Dun adalah seorang petarung tangguh yang dikenal sebagai tentara bayaran penyendiri. Ia tidak bertarung demi harta atau ketenaran, melainkan untuk mencari lawan yang sepadan. Dengan satu mata yang telah ia korbankan dalam pertempuran, Dun terus berjuang untuk mencapai puncak kekuatannya, bahkan jika itu berarti menghadapi musuh yang jauh lebih kuat darinya.
Kisah Hero Dun Honor of Kings Si Tentara Bayaran
Kisah Hero Dun Honor of Kings dimulai ketika ia bergabung dengan pasukan Cao Cao demi mendapatkan tantangan tanpa batas.
Dengan senjata rantainya yang mematikan, ia menjadi ancaman bagi siapa pun yang berani menghalangi jalannya. Namun, di balik kekuatannya yang luar biasa, tersimpan masa lalu kelam yang terus menghantuinya.
Baca juga Dun Counter HoK: Strategi Efektif Menghadapi Dun di Honor of Kings
Kisah Hero Dun Honor of Kings – Sang Tentara Bayaran yang Mencari Tantangan
Dun dulunya adalah seorang tentara bayaran, bukan karena ia menginginkan emas atau harta, tetapi karena ia telah kehabisan lawan yang layak untuk dihadapinya.
Dikenal sebagai sosok yang telah menghabisi ratusan orang, namanya menebarkan ketakutan di kalangan para bandit.
Jika kebanyakan orang lemah tergoda oleh uang, Dun justru membedakan dirinya dengan mencari tantangan melawan yang terkuat, bahkan jika harus kehilangan satu matanya.
Ketika Cao Cao menawarkan kesempatan tanpa batas untuk bertarung dalam pasukannya, Dun si tentara bayaran bermata satu menerima tawaran itu dengan senang hati. Dengan pedang besarnya, ia terus bertempur demi mencapai puncak kekuatannya seumur hidupnya.
Legenda Sang Tentara Bayaran
Di padang pasir yang luas, nama Dun dikenal sebagai “Tentara Bayaran Penyendiri”. Dikisahkan bahwa ketika ia melemparkan senjata rantainya yang dikenal sebagai “Unruly Blade”, ia menyelinap layaknya hembusan angin, mendekati lawannya sebelum menebas mereka dengan pedangnya.
Legenda tentang “pemenggalan seratus orang” oleh Dun membuat para perampok dan bandit ketakutan.
Tidak ada yang tahu asal-usulnya, namun semua orang mengenal kekuatan luar biasanya. Hanya satu kelompok tentara bayaran yang bisa menandingi ketenarannya, yaitu kelompok legendaris yang dikenal sebagai “Dragon”.
Suatu malam, di sebuah penginapan tempat para tentara bayaran berkumpul, seorang pria mencurigakan yang mengenakan jubah hitam meletakkan tumpukan emas di atas meja bar. Kilauan emas itu menarik perhatian semua orang di sana.
“Pergilah ke tempat ini, dan semua emas ini milik kalian,” kata pria berjubah hitam itu sambil membuka peta yang penuh dengan coretan.
Kerumunan tentara bayaran mulai berbisik penuh antusiasme. Ini adalah bayaran yang bahkan mereka sendiri hanya bisa impikan!
Namun, Dun hanya menyeringai sambil membersihkan bilah pedangnya. “Kesepakatan seperti ini selalu mencurigakan,” katanya dengan nada ragu.
“Apa kau takut?” pria berjubah hitam itu mengejeknya.
Dun tidak tersinggung. “Tidak, tapi aku lebih tertarik untuk berduel denganmu daripada emasmu.”
Perkataan Dun tenggelam dalam riuhnya suara para tentara bayaran yang dengan gembira menerima emas itu dan berjanji akan bertemu di tempat yang telah ditentukan.
Kenali juga Maksimalkan Potensi dengan Item Build Eclipse Honor of Kings (HoK) Berikut Ini!
Perjalanan yang Mengubah Takdir
Beberapa hari kemudian, para tentara bayaran, pengembara, dan orang-orang yang kelaparan mulai bergerak menuju tanah tandus yang terpencil.
Mereka berkumpul di antara reruntuhan bangunan tua, membicarakan misi yang akan mereka jalankan. Beberapa dari mereka berencana untuk menjarah, sementara yang lain bersiap menghadapi serangan dari suku nomaden.
Namun, kenyataan yang menunggu mereka jauh lebih mengerikan. Pria berjubah hitam itu tidak berniat memberi mereka kekayaan—yang diinginkannya hanyalah nyawa mereka.
