Era digital yang berkembang pesat ini telah melahirkan sebuah tren baru yang kini telah banyak menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Gawai pintar yang kini dimiliki oleh hampir setiap individu perlahan-lahan mulai dihiasi dengan keberadaan mobile esports.
Industri esports sendiri telah mendorong pertumbuhan ekonomi melalui aktivitas promosi sejumlah brand yang turut menciptakan wadah bagi para cikal bakal atlet esports untuk mengembangkan bakatnya secara profesional.
Pada hari Minggu kemarin (27 Oktober), brand First Media tidak mau kalah dan ketinggalan dalam mengembangkan ekosistem esports di Indonesia. PT Link Net Tbk (LINK) bersama dengan para mitranya baru saja selesai menyelenggarakan audisi esports First Warriors untuk judul game populer Free Fire.
Audisi ini telah sukses menghasilkan sebuah tim esports profesional yang telah berhasil bertahan dari babak qualifier regional tiap daerah. Tim esports tersebut pun bernama First Raiders yang langsung dikontrak secara eksklusif oleh First Media.
Ajang Grand Final First Warriors kemarin telah menghasilkan 3 juara dari para finalisnya yang sudah menjalani proses karantina. Urutan pertama atau juara ke-1 berasal dari tim Catastrophe, juara ke-2 dari tim Epic Warriors, juara ke-3 dari tim Kulgar Diamond, dan juara ke-4 dari tim Miracle.
Masing-masing pemenang mendapatkan porsi hadiah dari total uang senilai 1,3 miliar rupiah. Tidak hanya itu, salah satu pemenang juga membawa pulang sebuah unit mobil Renault KWID Climber (peraih predikat Most Valuable Player). Hadiah tersebut pun diraih oleh Moh Rifa’i dari Batam.
Sekilas mengenal sang MVP cilik
Moh Rifa’i adalah seorang remaja berusia 13 tahun yang berasal dari Batam. Ia pun memiliki hobi bermain game seperti Free Fire, Mobile Legends dan Call of Duty. Pencapaian Rifa’i di First Warrios telah banyak menginspirasi kawula muda, terutama dalam menekuni sebuah hobi.
“Awalnya saya tidak menyangka jika saya akan memenangkan pertandingan Fisrt Warriors ini. Ketika pertandingan dimulai saya merasa deg-degan karena banyak penonton dan pesaingnya dari 6 kota,“ ujarnya.
Lalu apa saja persiapannya? Persiapannya adalah belajar dari kesalahan sebelumnya agar tidak terulang di pertandingan selanjutnya. Moh Rifa’i sendiri ternyata sudah 4 tahun terjun ke dalam dunia esports.
Berawal dari hobi, ia mulai mengikuti berbagai pertandingan. Awalnya, Rifa’i mengetahui adanya audisi esports dari First Media ini media sosial.
Hanya iseng-iseng, Rifa’i pun mengikuti pertandingan online First Warriors di Batam. Dari keikutsertaannya, Rifa’i memenangkan nominasi 4 peserta bertalenta terbaik, dan layak untuk untuk mengikuti masa karantina di Jakarta sebagai persiapan Grand Final.
Dengan tekad, kemauan, dan kerja keras, ia berhasil membawakan hasil yang sangat baik untuk dirinya dan teman-teman yang mendukungnya.
Salah satu peserta dari tim yang sama dengan Rifa’i merasakan hal yang sama ketika memenangkan kompetisi ini. Ia merasa senang dan sedih di saat yang sama.
“Karena memang kita tidak bisa apa-apa tanpa doa dari orang tua,” kata Falih Hibatullah.
Orang tua dan keluarga dari Falih datang khusus untuk mendukung anaknya bertanding di Grand Final First Warriors Season 1.
“Acara yang diselenggarakan oleh First Media ini sangat bagus dan baik, karena saya bisa punya banyak teman dan pengalaman yang tidak terlupakan. Terima kasih untuk First Media yang telah menyelenggarakan acara ini dan memberikan saya kesempatan untuk bergabung dengan First Raiders, First Media official esports team,” ungkap Rifa’i.
(Disunting oleh Satya Kevino)