Good Game: The Beginning menjadi film komersial pertama di dunia yang membahas esports. Jika sebelumnya kita disuguhkan dengan beberapa film esports bergenre dokumenter, maka film ini menyajikan kisah seorang anak yang bergelut dengan dirinya sendiri saat menjadi pro player yang dibalut dengan humor.
Mengingat pertumbuhan esports yang sangat besar, Umut Aral bersama produser Alper Caglar, Doruk Acar dan Hakan Bas memproduksi film yang mencoba mengekspos dunia esports. Dengan ini, penonton dari berbagai kalangan, dapat mengetahui realitas yang sesungguhnya dari esports secara meluas.
Film yang mengadaptasi esports ini pertama kali rilis pada 2 November 2018. Pemilihan tema esports tentunya menarik minat anak-anak dan remaja yang tertarik dengan esports. Dengan menggaet beberapa aktor muda dan berbakat Turki, film ini berhasil menarik minat para penonton.
Review Good Game #1: Mengajarkan Arti dari Kegigihan
Film tersebut sangat cocok ditonton oleh anak-anak hingga ABG (anak baru gede) dengan cerita yang sederhana dan tema olahraga yang unik. Esports sendiri dalam perkembangannya di Turki pada saat itu masih belum setenar sekarang.
Mengisahkan Cenk (Mert Yazicioglu) yang baru lulus sekolah menengah atas dan merupakan seorang gamer yang termasuk pro. Ia terjebak pada kemiskinan yang dialaminya. Bekerja paruh waktu di rumah judi untuk menghidupi ibu dan saudara perempuannya.
Di sela-sela kesibukannya, ia memainkan video game terkenal, League of Legends sebagai joki untuk mendapatkan uang tambahan. Suatu hari, Ada (Afra Saracoglu), seorang manajer tim profesional esports yang baru saja dibentuk, The Odd Five, mengetahui bakat Cenk dan menawarkan untuk bergabung dengannya.
Cenk akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan tim yang dimiliki oleh mantan pro player Ruzar (Kerem Bursin) tersebut. Perjalanan kariernya menjadi pro player dimulai. Ia bersama tim menghadapi berbagai tantangan dan petualangan berat di putaran final turnamen.
Bersama Batu, Naz, JJ, Aslan dan pelatih misterius mereka Ozer (Yigit Kirazci). Mereka akan menghadapi musuh bebuyutan di bawah kepemimpinan Arda (Hakan Kurtas). Terdapat sejarah suram antara Ozer dan Rugaz sebagai mantan rekan satu tim esports pada waktu lampau.
Meski masih baru, The Odd Five, harus mampu mencapai level tim yang setara dengan tim profesional lain dalam waktu singkat. Good Game mengajarkan kegigihan dan semangat kerja sama sebagai tim esports.
Pelatih Ozer mencoba untuk mengajari tim yang dibinanya tentang apa artinya menjadi tim, dan bagaimana mereka harus menghindari bertindak secara individu. Dengan hal itu, maka mereka akan dapat memenangkan turnamen.
Review Film Good Game #2: Meruntuhkan Stigma Video game
Video game banyak dikenal oleh masyarakat sebagai permainan yang dapat merusak anak-anak dan remaja. Benar dan salah dapat menjadi jawaban. Namun, film ini mendobrak tabu bahwa video gim adalah masalah.
Video gim dapat menjadi satu ajang lomba profesional, yakni esports, yang kedudukannya sama seperti olahraga pada umumnya. Bahkan, esports sudah diakui sebagai cabang lomba dan sudah dimasukkan dalam berbagai turnamen dan olimpiade.
Salah satunya, Asian Games sudah memasukkan esports sebagai salah satu cabang lomba. Kali ini, Olimpiade yang akan diadakan di Paris 2024 sudah memasukkan esports sebagai salah satu lomba. Olimpiade Tokyo yang saat ini ditunda karena COVID-19 juga telah memasukkan esports.
