Melihat Potensi Football Manager Sebagai Esports

299
football manager esports

Football Manager esports telah menjadi topik yang diperbincangkan penggemar selama bertahun-tahun.

Game simulasi ini meraih kepopuleran karena memungkinkan pemain untuk bertindak sebagai manajer tim sepak bola favoritnya dan menguji kemampuan mereka dalam menyusun strategi pertandingan.

Keunikan ini membuat FM naik daun karena berhasil membidik penggemar sepak bola dan penggemar video game sekaligus.

Kepopuleran FM terbukti dengan pemain loyal yang mendedikasikan waktu hingga ratusan jam untuk memainkan game ini.

Edisi teranyar Football Manager bahkan berhasil nangkring di jajaran teratas top chart Steam sebagai game yang paling banyak dimainkan (most played).

Football Manager Esports? 

Antusiasme penggemar ini tentunya membuka kemungkinan yang lebih luas bagi Football Manager termasuk menjadi game esports.

Setelah penantian yang panjang, akhirnya Football Manager esports menjadi nyata setelah ditandingkan secara resmi dalam turnamen internasional.

Piala Dunia Football Manager

football manager esports
Piala Dunia Football Manager 2024

Membahas Football Manager esports, kita tidak bisa mengabaikan kabar gembira yang belakangan menyita perhatian penggemar loyal game ini.

Piala Dunia Football Manager resmi digelar untuk pertama kalinya pada akhir Agustus hingga awal September 2024. Yang lebih membahagiakan, tim Indonesia yang diwakili Ichsan Taufiq dan Manar Hidayat berhasil keluar sebagai juara.

Turnamen yang diselenggarakan di Liverpool, Inggris ini merupakan bagian dari FIFAe World Cup 2024.

Sebelumnya, FIFAe World Cup yang telah digelar dari tahun 2004 memainkan game FIFA besutan EA Esports (Sekarang EAFC).

Setelah FIFA 23, kerja sama tersebut tidak dilanjutkan dan tahun ini FIFA menjalin kerja sama dengan Football Manager garapan Sports Interactive dan Rocket League dari Psyonix.

Football Manager memang memiliki basis penggemar yang cukup kuat di Indonesia. Sebagai salah satu negara yang paling banyak memainkan game ini, komunitas player Indonesia dikenal cukup aktif di kancah internasional.

Sebelum adanya pertandingan resmi seperti ini pun, pemain Football Manager Indonesia sering mengadakan turnamen sendiri. Turnamen-turnamen kecil ini berperan besar dalam perkembangan komunitas FM di Indonesia.

Untuk memilih wakil Indonesia di FIFAe World Cup 2024, PSSI bekerja sama dengan IDFM (Football Manager Indonesia) dalam menyaring pemain terbaik. Proses penyaringan dilakukan dalam dua fase.

Fase pertama dilakukan secara daring dan diikuti oleh 200 peserta. Dari fase pertama tersebut, terpilih 16 pemain terbaik yang kemudian berkompetisi untuk menjadi wakil Indonesia.

Dari penyaringan di fase kedua, Ichsan terpilih sebagai manajer tim, dan Manar sebagai asisten manajer. Mereka berhasil mengalahkan Jerman yang diwakili Sven Goly (manajer) dan T Wheneett (asisten manajer). Indonesia menang 3-0 dan 5-2, sehingga unggul agregat 8-2 di final.

Kendala Football Manager sebagai Esports

football manager esports
Ilustrasi Football Manager

Penggemar FM memang sudah lama bertanya-tanya kapan game ini akan ditandingkan secara kompetitif sebagai Football Manager esports.

Meski demikian, sifat permainan Football Manager yang cukup rumit membuatnya sulit untuk ditandingkan secara kompetitif. 

Berbeda dengan game sepak bola lain seperti EAFC dan PES, pemain FM tidak dapat mengendalikan pergerakan tim di lapangan.

Sebagai manajer, player bertanggung jawab mulai dari proses perekrutan pemain, latihan, pengaturan taktik, bahkan sampai pemberian motivasi kepada pemain. Kerumitan-kerumitan inilah yang menjadikan Football Manager esports sulit diwujudkan.

Meski banyak pemain yang mengharapkan FM menjadi esports, tidak sedikit pula yang tidak setuju karena sifat game yang tidak dapat diprediksi.

Banyak pihak berargumen bahwa pertandingan Football Manager sedikit banyak juga ditentukan oleh faktor hoki karena pemain hanya bertindak sebagai manajer sementara performa tim dalam pertandingan ditentukan oleh algoritma.

Pihak-pihak yang tidak setuju akan Football Manager esports menilai game ini memiliki terlalu banyak elemen dalam satu gameplay.

Ada terlalu banyak elemen tak terduga dan tidak selalu bisa dikontrol. Hal ini membuat kompetisi FM sulit dinilai karena terlalu banyak faktor X di luar skill pemain.

Menanggapi hal tersebut, Andra Titano selaku pegiat IDFM berpendapat bahwa kemampuan pemain merupakan faktor terpenting dan kemenangan tidak ditentukan dari keberuntungan semata.

“Yang juara kemarin itu unbeaten di kompetisi yang dia ikuti sebelumnya. Di kualifikasi kemarin, dia juga unbeaten dan berhasil mengalahkan tiga pemain terbaik Indonesia. Kalau sudah di top level, yang benar-benar jadi penentu memang kemampuan pemain itu sendiri,” ungkap Andra seperti dilansir dari Tirto.

Masa Depan Football Manager Esports

football manager esports
Tim Football Manager Indonesia juara Piala Dunia FIFAe

Melansir dari laman resmi Football Manager, gelaran Piala Dunia FIFAe 2024 merupakan test run untuk mengeksplor potensi Football Manager esports.

Event ini akan dievaluasi untuk menentukan masa depan FM dalam industri video game kompetitif di masa mendatang.

Pada akhirnya, kemungkinan jangka panjang Football Manager esports bergantung pada apakah FIFAe dan Sports Interactive akan melanjutkan kerja sama untuk gelaran turnamen berikutnya. Pernyataan dari Sports Interactive sendiri belum memberikan kepastian iya atau tidak.

Melalui laman resmi mereka, FM menyatakan “Bersama tim FIFAe, kami akan mencerna dan mengevaluasi turnamen ini dalam beberapa minggu mendatang untuk melihat pembelajaran apa yang dapat kami ambil dan apa yang diperlukan untuk kolaborasi di masa depan.”

Sementara itu, pihak FIFA memiliki visi besar terhadap industri esports sepak bola dan tampaknya akan terus mengeksplor divisi FIFAe. Meski demikian, belum dipastikan apakah kerja sama dengan FM akan dilanjutkan.

Piala Dunia FIFAe memang merupakan acara Football Manager esports terbesar sejauh ini. Meski demikian, terdapat kompetisi-kompetisi lebih kecil berbasis komunitas seperti Streamer Showdown dan IDFM League di Indonesia.

Terlepas apakah kerja sama dengan FIFA akan dilanjutkan atau tidak ke depannya, Football Manager esports nampaknya akan terus dihidupkan oleh komunitas penggemarnya di berbagai belahan dunia.