Tim macan putih sebenarnya pernah mempunyai beberapa divisi yang kini telah bubar, berikut 6 divisi EVOS bubar atau disband, padahal membawa banyak prestasi.
EVOS Esports sebenarnya bermula dari Zero Latitude yang saat itu mempunyai roster Dota 2, melihat kesuksesan roster ini maka EVOS mengakuisisi mereka.
Setelah perkembangan yang cukup lama, akhirnya EVOS merambah ke divisi-divisi selain Dota 2, dan telah terbukti membawa banyak prestasi.
Walaupun memang pada akhirnya semua tidak berjalan mulus, dan beberapa divisi yang cukup berprestasi akhirnya dibubarkan. Ada banyak faktor diantaranya adalah biaya maintenance yang mahal, hingga minim turnamen dan pemasukan.
Kali ini kita akan membahas 6 divisi EVOS bubar, atau saat ini belum mempunyai pemain tapi ingin dilanjutkan lagi.
Baca Juga: Profil dan Biodata EVOS Shine: Mid Laner Baru EVOS Mantan MBR
Tak ada Lagi 6 Divisi EVOS Bubar
Pada artikel ini, kita akan fokus membahas 6 divisi EVOS bubar atau yang sudah tidak beroperasi lagi, siapa saja kira-kira?
1. Divisi EVOS Dota 2
Divisi EVOS bubar yang pertama adalah Dota 2 resmi diperkenalkan pada pertengahan tahun 2017, saat skena Dota 2 Indonesia sedang dalam masa transisi. Saat itu, beberapa organisasi besar mulai membentuk tim Dota 2 lokal untuk bersaing di turnamen-turnamen Asia Tenggara.
EVOS pun tak ingin ketinggalan. Mereka membentuk roster lokal yang berisikan talenta muda dan pemain-pemain berbakat dari berbagai kota di Indonesia.
Roster awal EVOS Dota 2 sempat berisi nama-nama seperti:
- Facehugger (midlane)
- Aville (offlane)
- InyourdreaM (carry)
- Whitemon (support)
- Lym (support)
Tim ini berfokus mengikuti turnamen-turnamen lokal dan regional, dengan harapan bisa menembus panggung internasional.
Tahun 2018 menjadi titik terang bagi EVOS Dota 2. Tim ini sukses menjuarai beberapa turnamen nasional, seperti Indonesia Games Championship (IGC), dan mulai mendapatkan undangan ke turnamen internasional tier 2 seperti SEA Invitational dan Pro Circuit Qualifier.
Namun, puncak prestasi mereka terjadi saat berhasil menjadi salah satu perwakilan Indonesia di ajang The Kuala Lumpur Major Southeast Asia Closed Qualifier tahun 2018. Meski gagal melaju ke Main Event, pencapaian ini membuktikan bahwa EVOS Dota 2 mampu bersaing di level regional.
Saat itu, Whitemon, salah satu support muda EVOS, juga menjadi sorotan karena permainannya yang impresif. Namanya kemudian dikenal lebih luas di kancah internasional saat ia bergabung ke tim luar negeri, termasuk Geek Fam dan T1.
Memasuki 2019, EVOS Dota 2 menghadapi tantangan besar. Beberapa pemain utama memilih hengkang ke tim lain karena alasan pribadi dan tawaran yang lebih menarik. Ini membuat EVOS harus melakukan perombakan roster secara bertahap. Namun, inkonsistensi performa membuat divisi ini kesulitan mempertahankan eksistensinya di turnamen-turnamen besar Asia Tenggara.
Ditambah lagi, era Dota 2 saat itu tengah mengalami penurunan minat di Indonesia. Banyak turnamen lokal yang beralih ke game-game mobile, menyebabkan kurangnya eksposur dan dukungan untuk scene Dota 2. Akibatnya, EVOS Dota 2 mulai jarang terlihat dalam kompetisi dan perlahan menghilang dari radar komunitas.
Akhirnya, pada awal tahun 2020, tanpa pengumuman resmi yang besar, EVOS Esports membubarkan divisi Dota 2 mereka.
