Mengulas Frontline dan Backline di Overwatch

2595
Mengulas Frontline dan Backline di Overwatch

Dalam situasi apapun, Overwatch bisa memiliki 12 pemain bersamaan yang dibagi dalam 2 tim, dengan tugas mereka masing-masing. Salah satu cara mudah untuk membuat model strategi tim adalah dengan membaginya menjadi 2, yaitu Frontline dan Backline.

Apa itu Frontline dan Backline? Gambarkan seperti lini pemain bola

Kalimat di atas tidak sepenuhnya menggambarkan bagaimana Frontline (lini depan) dan Backline (lini belakang) bekerja dalam Overwatch. Tapi meskipun begitu ilustrasi tersebut dapat memberikan kita sedikit gambaran apa sebenarnya lini atau garis depan belakang ini.

Meskipun terkadang ada Flanker (penyergap), secara umum pembagian tim di Overwatch dibagi menjadi 2, Frontline dan Backline dan setiap “lini” memiliki tugas yang sangat berbeda.

Frontline, atau garis depan biasanya diisi oleh Tank dalam tim, beserta dengan hero agresif seperti Tracer, Sombra, atau Genji. Sementara itu, Backline atau lini belakang, mencakup role Support, dan defensif hero seperti Soldier, McCree.

Wanita Penengah – Analis dari Korea merujuk pada hero yang dapat bermain di antara Frontline dan Backline, seperti D.Va, sebagai badan tumpuan tim

Dalam komposisi Dive biasa, Frontline punya banyak anggota di dalamnya, menunjukkan bahwa Dive adalah komposisi agresif. Hero seperti Winston, D.Va, Tracer, Genji berada di depan, sementara support dengan aman tinggal di belakang.

Dengan bermain dalam pandangan support, Frontliner bisa mendapatkan heal, dan D.Va bisa dengan mudah kembali untuk peeling ketika dibutuhkan.

Jika sebuah tim justru memilih Widowmaker atau Soldier ketimbang Genji, hero DPS keduanya biasanya cenderung berada di backline dengan support mereka. Widowmaker adalah hero yang diuntungkan ketika aman dan memiliki sudut pandangan yang baik, terlebih lagi jika dia sedang di-boost oleh Damage Boost Mercy.

Sementara Soldier bisa memberi damage besar dan konsisten meskipun dari jauh, dan bisa membantu peel untuk timnya dengan Biotic Field, atau dengan membalas ancaman pada penyerang.

https://clips.twitch.tv/AcceptableKawaiiYakKappaPride?tt_medium=clips_api&tt_content=url

Bagaimana Frontline dan Backline Bekerja

Sebelumnya kita telah membagi tim menjadi 2 bagian berbeda dengan tugas tersendiri. Sekarang adalah saatnya kita melihat bagaimana 2 lini ini bekerja sama.

Biasanya, Frontliner harus memutuskan apakah mereka harus melindungi backline, atau langsung pergi menyerang frontline musuh. Begitu keputusan tersebut sudah diambil, tim juga harus memutuskan apakah D.Va akan ikut agresif dengan frontline, atau diam di posisi bertahan.

Memeriksa bagaimana sebuah tim membagi Frontline dan Backline mereka, akan memberi tahu playstyle serta strategi yang mereka miliki.

Mari ambil contoh yang lumayan terkenal. London Spitfire seringkali hanya bermain dengan Winston dan Tracer di Frontline. Jae-Hui “Gesture” Hong dan Jun-Young “Profit” Park cukup hebat untuk tetap mendapat kill dari support lawan, sementara 4 pemain lain bertahan hidup di Backline London.

Hal ini menguntungkan London karena mereka memberikan D.Va serta 1 DPS hero untuk melindungi Support mereka. Sementara itu tim lain akan membutuhkan lebih banyak pemain di Frontline untuk mendapatkan kill.

Mereka bisa memenangkan pertarungan dengan berpencar dengan pintar atau beradaptasi secara langsung untuk mengganti jumlah pemain dalam setiap bentrokan.

https://clips.twitch.tv/FancySquarePenguinRaccAttack?tt_medium=clips_api&tt_content=url

Model ini bisa diaplikasikan ke hampir semua komposisi tim. Bahkan ketika sebuah tim mendorong (push) bersamaan dengan Reinhardt. Seringkali mereka akan tetap berpisah ketika Tank maju dan support tetap aman di belakang.

Ada pengecualian langka dalam aturan ini, yaitu pada beberapa pemain Mercy atau Lucio yang bermain agresif tanpa pasangan mereka, yang biasa kita sebut Combat Support.

Tapi pada intinya, pemahaman lebih mengenai konsep Frontline dan Backline tentunya bisa membantu kalian memahami Overwatch lebih dalam, terutama bila kalian ingin turut terlibat dalam competitive scene-nya, alias esports.


(Tulisan ini pertama kali diterbitkan di Overtime.id. Isi di dalamnya telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan standar editorial Esportsnesia; Disunting oleh Erwin Sinaga)

banner iklan esportsnesia
Previous articleAnniversary Point Blank: Memasuki Usia yang ke-10!
Next articleUniPin Indomaret Championship (UIC) Resmi Digelar
Overtime adalah website dimana kami memuat berita seputar Video Game Overwatch oleh Blizzard dalam Bahasa Indonesia. Website ini dibangun dengan harapan untuk membuat komunitas player Overwatch di Indonesia menjadi lebih up-to-date serta bisa lebih memahami game ini dengan membuat berita yang bersangkutan yang lebih mudah dicerna dan dimengerti. Overtime awalnya dibangun karena keprihatinan seorang Julio Wiratno ketika melihat bahwa keadaan lingkungan E-Sport Overwatch di Indonesia masih terkesan hampir tidak ada kepadatan dan kurangnya minat dan kesadaran dari para player Indonesia sendiri. Setelah diskusi cepat dengan teman-teman yang juga merupakan pemain Overwatch untuk setahun lebih pada saat itu, dengan respon cepat pada akhirnya Overtime terbentuk pada Januari 2018.