Gelaran babak quarter final regional Kalimantan Piala Presiden 2021 yang mempertandingkan HOTFOREX ELITE PRO melawan Alpha Esport. Berakhir dalam 2 match, berikut adalah hasil analisis dari match HOTFOREX ELITE PRO vs Alpha Esport.
Video pertandingan ini bisa diakses melalui tautan ini.
Dominasi Draft-Pick HFX Elite Pro
Memasuki masa Draft-Pick (Banning Session), kedua tim tampak melakukan Respect Ban dan Power Ban untuk mencegah terjadinya outplay pada kedua belah tim yang sedang bertanding.
Ban yang mungkin lebih diwajibkan dari kedua belah tim adalah Mathilda mengingat hero tersebut merupakan incaran terbesar untuk kedua belah tim karena kemampuannya dalam melakukan rotasi cepat serta mampu memberikan damage yang cukup tinggi di awal permainan game.
Kemudian HFX Elite Pro melakukan ban terhadap 3 hero Fighter (Paquito, Barats, dan Xborg) karena merasa terganggu atas damage dan mekaniknya.
Yve juga di ban oleh tim Alpha Esport karena damage area tinggi serta efek Crowd Control-nya.
Cukup unik dari segi Draft-Pick yang dilakukan walaupun Hero Counter kepada Yve itu seharusnya bisa diatasi dengan hero highground dengan jarak jauh, misalkan Pharsa yang mempunyai jangkauan Ultimate (Feathered Air Strike) untuk menakuti Yve.
Pick pertama HFX jatuh pada hero Jawhead karena memiki Skill Ejector yang bisa melempar musuh serta memiliki damage yang tinggi di awal untuk melakukan Buff Stealing ataupun menggangu hero Hypercore/Jungler musuh agar kesulitan melakukan farming cepat serta mengejar target yaitu Litho Warderer (Little Warderer) yang terletak di antara midlane dengan Turtle ataupun Lord.
Litho Warderer biasanya menjadi incaran bagi Hypercore/Jungler ataupun Midlaner untuk membuka map agar mengetahui lokasi pergerakan musuh yang berada di sekitar sungai untuk menghindari terjadinya Ganking/ Surprise Attack dari musuh yang bersembunyi di bush (Semak-semak).
Pick pertama & kedua dari Alpha Esport memilih Ruby dan Lylia yang mungkin bisa dipadukan untuk menciptakan combo AOE (Area of Efect), damage area cukup tinggi serta Full Stun CC yang bisa diberikan oleh Ruby.
Berlanjut ke pick kedua & ketiga oleh HFX Elite Pro. HFX melakukan Power Pick (Ling) & Counter Picking (Pharsa) untuk melakukan pembubaran serta memberikan damage kepada hero highground Lylia. Dengan kombinasi tersebut, Lylia akan dipaksa untuk segera mengaktifkan skill Ultimate–nya (Black Shoes).
Pick ketiga yang dilakukan Alpha Esport cukup mengejutkan, yaitu Rafaela. Menurut saya, ini adalah sebuah kesalahan mengingat Pharsa bisa membubarkan serta memberikan damage area yang sangat tinggi sehingga mampu memisahkan Hypercore/Jungler dari Rafaela.
Tips Penulis: Alternatif Pick yang Bisa Dilakukan
Seandainya bukan Rafaela, Alpha mungkin bisa mencoba mengambil hero Roamer/Tank seperti Martis Tank atau Minsitthar Tank untuk menjaga kestabilan war. Martis build tank bisa memberikan keuntungan yang cukup besar dikarenakan bisa mengganggu farming Ling yang akan mengambil Blue Buff.
Sedangkan Minsitthar dapat melakukan skill lock (mengunci menggunakan skill hero) dari King’s Calling (Ultimate) agar Ling tidak bisa melakukan skill combo.
Keuntungan lain dari hero Minsitthar tank adalah mampu menarik target paling belakang melewati halangan apapun termasuk minion. Setelahnya, ia bisa menggunakan skill 1 & 2 untuk melakukan stun selama beberapa detik.
Memasuki banning session ke-4, Alpha melakukan ban terhadap Natan yang sangat mengganggu pergerakan musuh berjarak dekat dan berjarak jauh.
Damage yang diberikan Natan cukup tinggi. Belum lagi efek CC skill 2 (interference!) dan skill pasif yang memberikan efek penambahan attack speed dari skill 1 & 2-nya.
Natan juga bisa menjadi sangat cepat dengan Ultimate (Entropy?), mengeluarkan klon yang bertahan selama 10 detik dengan jarak 6 Yard serta menggunakan damage Natan sebesar 30%. Ban tersebut tergolong Hero Power Ban.
Ban ke-5 tim Alpha Esport cukup mengherankan yaitu Thamuz. Mungkin ban ini memang disengaja karena hero tersebut sangat tahan (sustain) dalam kondisi apapun ataupun untuk menghindari hero counter Ruby.
Ban ke-4 dan ke-5 dari tim HFX Elite Pro: Yi-Sun-Shin (hero power ban) dan Lancelot. Pilihan banning ini diduga karena melihat dari segi Draft-Pick, Alpha Esport masih belum mengambil hero Hypercore/Jungler.