Keputusan ini cukup disayangkan oleh komunitas karena EVOS adalah salah satu dari sedikit organisasi besar yang memberi dukungan serius pada scene Dota 2 Indonesia.
Meskipun demikian, para mantan pemain EVOS Dota 2 tidak menghilang begitu saja. Beberapa di antaranya tetap aktif di dunia kompetitif, seperti:
- Whitemon, yang sukses meniti karir internasional.
- Facehugger dan Aville, yang sempat memperkuat tim-tim lokal lainnya.
Divisi EVOS bubar ini menandai akhir dari perjalanan singkat namun berani dari EVOS dalam menjajal kompetisi Dota 2, sebuah scene yang keras dan sangat kompetitif, khususnya di Asia Tenggara.
Baca Juga: Profil dan Biodata EVOS Lele: Dari Alter Ego, RRQ, Hingga Join EVOS
2. Divisi EVOS Mobile Legends – Singapura
EVOS SG resmi diperkenalkan pada tahun 2019 sebagai bagian dari ekspansi EVOS Esports di Asia Tenggara. Dengan mendirikan cabang di Singapura, EVOS ingin menciptakan ekosistem esports yang lebih luas dan mendukung talenta lokal.
Roster awal EVOS SG diisi oleh pemain-pemain ternama dari Singapura, di antaranya:
- Soul (kapten dan EXP laner)
- JPL (roamer)
- Potato (jungler)
- Lun (mage)
- Aeon (support)
Sebagian besar dari mereka merupakan veteran yang sudah lama berkiprah di scene Mobile Legends Singapura, menjadikan EVOS SG langsung menjadi kekuatan besar di MPL SG/MY saat itu.
EVOS SG langsung menunjukkan taringnya sejak musim debut di MPL MY/SG Season 4. Mereka selalu tampil sebagai salah satu tim papan atas, dan bahkan menjadi juara MPL MY/SG Season 4 dan 5.
Dominasi ini membuat mereka dikenal sebagai tim terkuat Singapura dan satu-satunya pesaing kuat dari luar Malaysia saat itu.
Setelah MPL terpisah menjadi liga khusus Singapura (MPL SG) dan Malaysia (MPL MY), EVOS SG tetap mendominasi. Mereka meraih gelar juara MPL SG Season 1 dan 2, dan tampil konsisten hingga ke panggung dunia.
EVOS SG juga dikenal sebagai tim yang selalu lolos ke M3 World Championship dan M4 World Championship, menunjukkan stabilitas yang luar biasa. Pada M3, mereka finis di posisi 4 besar, menjadi tim non-Filipina dengan pencapaian tertinggi di turnamen tersebut.
Pada November 2024, EVOS Esports secara resmi mengumumkan divisi EVOS buar SG Mobile Legends. Keputusan ini mengejutkan banyak penggemar, mengingat status EVOS SG sebagai salah satu tim paling ikonik di Singapura dan Asia Tenggara.
Melalui pernyataan resmi, manajemen EVOS menyebutkan bahwa pembubaran ini adalah bagian dari restrukturisasi besar-besaran dan fokus baru organisasi untuk mendukung divisi-divisi yang lebih berkembang, serta membuka peluang regenerasi talenta baru di kawasan SEA.
Beberapa pemain EVOS SG memilih untuk pensiun, sementara yang lain pindah ke tim-tim regional lain, seperti RSG SG, Team Flash, atau membangun karir sebagai konten kreator dan pelatih.
Baca Juga: Profil dan Biodata EVOS FancyNancy: Gold Laner Ladies, Kakak dari Mira ex JKT48
3. Divisi EVOS Mobile Legends – Filipina
Pada tahun 2021, EVOS Esports mengumumkan kerjasama strategis dengan organisasi lokal Filipina, Nexplay Esports, yang sudah cukup dikenal dalam kancah Mobile Legends: Bang Bang Professional League Philippines (MPL PH). Kerja sama ini melahirkan nama baru: Nexplay EVOS.
