ExoG, Pemenang Red Bull Rebellion Rising Star Challenge dari Pontianak

1896
Red Bull Rebellion Rising Stars Challenge

Red Bull Rebellion Rising Star Challenge bukanlah sebuah event esports biasa yang hanya sebatas mempertemukan kamu dengan tim lawan.

Melebihi ekspektasi peserta yang umumnya ingin memenangkan hadiah utama, tim Red Bull Rebellion justru hendak mencari bakat-bakat baru yang belum pernah tersentuh oleh tim lain.

Tantangan esports yang berlangsung selama delapan hari ini, diikuti sebanyak 500 tim lebih yang terbagi ke dalam 4 grup berbeda. Dalam setiap grup, akan ada tim-tim kuat yang layak untuk melanjutkan langkahnya berlaga di babak grand final.

Ajang grand final Red Bull Rebellion Rising Star Challenge dilangsungkan pada tanggal 1 Februari 2020, dan menghadirkan 4 tim terbaik yang telah berhasil melewati serangkaian tantangan, yaitu: ExoG dan Public PTK yang berasal dari Pontianak, KHG Molly dari Balikpapan, dan Putangers asal Surabaya.

Rekap Grand Final Red Bull Rebellion Rising Star

Pertandingan grand final diawali dengan pertandingan KHG Molly melawan Putangers, dimana KHG Molly berhasil mengungguli Putangers dengan skor 2-0.

Babak selanjutnya adalah ExoG melawan Public PTK. Kedua game yang dilalui oleh kedua tim selalu berjalan seimbang di early game tapi sangat meruncing di late game.

ExoG sangat mendominasi semua lane sehingga Public PTK harus menyerah kalah dengan posisi yang hampir mirip dengan game sebelumnya, yaitu  2-0.

Setelah Putangers dan Public PTK tereliminasi dari puncak, ajang perebutan posisi ketiga antara Putangers melawan Public PTK pun dimulai. Pertarungan berjalan dengan cukup seimbang dan “panas” ketika kedua tim saling kejar-kejaran kill.

Sayangnya, Putangers yang unggul di awal harus mengakui keapikan Public PTK. Match ini berakhir dengan skor 2-1 untuk Public PTK.

Babak grand final dari Red Bull Rebellion Rising Star mempertemukan ExoG dengan KHG Molly dengan format best of five (BO5).

KHG Molly yang bermain agresif berhasil membuat ExoG ketinggalan di awal permainan. Sayangnya kondisi ini tidak bisa bertahan lama, sebab ExoG berhasil bangkit dan menutup permainan dengan kemenangan.

Game berikutnya juga berjalan mirip dengan game pertama, tapi bedanya kali ini sebuah dive yang salah perhitungan dari KHG Molly membuahkan sebuah snowball yang tidak bisa dibendung sempurna oleh KHG Molly.

Game terakhir yang menjadi penentu ini berjalan dengan cukup menegangkan. ExoG terkena empat kill sekaligus di early game! Namun, keunggulan di awal ini malah tidak menghasilkan efek snowball yang diharapkan KHG Molly.

Sebaliknya, ExoG justru berhasil membalikkan keadaan dan berhasil menciptakan snowball dengan memanfaatkan Lord push. Game ketiga menjadi penutup sekaligus saksi atas kemenangan ExoG asal Pontianak di ajang Rising Star ini.

Profil Empat Tim Finalis

ExoG dari Pontianak

ExoG dari Pontianak

ExoG merupakan tim yang menempati grup kedua saat penyisihan Red Bull Rebellion Rising Star berlangsung. Tim ini beranggotakan ExoG Ridakk, ExoG Derr, ExoG Icinn, ExoG Wibuu, dan ExoG Igonn.

Sepanjang event berlangsung, ExoG merupakan tim yang sangat kuat dengan pembagian role yang cukup sederhana namun efektif.

