar semakin mahir dan mumpuni.
Hal demikian yang Kornet lakukan walaupun memiliki banyak kelemahan dan kurang menguasai item-item MLBB. Namun berkat kegigihannya belajar dan berlatih dan tidak segan bertanya, Kornet telah membuktikan bahwa namanya bisa besar di kancah esports Indonesia.