Esports sendiri sudah dimulai di Korea Selatan dan menjadi olahraga dengan pertumbuhan yang sangat pesat di dunia. Hampir mirip seperti sepak bola, memiliki jutaan penggemar, kompetisi yang ketat, biaya transfer pemain yang besar, banyak pemain-pemain muda yang mengisi lini roster tim, hingga ada banyak universitas yang akhirnya mengakomodasi para pemain muda tersebut.
Pengalaman profesional yang dibangun dalam film tersebut, membuat persepsi buruk tentang gim lama-lama mulai runtuh. Orang-orang mulai mengakui perubahan olahraga, yakni menemukan hal baru seperti esports. Film ini menjadi pengantar yang baik untuk mencoba memasuki pengaruh kepada orang tua.
Review Film Good Game #3: Perjalanan yang Emosional
Kita pasti sering mendengar kisah-kisah para pro player yang tidak direstui oleh orang tuanya hingga diusir karena hanya bekerja bermain gim saat mereka mencoba membangun kariernya. Hal yang sama dialami oleh tokoh protagonis, Cenk, dalam hidupnya.
Ia berjuang dalam hidup setelah kehilangan ayahnya. Ia juga mendapatkan tentangan dari ibunya yang menginginkannya tidak hanya bermain gim tanpa mengetahui perjuangan Cenk. Meski begitu, ia tetap berjuang untuk memenangkan turnamen League of Legends yang cukup terkenal di Turki.
Pada 2017, turnamen League of Legends menarik sekitar 258 juta penonton siaran langsung dan memenuhi stadion nasional Beijing. LOL sendiri sangat diminati di berbagai negara besar, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, sampai negara-negara Eropa.
Cenk terombang-ambing atas pilihan hidupnya sendiri. Ia mencoba untuk memberanikan diri menjadi yang terbaik, meski risiko yang akan dihadapinya sangat besar. Dengan visual yang menakjubkan, kita akan disuguhkan cerita ringan dengan lanskap lokasi yang sangat indah dan dinamis.
Film tersebut bisa disebut sebagai film keluarga yang menyenangkan dibalut dengan kisah humor. Good Game berhasil mengeksplorasi tema-tema perjuangan hidup, keluarga, persahabatan, dan kerja keras tim. Kisah ini menghubungkan kisah-kisah perjuangan para pro player yang sering mereka hadapi, dan orang lain juga perlu mengetahuinya.
Sebuah pencapaian yang luar biasa. Film dengan judul asli Turki Iyi Oyun ini menjadi film pertama yang mendapatkan hak eksklusif dari Riot Games untuk menampilkan tampilan game League of Legends. Tidak hanya itu, film ini juga menjadi film pembuka yang membahas esports. Nantinya, akan ada banyak film-film yang membahas esports.
Film tersebut juga berhasil meraih 15 kemenangan dan nominasi di berbagai festival film di seluruh dunia. Film tersebut telah menerima penghargaan di negara-negara seperti Amerika Serikat, India, Bhutan, Lebanon, Australia, beberapa negara Balkan, dan banyak lagi.
Good Game berhasil memenangkan Award of Excellence Special Mention dalam Accolade Competition sebagai Feature Film, Calcutta International Cult Film Festival dalam nominasi Best Family/Children Film, DRUK International Film Festival dalam nominasi Best Debut Filmmaker dan Best Family / Children Film, Jaipur International Film Festival dalam Best Film, Sarajevo Film Festival dalam nominasi Family/Children Film, dan WorldFest Houston dalam nominasi Best Music Score dan Independent Theatrical Feature Films – Family/Children. Film ini juga mendapatkan tempat nominasi di berbagai festival film dalam rentang tahun 2019-2020.
Good Game cocok ditonton di akhir pekan bersama keluarga dan saudara yang sangat tertarik dengan esports. Film tersebut lumayan sangat memotivasi. Sayangnya, karena film ini merupakan film komersil, maka tidak dapat ditonton secara gratis.
Good Game: The Beginning bisa kita tonton lewat aplikasi streaming berbayar Netflix. Tertarik untuk menontonnya?