[Film Esports] Review State of Play: Menguak Esports StarCraft di Korea Selatan

2914
Review State of Play
State of Play merupakan film dokumenter esports yang menyorot kompetisi StarCraft di Korea Selatan/Aljazeera.

Review State of Play – StarCraft merupakan gim dengan skena kompetitif yang besar di Korea Selatan. Jika berbicara tentang esports, Korea Selatan memang merupakan negara yang betul-betul mendukung penuh perkembangan esports sampai ke industri game.

“Kami tidak benar-benar bermain untuk bersenang-senang. Sebagian besar kami bermain untuk pekerjaan. Ini sama untuk pekerjaan lain di mana kamu harus bertahan dalam kompetisi yang ketat.”  Lee Jae-dong – State of Play.

Jika bertanya-tanya bagaimana mereka berlatih dan pro scene StarCraft, maka film ini cocok untuk ditonton. Film ini mendapatkan peringkat yang baik dengan cerita yang menarik tentang perjalanan hidup dari tiga pemuda yang meraih impiannya dalam dunia esports sekaligus membahas tentang budaya dan industri esports Korea Selatan.

Review State of Play: Melihat Game StarCraft dalam Kompetisi

State to Play
StarCraft, video gim sederhana yang dikompetisikan dalam pertandingan internasional/Aljazeera.

State of Play adalah film dokumenter esports StarCraft. Sebuah gim yang bahkan tidak terpikirkan akan menjadi pro scene dalam dunia esports, terutama di negara Barat.

Film ini disutradarai oleh Steven Dhoedt, produser film asal Belgia yang tertarik dengan esports di Korea Selatan. Bagi penonton yang masih awam dengan StarCraft, film ini merupakan potongan esports dari Korea Selatan yang ditampilkan dengan menarik.

Korea Selatan menjadi episentrum pro scene StarCraft. Pemain StarCraft tidak atletik atau unggul dalam kemampuan fisik, tetapi mereka memiliki konsentrasi dan refleks yang sangat cepat.

Seperti kebanyakan atlet, pemain esports masih sangat muda saat memulai karier mereka di dunia esports. Mereka bahkan sampai berhenti sekolah di usia 15 tahun dan memiliki jadwal latihan yang sangat ketat layaknya pemain profesional sepak bola.

Kemampuan mereka dihitung berdasarkan tingkat konsentrasi, refleks, dan kecepatan bermain yang diukur dalam APM (aksi per menit atau action per minute) yang biasa pemain lakukan dengan keyboard dan mouse mereka. Terdapat perhitungan tersendiri terkait APM.

Pemain semi-profesional dapat memiliki APM sekitar 100-200. Sedangkan pro player memiliki APM di atas 300 ditambah skill multitasking yang tinggi saat bermain. Bermain gim merupakan hobi, tapi bagi sebagian orang yang menjadi gamer profesional, itu adalah dedikasi tinggi dari pemainnya.

Review State of Play: Tentang Mimpi dari Tiga Pemuda

state to play
Melihat gim dari perspektif tiga pemain yang berada di jenjang karier yang berbeda/Amazon.

StarCraft memiliki tempat tersendiri di Korea Selatan. Esports di Korea Selatan memang tumbuh sangat besar dan hampir setara dengan permainan sepak bola. Maka tak perlu ditanya banyak orang yang memantapkan diri menjadi gamer profesional.

Pro scene di dunia selalu mendapatkan momentumnya. Di Korea, ribuan penggemar menuju ke stadion untuk menonton Pro League, salah satu kancah kompetitif esports dari salah satu video gim terbaik, yakni StarCraft.

Tidak hanya di Korea, di Indonesia pro scene esports semakin berkembang. Dari situ pula ribuan remaja mencoba untuk memikirkan karier sebagai pro player meski banyak tantangan.

Tidak hanya tentang StarCraft, State of Play mengisahkan tiga kisah pemuda di jenjang karier pemain StarCraft pada rentang 2011-2012. Pemain pertama adalah seorang amatir yang memikirkan di esports StarCraft. Pemuda kedua merupakan pemain baru dalam tim profesional, sedangkan pemain lainnya adalah pemain veteran legendaris StarCraft asal Korea, Lee “Jaedong” Jae-dong.

