Pembuatan film-film luar biasa zaman now, sebut saja sekelas Marvel, sudah menjadi kesehariannya untuk memanfaatkan ‘teknologi’ green screen untuk menciptakan nuansa fantasi yang memukau. Keberadaan layar hijau ini memang dibutuhkan untuk mempermudah manipulasi video. Nah, untuk kamu yang ingin membuat film fantasi bak Marvel, ataupun menjalankan project event virtual, kamu perlu banget untuk mengetahui apa itu green screen?
Apa Itu Green Screen?
Green screen adalah sebuah sebutan untuk warna layar/latar yang berwarna hijau dalam pembuatan foto maupun video. Secara konseptual, green screen sendiri adalah penggunaan teknik efek visual (visual effect) yang menggabungkan 2 objek/gambar berbeda dalam satu kesatuan frame untuk dimanipulasi dengan menghilangkan warna (sejumlah warna) dari salah satu objek. Teknik ini juga biasa disebut sebagai Chroma Key, pemayangan atau Blue Screen.
Seperti namanya, green screen memanfaatkan backdrop berwarna hijau yang didesain sedemikian rupa untuk menonjolkan manipulasi.
Teknik ini biasa digunakan dalam pembuatan film, iklan, industri hiburan dan manipulasi foto guna menggantikan objek di frame lainnya untuk membuat gambar atau video tampak nyata. Pewarnaan dan pencahayaan juga berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh.
Sejarah Green Screen “Layar Hijau”
Zaman dahulu, sering kali istilah gambar bergerak atau motion pictures disebut sebagai travelling matte. Proses pembuatan gambar bergerak ini terus digunakan hingga berkembang dan memperkenalkan teknologi baru yaitu digital compositing.
Pada tahun 1930, di RKO Radio Pictures, teknik green screen pada travelling matte, dikembangkan untuk mewujudkan efek visual (visual effect) pada pembuatan film The Thief of Baghdad (tahun 1940) dimana merupakan film pertama yang menerapkan teknik green screen yakni effect Wipes, diciptakan di RKO oleh Linwood Dunn menggunakan travelling matte (transisi yang mirip dengan transisi pembersih kaca pada mobil).
Film The Thief of Baghdad memenangkan penghargaan pada piala oscar berdasarkan kategori efek visual yang diberikan kepada Larry Butler. Beliau menciptakan teknik green screen pertama kali pada tahun 1940. Selain itu, Beliau juga menciptakan special effect technicolor history sebagai pembuatan video tersebut.
Proses Pembuatan Gambar atau Video dengan Green Screen “Layar Hijau”
Proses pembuatan gambar atau video yaitu dengan cara subjek yang akan ditayangkan berada didepan backdrop satu warna (hijau) yang telah dibentangkan (diatur sedemikian rupa) di belakang dengan memakai aksesoris atau pakaian selain warna backdrop itu sendiri, kecuali memang disengaja (tujuan untuk mengganti warna subjek).
Tidak hanya itu, backdrop hijau dapat diterapkan untuk benda-benda, apabila ingin diganti pada posisi tersebut sehingga penggunaan tidak hanya untuk background saja namun dapat diterapkan pada aksesoris lain misalnya tempat bentuk tempat duduk, bentuk buku dan lain sebagainya.
Backdrop yang berada di belakang subjek akan digantikan dengan latar belakang gambar atau video lain menggunakan keying, sehingga akan menyatu dan tampak nyata.
Mengapa green screen harus hijau?
Jawabannya tidak lain karena warna hijau ini adalah yang paling tidak menyerupai warna kulit. Selain itu, sensor warna kamera digital juga sensitif dengan warna hijau sehingga dalam proses editting, hasil yang dikeluarkan lebih jernih dibandingkan warna lain.
Penggunaan warna hijau juga disebabkan karena mudahnya transparansi dalam proses pemindahan warna dengan warna lain.
Tahapan dalam Pembuatan Footage Green Screen
4Tahap Pra Produksi
Pra Produksi merupakan tahap awal sebelum melakukan pengambilan gambar atau pembuatan footage. Pada tahap ini, kamu harus merencanakan konsep bagaimana video akan dibuat dan efek visual apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan video. Alat apa saja yang mendukung untuk pergelaran pembuatan footage dan lokasi yang akan diambil untuk footage itu sendiri.
