Dari banyaknya karakter hero yang menghiasi permainan Mobile Legends, Rafaela adalah salah satu karakter yang paling mencolok di mana ia memiliki penampilan layaknya seorang malaikat penyembuh yang mempesona dengan kecantikannya dan juga memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa.
Namun, di balik keindahan dan kekuatannya yang luar biasa, tersimpan kisah yang mengharukan dan memilukan, yang menggambarkan perjalanan hidupnya yang penuh dengan pengorbanan dan pertarungan melawan kegelapan.
Ayo kita telusuri lebih dalam tentang Kisah Hero Rafaela Mobile Legends, malaikat penyembuh yang berani ini.
Ingin memainkan hero Rafaela ini? Kamu bisa membelinya dengan 6500 Battle Points atau 299 Diamonds. Jika kamu belum memiliki cukup Diamonds, kamu bisa terlebih dahulu melakukan top up Diamonds Mobile Legends.
Asal Usul Kisah Hero Rafaela Mobile Legends
Rafaela dan kakak laki-lakinya, Argus, keduanya adalah malaikat, tetapi Argus diperlakukan secara berbeda karena statusnya sebagai target laki-laki.
Segala puji diberikan kepada Rafaela, dan segala kritik diberikan kepada Argus. Setelah serangkaian peristiwa yang dibiarkan berkembang, terjadi retak dalam hubungan antara kedua saudara tersebut.
Akhirnya, Argus jatuh ke dalam Abyss, tetapi tak bisa berbuat apa-apa. Rafaela adalah seorang malaikat yang dipuja oleh orang-orang, tetapi kakak laki-lakinya terus menderita dalam kesakitan.
Dengan berakhirnya Zaman Emas, celah Abyssal yang mengerikan kembali terbentuk di Tanah Fajar, dan dari kedalaman tersebut, energi gelap kembali mengalir. Gelapnya malam akan turun sekali lagi. Abyss mengintimidasi dengan ancamannya.
Untuk melindungi dunia ini, Tuhan Cahaya memilih sejumlah gadis murni untuk hamil dengan malaikat.
Legenda mengatakan bahwa hanya perempuan yang bisa menjadi malaikat, mereka yang dipilih oleh Tuhan Cahaya hanya bisa melahirkan anak perempuan.
Argus dan Rafaela adalah saudara yang lahir di Kekaisaran Moniyan. Para Pendeta Sakristi dari Biara Cahaya memaksa ibu mereka minum air suci, atas nama Tuhan Cahaya. Maka, dia akan melahirkan seorang malaikat di kuilNya.
Ibunya adalah seorang wanita biasa, baik dia maupun kekasihnya setia padanya. Namun di bawah pengawasan dan bujukan Pendeta Sakristi, dia tidak punya pilihan selain menerima ‘kehormatan’ yang diberikan kepadanya oleh Tuhan Cahaya.
Kehamilan seseorang yang membawa seorang malaikat adalah proses yang tak terbayangkan, panjang dan lambat.
Selama periode tiga tahun, hatinya menjadi semakin berat, disiksa oleh kesendirian dari ujian yang begitu lama.
Ibu dari Rafaela merindukan kekasihnya, rindu untuk bersamanya sekali lagi. Setelah dua tahun berlalu, dia tak tahan lagi, dan melarikan diri dari kuil untuk bersatu kembali dengannya; bersama, mereka hidup bahagia sekali lagi. Namun kebahagiaan itu hanya bertahan sesaat.
Tidak lama kemudian, Pendeta Sakristi menemukannya kembali. Kekasihnya dibunuh di depan matanya karena mengancam untuk mencemarkan garis keturunan ilahi Tuhan Cahaya, dan dia dikembalikan ke Biara.
Satu tahun lagi berlalu, di akhir tahun itu dia meninggal saat melahirkan. Untuk kejutan semua orang, dia melahirkan sepasang anak kembar dan salah satunya adalah seorang bayi laki-laki.
Mata bayi itu memiliki kemiripan yang mencolok dengan mata kekasih ibunya yang sudah meninggal. Pendeta Cahaya segera menyadari hal ini, menyadari bahwa anak laki-laki itu lahir dari manusia – namun luar biasanya, dia memiliki kekuatan malaikat.
Pendeta Sakristi mencoba membunuhnya tapi upaya mereka gagal, karena setiap kali mereka mencoba, cahaya yang mempesona akan meledak dari Rafaela, melindungi saudaranya dari segala bahaya.
Ini dianggap sebagai mukjizat. Mereka lalu meninggalkan semua gagasan untuk membunuh anak itu. Sebaliknya, dengan suara bulat, diputuskan bahwa keadaan kelahirannya akan dirahasiakan dari semua orang.
Biara Cahaya menutupi kebenaran dengan sangat mahir sehingga bahkan saudara kembar itu sendiri tidak mengetahuinya.
Dan begitulah, Argus dan Rafaela tumbuh bersama, menjalani pengajaran dan pelatihan yang sama.
Yang membedakan mereka, bagaimanapun, adalah fakta bahwa dia dilihat sebagai sinar cahaya yang indah: seorang makhluk suci, suci.
Di mata orang-orang, Rafaela adalah malaikat satu-satunya yang sejati. Argus tetap berada dalam bayangan, di sisi lain, dan selalu dicegah dari kemuliaan yang seharusnya miliknya.
Namun Rafaela sangat mencintai kakaknya. Keduanya mengalami perlakuan yang sangat berbeda, dan Argus selalu diingatkan bahwa satu-satunya pilihannya adalah hidup dalam bayangannya, namun kedua saudara itu tetap menjadi pasangan yang tidak terpisahkan yang sangat peduli satu sama lain.
