Kupas Alur Cerita One Piece Arc Alabasta, Awal Dimulainya Petualangan Kru Topi Jerami!

Alur Cerita One Piece Arc Alabasta
Sumber: One Piece Wiki

Salah satu Arc paling memorable bagi nakama, mari kita kupas alur cerita One Piece Arc Alabasta yang punya alur penting untuk cerita!

Setelah hiatus cukup lama sejak Oktober 2024 lalu, One Piece akhirnya sudah kembali lagi tayang di 6 April 2025 dengan melanjutkan edisi Arc Egghead, yang sebelumnya sempat terputus.

Kabar hiatus tersebut awalnya sempat membuat para fans kaget, namun sang studio, Toei Animation menyebutkan bahwa keputusan ini harus dilakukan untuk memberikan para staff waktu beristirahat yang lebih panjang setelah bertahun-tahun lamanya.

Tujuannya, agar mereka dapat mempersembahkan tayangan yang lebih baik lagi pada come back-nya mendatang.

Meski arc terbarunya, Elbaph, kini baru saja tayang, namun salah satu yang masih menjadi favorit banyak orang adalah alur cerita One Piece arc Alabasta. Memang apa yang membuatnya jadi sangat spesial? Cek penjelasannya pada artikel di bawah ini!

Rangkaian Alur Cerita One Piece Arc Alabasta Lengkap

Setelah berhasil mengumpulkan kru terbaik untuk pelayarannya dari arc East Blue, petualangan Luffy dan tim topi Jeraminya masuk ke babak baru untuk menghadapi tantangan yang sebenarnya. One Piece Arc Alabasta ini dimulai sejak episode 62 dan tayang perdana di tahun 2001.

Sesuai dengan namanya, pada arc ini Luffy sudah memasuki Grand Line dan berlayar ke arah Whisky Peak. Sialnya, mereka justru menjadi sasaran dari serangan organisasi kriminal Baroque Works. 

Pertemuan dengan Nefertari Vivi

One Piece Arc Alabasta - Nefertari Vivi
Sumber: Toei Animation

Dalam perjalanannya, kru topi Jerami bertemu dengan Vivi, seorang putri kerajaan Alabasta yang awalnya menyamar sebagai penduduk kota dalam misi rahasia untuk menyelidiki organisasi Baroque Works.

Vivi menyadari jika organisasi kriminal Baroque Works akan segera memberikan ancaman perang saudara bagi negara tempatnya berasal.

Dirinya berusaha menghentikan konflik dari dalam, namun tampaknya hal tersebut sulit dilakukan, sehingga ia meminta pertolongan dari Luffy dan timnya untuk bisa hadir juga di negerinya.

Ia sempat ikut berlayar dengan Bajak Laut Topi Jerami mulai dari Little Garden dan Pulau Drum, sebelum akhirnya sampai ke Alabasta.

Whisky Peak

Setelah melewati Reverse Mountain dan bertemu dengan Laboon, paus raksasa yang setia menunggu kru yang meninggalkannya 50 tahun lalu, alur cerita One Piece Arc Alabasta ini berlanjut dengan mengarah ke Grand Line.

Namun, cuaca yang tidak stabil di laut membuat mereka harus menepikan kapal di sebuah pulau bernama, Whisky Peak. Awalnya para penduduk tampak ramah, tanpa mereka sadari itu hanyalah topeng dari Baroque Works untuk menjerat bajak laut yang datang ke pulau itu.

Saat kru topi jerami mulai diserang oleh bawahan Baroque Works, sang bos, Mr.0 (Crocodile) baru mengetahui jika mereka menemukan mata-mata yang tersembunyi, yaitu Nefertari Vivi (Miss Wednesday) dan Igaram (Mr.8). Keduanya diketahui telah menyusup untuk melindungi kerajaannya dari ancaman perang saudara.

Dengan bantuan Kru Topi Jerami, Vivi bisa melarikan diri dan mengungkap rencana jahat Crocodile, yaitu menguasai Alabasta dan menjadikannya “negara ideal” di bawah kekuasaannya. Kemudian ikut bersama Luffy untuk melanjutkan perjalanan menuju Little Garden.

