Onic Olympus: Champion UniPin City League Free Fire

4126
ONIC Esports, Champion PUBG Mobile UniPin SEACA 2019,
ONIC Esports, Champion PUBG Mobile UniPin SEACA 2019,

Setelah menjalani rangkaian babak kualifikasi UniPin City League (UCL) yang dimulai sejak April 2019 lalu, momen penentuan untuk mencari pemenang telah dimulai di ajang SEACA 2019.

Onic Olympus berhasil meraih kemenangan dari kompetisi UniPin City League (UCL) Free Fire di ajang esports bergengsi UniPin SEACA 2019. Mereka berhasil mendominani sepanjang 5 ronde dan mengakhiri turnamen dengan meraih posisi pertama setelah mengalahkan 11 tim lainnya, termasuk Louvre Golden Tulip di posisi kedua dan Louvre Indopride di posisi ketiga.

Babak Final UCL Free Fire 2019 menggunakan format Best of 5. Onic Olympus sendiri terdiri dari Abdul Aziz Husein yang berasal dari Purwakarta, Fahri Ardikusuma yang berasal dari Bogor, Rezky Wiza Putra yang berasal dari Bukit Tinggi (Padang) dan yang terakhir Rahmad Syahputra dari Pekanbaru.

Mereka berhasil mengumpulkan skor total 1345 poin dan berhasil unggul tipis dari Louvre Golden Tulip yang mengumpulkan skor 1320 poin. Jika mengacu pada klasemen atau skor terakhir, perjalanan Onic Olympus menuju juara tidaklah mudah.

Selisih skor akhir di antara Onic Olympus dan Louvre Golden Tulip hanyalah 25 poin. Ini berarti tidak semua babak Onic Olympus meraih Booyah.

Berikut adalah rekap perolehan poin dari ke-12 tim yang bertanding.

rekap perolehan poin dari ke-12 tim yang bertanding di UniPin City League 2019

Berkenalan dengan salah satu anggota pemenang UCL Free Fire 2019

Setelah lama menunggu selesainya perhelatan Southeast Asia Cyber Arena 2019, tim Esportsnesia masih menyempatkan dirinya untuk mewawancarai salah satu anggota pemenang UCL Free Fire 2019.

Abdul Aziz Husein adalah ketua tim Onic Olympus, berusia 20 tahun dan berasal dari Purwakarta. Berawal dari hobinya bermain game, kini Abdul telah memiliki karirnya bersama tim Onic Olympus.

Meskipun saat ini Abdul tergabung ke dalam divisi Free Fire, namun terkadang Abdul juga suka memaikan Mobile Legends. “Pokoknya permainan yang berjenis perang-perangan,” terang Abdul.

Karir Abdul di dunia esports dimulai sejak bulan puasa tahun 2019 ini. Pertama kali terbentuknya tim Onic Olympus ini berawal dari satu orang, yaitu Fahri Ardikusuma. Setelah itu, disusul oleh Rezky Wiza Putra, dan kemudian Abdul Aziz Husein pun turut bergabung setelah diajak oleh temannya, Rezky. Yang terakhir bergabung adalah Rahmad Syahputra.

Abdul sangat tidak menyangka jika timnya akan memenangkan UCL Free Fire di ajang UniPin SEACA 2019, karena menurutnya ia melihat banyak saingan yang jago bermain.

Akan tetapi, berkat kegigihan dan kerja keras serta doa orang tua yang terus menyertai, Onic Olympus akhirnya berhasil meraih kemenangan.

Awalnya para orang tua dari anggota Onic Olympus tidak mendukung anaknya untuk terjun di dunia esports. Para tetangga mereka pun sempat meragukannya.

Suasana pertandingan UniPin City League

Namun, setelah melihat perkembangan esports yang signifikan dan juga beberapa kali memenangkan pertandingan, dukungan pun mulai didapat dari orang tua dan juga dari luar.

