
Ingin mencicipi proses bikin video game? Penasaran proses bikin video game itu bagaimana? Di acara Bandung Global Game Jam, kamu bisa bikin video game dalam waktu 48 jam lho!
Diselenggarakan oleh komunitas Game Developer Bandung yang bekerjasama dengan Agate Academy sebagai fasilitator, Bandung Global Game Jam diselenggarakan pada 24-26 Januari 2025 di Gedung Level Up Summarecon Bandung.
Lebih dari 155 peserta terdaftar dan hadir di acara ini. Mereka terbagi menjadi 37 tim yang kompak “mondok” dan menginap di kantor Agate untuk mengerjakan game. Banyak juga yang datang dari luar Kota Bandung demi bisa mengikuti acara ini.
Dukungan Agate Academy
Restya Winda Astari selaku CEO dari Agate Academy menjelaskan bahwa visi Global Game Jam sejalur dengan tujuan Agate Academy. “Kami ingin lebih banyak talent baru datang dan tertarik dengan industri video game. Banyak yang belum tahu kalau kita eksis sebagai industri lokal, padahal video game cukup populer di Indonesia.”
Untuk memberikan kesempatan pada banyak talenta baru, Bandung Global Game Jam tidak melakukan seleksi peserta. Semua kalangan dipersilakan bergabung, meki tidak memiliki tim sekalipun.
“Kami ingin semua peserta bisa mencicipi proses bikin video game tanpa melihat background mereka berasal dari mana.”
Agate Academy sendiri telah mendukung acara Bandung Global Game Jam sejak 2014. Tahun ini sebagai fasilitator, Agate menyiapkan tempat dan dukungan kepanitiaan.
Sebelumnya Bandung Global Game Jam pernah diselenggarakan di kantor cabang Agate di Gegerkalong, Kota Bandung. Namun, karena meningkatnya jumlah peserta kini acara dipindahkan ke tempat yang bisa menampung lebih banyak orang.
Game Developer Bandung dan Komunitas Yang Berkembang
“Dulu kepanitiaan hanya sekitar 10 orang bahkan kurang. Peserta juga kurang dari 100 orang. Tahun ini kami sampai tutup pendaftaran lebih awal karena keterbatasan tempat hanya bisa menampung 150 peserta. Panitia juga sampai ada di lebih dari 20 orang,” jelas Mikhael Martin yang akrab disapa Mikha, selaku ketua pelaksana sekaligus ketua Game Developer Bandung selaku komunitas utama yang menyelenggarakan Bandung Global Game Jam 2025.
Menurut Mikha, banyak wajah baru yang bergabung acara kali ini. Dibandingkan wajah lama di industri, Bandung Global Game Jam 2025 menghadirkan lebih banyak “talenta hijau” dari berbagai kalangan yang ingin mencicipi proses pembuatan video game.
“Semuanya semangat sekali dan jadi teringat masa-masa kuliah dulu. Banyak yang masih berkuliah juga. Semangat para peserta menular pada kami semua!” Tambah Restya.
Konsep acara yang bukan merupakan kompetisi juga membuat kebersamaan jadi lebih terasa. Tidak ada tekanan untuk menang, melainkan menyelesaikan produk video game bersama untuk kemudian dipresentasikan pada peserta lain.
“Ini adalah ciri khas komunitas Indonesia. Budaya mengobrol dan berkumpul, saing gotong royong. Hal ini tidak bisa saya dapatkan di luar negeri,” komentar Tautheory, seorang streamer asal Kanada yang juga mengikuti acara Bandung Global Game Jam 2025 sebagai peserta.
Selain memunculkan talenta baru, acara ini juga mendatangkan beragam pelaku industri senior di Kota Bandung.
Bukan hanya ajang membuat video game bersama, tapi acara Bandung Global Game Jam 2025 menjadi sebuah wadah komunitas developer berkumpul dan bertegur sapa.
Suffering From Success
Mikha selaku ketua pelaksana mengatakan, pada pelaksanaan tahun ini dukungan yang diberikan dari berbagai pihak sangat banyak sampai pihak penyelenggara bingung memilih dan mengatur tawaran yang didapatkan.
“Sebenarnya happy problem. Sejak adanya Perpres 19 Tahun 2024, industri video game mendapatkan perhatian yang besar. Hal ini membuat dukungan yang datang mendadak jadi lebih banyak juga,” terang Mikha yang merasa bahwa acara tahun ini “suffering from success” dari keberhasilan acara tahun ini.
Peserta yang datang tanpa tim, berakhir mendapatkan teman baru dan tim produktif yang menyenangkan. “Seperti safe space. Di sini bisa nyambung sama peserta-peserta lain,” ucap seorang peserta Bandung Global Game Jam 2025 dengan penuh senyum.
Peserta mendapatkan makan tiga kali sehari secara gratis, free flow air galon, kopi, teh, dan juga makanan ringan. Ada juga fasilitas shower yang tersedia bagi para peserta yang menginap di tempat. Ya, peserta diizinkan menginap di kantor Agate.
“Jangan lupa mandi. Tidur juga jangan lupa. Tapi mandi ya. Di Agate sini sudah ada shower lho,” komentar panitia anonim yang kami rahasiakan identitasnya.
Tahun Depan Akan Ada Lagi
Bagi kamu yang tidak berkesempatan mengikuti acara tahun ini, Bandung Global Game Jam akan diadakan lagi tahun depan.
“Gabung komunitas yang membuatmu paling nyaman untuk mendapatkan info terbaru tentang acara-acara seperti ini. Meski saya tahu kebanyakan penyuka video game biasanya orang yang tertutup, di komunitas Game Developer Bandung misalnya, kami bisa menjadi safe space untuk semua yang ingin berkarya bersama,” ucap Mikha, mempromosikan Game Developer Bandung sebagai komunitas.
Selain menjadi tempat komunitas berkumpul setiap tahunnya, Bandung Global Game Jam juga menjadi ajang talent scouting untuk pelaku industri mencari penerusnya. Banyak tokoh industri yang datang meski tidak ikut membuat video game bersama, untuk melihat potensi-potensi talenta baru yang mengikuti acara.
Selain diselenggarakan di Kota Bandung, Global Game Jam 2025 juga dilaksanakan secara internasional. Di Indonesia sendiri Global Game Jam 2025 dilaksanakan di Tasikmalaya, Bogor, Jakarta, Palembang, Medan, Makassar, Jogja, Surabaya, Malang, Batam, dan Tangerang.
“Semoga semuanya tetap semangat. Generasi sekarang beruntung karena industrinya sudah ada, sudah terbentuk, dan dukungan sudah besar dari komunitas maupun pemerintah. Manfaatkanlah keberuntungan kalian.”