Little Garden

Little Garden
Sumber: Jonah’s Books & Rants

Setelah meninggalkan Whisky Peak, Kru Topi Jerami tiba di Little Garden, pulau prasejarah yang dihuni dinosaurus raksasa dan dua raksasa, Dorry dan Brogy, yang telah berperang selama lebih dari seratus tahun karena persaingan lama mereka. 

Namun, kedamaian segera terganggu oleh Baroque Works, yang mengirim Mr. 3, Mr. 5, Miss Valentine, dan Miss Goldenweek untuk menangkap kru dan Vivi. 

Para kru pun terjebak dalam berbagai perangkap, termasuk lilin raksasa Mr. 3 yang mengancam akan mengubah mereka menjadi patung lilin. Dengan kecerdikan Usopp, keberanian Luffy, dan bantuan Karoo, mereka berhasil membebaskan diri dan mengalahkan para agen Baroque Works.

Di tengah kekacauan, Dorry terluka akibat intervensi musuh, sehingga Brogy berhasil mengalahkannya. Setelah pertarungan, raksasa itu berdamai dan Kru Topi Jerami memutuskan untuk meninggalkan pulau menuju alabasta dan mengantar Vivi menggunakan Eternal Pose yang mereka miliki.

Pulau Drum dan Pertemuan dengan Copper

One Piece Arc Alabasta - Tony Tony Copper
Sumber: Toei Animation

Alur cerita One Piece Arc Alabasta kemudian berlanjut dengan kunjungan kru Topi Jerami ke Pulau Drum, menunda sementara tujuan mereka ke tempat tinggal Vivi karena Nami demam tinggi.

Setelah Luffy mengalahkan Wapol, kru akhirnya sampai di Pulau Drum dan bertemu dengan Dr. Kureha, satu-satunya dokter yang tersisa setelah Wapol mengusir semua dokter terbaik pulau itu. 

Di sinilah mereka bertemu Tony Tony Chopper, rusa kutub yang memakan Hito Hito no Mi dan belajar menjadi dokter setelah terinspirasi oleh Dr. Hiriluk, mentor lamanya yang mati secara tragis. 

Saat Wapol kembali menyerang, Luffy dan Chopper bekerja sama untuk melindungi pulau, mengalahkan para anak buah Wapol, dan menghentikan rencana jahatnya dengan meriam raksasa. 

Setelah pertempuran usai, Chopper memutuskan untuk bergabung dengan kru Topi Jerami, melanjutkan impian Dr. Hiriluk untuk melihat dunia, sementara Dr. Kureha memberi penghormatan indah berupa bunga sakura di salju sebagai simbol cinta dan pengorbanan untuk rusa tersebut.

Sampai di Alabasta

Kru Topi Jerami bersama Vivi akhirnya tiba di Alabasta pada episode 92. Dalam perjalanan menuju Alabasta, kru Topi Jerami bertemu dengan Mr. 2 Bon Kurei, anggota Baroque Works yang memiliki kemampuan unik dari Mane Mane no Mi untuk meniru wajah orang lain. 

Meskipun pada awalnya mereka menganggapnya lucu dan bersahabat, kru akhirnya sadar bahwa dia sebenarnya bagian dari organisasi misterius yang mengincar kerajaan Alabasta.

Sesampainya di Kota Pelabuhan Nanohana, Alabasta, kru Topi Jerami mendapati kota itu sudah diserang bajak laut. 

Di tengah kekacauan, Portgas D. Ace, kakak Luffy, muncul dan menyelamatkan mereka dari Marinir, sekaligus mengungkapkan identitasnya kepada Luffy.

Ace kemudian meninggalkan mereka dengan pesan penting, sementara Vivi mengirim Karoo untuk memperingatkan Raja Nefertari Cobra tentang bahaya yang mengancam kerajaannya.

Perjalanan Melintasi Gurun Alabasta

Gurun Alabasta - One Piece Arc Alabasta
Sumber: Toei Animation

Kru Topi Jerami melanjutkan perjalanan mereka melintasi gurun Alabasta, menghadapi badai pasir, hewan liar, dan berbagai rintangan. 

Mereka menemukan kota Erumalu yang hancur, berurusan dengan burung pencuri Warusagi, dan menyelamatkan seekor unta yang kemudian dinamai Matsuge, yang menjadi kendaraan mereka melewati padang pasir. 

