Review EA Sports FC 26, apakah lebih baik dan lebih realistis dari sebelumnya? EA Sports FC 26 kembali hadir sebagai seri ketiga setelah perpisahan EA dengan FIFA.
Dengan janji membawa pengalaman sepak bola yang lebih segar, FC 26 mencoba menjawab kritik para gamer terhadap edisi sebelumnya.
Namun, apakah game ini benar-benar menawarkan sesuatu yang baru, atau hanya sekadar update tahunan biasa? Yuk, simak review EA Sports FC 26.
Baca Juga: Review Jurnal Risa Dark Destiny: Game Horor Autentik Terinspirasi Vlogger Gaib Indonesia!
Review EA Sports FC 26
Spesifikasi Game EA Sports FC 26
Game ini bisa dimainkan di berbagai platform modern, mulai dari PC, PlayStation, hingga Xbox. Berikut spesifikasi minimum untuk PC:
Spesifikasi Minimum
- OS: Windows 10 (64-bit)
- Processor: Intel Core i3 atau AMD FX setara
- RAM: 8 GB
- Graphics: NVIDIA GTX 1050 Ti atau setara
- DirectX: Version 12
- Storage: 50 GB
Spesifikasi Rekomendasi
- OS: Windows 10/11 (64-bit)
- Processor: Intel Core i5 / Ryzen 5
- RAM: 16 GB
- Graphics: NVIDIA RTX 2060 atau lebih tinggi
- DirectX: Version 12
- Storage: 50 GB
First Impression EA Sports FC 26
Dari trailer perdananya, EA Sports FC 26 sudah memberi sinyal kuat bahwa EA Sports tidak main-main dalam menjawab kritik lama dari komunitas.
Beberapa isu klasik seperti tekel yang terasa kaku, bola yang selalu memantul ke penyerang lawan setelah ditekel, hingga tempo permainan yang dianggap monoton kini mendapat perhatian khusus.
Saat mencoba review EA Sports FC 26 versi awalnya, kesan pertama yang muncul adalah permainan terasa lebih mulus dan terkontrol.
Animasi gerakan pemain lebih cair berkat Hypermotion V terbaru, yang membuat transisi dari dribbling ke passing atau shooting lebih natural.
Setiap kontak fisik, baik duel udara maupun body charge, kini lebih terasa punya bobot dan tidak sekadar animasi tempelan. Yang paling menarik adalah hadirnya dua opsi tempo permainan.
- Untuk pemain online, tempo lebih cepat sehingga menciptakan atmosfer arcade penuh aksi, cocok buat mereka yang senang intensitas tinggi dan gol cepat.
- Untuk pemain offline, tempo dibuat lebih lambat dan realistis, sehingga setiap build-up serangan terasa strategis, mirip gaya sepak bola sesungguhnya.
Selain itu, detail kecil seperti reaksi suporter yang lebih imersif, AI kiper yang lebih cerdas, dan umpan satu sentuhan yang lebih presisi menambah kesan bahwa FC 26 benar-benar membawa penyempurnaan dari seri sebelumnya.
Secara keseluruhan, first impression review EA Sports FC 26 memberi optimisme bahwa game ini tidak hanya sekadar upgrade tahunan, melainkan sebuah langkah nyata dalam memperbaiki fondasi gameplay agar lebih memuaskan, baik untuk pemain kasual maupun kompetitif.
Baca Juga: Review Whisper Mountain Outbreak: Bertahan Hidup Atau Mati!
Interface EA Sports FC 26
Dari sisi tampilan, EA Sports FC 26 memperlihatkan usaha nyata EA dalam menyajikan menu yang lebih ringkas dan user-friendly.
Menu utama kini lebih responsif, dengan navigasi yang terasa lebih cepat dibandingkan FC 25. Transisi antar-menu juga lebih halus, meminimalkan delay yang sebelumnya cukup mengganggu pemain.
Salah satu tambahan penting adalah mode kontras tinggi untuk aksesibilitas. Fitur ini mempermudah pemain dengan keterbatasan penglihatan dalam membaca teks dan membedakan ikon.