Ketika ditanya soal perasaannya ketika menang di ajang SEACA ini, Abdul menjawab dengan santai. “Deg-degan sih pasti karena bermain di panggung besar. Dan merasa biasa saja setelah menjadi juara, karena kita masih belum merasa puas dan jangan cepat merasa puas. Karena juara itu cuma hanya ada satu, dua; dan tiga bukanlah juara,” ujarnya.

Sebelum pertandingan mereka selalu membaca doa, agar pertandingan berjalan dengan lancar dan selalu dimudahkan.

Abdul berbagi tips kompetitif

Pada kesempatan kali ini, Abdul tanpa ragu berbagi kiat-kiat untuk memenangkan pertandingan ini. Langkah pertama adalah dengan terus berlatih, sebab untuk menjadi pintar bermain tidak diraih hanya dengan melihat ahlinya bermain, tetapi berasal dari kegigihan, kerja keras, usaha dan doa.

Untuk pelatihannya sendiri yaitu dimulai dari jam 7 malam hingga jam 10, hingga mendapatkan lima Booyah dan latihan akan berhenti. Sementara di pagi dan siang harinya mereka tetap bermain atau berlatih sendiri, tidak dengan tim.

Onic Olympus back stage
Onic Olympus

Hal ini disebabkan karena salah satu anggota dari Onic Olympus masih ada yang bersekolah dan harus tetap melatih kemampuan perseorangan. Untuk fokus dengan pertandingan, mereka juga tidak lupa untuk tetap menjaga kesehatannya dengan menjaga asupan makannya.

Fahri Ardikusuma, anggota Onic Olympus yang menduduki bangku SMP, masih harus mengutamakan pendidikannya. Setelah selesai belajar di Sekolah, Fahri melanjutkan bertemu dengan timnya untuk latihan.

Salah satu hambatan yang dihadapi oleh Onic Olympus adalah pada perbedaan pendapat antara satu sama lainnya. Berhubung game ini sangat mengandalkan teamwork, mereka pun harus bersikap profesional dan saling mengingatkan. Jika ada masalah di luar game jangan sampai terbawa di pertandingan.

Sebelum bertanding di SEACA, Abdul telah memiliki beberapa prestasi dalam esports, seperti menjadi juara ke-3 di Indonesia Masters 2019. “Setiap mengikuti pertandingan, kita selalu mendapatkan juara ke-2 atau juara ke-3, jarang mendapatkan juara pertama. Tetapi kali ini, di ajang UniPin Southeast Asia Cyber Arena (SEACA) 2019, untuk pertamaa kalinya kita memenangkan pertandingan dan meraih juara pertama,” ujarnya.

Sang ketua tim Onic Olympus juga memiliki pesan untuk para gamers. “Jangan terlalu berlebihan bermain game apalagi sampai menjadi kecanduan tanpa jeda. Bermain game boleh-boleh saja, asalkan ingat waktu kapan harus bermain dan kapan waktunya istirahat. Intinya jangan lupa makan, shalat dan berdoa.”

(Disunting oleh Satya Kevino)

banner iklan esportsnesia
Previous articleAjang Cosplay Terbesar Se-Indonesia di UniPin SEACA 2019
Next articleHarapan Pasca UniPin SEACA 2019
Saya adalah seorang Sarjana Ekonomi muda yang memiliki hobi travelling, olahraga dan membaca. Menyukai tantangan dan hal-hal baru. Bercita-cita ingin menjadi orang yang sukses, bermimpi memiliki tempat belajar untuk anak-anak yang ekonominya kurang, mengajarkan berbagai hal yang positif. Lalu, aku terjebak di dunia tulis menulis seputar esports dan pada akhirnya aku mulai menyukainya. Aku adalah wanita Indonesia yang ceria yang belakangan ini suka mendengarkan motivasi dari Ust. Hanan Attaki yang cara penyampaiannya kekinian dan mudah di pahami. Sang motivator cantik yaitu Merry Riana dengan gaya berbicara yang asik dan membuat kita semangat. Dan masih ada beberapa lainnya. Karena jika bukan kita sendiri yang memotivasi diri kita, siapa lagi!.