Perkembangan anime tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjangnya yang dimulai lebih dari seabad lalu.
Banyak orang mengenal anime modern melalui karya-karya populer seperti Naruto atau One Piece, tetapi tahukah kamu bahwa anime pertama di dunia sudah ada sejak awal abad ke-20?
Artikel ini akan membahas sejarah awal anime pertama di dunia dan memperkenalkan kamu pada 10 anime pertama di dunia yang memiliki cerita unik dan menarik untuk diketahui.
Sejarah Anime di Dunia
Sejarah anime dimulai pada awal tahun 1900-an di Jepang. Inspirasi untuk menciptakan animasi berasal dari teknik animasi barat yang masuk ke Jepang melalui film-film pendek.
Namun, kreator Jepang mengembangkan gaya mereka sendiri, menciptakan karya-karya yang berbeda dengan animasi barat.
Tiga animator yang disebut sebagai Bapak Anime adalah Ōten Shimokawa, Jun’ichi Kōuchi, dan Seitarō Kitayama.
Mereka adalah pelopor dalam industri anime pertama di dunia yang mengembangkan teknik animasi menggunakan berbagai metode tradisional, termasuk menggambar langsung pada film atau menggunakan kertas.
Sayangnya, banyak karya awal mereka hilang karena Perang Dunia II dan bencana seperti gempa besar Kanto pada tahun 1923.
Meskipun begitu, beberapa karya awal berhasil bertahan hingga kini, memberikan gambaran bagaimana anime pertama di dunia berkembang dan menjadi bentuk seni yang dicintai di seluruh dunia.
10 Anime Pertama di Dunia
Berikut adalah daftar 10 anime pertama di dunia yang menjadi tonggak sejarah dalam industri animasi Jepang:
1. Katsudō Shashin (1907)
Dikenal sebagai anime pertama di dunia, Katsudō Shashin adalah film pendek yang menampilkan gambar seorang anak laki-laki dalam seragam pelaut yang sedang menulis karakter kanji.
Durasi film ini hanya beberapa detik, tetapi maknanya sangat besar karena menjadi cikal bakal animasi di Jepang.
Dalam teknisnya, animasi ini dibuat dengan cara menggambar langsung pada celuloid. Meskipun sederhana, karya ini menunjukkan potensi besar seni animasi pada waktu itu.
2. Nippāru no Henkei (1912)
Film ini dianggap sebagai salah satu animasi pertama yang ditampilkan di bioskop Jepang. Meskipun detail ceritanya tidak diketahui dengan pasti, film ini menjadi bukti awal minat masyarakat Jepang terhadap media animasi.
Karya ini diduga menampilkan transformasi suatu objek, sebuah konsep yang menjadi populer dalam banyak anime modern.
3. Dekobō Shingachō: Meian no Shippai (1917)
Dibuat oleh Seitarō Kitayama, karya ini adalah salah satu film animasi pertama yang memiliki cerita yang koheren.
Film ini menampilkan karakter utama yang menghadapi situasi lucu dan penuh tantangan. Gaya humor dalam animasi ini menjadi dasar bagi banyak anime komedi di masa depan.
Teknik animasi yang digunakan termasuk menggambar latar belakang secara terpisah untuk menciptakan ilusi kedalaman.
4. Namakura Gatana (1917)
Film pendek ini bercerita tentang seorang samurai yang membeli pedang tumpul dan menghadapi berbagai kesulitan karena ketidakefektifan pedangnya.
Karya ini dibuat oleh Jun’ichi Kōuchi dan sering dianggap sebagai anime tertua yang masih bertahan hingga hari ini.
Ceritanya yang menghibur dan sederhana menunjukkan daya tarik anime sebagai media hiburan.
5. Urashima Tarō (1918)
Diadaptasi dari cerita rakyat Jepang, Urashima Tarō menceritakan seorang nelayan yang menyelamatkan seekor penyu dan dihadiahi perjalanan ke istana bawah laut.
Film ini adalah contoh awal bagaimana anime menggunakan elemen budaya dan mitologi lokal untuk menciptakan cerita yang menarik.
Visual bawah laut dalam karya ini memperlihatkan kreativitas animator dalam menggambarkan dunia yang fantastis.
6. Imokawa Mukuzō Genkanban no Maki (1917)
Dibuat oleh Ōten Shimokawa, film ini adalah salah satu anime pertama yang ditayangkan di bioskop.
Ceritanya mengikuti kehidupan sehari-hari seorang penjaga pintu yang menghadapi situasi lucu.
Karya ini menggunakan animasi sederhana dengan fokus pada ekspresi wajah dan gerakan karakter, yang menjadi ciri khas anime pada masa itu.
7. Chikara to Onna no Yo no Naka (1933)
Sebagai anime pertama dengan suara, film ini membawa inovasi besar ke dalam dunia animasi Jepang.
Ceritanya mengeksplorasi hubungan antara pria dan wanita dalam masyarakat, dengan dialog dan musik yang mendukung narasi.
Teknologi suara memberikan dimensi baru pada pengalaman menonton anime dan menjadi inspirasi bagi produksi animasi di masa depan.
8. The Dance of the Chagamas (1934)
Film ini adalah anime pertama yang sepenuhnya menggunakan teknik cel animation, yang memungkinkan tampilan animasi yang lebih halus dan detail.
Ceritanya berpusat pada Tanuki (anjing rakun) yang menari dengan semangat. Karya ini menunjukkan bagaimana teknik animasi baru dapat meningkatkan kualitas visual dan narasi.
9. Momotarō: Umi no Shinpei (1945)
Sebagai film fitur animasi pertama di Jepang, karya ini dibuat sebagai film propaganda selama Perang Dunia II. Ceritanya mengisahkan perjalanan Momotarō dan teman-temannya dalam misi yang heroik.
Meskipun memiliki konteks sejarah yang kontroversial, film ini menunjukkan kemajuan besar dalam teknik animasi dan pengembangan narasi yang kompleks.
10. The Tale of the White Serpent (1958)
Film ini adalah anime berwarna pertama yang dirilis di bioskop. Diadaptasi dari legenda Cina, film ini mengisahkan cinta antara seorang pria dan ular putih yang berubah menjadi wanita cantik.
Visualnya yang indah dan ceritanya yang emosional menandai awal dari era baru anime dengan fokus pada visual yang kaya dan cerita yang mendalam.
Dari Katsudō Shashin hingga The Tale of the White Serpent, perjalanan anime telah melalui transformasi besar.
Kamu bisa melihat bagaimana animasi sederhana berkembang menjadi karya seni yang mendunia.
Meskipun teknologi dan gaya telah berubah, semangat kreatif para pionir anime tetap hidup dalam setiap karya modern.
Jadi, jika kamu adalah penggemar anime, memahami akar sejarahnya bisa memberikan apresiasi lebih dalam terhadap karya-karya yang kamu nikmati saat ini.
Mulailah menonton ulang karya-karya klasik ini untuk merasakan bagaimana anime pertama di dunia.