Langkah ini dipandang sebagai upaya EVOS memperluas cakupan pengaruhnya di wilayah Filipina, yang saat itu tengah berkembang pesat sebagai pusat kekuatan Mobile Legends dunia. Filipina memang dikenal dengan tim-tim kuat seperti Blacklist International, ONIC PH, dan Bren Esports.
Roster Awal Nexplay EVOS
Roster Nexplay EVOS diisi oleh pemain-pemain muda berbakat dan penuh potensi:
- H2WO – Jungler
- Yawi – Roamer
- Renéjay – EXP Laner
- Renejay – Midlaner
- Dogie (Setsuna Ignacio) – Pelatih dan figur publik utama tim
Selama musim MPL PH Season 7 hingga Season 9, Nexplay EVOS tampil kompetitif namun tidak mampu menembus babak final. Meskipun begitu, mereka dikenal memiliki basis penggemar yang besar, terutama berkat popularitas pemain-pemainnya di dunia maya.
Namun, perjalanan Nexplay EVOS tidak selalu mulus. Tim kerap tersandung kontroversi, mulai dari perilaku pemain di luar game, masalah rotasi, hingga rumor internal. Meskipun begitu, tim tetap menjadi favorit banyak fans karena gaya bermain mereka yang agresif dan penuh semangat muda.
Pada akhir 2022, kemitraan antara Nexplay dan EVOS Esports resmi berakhir. Tidak ada penjelasan resmi yang mendalam dari kedua belah pihak, namun hal ini mengindikasikan bahwa kolaborasi tersebut telah mencapai akhir jalannya.
Nexplay pun kembali berkiprah sebagai entitas independen, sementara EVOS belum mengumumkan kehadiran baru di scene Filipina, hingga akhirnya muncul Minana EVOS.
Pada tahun 2023, EVOS kembali ke kancah kompetitif Filipina dengan menggandeng organisasi lokal lainnya bernama Minana Esports, yang sebelumnya dikenal sebagai Minana Archives. Kerja sama ini menghasilkan tim Minana EVOS, yang berkompetisi di MDL PH (Mobile Legends Development League) liga pengembangan resmi di bawah MPL PH.
Sayangnya, fase ini tidak berlangsung lama. Pada 2024, manajemen EVOS Esports kembali melakukan perombakan besar-besaran terhadap struktur divisinya di berbagai negara. Akhirnya di PH pun Divisi EVOS Bubar, baik di level Nexplay EVOS maupun Minana EVOS.
Tidak ada pernyataan eksplisit mengenai alasan divisi evos bubar ini, namun diperkirakan karena pertimbangan bisnis dan fokus organisasi yang mulai mengarah kembali ke pasar-pasar utama seperti Indonesia dan Asia Tenggara lainnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata EVOS G: Juara MPL ID S1 dan Pelatih Veteran di Macan Putih
4. Divisi EVOS Pokemon Unite
EVOS Pokemon Unite resmi diperkenalkan pada Juni 2024, menyusul booming-nya game Pokemon Unite. Dengan konsep permainan MOBA 5v5 yang unik dan membawa nama besar franchise Pokémon, EVOS melihat peluang besar untuk membangun tim kompetitif sejak awal.
Roster pertama EVOS Pokemon Unite diperkuat oleh pemain-pemain berbakat dari Asia Tenggara, terutama dari Indonesia dan negara tetangga, yang sudah dikenal di komunitas MOBA dan Pokemon.
Roster EVOS Pokemon Unite
- EVOS Grid
- EVOS Alr
- EVOS Dragodz
- EVOS Resorte
- EVOS FGinkyZ
- EVOS Kur0v
Tapi sayangnya saat ini EVOS belum lagi mengembangkan divisi Pokemon Unite, yang berarti divisi EVOS bubar dan sedang dalam masa hiatus.
