BTR Zuxxy atau pemilik nama lengkap Made Bagas Pramudita merupakan salah satu pro player dalam divisi PUBG Mobile Bigetron Esports yang dikenal baik karena deretan prestasi yang dimilikinya.
Zuxxy mengawali karirnya sebagai pro player dalam game Rules of Survivor (ROS) dan mengantarkan timnya saat itu yaitu MPZ meraih beberapa gelar juara dalam kompetisi bergengsi seperti Indonesian Game Championship 2017 (IGC).
Hal inilah yang membuatnya diajak bergabung menjadi salah satu pemain utama pada tim esports terkemuka di Indonesia yaitu Bigetron Red Aliens (BTR RA) bersama dengan kembarannya yaitu BTR Luxxy.
Hadirnya BTR Zuxxy di Bigetron ini nyatanya juga berhasil mengantarkan tim tersebut meraih berbagai kompetisi besar lainnya baik dalam skala nasional ataupun internasional, seperti gelar runner up pada PMPL: SEA League Season 2.
Prestasi BTR Zuxxy sebagai In-Game Leader Bigetron Red Aliens
Selama karirnya bersama Bigetron, Zuxxy atau biasa akrab dipanggil dengan nama Bagas dan memiliki peran sebagai in-game leader ini mencatatkan hasil yang sangat gemilang dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan, kompetisi internasionalnya pertama kali di Dubai yang bersaing dengan 19 negara lainnya di dunia ini berhasil membawanya menjadi juara 1 dunia untuk pertama kalinya.
Ditambah, hasil akhir dari Bigetron Esports dari kompetisi bergengsi ini juga membuatnya berada pada posisi ke-9 dan membuat Zuxxy beserta Red Aliens berhasil masuk sebagai top player peringkat ke-15 dalam basis PUBG Mobile.
Tidak hanya itu saja, sepanjang tahun 2018 hingga 2020 ini BTR Zuxxy dan teman-temannya bahkan berhasil meraih berbagai juara pada kompetisi prestige. Bahkan sebagian besarnya menduduki juara pertama.
Namun, pertandingan terbarunya pada PUBG Mobile Pro League ID (PMPL ID) Fall Country Finals 2022 yang diselenggarakan pada 26-28 Agustus 2022 ini cukup memberikan hasil yang mengecewakan.
BTR Zuxxy: Alasan Kekalahan Bigetron Red Aliens di PMPL Country Finals
Pada kompetisi PMPL Country Finals 2022 yang diselenggarakan akhir Agustus silam secara offline di Hall Basket Senayan, Bigetron Red Aliens dan Morph GGG gagal memberikan perlawanan terbaik sepanjang kompetisi.
Padahal, kedua tim ini yang digadang oleh banyak orang berpotensi besar untuk menjadi juara oleh banyak orang.
Hal ini membuat banyak orang kecewa, terlebih pada turnamen sebelumnya yaitu PUBG Mobile World Invitation (PMWI) di Riyadh juga gagal untuk menampilkan performa terbaiknya sehingga tidak mampu memenangkan pertandingan.
Pada kesempatan wawancara BTR Zuxxy di channel YouTube Bigetron TV, ia membeberkan beberapa alasan mengapa timnya, Red Aliens gagal untuk merebut gelar juara di PMPL ID Fall 2022. Di antaranya adalah:
Alasan #1. Adanya Pergantian Roster
Pada channel YouTube Bigetron TV yang telah tayang sejak 11 September ini, Red Aliens dinilai oleh sang host yaitu Agus “Junior Jr”, telah bermain cukup maksimal pada pada hari pertama namun tidak mampu bermain optimal pada hari kedua dan ketiga.
Salah satu alasan utama dari kegagalan Red Aliens yang dikemukakan oleh Bagas (Zuxxy) yaitu adalah adanya pergantian roster (pemain) yang berlaga sehingga strategi menjadi lebih sulit untuk diimplementasikan.
Selain itu, roster yang seringkali ditukar pada saat final berlangsung ini juga berkontribusi dalam meningkatnya miss komunikasi dan pikiran yang berbeda diantara para anggota tim saat bertanding.
Pertukaran roster ini terlalu sering terjadi pada saat grand final. Salah satunya seperti pada hari pertama yang dinilai sudah tampil dengan maksimal malah pada game terakhir di hari tersebut BTR Liquid masuk.
