Kata siapa perempuan tidak bisa menjadi pro player? Winda “Earl” Lunardi mematahkan anggapan bahwa perempuan tidak bisa bermain gim secara profesional. Bahkan role EVOS Earl dalam tim juga tidak main-main, ia bermain dengan hero Tank dalam Mobile Legends.
Sosok Earl bersama pro player ladies dalam gelaran esports menambah warna dan keseruan tersendiri bagi para penggemar gim. Ia juga dikenal sebagai joki yang dapat bermain baik sebelum akhirnya serius untuk terjun ke dunia esports.
Bagaimana sih perjalanan karier Winda Earl sampai bergabung dengan EVOS Esports? Nah, kali ini kita akan membahasnya. Simak terus, ya!
Perjalanan Karier EVOS Earl di Dunia Esports
Gadis kelahiran Jakarta, 5 September 1994 ini menggunakan nama “Earl” karena minuman favoritnya, yaitu Earl Grey Tea. Seperti perempuan pada umumnya, selain menggemari gim, ia juga memiliki hobi shopping dengan mengoleksi tas.
Perjalanan Earl dalam dunia gim sebetulnya tanpa disangka-sangka ia akan berhasil menjadi seorang pro player. Dalam obrolan di Empetalk bersama Jonathan Liandi, dirinya mengakui latar belakang keluarganya sebagai gamers juga menjadi dukungan untuknya meski tidak mulus. Sejak kecil ia menyenangi gim karena itu dan menjadi ketagihan untuk bermain bersama saudara-saudaranya.
Dari Nintendo, ia kemudian mengenal PS dan Gameboy, hingga akhirnya mengenal game online. Ayahnya sempat tidak memperbolehkannya bermain, tapi karena ia tidak memiliki masalah akademik di sekolah, akhirnya orang tuanya mendukungnya untuk bermain lagi.
Setelah lulus dari SMA, EVOS Earl sempat sekolah fashion design di ESMOD. Selama sekolah, ia tidak memiliki kesempatan bermain gim karena kesibukannya yang sangat padat. Gadis yang sering dikenal sebagai Winda Earl ini akhirnya hanya bertahan setahun karena ia sempat cekcok dengan orang tuanya.
Earl akhirnya memutuskan untuk merantau ke Australia untuk mencoba hidup mandiri. Dirinya mengambil jurusan marketing and management di The University of Western Australia karena alasan ingin cepat lulus dan memiliki rencana untuk menikah setelah lulus kuliah.
Selama kuliah di Australia, Earl kembali bermain gim online yaitu League of Legends (LOL) selama setahun. Ia mengaku lebih senang bermain LOL dibandingkan DOTA karena permainannya lebih simpel, sedangkan DOTA lebih kompleks.
EVOS Earl pertama kali mengenal Mobile Legends karena dikenalkan oleh kekasihnya dahulu, yang sekarang sudah menjadi mantan. Saat itu ia tidak tertarik memainkannya, tetapi dipaksa.
Setelah mencoba bermain, ternyata Mobile Legends mirip dengan LOL sehingga merasakan nostalgia sampai kecanduan bermain ML. Ia bahkan membeli diamond demi membeli Kagura dan Ruby, karakter hero Mage yang menurutnya sangat cantik. Ruby menjadi hero pertamanya di ML karena Kagura sangat sulit untuk dimainkan.
Pernah Menjadi Joki dan Batal Menikah
Saat kembali lagi ke Australia, perempuan bernama asli Winda Lunardi masih bermain solo, kemudian ia mengenal Pica. Meski mengenal Pica sejak lama, ia baru mengetahui Pica menjadi joki gim Mobile Legends. Dari situ ia bergabung dengannya untuk menjadi joki.
Joki untuk hero Tank pada waktu itu langka. Earl akhirnya memilih untuk menjadi joki Tank karena tidak ada yang mau memilih Tank. Kemudian, ia mulai belajar bermain role Tank hingga banyak orang yang melihatnya sebagai pemain yang bermain bagus dalam memainkan role tersebut.
Kemampuannya tersebut menggaet para pemain untuk mengajak Earl bergabung dengan tim. Dirinya semakin dipandang setelah mengikuti beberapa turnamen di Jakarta. Tidak banyak pemain perempuan yang berani mengambil role sebagai hero Tank, biasanya mereka akan memilih hero Support atau Mage.
Awalnya ia bergabung dengan squad Born After Death (BAD) sampai akhirnya banyak tawaran untuk masuk dalam tim esports. Perjalanan kariernya yang serius mulai tampak setelah ia bergabung dengan Louvre Esports.
Namun, dalam menekuni kariernya menjadi pro player di dunia esports tidaklah mudah. Ia pernah tidak didukung oleh kekasihnya pada saat itu. Permasalahan hidup lain dimulai saat Earl hendak hijrah dari Louvre ke BTR atau Bigetreon Esports.
