Tepat pada tanggal 13-14 Juli lalu, Balai Kartini dipenuhi oleh hampir 16 ribu lebih pengunjung yang berasal dari berbagai macam lokasi. Bagaimana tidak? Eksibisi ini sudah dilaksanakan 4 kali di Indonesia.
BEKRAF Game Prime dilaksanakan oleh Badan Ekonomi Kreatif, atau yang dikenal dengan BEKRAF, bekerja sama dengan GGWP.ID dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).
Sebagai pembuka, Pak Hari Santosa Sungkari, selaku Deputi Infrastruktur Bekraf mengatakan, “Game is the future of sports, entertaiment, and business.”
Untuk memanjakan ribuan pengunjung, Game Prime juga menyelenggarakan turnamen esports Mobile Legends yang langsung menampilkan 8 tim esports terbaik tanah air.
Eksibisi ini juga diramaikan oleh 57 exhibitor, dimana sebanayak 50 peserta merupakan developer game indie, dan 7 publisher. Pengunjung juga dapat menikmati booth game yang disediakan, virtual reality, dan yang tidak kalah menariknya adalah, board game!
Meskipun keberadaan mereka masih cukup jarang diketahui oleh publik, konsep permainan yang mereka sajikan, tentu saja tidak kalah menarik dengan board game luar negeri sekelas Jumanji.
Pada tulisan ini, Esportsnesia akan membagikan hidden gems tanah air yang tersembunyi di BEKRAF Game Prime 2019. Yuk, kita berkenalan dengan 3 board game pilihan berikut ini.
1Wilah
Sebagai generasi milenial, kamu pasti sudah cukup akrab dengan permainan kartu UNO, khususnya ketika sedang memainkan party game. Wilah adalah permainan yang memiliki persamaan dengan UNO.
Dalam permainan ini, terdapat 3 jenis kartu, ada jenis sampah kertas yang ditandai dengan kartu berlatar belakang biru, jenis sampah plastik dengan kartu berwarna kuning, dan kartu sampah organik dengan background berwarna hijau.
Dimainkan oleh 4-6 orang, masing-masing pemain akan dibagikan kurang lebih 7-8 kartu dalam sekali main. Tentunya dengan kartu yang sudah di acak.
Permainan dimulai dan masing-masing orang akan meletakkan satu kartu secara bergilir oleh semua pemain lainnya.
Jika tiba di urutan pemain yang ke-3 dan mengeluarkan 3 kartu dengan warna yang sama, maka berlomba mengatakan WILAH! Sambil meletakkan tangan di atas tumpukan kertas.
Tidak hanya 3 jenis kartu berdasarkan jenis sampahnya, terdapat juga kartu pengolahan yang berwarna sama. Untuk sampah kertas, terdapat kartu berwarna biru dengan tempat sampah berwarna biru pula, dimana sampah kertas dapat diuangankan melalui pembuatan kerajinan.
Ada juga tempat sampah kuning, dengan kartu berwarna kuning untuk sampah plastik yang dijual kiloan agar didaur ulang. Yang terakhir, tempat sampah berwarna hijau dengan background kartu berwarna hijau untuk sampah organik yang dapat menghasilkan uang dengan pembuatan kompos.
Board game Wilah ini menargetkan pemain anak sekolahan, walau tentunya permainan ini juga bisa dimainkan oleh semua kalangan.
Harapan dari permainan ini adalah untuk menyampaikan pesan serta meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya anak-anak untuk mulai mempedulikan isu lingkungan seperti maraknya isu sampah plastik dewasa ini.
2Circus Politicus
Identik dengan ketegangan, Circus Politicus akan mengajarkan para pemainnya untuk belajar berpolitik sambil bersenang-senang.
Board gameyang bertema parodi ini menampilkan para pejabat-pejabat negara baik dalam maupun luar negeri, tentunya dengan nama samaran yang tidak kalah asik, seperti Jokowo, Prabowi Theresa June, Donold Trump, Jim Kong Un, dan banyak lainnya.
Dalam permainan ini, para pemain mengibaratkan dirinya sebagai manajer dari tim sukses tiap pasangan kandidat politik. Para pemain harus mampu dalam menyusun strategi, berkonspirasi, serta meraih suara lewat janji-janji demi memenangkan agenda politik calon yang mereka usung.
Sungguh sebuah pendekatan yang sangat menarik untuk memperkenalkan politik kepada orang awam, bukan?
3Ronda
Masih ingat dengan permainan manusia serigala, polisi, dan warga, yang biasanya dimainkan secara langsung dan lisan? Kalau kamu sudah jarang memainkannya, atau bahkan sudah lupa, permainan ini akan memberi kamu rasa nostalgia dengan sentuhan khas board game!
Ronda namanya, permainan ini bisa dimainkan oleh minimal 6 orang dan maksimal 8 orang. Dalam permainan ini, terdapat 2 pemain yang berperan sebagai maling, 1 badut sebagai pengacau, 1 polisi, dan 4 warga.
Tidak jauh dari kehidupan nyata, para pemain yang berperan sebagai warga dan polisi harus mampu menebak dan mengakhiri nyawa maling maupun pengacau. Nyawa setiap pemain disajikan dengan 4 hati berukuran mini.
Untuk memperkaya permainan, terdapat juga kartu lain seperti serang, yang bergambarkan batu, gunting, dan kertas. Ada juga kartu senter, dimana kita dapat memilih pemain mana saja untuk mengetahui peran apa yang didapat.
Kartu musyawarah, dimana pemain yang mendapatkan kartu ini berhak untuk melakukan musyawarah dan menghabiskan nyawa seseorang yang diduga musuh. Kartu tersebut membantu para pemain untuk saling memenangkan peran yang mereka dapatkan.
Bagaimana tidak seru? Biasanya, menebak maling dan perusuh begitu menegangkan, ibarat musuh dalam selimut, sungguh pandai dalam ber-acting sambil menjebak ria pemain yang lain.
Nah, itu dia 3 board game menarik yang Esportsnesia jumpai selama berada di BEKRAF Game Prime 2019. Tidak kalah dengan game online yang ada, board game kini masih menjadi incaran massa.
Bukan hanya membuat para pemain lebih intens untuk berinteraksi, namun juga lebih ramah untuk kesehatan mata yang tidak terkena radiasi ponsel pintar.
Tertarik dengan 3 board game di atas? Kamu bisa memulainya dari mencari di toko online seperti Tokopedia.
(Disunting oleh Satya Kevino)