Dari Komunitas RPG Maker hingga Ambisi Menjadi “KEMCO-nya Indonesia”: Menyelami Perjalanan YSY Softworks Bersama Sang Founder

Dari Komunitas RPG Maker hingga Ambisi Menjadi "KEMCO-nya Indonesia": Menyelami Perjalanan YSY Softworks Bersama Sang Founder
Eremidia - Archivist's Curse

Dalam landscape pengembangan game Indonesia yang semakin dinamis, YSY Softworks muncul dengan pendekatan yang unik dan berakar kuat dari komunitas. Melalui wawancara eksklusif dengan Esportsnesia, Yoseph, Founder YSY Softworks, membagikan perjalanan inspiratif studio ini dari latar belakang non-tradisional hingga visinya menjadi publisher game JRPG terkemuka.

Profil dan Awal Mula: Dari Dunia Perbankan ke Gamedev

Yoseph (tengah) bersama Ko Sanjaya dan Ko Yonas
Yoseph (tengah) bersama Ko Sanjaya dan Ko Yonas

Berlatar belakang pendidikan ekonomi dan pengalaman bekerja di perbankan, Yoseph justru menemukan jalannya ke industri pengembangan game melalui jalan memutar.

Pengalaman kuliah di IT yang hanya bertahan satu semester tidak menyurutkan passion-nya dalam game development.

“Sebenarnya saya ini nggak punya background IT banget – memang pernah kuliah IT tapi cuman bertahan 1 semester karena kaget sih sama matkulnya,” akunya dengan jujur.

“Akhirnya banting setir kuliah ekonomi. Di sini saya mulai mendapatkan apa yang kuinginkan.”

Latar belakang ekonominya justru memberinya perspektif bisnis yang tajam dalam melihat potensi industri game Indonesia.

YSY Softworks didirikan dengan modal dari tabungan gajinya selama bekerja di bank, sebuah lompatan iman yang tidak biasa dalam kariernya.

DNA Komunitas: Fondasi Berdirinya YSY Softworks

Akar komunitas menjadi jiwa dari YSY Softworks. Studio ini lahir dari komunitas RPG Maker Indonesia (RMID), sebuah wadah bagi penggemar RPG Maker untuk menyalurkan karya dan berbagi pengetahuan.

“Yang mendasari berdirinya YSY Softworks itu jelas karena kami berangkat dari anak-anak komunitas,” jelas Yoseph.

“Namun komunitas ini masih belum memiliki ujung tombak akhir dalam sebuah karya yakni monetisasi. Kebanyakan karya bagus yang dirilis bersifat gratis.”

Melihat potensi besar yang belum tergarap optimal inilah, Yoseph dan tim memberanikan diri membentuk YSY Softworks. Tujuannya jelas: membantu anggota komunitas melakukan monetisasi dengan maksimal tanpa meninggalkan jiwa indie mereka.

Filosofi Kreatif: Indie Purist dengan Sentuhan Nostalgia

Bersama Tim Komdigi

YSY Softworks mendefinisikan dirinya sebagai “Indie Purist maksimal” dengan fokus pada pengembangan game skala kecil dan low budget.

DNA kreatif studio ini sangat dipengaruhi oleh game-game indie narrative dengan genre JRPG sebagai pusat gameplay.

“Kami sangat indie purist dan menekankan pada development game skala kecil dan low budget jika perlu tanpa budget sekalian,” tegas Yoseph.

“Kami pun sering menikmati game-game low budget RPG Maker seperti To The Moon, Fear and Hunger, Omori.”

Visi mereka adalah menjadi “KEMCO-nya Indonesia”, mengacu pada perusahaan game Jepang yang terkenal dengan JRPG-JRPG berkualitas.

Proses kreatif mereka banyak dipengaruhi nostalgia game-game JRPG era PS1 dan SNES, dengan referensi seperti Sea of Stars, Chained Echoes, dan Shadows of Adam.

Model Bisnis Unik: Developer sekaligus Publisher untuk Komunitas

Saat menghadiri event Domino FX Surabaya
Saat menghadiri event Domino FX Surabaya

Berbeda dengan studio pada umumnya, YSY Softworks mengembangkan model bisnis hybrid sebagai developer dan publisher secara terbatas.