Selepas lulus kuliah Earl sudah mempersiapkan pernikahannya dengan matang. Akan tetapi banyak ketidakcocokan antara ia dan kekasihnya waktu itu dalam hal karier Earl. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk memilih menekuni kariernya dalam dunia esports.
Earl termasuk pemain dengan pengalaman yang luas dalam kancah esports dengan beberapa tim yang pernah ia bela. Selain pernah membela Louvre, sebelumnya ia juga pernah bergabung bersama tim Angels Bigetron Esports dan BOOM ID.
Saat ini ia bermain di bawah naungan EVOS dan bermain bersama roster ladies berbakat yakni Funi, Pica, Caramel, dan Pucci.
Saat bermain MLBB, Earl memilih Akai sebagai hero Tank favoritnya. Akai dapat menghentikan hero core lawan dengan memojokkan dan berputar-putar ke dinding.
EVOS Earl memiliki beberapa prestasi, salah satunya adalah berhasil memboyong juara pertama Female Gaming League Mobile Legends Minor Series setelah mengalahkan Belletron pada November 2019.
Prestasi tim EVOS Ladies akhirnya tersebut terulang kembali pada 2020 ini. Meski pada laga final Woman Star League (WSL) Invitational, EVOS Earl harus absen karena kasus pembobolan rekening yang membuat 22 Miliar raib dari rekeningnya. EVOS Ladies berhasil membantai Siren Moon di babak final dengan skor 3-0 tanpa balas.
EVOS Earl Pernah Mengalami Pelecehan Seksual
Sebagai seorang pro player perempuan, EVOS Earl sangat sering mendapatkan komentar yang bernada melecehkan. Komentar-komentar ofensif tersebut tidak membuatnya nyaman.
Dikutip dari Empetalk, Earl menjelaskan ia sangat banyak mendapatkan komentar atau Direct Message yang mengandung pelecehan seksual. Ia bahkan sampai memblokir pengguna yang membuatnya tidak nyaman tersebut, baik di media sosial atau di halaman komentar channel YouTube.
Menurut Earl, sikap orang-orang tersebut memang suka melecehkan perempuan dan tidak ada kaitannya dengan gim. “Nggak ada (pesen) sih, soalnya menurut aku mereka nggak punya otak, jadi ngapain kita ngomong sama orang nggak punya otak?” tegas Earl saat diwawancarai Jo terkait pesan yang ingin disampaikan Earl kepada pelaku pelecehan.
Menurut Earl, semua orang yang mempunyai etika dan manner yang baik tidak mungkin melakukan pelecehan seksual. Orang yang memiliki etika, pasti menganggap pelecehan seksual bukan bahan untuk bercanda.
EVOS Earl sendiri memberikan pesan untuk para perempuan yang mengalami pelecehan seksual seperti dirinya untuk tidak mendengarkan ocehan seperti itu. Pelaku sexual harassment tidak lebih baik dari diri mereka sendiri.
Menindak Tegas Perilaku Cheat
Winda “Earl” Lunardi pernah bermasalah dengan cheat saat melakukan streaming Mobile Legends. Ia menduga musuhnya tersebut menggunakan cheat, karena ia merasakan lag saat teamfight di menit pertama di mid lane.
Ia menjelaskan bahwa ia tidak merasakan lag sebelum teamfight. Lag hanya terjadi saat teamfight. Atas permasalahan tersebut, ia akhirnya mengunggah story Instagram dan YouTube yang menjelaskan mengapa si pemain tersebut menggunakan cheat.
Earl sendiri bahkan berencana menindak tegas, dengan melaporkan kejadian tersebut ke pihak developer. Akhirnya, pelaku sudah meminta maaf dengan damai. Terduga mengakui adanya cheat, tetapi ia menjelaskan bukan dirinya yang menggunakan cheat tersebut.
Karena kasus berakhir damai, EVOS Earl juga menghapus semua story dan video YouTube tersebut. Ia tidak ingin memperpanjang kasus tersebut.
Dirinya mengakui bahwa ia sering mengalami cheat di beberapa gim. Banyak dari pengikutnya yang memberikan respon. Mereka juga terganggu dengan adanya cheater karena bermain Mobile Legends jadi tidak enjoy.
Earl sempat membantu orang-orang dengan cara melaporkannya ke developer. Di luar sana, ada beberapa orang yang menjual jasa cheat yang merugikan banyak player yang ingin bermain dengan santai dan fun.
Perjalanan karier EVOS Earl sampai menjadi pro player tidak mudah. Ia harus mengorbankan banyak hal dan tetap giat berlatih. Perjalanannya sebagai pro player masih panjang. Kisahnya bisa menginspirasi banyak perempuan untuk berani terjun ke dunia esports dan menjadi pemain profesional.