Dalam perjalanan ke Yuba Oasis, mereka bertemu Toto, seorang teman lama Vivi, yang mengungkapkan keberadaan Tentara Pemberontak pimpinan Koza, sahabat Vivi.

Sementara itu, Baroque Works bersiap untuk misi terakhir mereka, dipimpin oleh Crocodile, dengan semua agen diberikan perintah untuk menangkap Vivi dan menghentikan Topi Jerami. 

Mengetahui bahaya yang mengancam Alabasta, Vivi mengirim pesan kepada Raja Cobra, yang akhirnya memutuskan untuk menghadapi Crocodile agar kerajaannya tetap aman, meski pemberontak tetap menjadi ancaman.

Pada tahap ini, tekad kru Topi Jerami sangat bulat untuk melindungi Vivi dan Alabasta dari konflik yang akan di bawa oleh Baroque Works dalam kepemimpinan Crocodile.

Tiba di Rainbase

Luffy vs Crocodile - One Piece Arc Alabasta
Sumber: Toei Animation

Setelah melintasi gurun, alur cerita One Piece Arc Alabasta lanjut dengan kedatangan kru Topi Jerami di Rainbase, markas Crocodile dan Baroque Works. Sesampainya di sana, mereka langsung bertemu dengan Kapten Smoker dan pasukannya, memicu kejar-kejaran yang memaksa kru terbagi menjadi beberapa kelompok.

Luffy, Nami, Usopp, Zoro, Vivi, dan beberapa anggota lainnya akhirnya ditangkap dan dipenjara di Rain Dinners oleh Crocodile. Vivi diselamatkan oleh Pell, namun tetap dibawa ke ruang bawah tanah untuk menghadapi rencana jahat Crocodile yang ingin menggulingkan Alabasta.

Sementara itu, di Alubarna, Baroque Works melancarkan kekacauan: Raja Cobra diculik oleh Mr. 4 dan Miss Merry Christmas, sementara Mr. 2 berpura-pura menjadi raja untuk menipu warga. Hal ini memicu Koza memimpin serangan pemberontak terhadap ibu kota, meskipun rencana sebenarnya adalah jebakan Crocodile.

Dalam situasi genting, kru Topi Jerami berhasil melarikan diri berkat kerja sama cerdik Sanji, Chopper, dan Zoro, menggunakan Bananawani dan kekuatan Buah Iblis untuk mengalahkan jebakan Crocodile sementara Smoker memilih untuk tidak mengejar mereka. 

Di luar Rainbase, Luffy menghadapi Crocodile untuk pertama kalinya, tetapi kekuatan Suna Suna no Mi membuatnya kalah untuk pertama kalinya.

Crocodile meninggalkannya terperangkap di pasir hisap, namun Luffy akhirnya diselamatkan oleh Miss All-Sunday, yang akhirnya diketahui sebagai Nico Robin dan diserahkan pada Pell, memastikan Vivi tetap aman.

Peperangan di Alurbarna

Kru Topi Jerami akhirnya tiba di Alubarna, namun perjalanan menuju kota juga masih penuh dengan rintangan. Sungai Sandora menghalangi mereka, dan kepiting yang mereka tumpangi hampir tenggelam karena diserang oleh Ikan Lele Langka Sandora

Berkat bantuan Dugong Kung-Fu dan Karoo dengan Pasukan Bebek Paruh Bintik Super, mereka berhasil menyeberangi sungai dan melanjutkan perjalanan.

Di Alubarna, Tentara Pemberontak pimpinan Koza mulai menyerang kota, sementara Raja Cobra mempersiapkan pertahanan. Di waktu yang sama, Kru Topi Jerami juga menghadapi berbagai pertempuran melawan anggota Baroque Works:

  • Usopp dan Chopper melawan Mr. 4, Miss Merry Christmas, dan senjata buah iblisnya, Lassoo, dan berhasil menang meski Usopp terluka.
  • Sanji menghadapi Mr. 2 Bon Kurei dalam pertarungan kocak tapi sengit, akhirnya menang setelah menyadari kelemahannya terhadap tipu daya lawan.
  • Nami melawan Miss Doublefinger menggunakan Clima-Tact dan kecerdikan cuacanya sekaligus memenangkan pertarungan solo pertamanya.
  • Zoro menghadapi Mr. 1, mengatasi keterbatasannya dalam memotong baja, dan akhirnya berhasil mengalahkan lawannya.