Selain itu, EA juga menghadirkan challenge tracker langsung di Ultimate Team. Dengan adanya tracker ini, pemain bisa langsung memantau progres misi dan objectives tanpa harus bolak-balik ke menu, sehingga pengalaman jadi lebih efisien, terutama sebelum kick-off.
Namun, tidak semuanya sempurna. Masih ditemukan bug yang cukup mengganggu, seperti freeze ketika mengatur squad atau saat keluar masuk menu kustomisasi.
Meski skalanya tidak sebesar versi sebelumnya, masalah teknis ini tetap menjadi catatan yang perlu segera diperbaiki lewat patch.
Secara visual, desain UI terasa lebih bersih dan modern. Warna, font, hingga layout lebih konsisten sehingga tidak membingungkan, terutama untuk pemain baru.
Dari sisi ergonomi, penempatan tab juga dibuat lebih intuitif, membuat eksplorasi mode seperti Manager Career dan Clubs jadi lebih praktis.
Kesimpulannya, interface FC 26 berhasil menjadi peningkatan nyata dibanding FC 25. Walaupun masih ada ruang untuk polesan, langkah ini menunjukkan bahwa EA mendengarkan masukan komunitas. Dengan beberapa perbaikan tambahan lewat update, FC 26 berpotensi menghadirkan pengalaman navigasi terbaik dalam sejarah franchise ini.
Gameplay EA Sports FC 26
Mekanik Permainan
Review EA Sports FC 26 membawa sejumlah penyempurnaan mekanik yang cukup signifikan dibanding pendahulunya.
- Tempo Permainan
Perbedaan tempo kini lebih terasa. Mode online dibuat lebih cepat dan responsif agar tiap duel jadi lebih intens, sementara offline menghadirkan ritme realistis yang mirip pertandingan dunia nyata, lengkap dengan build-up pelan dan kontrol bola yang lebih sabar. - Bounce Back Fix
Salah satu keluhan di FC 25 adalah bola sering memantul kembali ke penyerang setelah tekel. FC 26 memperbaikinya dengan sistem ball physics yang lebih natural, sehingga duel perebutan bola terasa lebih adil. - Kiper Lebih Cerdas
Goalkeeper AI kini jauh lebih cerdas. Mereka tidak lagi menepis bola ke area berbahaya atau ke arah lawan, melainkan mengarahkan ke samping atau ke luar lapangan. Reaksi kiper terhadap tembakan jarak dekat juga lebih realistis, menambah ketegangan di momen krusial. - Passing Lebih Responsif
Umpan satu sentuhan dan operan cepat kini lebih mulus. Perpindahan bola terasa presisi, terutama ketika pemain melakukan kombinasi tiki-taka atau serangan balik cepat. - Penghapusan Timed Finishing
Fitur Timed Finishing resmi dihapus demi menghindari eksploitasi long shot trivela. Dengan begitu, gol spektakuler kini benar-benar butuh timing alami, bukan sekadar abuse mekanik.
Controller
Dari sisi kontrol, layout tombol masih sama sehingga pemain lama tidak perlu beradaptasi ulang. Bedanya, respons terhadap tackling dan passing jauh lebih halus.
Vibration feedback juga ditingkatkan, memberi sensasi kontak fisik lebih nyata. Untuk pemain baru, transisi ke FC 26 tetap ramah tanpa kurva belajar yang curam.
Story & Mode Karir
- Manager Career
Mode ini kini makin variatif dengan misi skenario unik, seperti harus menyelamatkan tim dari degradasi dengan penalti poin atau memimpin klub raksasa juara dengan batasan tertentu. Elemen ini memberi tantangan baru bagi mereka yang suka simulasi jangka panjang. - Player Career
Sayangnya menurut penulis untuk mode ini inovasi yang diberikan masih terbatas. Penambahan Archetypes baru dan latar belakang karakter memang memberi variasi, tapi belum cukup untuk membuat mode ini terasa segar. Replayability masih kalah jauh dibanding Manager Career.
Baca Juga: Review Ekspansi Pokemon TCG Hitam Putih. Adakah Potensi Kartu Meta Baru?