KHG Molly dari Balikpapan

KHG Molly dari Balikpapan

Tim berikutnya adalah KHG Molly yang berhasil mengakhiri perjalanannya di posisi kedua. Tim ini diperkuat oleh KHG Reney Zoldyck, KHG Tequila, KHG Silva Zoldyck, KHG Barbossa Zoldyck, dan KHG Molly Zoldyck.

Pada dasarnya tim KHG Molly merupakan tim multi role yang didominasi oleh mage dan fighter.

Role terbanyak di tim ini dipegang oleh KHG Barbossa Zoldyck yang memiliki variasi gaya bermain terkaya. Ia juga bisa menggunakan mage, tank, dan assassin. Setelahnya, ada juga KHG Molly Zoldyck yang bisa menggunakan fighter dan marksman.

Putangers dari Surabaya

Putangers dari Surabaya

Tim Putangers asal Surabaya ini merupakan tim yang menduduki posisi ketiga di Rising Star Challenge. Roster tim ini berisikan Putangers Freeza, Putangers BABYWWW, Putangers Kyosh, Putangers Elfano, dan Putangers Percy.

Tim asal Surabaya ini memiliki kombinasi role yang cukup lengkap dengan marksman dan fighter yang paling mendominasi.

Pemegang role terbanyak di tim ini adalah Putangers Freeza dengan mage, marksman dan assassin; Kemudian disusul dengan Putangers Kyosh yang menguasai role tank dan fighter sekaligus.

Public PTK dari Pontianak

Public PTK dari Pontianak

Tim terakhir yang menduduki juara empat di Red Bull Rebellion Rising Star adalah Public PTK dari Pontianak. Tim ini digerakkan oleh Public PTK Scream, Public PTK Erdogan, Public PTK Afen, Public PTK Ipin, dan Public PTK Sumail.

Dalam urusan role, Public PTK memiliki formasi mirip dengan ExoG. Bedanya tim ini hanya memiliki satu tank saja yang dibarengi dengan satu fighter.

Tim Red Bull Rebellion

Berakhirnya babak grand final menjadi penanda kalau Red Bull Rebellion akhirnya memiliki tim Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) tersendiri.

Tim Red Bull Rebellion

Tim tersebut terdiri dari personil ExoG plus dua orang pemain KHG Molly. Inilah ketujuh pemain yang dipilih untuk bergabung dengan divisi MLBB Red Bull Rebellion:

  • Therryco Jonathan Gabriel (Igonn.)
  • Danang Sigit Widianto (Wibuu.)
  • Sahrulkan (Icinn.)
  • Muhammad Ridho Ali (Ridakk.)
  • Derry Syahbandi (Derr.)
  • Kriesna Rafie Gerhana (Tequila)
  • Arya Al Nazhari (Barbossa Zoldyck)

Igonn, Derr, dan Icinn, mendapatkan rekan baru melalui kehadiran Barbossa Zoldyck. Dengan formasi ini diharapkan tim Red Bull Rebellion bisa lebih fleksibel dalam melepas-pasang hero tank dan mage mereka.

Sementara itu Wibuu kini tidak sendirian berkat hadirnya Tequila yang menguasai role fighter. Posisi yang tidak berubah adalah Ridakk yang tetap menjadi satu-satunya marksman dalam tim.

“Dengan hadirnya Igonn, Wibuu, Icinn, Ridaak, Derr, Tequila, dan Barbossa Zoldyck, tim Mobile Legends: Bang Bang Red Bull Rebellion seharusnya sudah lebih dari siap untuk berprestasi pada event nasional dan internasional,” ujar Mr. Jo selaku CEO Red Bull Rebellion.

“Misi Red Bull Rebellion jelas jauh dari kata selesai. Masih banyak yang harus kami lakukan untuk tim dan ekosistem esports di Indonesia.

Kami berharap tahun 2020 menjadi tahun yang bersejarah bagi esports Indonesia karena hadirnya tim Red Bull Rebellion dalam upayanya melakukan regenerasi atlet esports di Indonesia,” tutup Mr. Jo.

banner iklan esportsnesia