Mereka secara spesifik menekankan bahwa mereka bukan publisher sepenuhnya, melainkan “sekumpulan gamedev komunitas yang bersatu dalam satu bendera.”

“Kami tidak bisa mengatakan diri kami sepenuhnya adalah game publisher mengingat kami hanya merilis game-game besutan komunitas internal dan circle kami terutama RMID,” jelas Yoseph.

Pendekatan ini memungkinkan mereka menjaga kualitas dan konsistensi creative vision sambil tetap memberikan dukungan publishing bagi karya-karya dari dalam komunitas mereka sendiri.

Momen Penting: Kesuksesan Transcendence Legacy – Voidswept

Transcendence Legacy - Voidswept
Transcendence Legacy – Voidswept

Tahun 2022 menjadi turning point bagi YSY Softworks dengan rilisnya Transcendence Legacy – Voidswept.

Game ini tidak hanya mendapatkan sambutan hangat dari fans JRPG, tetapi juga mencapai prestasi remarkable dalam kategori RPG Maker.

“Kami sengaja merilisnya pagi-pagi buta, jam 4 subuh karena mencocokkan dengan prime time market US dan Europe. Dan ternyata it works,” kenang Yoseph dengan antusias.

“Banyak sekali antusiasme yang muncul dari fans JRPG. Banyak streamer yang memainkan game itu.”

Pencapaian tertinggi adalah ketika game tersebut masuk Rank 1 trending dalam genre RPG Maker dan mencapai top 5-10 trending dalam genre JRPG.

Kesuksesan ini membuktikan bahwa pendekatan mereka dalam menargetkan pasar global dengan game bergaya nostalgia ternyata efektif.

Game Terbaru: Eclipse of Fate dan Masa Depan

eclipse of fate

YSY Softworks saat ini sedang mempersiapkan game terbaru berjudul Eclipse of Fate, yang awalnya merupakan project Game Jam yang dikembangkan menjadi produk lengkap.

“Ide dan konsep awalnya sebenarnya kita mau bikin game cepat-cepat saja karena itu adalah project Game Jam,” cerita Yoseph. “Setelah Game Jam usai kita merasa sayang kalau berhenti sampai itu saja.”

Proyek ini kini telah mendapatkan dukungan publisher dan sedang dalam tahap beta, tinggal menunggu tanggal rilis resmi.

Pendekatan development yang organik dari Game Jam ke produk komersial ini mencerminkan fleksibilitas dan agility studio dalam beradaptasi dengan peluang.

Visi ke Depan: Pembenahan dan Pertumbuhan Berkelanjutan

Menatap lima tahun ke depan, YSY Softworks fokus pada konsolidasi internal dan pembelajaran dari tantangan yang dihadapi.

Yoseph mengakui adanya hambatan dalam development salah satu game yang mereka partneri, yang sempat memberikan dampak pada reputasi internal.

“Kami sekarang sedang dalam fase berbenah,” akunya terbuka. “Terus terang itu sempat memberikan dampak buruk di dalam internal kita, secara reputasi pun kami sempat terseret akibat game tersebut.”

Namun kondisi kini telah membaik dengan Yoseph mengambil peran lebih langsung sebagai CEO dan Founder tunggal.

Optimisme menatap masa depan terpancar jelas darinya:

“Optimis 5 tahun kedepan kita menjadi jauh lebih baik. Apalagi saat ini kondisi tim dan orang-orang yang terlibat sedang baik-baiknya.”

Penutup: Tetap Setia pada Jati Diri

Perjalanan YSY Softworks membuktikan bahwa passion yang didukung business acumen dan komitmen pada komunitas dapat menciptakan formula sukses yang unik.

Dari bank ke game development, dari komunitas RPG Maker hingga ambisi menjadi KEMCO-nya Indonesia, Yoseph dan YSY Softworks terus berjalan pada jalur yang mereka yakini.

Seperti kata Yoseph, “Kami memiliki DNA untuk mencetak game indie naratif dikemas dengan genre JRPG sebagai pusat gameplay-nya.”

Komitmen pada jati diri inilah yang mungkin menjadi kunci kesuksesan mereka dalam meraih pasar global tanpa meninggalkan akar komunitas yang menjadi fondasi berdirinya YSY Softworks.