Keduanya berhati baik hingga kelebihan, dan segera setelah mereka dewasa, bersumpah untuk mempertahankan misi bersama mereka: untuk menggunakan kekuatan mereka untuk melindungi perdamaian dan menyebarkan Cahaya.
Pujian dan pengaguman datang bertubi-tubi, tetapi sayangnya, hanya jatuh kepada Rafaela.
Sementara Argus sama luar biasanya dengan saudarinya, dan seperti dia telah berusaha keras untuk menjaga jalan Cahaya, pujian semua orang hanya diarahkan kepada Rafaela yang lembut. Sementara dia berjuang untuk Cahaya, Argus tetap dalam kegelapan.
Rafaela menyaksikan hal ini, dan berkali-kali ingin berbicara untuk saudaranya untuk mengubah sikap orang-orang terhadapnya.
Namun tidak satu kali pun dia berhasil. Dia tidak bisa mengerti mengapa saudaranya diperlakukan seperti orang terbuang seperti itu?
Tidak peduli seberapa keras dia mencoba, seberapa besar pengorbanannya, mereka tahu semua itu tapi tetap memperlakukannya sama.
Rafaela adalah jiwa yang selalu peka, dan segera dia menyadari ketika sikap Argus terhadap umat manusia mulai berubah.
Di matanya, sifat manusia adalah sesuatu yang jahat dan egois. Dalam hal ini, mengapa dia harus repot-repot mencoba meraih simpati mereka?
Kedua saudara itu punya beberapa argumen tentang ini, karena Rafaela sebaliknya percaya bahwa Abyss adalah akar dari semua Kegelapan dalam hidup.
Dia percaya bahwa manusia baik dan ramah, namun sifat-sifat tersebut hilang begitu tercemar oleh Abyss. Tidak satupun mau mengubah pandangan mereka, tidak peduli seberapa keras mereka mencoba meyakinkan satu sama lain.
Kedua saudara itu berbeda dalam hal filosofi individu mereka. Seiring berjalannya waktu, taktik mereka di medan perang mulai berbeda juga.
Di tengah-tengah pertempuran, Argus terus berjuang tanpa henti karena dia haus akan kemenangan yang cepat, namun akibatnya jatuh ke dalam perangkap iblis.
Rafaela memerintahkan pasukan untuk mundur, tetapi Argus mengabaikannya saat dia menuju ke dalam sarang iblis.
Argus kembali dari perkemahan musuh dengan pedang iblis di tangan, senjata yang memancarkan aura jahat.
Kabut hitam yang menyeramkan berputar di sekelilingnya. Meskipun Rafaela berusaha keras untuk membersihkannya dari kegelapan ini, dia menolak dan membantai pasukan di sekelilingnya sebelum melarikan diri.
Sejak saat itu, Rafaela akan dengan tekun mencari setiap serpihan informasi tentang keberadaan saudaranya.
Perilakunya tidak mengejutkan para Pendeta Sakristi dari Biara Cahaya; sebaliknya, mereka mengklaim bahwa mereka telah lama menganggapnya jiwa yang terkorup dan bahwa hari ini tak terhindarkan.
Kata-katanya mengguncang Rafaela sampai ke intinya, dan untuk pertama kalinya imannya juga terguncang. Dia menghukum mereka dengan keras, dan meninggalkan Biara Cahaya untuk menemukan saudaranya yang hilang.
Beberapa bulan berlalu. Akhirnya, di Tanah Gersanglah dia bersatu kembali dengan Argus. Apa yang tidak dia perkirakan, bagaimanapun, adalah bahwa Argus yang dia kenal sudah lama tiada.
Aura emas di mana dia dulu mandi, sayap-sayapnya yang bersinar, tidak terlihat; dan di tempatnya adalah aura kekejaman yang menindas dan sayap-sayap kegelapan hitam pekat.
Tidak ada jalan kembali sekarang Rafaela ingin mengangkat tongkatnya dan mengakhiri ini, seperti kewajibannya.
Tetapi kenangan masa lalu muncul di pikirannya, satu demi satu, dan dia tidak bisa membawanya untuk melakukannya. Argus menatapnya dari kejauhan, dan berbalik diam-diam untuk pergi.
Sejak saat itu, dia hanya akan semakin terjerumus dalam kegelapan Abyss. Terus-menerus disiksa oleh rasa sakit dan kebingungan, terus-menerus tenggelam semakin dalam.
Seiring berjalannya waktu, Rafaela berkembang menjadi wanita yang dia adalah sekarang seorang malaikat yang dipuja oleh semua orang, penyelamat dari kiamat dan perwujudan Cahaya. Meskipun demikian, dia tidak pernah bisa menghadapi orang terdekatnya.
Waktu berlalu, tidak pernah kembali. Tidak peduli manusia atau malaikat, tidak ada yang bisa mengubah kembali waktu.
Penutup
Dengan kehadiran Kisah Hero Rafaela Mobile Legends, para pemain tidak hanya diperkenalkan pada karakter yang memiliki kekuatan luar biasa dalam pertempuran, tetapi juga disuguhkan dengan sebuah kisah yang mengharukan tentang arti persahabatan yang kuat, pengorbanan tanpa pamrih, dan perjuangan tanpa henti melawan kegelapan yang mengancam dunia mereka.
Semoga kisah heroik Rafaela tetap menjadi sumber inspirasi bagi para pemain di seluruh penjuru dunia, mendorong mereka untuk terus berjuang demi keadilan dan kedamaian dalam setiap pertempuran yang mereka hadapi.