Dengan strategi tersebut, Alpha wajib mengganti strategi yang dipakai karena hero power sudah di-ban.
Di pick ke-4, Alpha Esport kembali melakukan kesalahan yang cukup besar karena damage yang bisa diberikan sangatlah kecil, jika dilihat dari Total Damage Tim.
Hero tersebut adalah Uranus. Mungkin lebih baik jika Uranus diberikan lane samping seperti EXP lane ataupun Gold Lane. Uranus lebih baik diberikan posisi Hypercore/ Jungler untuk memperbaiki posisi damage scaling dari Alpha Esport.
Sedangkan di pick ke-4 dan ke-5 tim HFX Elite Pro, mereka memilih Esmeralda sebagai hero EXP laner beserta Granger sebagai highground physical gold laner.
Kemungkinan besar Esmeralda diambil adalah untuk meng-counter Ruby yang mempunyai kelemahan dalam efek Lifesteal.
Sedangkan untuk Granger mungkin disengaja agar bisa memberikan snowball beserta last hit jika target yang dipilih mempunyai darah yang sangat rendah.
Selanjutnya pick ke-5 Alpha Esport adalah Karina.
Menurut observasi saya, sudah bisa terlihat bahwa Draft-Pick yang dilakukan tim Alpha Esport sudah kalah dari segi damage serta power pick yang diambil.
Kemenangan yang terprediksi yaitu sekitar 70% untuk tim HFX Elite Pro karena telah mempunyai upper hand pada segi damage hingga Draft-Pick yang diambil.
Seharusnya untuk pick terakhir Alpha Esport tidak mengambil Hypercore/Jungler Karina Tank karena terlalu tanky dan masih kalah dalam hal total damage tim yang akan diberikan.
Dari kesalahan tersebut, kita bisa mengambil pelajaran untuk tidak terlalu greedy pick.
Kemenangan di Quarter Final Regional Kalimantan Piala Presiden Esports 2021 Diraih dengan Fast End
Kemenangan yang diraih tergolong cukup cepat untuk HFX Elite Pro dengan durasi 9 menit 25 detik. Tidak mengherankan jika dilihat dari cara mereka melakukan Draft-Pick serta permainan yang sangat rapi.
Winning possible dari tim HFX Elite Pro bisa dicatat dengan jelas karena mereka melakukan rotasi yang cukup cepat serta penguasaan map yang sangat luas.
Mereka berhasil mengamankan 3 Turtle, Highground Advantage, War On Time, dan yang menjadi kejutan adalah Ling.
Apakah memang disengaja bahwa Ling hanya berperan sebagai decoy? Sebab Ling terlihat memberikan secure kill kepada midlaner Pharsa ataupun Granger. Sepanjang permainan Ling hanya melakukan backup war untuk membantu timnya.
Tidak ada 1 pun kill yang didapat. Akan tetapi Team Fight Participation Ling tersebut sangatlah tinggi.
Keuntungan lain yang mungkin membuat tim HFX Elite Pro sangat unggul adalah mereka menguasai counter picking.
Blunder yang terjadi pada Alpha Esport adalah mereka terlalu fokus pada hero-hero tanky sehingga kelupaan dalam mengambil hero ber-damage tinggi, dan juga tidak memiliki hero stun yang cukup.
Alpha Esport juga sering menjadi korban penculikan hero yang dilakukan HFX. Hal ini secara perlahan menjadi kerugian yang cukup besar.
War yang tidak on time serta pemilihan hero yang cukup luas juga membuat kerugian yang sangat besar. Pemain-pemain yang bermain di lane samping (EXP & Gold Lane) terlalu lama melakukan freeze lane serta kurang melakukan rotasi untuk mencari keuntungan baru.
Momen war yang terlihat bagus dari tim Alpha Esport adalah saat Uranus menjadi bait (umpan) untuk memancing 2 hero HFX untuk melakukan secure kill Uranus.
Kesalahan Alpha dalam war terlihat dari setiap kali mereka memulai peperangan, mereka pasti kalah dalam kondisi apapun. Hal ini disebabkan oleh perbedaan Gold yang sangat jauh sejak early game.
Ditambah lagi, Alpha juga tidak bisa mencari cara lain untuk mendapat keunggulan dalam menghasilkan Gold secara cepat. Rotasi yang sering dilakukan itupun hanya berfokus pada 2 hero saja.
Sedangkan HFX Elite Pro sering melakukan ganking 2 hero dengan tambahan Ling sebagai backup tambahan. What a Play dari tim HFX karena sudah bermain sangat unggul sekali dari Early Game hingga Middle Game. Mereka mampu mempertahankan Gold yang diraih, hingga mengeksekusi war yang cukup rapi.
Tidak mengherankan jika permainan ini dimenangkan dengan mudah.
Pada detik-detik terakhir, HFX masih melakukan penculikan 1-2 hero, menghancurkan Inhibitor Turret sisi Bottom lane dan langsung melakukan force war dan force push demi melakukan force end.
Dengan demikian slot Semi Final Regional Kalimantan Piala Presiden Esports 2021 Mobile Legends berhasil diamankan oleh tim HFX Elite Pro.