Menurut Zuxxy, pergantian roster sebenarnya bukanlah hal yang besar, namun alangkah baiknya bagi sebuah tim untuk bermain dengan roster yang sebelumnya sehingga tidak menghancurkan mood dan miskomunikasi.
Alasan #2. Tim Sering Membuat Keputusan yang Salah
Selain pergantian roster, BTR Zuxxy juga menyebutkan bahwa performa Bigetron RA di PMPL ID Fall 2022 juga tidak terlepas dari banyaknya keputusan yang salah selama pertandingan.
Ia menyebutkan bahwa Red Aliens perlu untuk menentukan gaya bermain (playstyle) mereka ke depannya agar performanya dapat meningkat.
Salah satu contohnya adalah saat bertemu dengan lawan di pertandingan selalu terjadi ragu-ragu dan dilema besar apakah harus “cabut” ataukah melakukan perang.
Keragu-raguan dan tidak percaya mengenai gaya bermain inilah yang seringkali dimanfaatkan lawan ketika bertanding. Menurut BTR Zuxxy, kekurangan timnya kemarin adalah keputusan dalam menentukan playstyle.
Sebab, mereka bisa saja memainkan semua gaya permainan namun tetap harus menentukan mereka harus bermain seperti apa saat menghadapi lawan.
Tujuannya agar tidak dilema panjang lagi sehingga mampu untuk membuat keputusan dalam kondisi tertentu dengan lebih percaya diri.
Alasan #3. Kurangnya Waktu Istirahat dan Waktu Break yang Cepat
Sebenarnya pada hari pertama laga di PMPL Country Finals 2022, tim BTR RA sempat mendapatkan Winner Winner Chicken Dinner (WWCD) setelah memenangkan dua match.
Sayangnya, mereka tidak dapat mempertahankan performa tersebut pada hari kedua dan ketiga dalam laga tersebut.
Menurut BTR Zuxxy, kemungkinan besar kegagalan ini juga disebabkan oleh faktor lainnya seperti kurangnya waktu istirahat dan minimnya waktu break selama pertandingan.
Sebab jelang Final PMPL ID Fall 2022 ini, Bigetron Red Aliens hanya memiliki waktu kurang dari satu minggu setelah menyelesaikan turnamen sebelumnya. Jadi, waktu latihan dan istirahat Red Aliens akan lebih sedikit dibandingkan dengan tim lainnya.
Terlebih setiap match dalam laga tersebut hanya memiliki waktu break yang sangat pendek sehingga diskusi menjadi sulit untuk dilakukan.
Menurut BTR Zuxxy, setidaknya setiap match itu diberikan waktu break sekitar 10-15 menit sehingga dapat beristirahat dan berdiskusi dengan anggota lain dengan lebih maksimal.
Alasan #4. Pola Permainan yang Mudah Terbaca
Alasan kegagalan yang lainnya dari Red Aliens pada Final PMPL ID Fall 2022 ini juga karena mudahnya pola permainan yang dibaca oleh lawan.
Beragam teknik yang tim itu implementasikan di dalam pertandingan mulai dari rotasi, drop zone, hingga gameplay ternyata mudah dipelajari oleh tim-tim lawan pada liga tersebut.
Hal inilah yang membuat Red Aliens merasa sangat kesulitan untuk memberikan perlawanan.
Alasan #5. Kemungkinan Imbas dari Keluarnya Microboy dari Bigetron
Pada wawancara yang dilakukan oleh Junior Jr di YouTube Bigetron TV ini, ia menanyakan apakah beberapa kekalahan beruntun yang dialami oleh Red Aliens ini salah satunya karena imbas dari cabutnya Microboy dari timnya?
Namun pertanyaan tersebut segera disanggah keras oleh Zuxxy, mengingat siapapun orang di dalam tim memiliki potensinya masing-masing untuk menjadi semakin berkembang.
Jadi, bukannya mengandalkan kekuatan orang yang memutuskan untuk keluar dari tim namun tetap selalu percaya dengan kemampuan yang dimiliki oleh tim saat ini adalah yang terpenting.
Diketahui, Microboy atau Nizar Ligation memutuskan untuk resign dari tim Bigetron RA sejak 29 Januari 2021.
Kemudian ia memutuskan untuk berpindah haluan dengan bergabung ke tim EVOS Esports setelah berhasil membawa timnya ke posisi 5 dalam grand final PUBG Mobile Global Championship (PMGC).