Baca Juga: Profil dan Biodata EVOS Ash: Mantan Tazz dan Kini Pacar Caderaa
5. Divisi EVOS League of Legends
EVOS Vietnam secara resmi diumumkan pada Desember 2017 sebagai divisi League of Legends yang akan bertanding di VCS 2018. Langkah ini disambut antusias oleh para penggemar LoL di Vietnam, mengingat banyak nama besar yang tergabung dalam roster pertamanya, termasuk Stark, YiJin, Warzone, Slay, dan RonOP.
Pelatih yang memimpin saat itu adalah Violet, sosok berpengalaman yang pernah menangani beberapa tim papan atas di Vietnam. Dibawah komando Violet, EVOS Vietnam langsung tampil agresif sejak awal musim.
EVOS Vietnam tak butuh waktu lama untuk menunjukkan kualitas mereka. Pada VCS Spring Split 2018, EVOS sukses menjadi juara setelah mengalahkan GIGABYTE Marines dalam pertandingan final yang sengit. Kemenangan ini memberikan mereka tiket menuju ajang bergengsi Mid-Season Invitational (MSI) 2018.
Di MSI 2018, EVOS menjadi perwakilan tunggal Vietnam dan tampil cukup mengejutkan. Mereka berhasil mengalahkan tim besar seperti Team Liquid dari Amerika Utara, meskipun akhirnya gagal melaju ke babak semifinal. Namun kehadiran mereka di MSI membuktikan bahwa Vietnam adalah wilayah yang patut diperhitungkan di kancah League of Legends dunia.
Menjelang akhir 2020, EVOS Vietnam resmi menarik diri dari scene kompetitif League of Legends di Vietnam. Keputusan ini diambil karena berbagai faktor, termasuk konsolidasi organisasi serta perubahan strategi bisnis EVOS yang mulai fokus pada cabang-cabang esports lain seperti Free Fire, PUBG Mobile, dan Mobile Legends.
Hak partisipasi di VCS kemudian diambil alih oleh organisasi esports lokal. Banyak penggemar yang merasa kehilangan karena divisi EVOS bubar ini merupakan salah satu tim yang pernah membawa harum nama Vietnam di kancah internasional.
Baca Juga: Profil dan Biodata EVOS Erlan: Gold Laner yang Sering Kena Hujat
6. Divisi EVOS AoV
EVOS AoV direkrut dari para pemain berbakat yang sebelumnya sudah dikenal di komunitas. Salah satu nama yang sempat muncul adalah “Hanss,” pemain veteran AoV yang juga dikenal dari tim-tim kuat lain. Tim ini juga diperkuat oleh pemain muda potensial dan beberapa pelatih yang memiliki visi membangun tim kompetitif jangka panjang.
EVOS AoV aktif mengikuti beberapa turnamen lokal dan regional di Indonesia. Mereka sempat mencuri perhatian saat tampil solid di ajang Valor Cup dan beberapa turnamen komunitas resmi Garena. Meski belum berhasil mendominasi sepenuhnya, EVOS AoV selalu diperhitungkan sebagai kuda hitam dengan gaya bermain disiplin dan rotasi map yang rapi.
Secara regional, AoV memiliki basis pemain yang sangat besar di negara-negara seperti Thailand, Vietnam, dan Taiwan. Hal ini membuat jalur menuju kejuaraan Asia seperti AIC (Arena of Valor International Championship) dan AWC (Arena of Valor World Cup) menjadi sangat kompetitif.
EVOS AoV pernah ikut dalam fase kualifikasi nasional untuk mewakili Indonesia di ajang internasional, namun belum berhasil lolos. Meski memiliki organisasi yang kuat, EVOS masih kalah bersaing dari tim-tim dengan komposisi pemain yang sudah lebih matang dan punya chemistry lebih kuat.
Melihat kurangnya prospek jangka panjang dan ketatnya persaingan internasional, EVOS Esports akhirnya memutuskan untuk membubarkan divisi AoV.
Itulah 6 divisi EVOS bubar atau dinonaktifkan, kira-kira mana 6 divisi EVOS bubar yang sekiranya bisa dibangkitkan lagi?