Aspek Grafik dan Suara
1. Grafik
FC 26 membawa peningkatan signifikan pada sisi visual berkat teknologi Hypermotion V yang makin dimaksimalkan.
Detail seperti tekstur rumput yang tampak lebih natural, pencahayaan stadion yang dinamis mengikuti waktu pertandingan, hingga ekspresi wajah pemain yang makin realistis jadi nilai jual utama.
Animasi gerakan juga terasa lebih halus, baik saat pemain melakukan first touch, sprint, maupun melakukan selebrasi. Hal ini membuat pengalaman bermain semakin dekat dengan tayangan sepakbola sungguhan.
2. Audio
Dari segi audio, atmosfer stadion dibuat semakin imersif. Chant suporter kini bervariasi sesuai klub, lengkap dengan intensitas yang meningkat saat momen krusial seperti gol penyeimbang atau menit-menit akhir pertandingan.
Sound effect juga mendapat perhatian ekstra, suara bola saat ditendang keras, tepisan kiper, hingga benturan antar pemain kini terdengar lebih presisi.
Ditambah lagi dengan komentar pertandingan yang lebih kontekstual dan responsif terhadap jalannya laga, membuat pemain serasa benar-benar berada di tengah stadion.
Secara keseluruhan, perpaduan grafik yang makin detail dan audio yang penuh atmosfer menjadikan FC 26 bukan sekadar upgrade dari seri sebelumnya melainkan membuat para pemain lebih bisa merasakan game bola dengan vibes lebih nyata seakan bermain sesungguhnya di lapangan.
Mode Populer
1. Ultimate Team
Dalam review EA Sports FC 26 sebagai mode andalan sejak era FIFA, Ultimate Team kembali hadir di FC 26 dengan sejumlah penyegaran.
- Kurva kekuatan pemain diperlambat sehingga progression terasa lebih alami. Hal ini membuat pemain casual tidak langsung tertinggal jauh dari pemain hardcore, dan kompetisi bisa terasa lebih adil.
- Event live hadir sepanjang musim, mulai dari themed promo cards, tantangan mingguan, hingga misi berbatas waktu. Variasi ini membuat pemain selalu punya alasan untuk kembali membuka paket atau membangun ulang skuad mereka.
- Sistem Champions dirombak dengan format eliminasi babak playoff. Perubahan ini memberi sensasi lebih kompetitif sekaligus menantang, mirip dengan sistem turnamen sesungguhnya.
Dengan kombinasi fitur ini, Ultimate Team di FC 26 berhasil menjaga keseimbangan antara pemain yang sekadar hobi dan mereka yang ingin serius di kancah kompetitif.
2. Clubs
Mode Clubs menjadi semakin populer di kalangan komunitas karena fokus pada kerja sama tim. Di FC 26, mode ini kedatangan beberapa inovasi yang bikin pengalaman lebih seru:
- Mode Rush hadir dengan aturan unik yaitu format 5v5 di lapangan kecil dengan penalti box. Gameplay lebih cepat, intens, dan cocok untuk pemain yang suka aksi instan.
- Bisa join hingga tiga klub berbeda, sehingga pemain tak harus terikat hanya pada satu komunitas. Fitur ini memberi fleksibilitas bagi mereka yang ingin mencoba berbagai gaya bermain atau sekadar menyesuaikan jadwal dengan teman.
- Event live khusus Clubs menambah aktivitas tambahan selain liga reguler. Artinya, komunitas tidak hanya bertanding untuk peringkat, tapi juga bisa mengejar hadiah eksklusif dari event musiman.
Dengan pendekatan ini, Clubs semakin terasa sebagai mode sosial utama FC 26. Bukan sekadar tentang menang atau kalah, tapi bagaimana membangun solidaritas bersama tim dan komunitas.
Kemudahan dan Replayability
Salah satu hal yang paling penting dalam game bola seperti EA Sports FC adalah replayability atau nilai main ulang. Di seri terbaru, FC 26 berhasil menghadirkan variasi mode yang lebih kaya sehingga pemain tidak cepat merasa bosan.
