Review Game Chronicles of Forgotten Tears, Visual Novel NSFW yang Mengisahkan Tentang Kerajaan Heusanas dan Reiteri

1653
Chronicles of Forgotten Tears

PERINGATAN: Permainan ini mengandung unsur grafik 21+, Seks eksplisit, Pelecehan seksual/seks non-konsensual, Penyalahgunaan obat-obatan/alkohol dan Kekerasan realistis! Pemain diharap mengerti.


Halo! Kali ini Esportsnesia berkesempatan untuk mereview salah satu game terbaru dari Steam yang akan dirilis Maret 2023 mendatang. Namun kabar baiknya kita sudah mendapatkan early access-nya untuk langsung mencoba game ini.

Mungkin dari judul game-nya saja kamu bahkan baru kali ini mendengar mengenai judul game yang berbunyi “Chronicles of Forgotten Tears“, karya developer Old Owl Game.

Lalu, sebenarnya game ini bercerita tentang apa dan bagaimana sih alur permainannya? Yuk simak artikel ini sampai habis ya!

Oh ya, di Steamgame ini ditandai sebagai permainan adventure, visual novel dan action. Kamu bisa memainkan Chronicles of Forgotten Tears dengan membelinya di sana seharga $9.99 atau Rp.152.000,-.. di tanggal perilisannya yaitu 10 Maret 2023 mendatang ya.

Sekilas Kisah Game Chronicles of Forgotten Tears

Chronicles of Forgotten Tears

Chronicles of Forgotten Tears menceritakan sebuah peristiwa yang terungkap dalam dunia fantasi fiksi yang dihuni oleh beberapa makhluk seperti manusia, elf, kurcaci, orc, dan banyak makhluk ajaib lainnya, di mana penyihir dari setiap menara mereka merencanakan untuk menggulingkan kerajaan dan pendeta agung berbaris untuk membasmi kejahatan di setiap sudut dari tanah desa Vaegoth.

Nah disini kamu berperan sebagai Derian, seorang petani muda dan tinggal di daerah terpencil di sebuah kerajaan luas di sebuah peternakan kuno yang dijalankan oleh seorang ibu yang juga merupakan seorang penyihir hebat bernama Kera. Nah peran ibu disini yaitu ibumu sendiri (si Derian yang kamu bebas berikan namanya di awal permainan).

Derian adalah anak yang sangat sayang terhadap sang ibu. Dkisahkan sang ibu sedang jatuh sakit dan dalam kondisi kritis. Derian berusaha untuk membawanya ke tabib untuk berobat menuju desa Vaegoth. Namun sayangnya, sang ibu harus meninggalkan Derian untuk selamanya karena terlambat untuk dibawa berobat.

Semuanya berjalan seperti biasa ketika sampai pada akhirnya dimana hidupnya dijungkirbalikkan oleh sebuah peristiwa yang mengerikan. Kamu memutuskan untuk melakukan perjalanan panjang untuk mencari asal-usul dirimu yang sesungguhnya.

Dan ternyata sebuah fakta mulai terkuak, Ayahnya sebenarnya adalah penyihir kuat Welling yang dibunuh secara misterius!

Sejatinya ada banyak karakter atau tokoh pendamping di dalam game ini. Sebut saja ada Amelie dan Urlick sebagai tokoh di awal cerita. Amelie adalah tunangan Urlick, Urlick adalah sepupu dari ibunya Derian.

Amelie sudah puas merebut kekayaan Urlick dan dia mencoba berselingkuh dengan Derian yang jauh lebih tampan. Namun semua itu ketahuan oleh Urlick dan dia mengajak Derian untuk bertarung.

Review Game Chronicles of Forgotten Tears

Aspek Gameplay Chronicles of Forgotten Tears

Chronicles of Forgotten Tears

Chronicles of Forgotten Tears ini adalah game petualangan yang terjadi di tempat dan waktu yang berbeda. Di sini karakter utama akan mengenal puluhan karakter lainnya yang dimana semuanya itu berkaitan dengan sejarah dan latar belakang mereka sendiri.

Tugasmu di sini kamu harus membuat keputusan penting untuk mencapai tujuanmu dan menyelesaikan misi-misi yang tersedia di setiap alur cerita. Tidak ada yang sudah ditulis; setiap pilihan akan mengubah cerita secara signifikan.

Tetapi yang terpenting, kamu harus berinteraksi dengan banyak gadis yang akan kamu temui dalam sepanjang alur petualanganmu, biasanya tugas kamu di sini hanya merayu mereka dan jika kamu sudah memenuhi standar mereka (atau jika mereka memenuhi standarmu), kamu akan dapat menjalani sebuah cerita bersama-sama dengan mereka.

Selama permainan, kamu akan dapat terus bertemu dengan wanita cantik dan eksotis dari banyak ras fantasi. Dalam pertemuan ini pilihan kamu akan ditentukan oleh keberhasilan pertemuan tersebut, kamu dapat melihat bagaimana kencanmu berjalan dari “layar penaklukan“.

Di sini tokoh protagonis akan terlibat dalam berbagai pertemuan dengan beberapa tokoh penting seperti pendekar pedang, prajurit, monster, barbar, pemabuk kedai, penyihir, bajak laut, dan banyak lainnya akan dipanggil untuk memilih “kartu terbaik” melalui pembuat geladak dan akan dapat menaklukkan kartu dengan setiap pertemuan yang baru.