Ketika Dun akhirnya menyadari jebakan itu, ia sudah terlambat. Para tentara bayaran di sekitarnya mulai tumbang satu per satu. Sementara itu, Cao Cao, sang jenderal licik, tertawa puas melihat rencananya berhasil.
Dalam keadaan hampir roboh, Dun tetap berdiri dengan pedangnya. “Aku tak akan mati begitu saja,” gumamnya sambil menggenggam erat senjatanya.
Di kejauhan, Sima Yi, seorang ahli sihir yang bekerja untuk Cao Cao, terkejut melihat Dun masih hidup. “Bagaimana mungkin dia bisa lolos dari sihirku?” pikirnya. Saat itulah ia menyadari—Dun telah membayar harga dengan satu matanya demi bertahan hidup.
Cao Cao tertawa keras. “Kau ingin membalas dendam untuk teman-temanmu?” katanya dengan nada mengejek. “Kau hanya akan mati sia-sia.”
Dun tersenyum tipis. “Ayah angkatku mengajarkanku cara bertahan hidup sejak kecil,” katanya. “Orang-orang selalu bicara tentang yang kuat akan bertahan, tapi aku percaya bahwa besi hanya bisa diasah dengan besi lainnya. Aku sudah kuat, tapi aku bisa menjadi lebih kuat dengan menantangmu. Jadi, ayo bertarung!”
Pria berjubah hitam itu merasakan bahaya dan bersiap menyerang lebih dulu, tetapi Cao Cao mengangkat tangannya untuk menghentikannya.
“Mengapa tidak bergabung denganku? Aku bisa menjanjikan lawan-lawan yang jauh lebih layak untuk kau hadapi.”
Dun memutar pedangnya, matanya berbinar penuh semangat. “Kau sebaiknya berhati-hati. Hari di mana aku kehabisan lawan, aku akan menantangmu!”
Namun, dalam hatinya, Dun menyimpan rahasia. Saat satu matanya tertutup oleh kegelapan, ingatan masa lalunya mulai muncul kembali. Ia mulai bertanya-tanya, apa sebenarnya yang ingin ia lindungi?
Untuk saat ini, Dun memutuskan untuk mengikuti Cao Cao. Akan tiba waktunya baginya untuk membalas dendam dan melindungi sesuatu yang benar-benar berharga baginya.
Rasa sakit samar dari matanya yang buta menjadi pengingat akan masa lalunya.
“Kehilangan satu mata tak terlalu buruk. Setidaknya, memberiku tampilan yang lebih tangguh.”
Skill Hero Dun dalam Honor of Kings
-
Unyielding Might – Pasif
Ketika HP Dun turun terlalu rendah, ia mendapatkan peningkatan kekuatan. Saat dalam kondisi ini, setiap serangan dasar dan skill yang mengenainya akan memulihkan kesehatannya.
-
Wind Slash – Skill 1
Dun menebas ke arah target, memberikan damage dan memperlambat lawan dalam area tersebut. Jika mengenai hero musuh, skill ini dapat digunakan kembali sebelum cooldown, menyebabkan efek knock-up dan damage tambahan.
-
Gale’s Benediction – Skill 2
Dun menyerang musuh di sekitarnya, memberikan damage dan mendapatkan perisai. Serangan dasarnya setelah ini diperkuat untuk tiga kali, memberikan true damage tambahan. Setiap serangan yang diperkuat mengurangi cooldown dari Unruly Blade.
-
Unruly Blade – Skill Ultimate
Dun melemparkan senjata rantainya ke arah target, memberikan stun dan damage ke musuh yang terkena. Jika mengenai musuh atau mencapai jarak maksimal, rantai akan menarik Dun ke lokasi tersebut, memberikan damage tambahan ke musuh di sekitarnya.
Yuk pelajari juga Panduan Lengkap: Cara Melihat ID HoK (Honor of Kings) dengan Mudah
Penutup
Dun bukanlah tentara bayaran biasa. Baginya, pertempuran bukan sekadar pekerjaan, tetapi jalan untuk mencapai puncak kekuatan. Dengan semangat pantang menyerah, ia terus mencari lawan yang sepadan. Namun, di balik ambisinya, tersembunyi masa lalu yang masih membayangi dirinya.
Bagi kalian yang ingin memainkan hero dengan gaya bertarung agresif dan mekanisme unik, Dun adalah pilihan yang tepat. Dengan kemampuannya untuk melompat ke dalam pertempuran, bertahan dengan perisai, serta efek pemulihan dari serangan, ia bisa menjadi pejuang tangguh di medan perang Honor of Kings.