Sementara itu, Vivi tiba di istana untuk mengarahkan Tentara Kerajaan, mencoba menghentikan konflik sekaligus menahan kerusakan, tetapi Crocodile mengungkapkan rencananya yang sebenarnya, yaitu meledakkan alun-alun istana dan menemukan senjata kuno Pluton yang tersembunyi di Alabasta.

Puncak Perang dan Hujan di One Piece Arc Alabasta

Di tengah terik gurun Alabasta, ketegangan memuncak. Negeri yang damai kini dilanda pemberontakan, dan di balik kekacauan itu, tersembunyi tangan-tangan licik Crocodile yang ingin merebut kerajaan. 

Putri Vivi berusaha menjaga ketenangan rakyatnya, menahan Koza yang ingin memperingatkan kota, di mana kepanikan justru akan menambah kerusuhan. Tapi, ketika Koza jatuh akibat pengkhianatan, pertempuran pun tak terelakkan, terutama setelah alun-alun istana dibakar.

Di tengah kekacauan, Luffy menghadapi musuh terbesarnya sejauh ini, Crocodile. Setelah beberapa kali kalah dan nyaris mati, Luffy menemukan kelemahan Crocodile terhadap air. 

Dengan strategi yang unik dan kegigihan luar biasa, ia memanfaatkan tong berisi air untuk menyerang, menciptakan momen ikonik “Luffy Air” yang mengubah arah pertarungan.

Namun, kemenangan tak datang tanpa pengorbanan, Pell rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan kota dari ledakan bom yang dipasang musuh.

Sementara itu, Nico Robin alias Miss All-Sunday, menghadapi Marinir dan berusaha melindungi King Cobra, menguak rahasia Poneglyph yang tersembunyi. 

Pertarungan semakin memuncak saat Luffy kembali berhadapan dengan Crocodile untuk terakhir kalinya. Dengan serangan pamungkasnya, Gomu Gomu no Storm, Luffy akhirnya mengalahkan musuh yang menakutkan itu, meski sempat diracuni. Robin datang tepat waktu dengan penawar, memastikan sang pahlawan muda bisa berdiri kembali.

Tepat setelah semua momen tersebut, hujan turun setelah bertahun-tahun lamanya sebagai simbol kemenangan dan kedamaian. 

Rakyat Alabasta yang sebelumnya bertikai, menyadari kehancuran musuh mereka dan mulai menghentikan pertempuran. Vivi, dengan keberanian dan pengorbanannya, berhasil menyelamatkan negerinya. 

Kota yang hancur, air yang mengalir, dan langit yang meneteskan hujan menjadi penanda bahwa mimpi buruk telah berakhir.

Perpisahan dengan Vivi dan Kehadiran Anggota Baru

alur cerita one piece arc alabasta - Vivi Farewell
Sumber: CBR

Alur cerita One Piece Arc Alabasta ini kemudian ditutup dengan kedamaian perlahan-lahan di negeri tersebut. Luffy dan kru Topi Jerami berhasil menyelamatkan putri Vivi, Nefertari Vivi, dan ayahnya, Raja Cobra, dari ancaman penghancuran kerajaan.

Pemberontakan yang memecah-belah negeri akhirnya berakhir berkat kebijaksanaan Cobra yang mengajak semua pihak membangun kembali negara bersama, mengutamakan perdamaian daripada dendam.

Topi Jerami dipuji sebagai pahlawan di istana, meski pengakuan itu dirahasiakan dari publik. Setelah perpisahan emosional dengan Vivi, yang memilih tetap tinggal untuk memimpin kerajaannya, kru meninggalkan Alabasta dengan tanda persahabatan berupa tanda “X” di lengan sebagai simbol ikatan yang tak terputus.

Namun, perjalanan mereka tidak berhenti di situ. Nico Robin, alias Miss All-Sunday, yang sebelumnya menjadi musuh, muncul dan menawarkan diri untuk bergabung dengan kru sebagai anggota ketujuh. 

Meski awalnya dicurigai, Robin diterima berkat rasa terima kasih dan keyakinan Luffy, menandai awal baru bagi petualangan Topi Jerami dengan kru yang lebih matang menuju Grand Line.

Itulah alur cerita One Piece Arc Alabasta, nantinya di alur ini akan menjadi cerita penting untuk kedepannya!