State of Play merekam industri dan budaya di Korea Selatan tentang esports melalui karakter dari ketiga pemain. Salah satunya menampilkan sisi pemain bintang Lee Jae-dong (yang sudah pensiun pada 2016 lalu). Di Korea Selatan, profesionalitas atas karier yang dibangun dan pentingnya gim tersebut di Korea Selatan menjadi faktor yang penting.

Dari film ini kita dapat melihat dedikasi Lee Jae-dong sebagai pro player yang berusaha untuk mempertahankan puncak kariernya. Ia berlatih 10 hingga 12 jam sehari selama seminggu penuh. Lee Jae-dong juga harus menghadapi tekanan dalam bermain dan tekanan dari keluarganya yang menkenannya untuk tetap mempertahankan tradisi mereka.

Bermain gim yang sama secara terus menerus dapat membuat orang bosan. Tapi lain halnya bagi pemain profesional yang memiliki dedikasi penuh terhadap kariernya.

Bagi beberapa orang, StarCraft menjadi perjuangan untuk berada di puncak karier mereka sebagai gamer profesional. Bagi orang lain, ini menjadi titik balik di hidup mereka yang sedang berusaha menekuninya.

Menjadi pemain top dalam skena esports mengemban beban layaknya pemain olahraga profesional. Mereka mendapatkan sponsor dan uang yang besar dan menjadikan pemain StarCraft merupakan langkah yang bijaksana dan dihormati di Korea Selatan.

Review State of Play: Esports yang Masih Asing

state to play
StarCraft memiliki penggemar yang loyal di Korea Selatan/Aljazeera.

State of Play membuka pembahasan tentang subkultur esports dan budaya masyarakat Korea Selatan. Masyarakat Korea Selatan merupakan masyarakat yang sangat kompetitif sampai-sampai video gim sederhana bisa menjadi olahraga profesional. Para pemain StarCraft memiliki keinginan bertanding yang tinggi, sehingga tak jarang membuat negara lain kagum.

Di negara tersebut, orang-orang akan menghormati para pemain profesional esports. Mereka masyarakat yang kompetitif dan menghormati orang-orang kompetitif lainnya. Pemain profesional seperti Lee Jae-dong mendapatkan popularitas yang luar biasa.

Bahkan, tiket pertandingan dapat terjual habis kepada ratusan ribu penonton. Di samping itu, meski mendapatkan popularitas, sempat disinggung tentang gim yang kemudian akan berubah tidak menyenangkan karena tuntutan profesional.

Akankah pemain akan kehilangan identitas sebagai manusia yang masih senang bermain gim atau hanya karena tuntutan profesionalnya? Dari sini, kita akan memahami bahwa passion mungkin tidak akan sebanding dengan hobi yang hilang karena tuntutan profesional tersebut.

Meski esports masih asing, di Korea Selatan yang merupakan negara yang sangat berkembang pesat dari segi budaya dan ekonomi, menjadikan esports sebagai permainan yang tidak lagi asing. Mereka memiliki penonton dan fans yang menggemari olahraga tersebut.

Dalam film ini kita juga dapat melihat perkembangan esports di Korea Selatan yang sangat konsisten bahkan terus meningkat. Bahkan industri esports dan game di Korea Selatan berkembang 11 kali lipat dibandingkan K-pop.

StarCraft mulai dipertandingkan pada 1998 dan hingga saat ini masih menjadi pro scene internasional. Indonesia juga sering mengirimkan tim untuk mengikuti turnamen-turnamen internasional seperti ASIAN Games. Salah dua dari pemain profesional StarCraft adalah Emmanuel ‘Quantel’ Enrique dan Dani Bondan ‘Deruziel’ Lukman.

StarCraft berhasil mempertahankan popularitasnya selama dua dekade dan menciptakan kompetisi esports. Gim ini juga berhasil memberikan ruang komunitas yang lebih luas lagi bagi dunia internasional.

State of Play mendapatkan berbagai penghargaan dari beberapa film festival dan berhasil masuk di berbagai film festival pada 2013. Salah satunya, film dokumenter esports itu berhasil mendapatkan predikat sebagai Best Documentary dalam New York City Independent Film Festival pada 2014 silam.

Jika kamu bermain StarCraft Brood War atau StarCraft 2. Maka kamu wajib menonton film yang menguak terkait industri esports dan budaya di Korea Selatan ini. Bagi yang tertarik menonton filmnya, State of Play juga dapat diakses berbayar di beberapa platform streaming dan website State of Play