Nah disini terdapat beberapa karakter pendukung wanita seperti Amelie, Ashana, Olimpia, Agatha dan Dala.

Dan di sini juga ada fitur Deck Builder, yaitu semacam brankas beberapa jenis kartu dengan bermacam-macam kekuatan yang kita punya dan bisa digunakan untuk bertarung seperti Rest, Concentrate, Focus, Foot kick dan Punch.

Kamu juga bisa mengumpulkan kartu baru, membelinya, dan menggabungkan beberapa kartu yang sama menjadi kartu yang lebih kuat.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa membuat beberapa variasi deck. Game ini menyediakan 3 slot untuk kamu bisa berkreasi dengan susunan kartu mengikuti keinginanmu, baik itu secara agresif maupun defensif.

Chronicles of Forgotten Tears

Aspek Interface Chronicles of Forgotten Tears

Karena permainan ini bergenre dewasa 21+, penulis sudah tidak kaget dengan banyaknya sosok-sosok minim busana dalam permainan ini.

Contohnya seperti di awal menu-nya saja sudah terpampang nyata sesosok gadis dengan minim busana sebagai pembuka dari game ini.

Oh ya, game Chronicles of Forgotten Tears ini tersedia dalam dua bahasa yang bisa kamu pilih yakni Inggris dan Italia.

Terdapat beberapa main menu yang tersedia seperti New game, Continue, Settings dan Quit. Di menu Settings terdapat beberapa opsi dan pengaturan pendukung untuk menambah kenyamanan kamu ketika bermain game ini.

Misalkan seperti adanya setting untuk merubah resolusi layar, kualitas grafis,volume dan yang terpenting di sini yaitu kamu bisa mengubah ukuran font dan kecepatan transisi teks pada narator. Kamu juga bisa mengatur besar kecilnya volume dan efek suara dalam permainan ini.

Satu lagi yang penulis suka dari teks narator ini adalah kamu bisa klik di kolom teks dan membaca keseluruhan teks narator yang mungkin terlewatkan, jadi kamu bisa semakin paham akan jalur ceritanya.

Aspek Control Chronicles of Forgotten Tears

Chronicles of Forgotten Tears

Kendali permainan utamanya menggunakan mouse. Tapi peran keyboard di sini juga digunakan untuk bertarung dan mempercepat melaksanakan perintah dan teks narator. Tombol keyboard yang digunakan yaitu panah kanan kiri dan spasi.

Pada aspek control di sini tidak begitu ada masalah. Karena memang control kebanyakan dilakukan oleh mouse untuk mengklik pilihan jalan cerita yang ada.

Aspek Graphics Chronicles of Forgotten Tears

Untuk kualitas grafisnya menurut penulis sudah cukup oke ya. Kualitas grafis pun bisa kamu ubah di bagian setting lalu klik graphics dan juga display size.

Game ini sudah memiliki grafik yang cukup bagus dan halus karena ukuran game-nya sendiri sudah menembus 5GB. Pada ukuran ini, gambar yang dihasilkan cukup di atas rata-rata dan tidak terlalu pecah.

Aspek Sound Chronicles of Forgotten Tears

Penulis sangat menyukai sound dan musik yang digunakan pada game ini tepatnya pada musik latarnya.

Dari awal masuk ke game, musik dengan alunan calming dibarengi dengan suara-suara alam sangat membuat tenang.

Jenis musik disini juga disesuaikan dengan kondisi jalan cerita ya. Kalau jalan ceritanya sedang bertarung atau tegang maka musik berubah menjadi lebih power beat dan full string orchestra.

Akhir Kata

Chronicles of Forgotten Tears
Sumber: Dok. Pribadi

Game Chronicles of Forgotten Tears ini sejatinya adalah sebuah visual novel kebaratan (bukan Jejepangan) yang memiliki mekanik card game, dan memiliki tema dan jalan cerita drama yang sebenarnya cukup bagus untuk diikuti layaknya seperti sedang didongengkan oleh cerita-cerita klasik kuno zaman kerajaan dan penjajahan di sebuah desa.

Namun sayangnya banyaknya grafis dan adegan seks yang sangat vulgar bahkan no sensor yang tayang pada beberapa segmen dalam game ini sehingga game ini bukan untuk bahan konsumsi mereka yang berada di bawah umur.

Selain itu, tutorial dari teks narator yang disajikan juga cukup membantu pemain untuk memahami game tersebut, asalkan memang harus disimak baik-baik agar mengerti alur ceritanya ya.

Dan menurut penulis bagi kamu yang sedang belajar bahasa Inggris dan ingin mendalami vocabulary atau grammar, kamu bisa menyimak sambil mencatat beberapa kata dari teks narator tersebut lho!

Selanjutnya sisi baik dari game ini terletak di bagian musik. Musik dalam game ini sangat menenangkan dan penuh dengan suara-suara alam. Meskipun ada di beberapa bagian musik berubah menjadi tegang namun penulis tidak merasa terganggu.

Untuk minimal spesifikasi perangkat untuk memainkan game ini adalah:

  • Requires a 64-bit processor and operating system
  • OS: Windows 10
  • Processor: 2.0 GHz Core 2 Duo
  • Memory: 4 GB RAM
  • Graphics: Graphics card with DX10 (shader model 4.0) capabilities
  • Storage: 5 GB available space