Mode yang jadi andalan tetap ada, mulai dari:
- Ultimate Team – cocok untuk pemain kompetitif yang ingin terus menguji taktik, membangun skuad impian, dan bersaing di online leaderboard.
- Manager Career – pilihan utama bagi penggemar simulasi jangka panjang. Mode ini menghadirkan keputusan transfer, pengelolaan tim, hingga strategi menghadapi jadwal padat.
- Clubs – jadi ruang terbaik untuk komunitas. Bermain bersama teman atau bergabung ke klub lain membuat pengalaman terasa lebih sosial dan dinamis.
Selain itu, FC 26 menambahkan berbagai event live dan tantangan musiman yang membuat pemain punya alasan untuk terus kembali. Setiap minggu selalu ada misi baru, card special, atau skenario unik yang menjaga permainan tetap segar.
Namun, perlu dicatat bahwa Player Career masih terasa datar. Walaupun EA sudah menghadirkan fitur archetypes dan latar belakang karakter baru, perkembangannya belum cukup signifikan untuk benar-benar memberikan sensasi perjalanan karier yang berbeda. Hal ini membuat replay value untuk mode Player Career masih tertinggal dibanding mode lainnya. Sangat disayangkan namun memang mungkin menurut penulis mode ini bisa lebih maksimal untuk dikembangkan kedepannya.
Secara keseluruhan, FC 26 lebih unggul dari FC 25 dalam hal variasi pengalaman. Jika kamu tipe pemain yang suka mencoba berbagai mode, seri terbaru ini jelas memberi alasan kuat untuk terus login setiap hari.
Worth to Buy or Not?
Dengan banderol harga standar AAA game sekitar Rp799.000, pertanyaan utama tentu adalah apakah EA Sports FC 26 layak dibeli?
Jika kamu adalah tipe pemain yang menghabiskan waktu di Ultimate Team atau Manager Career, maka jawabannya cenderung ya. Kedua mode ini mendapatkan perhatian besar dari EA untuk versi terbaru ini dengan berbagai perombakan yang membuat pengalaman bermain lebih segar.
Ultimate Team kini lebih seimbang dan bervariasi berkat event live sepanjang musim, sementara Manager Career menghadirkan tantangan skenario baru yang membuat simulasi terasa lebih hidup.
Dari sisi gameplay inti, review EA Sports FC 26 menawarkan perbaikan signifikan di lapangan. Tempo permainan lebih fleksibel, bounce back fix mengurangi momen frustasi, dan keeper yang lebih pintar membuat pertandingan terasa lebih realistis.
Untuk gamer yang peduli dengan detail simulasi sepak bola, ini jelas sebuah langkah maju yang layak diapresiasi.
Namun, ada beberapa catatan dalam review EA Sports FC 26. Player Career masih terasa datar dengan minim inovasi.
Hanya tambahan kecil seperti archetypes baru yang tidak cukup untuk membuat mode ini kembali relevan. Selain itu, bug pada interface dan menu kadang menurunkan kenyamanan, meski EA kemungkinan akan memperbaikinya lewat patch.
Secara keseluruhan, review EA Sports FC 26 bisa dibilang worth to buy bagi penggemar berat franchise ini atau mereka yang aktif bermain kompetitif di Ultimate Team.
Untuk pemain kasual yang tidak terlalu mengikuti event online, mungkin lebih baik menunggu diskon atau update patch stabil agar pengalaman lebih maksimal.
Akhir Kata
Review EA Sports FC 26 berhasil menghadirkan pengalaman sepak bola digital yang lebih baik dibanding pendahulunya. Perbaikan di sisi gameplay, AI kiper, serta variasi mode membuat game ini terasa lebih segar. Meski begitu, masih ada PR besar di Player Career dan optimalisasi bug kecil.
Bagi penggemar sepak bola, EA Sports FC 26 tetap menjadi pilihan utama tahun ini, meski kita masih bisa berharap lebih agar seri ini suatu hari bisa mencapai level game legendaris lain seperti Final Fantasy atau GTA.