Dengan munculnya event Uprising 2 tahun lalu, Blizzard telah memberi cerita yang sederhana tentang misi pertama Tracer di Overwatch. Uprising memberikan cerita kilas balik di masa kejayaan Overwatch, yang beraksi dalam Omnic War di London.
Setelah kejayaan, lore-based event Overwatch kali ini, Retribution menjelaskan pemicu awal runtuhnya Overwatch.
Menyingkap Tabir Misteri “Reaper” di Retribution
Di Retribution, pemain akan disuguhi dengan cerita latar belakang Gabriel Reyes a.k.a. Reaper. Sebagai pemain, kita pasti mendapati bahwa karakter Reaper sangatlah misterius. Diketahui bahwa Reyes dulunya adalah seorang prajurit di Overwatch yang akhirnya membentuk Blackwatch, sebuah black ops grup di dalam Overwatch.
Tetapi kemudian Reyes menjadi Reaper dan juga bagian dari Talon, sebuah organisasi teroris yang menjadi musuh bebuyutan Overwatch.
Dari intro tersebut, kita sudah bisa mendapati 2 pertanyaan yang harus dijawab melalui tulisan ini.
- Apa yang membuat perubahan karakternya Reyes menjadi Reaper?
- Apa yang membuat jatuhnya Overwatch di mata publik?
Cerita Retribution akan menjawab kedua pertanyaan itu.
Retribution: Sebuah Misi Yang Keluar Jalur
Di seri komik Overwatch dengan judul yang sama, juga menceritakan kejadian sebelum event Retribution dimulai, kalian bisa membacanya di sini.
Dalam komik ini ditunjukkan mengapa Reaper mulai berselisih paham dengan Overwatch. Talon mendalangi ledakan yang terjadi di gedung fasilitas Overwatch. Ledakan tersebut membunuh banyak orang dan cedera terhadap teman baik Reyes, Gerard yang juga suami Widowmaker.
Reyes pun akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri, mengabaikan aturan yang ada, dan berlawanan dengan yang Jack (Soldier 76) lakukan.
Jack dengan berat hati hanya bisa melaporkan semua kejadian ini secara resmi sesuai dengan aturan yang ada. Soldier 76 juga mengkhawatirkan masa depan Overwatch jika Reyes melakukan sesuatu yang di luar wewenangnya.
Reyes mempunyai rencana lain, dia membawa tim Blackwatch yaitu Genji , Moira dan Mcree dan menuju ke Venice di tempat bernama Rialto. Tindakan ini didasari dengan rencana menangkap Antonio Bartalotti, salah satu bos tertinggi Talon untuk diinterogasi lebih lanjut.
Sesampainya di tempat Antonio berada, Reyes akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana awal mereka, lalu membunuh Antonio di tempat. Tindakan Reyes akhirnya menyebabkan Blackwatch harus kabur ke tempat ekstraksi seraya melawan pasukan Talon.
Konsekuensi
Tindakan Reyes dengan aksinya di Retribution menimbulkan luka dalam terhadap Overwatch, karena di mata publik Overwatch telah melakukan tindakan pembunuhan. Kejadian ini membuat Reyes menjadi Reaper yang kita ketahui melalui karakternya, karena segala keputusan yang dibuat olehnya sudah bulat dan dia tidak menyesal sama sekali.
Meskipun konsekuensinya menjadi lebih buruk dimana Talon sendiri mulai banyak dipimpin oleh wajah baru. Juga selain itu terjadi pembunuhan terhadap pemegang Doomfist kedua yaitu Akinjide Ademeyi, yang merupakan orang penting Talon, oleh bekas muridnya sendiri yaitu Akande Ogundimu, pemilik Doomfist sekarang.
Jadi, dengan pecahnya Overwatch, dan juga Talon yang terbentuk oleh orang yang berbeda sekarang, masa depan Overwatch terhadap lore-nya semakin lama semakin jelas.
Kita sungguh berharap bahwa ke depannya lagi semua pertanyaan kita terhadap cerita Overwatch bisa terjawab dengan memuaskan dan secara keseluruhan, khususnya bagi kita yang sudah mendalami seluk-beluknya dari apa yang terjadi.
(Tulisan ini pertama kali diterbitkan di Overtime.id. Isi di dalamnya telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan standar editorial Esportsnesia; Disunting oleh Satya Kevino)