Dengan menerapkan perencanaan, hal ini akan mempermudah jalannya pembuatan video dan alur yang terstruktur. Adanya konsep yang matang akan membantu mempermudah proses pembuatannya. Tahap awal ini, menitikberatkan pada imajinasi untuk menerapkan bagaimana video tersebut akan dibuat.
3Tahap Produksi
Pada tahap selanjutnya ialah mulai membuat video atau pengambilan gambar dengan menerapkan konsep yang telah dirancang, bisa juga disebut sebagai implementasi. Aset yang digunakan dapat berupa 2D atau 3D.
Mulai dari peletakan objek yang akan ditonjolkan dalam yang diproduksi, bagaimana alur footage, sudah terarahkan oleh tahap sebelumnya.
Tim produksi membuat produksi sesuai dengan rancangan dan alur cerita yang dibuat sebelumnya.
2Tahap Pasca Produksi
Setelah video selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah proses editing dengan menambahkan berbagai visual effect dengan perangkat lunak yang memadai seperti Adobe After Effect.
Pada tahap ini, yang bertanggung jawab atas proses editingnya adalah video editor. Seluruh hasil video, apakah bagus atau tidak ditentukan oleh video editing dan pengambilan video yang tepat, kesesuaian warna dan pencahayaan serta effect yang diberikan berpengaruh terhadap hasil dan kualitas video tersebut
Proses pembuatannya dapat dilakukan secara online maupun offline tergantung dengan software yang digunakan. Pada tahap ini menggunakan teknik keying karena footage masih berlatar green screen.
Agar tampak lebih nyata, setelah melakukan teknik keying, kamu dapat menambahkan asset lainnya untuk mendukung efek dari video seperti menambahkan musik, suara, efek cahaya, kecerahan, ketajaman, filter, pewarnaan dan efek video lainnya.
Pada tahap akhir pengeditan video menitikberatkan pada fungsi keying. Lalu, apa itu keying?
1Apa Itu Keying?
Keying adalah proses memanipulasi satu warna pada green screen terhadap gambar digital menggunakan software guna menggantikan area objek utama untuk membuat nilai transparansi.
Sedangkan luminance keying adalah proses input tingkat nilai kecerahan untuk mengaplikasikan matte.
Penggunaan Green Screen “Layar Hijau” untuk Live Streaming
Di era zaman now ini, fungsi green screen tidak hanya digunakan untuk kebutuhan video film atau gambar yang hanya berupa video jadi. Namun, saat ini sudah berkembang dan merambah ke dunia streaming.
Apa itu streaming? Streaming adalah teknologi pengiriman data berupa audio, video, gambar yang dikonversi ke internet secara realtime sehingga pengguna lain dapat melihat data tersebut secara langsung atau live.
Dengan mengadopsi konsep chroma key dalam membuat video atau gambar dan teknologi yang ada untuk pembuatan aplikasi, pengguna tidak perlu untuk bersusah payah mengedit keying agar transparansi subjek tergantikan.
Sebagai contoh: live zoom, google meet, streaming game online dan streaming lainnya. Teknik ini banyak dimanfaatkan untuk kalangan pendidikan, maupun pekerjaan yang mengharuskan untuk live streaming.
Berbeda dengan teknik green screen pada pembuatan film, penerapan teknik ini di dunia digital cukup mudah dibanding sengan pengeditan video dengan keying manual. Hampir setiap aplikasi video meeting memiliki fitur yang sama antar aplikasi satu dengan lainnya sehingga user experience mudah digunakan oleh kalangan IT maupun non-IT.
Manfaat green screen ketika live, yakni guna mengganti background. Misalnya ketika adanya webinar online. Alangkah baiknya jika background pembicara atau pemateri menggunakan background desain dari acara tersebut sehingga akan tampak profesional.
Pada streaming game online, untuk menghilangkan objek dengan transparansi diperlukan aplikasi tambahan yang memiliki fitur Chroma Key, yang dapat merekam dan terhubung live streaming ke YouTube, Facebook, Instagram, dan lainnya.
Software yang memiliki fitur chroma key adalah sebagai berikut:
Kamu dapat menggunakan salah satu aplikasi di atas dan menaruh backdrop hijau di belakang kamu saat live, kemudian mengaktifkan fitur chroma key dan mengganti background sesuai yang diinginkan.
Itulah beberapa hal yang harus kamu ketahui mengenai apa itu green screen. Tidak hanya untuk memanipulasi gambar atau film tetapi juga dapat diterapkan saat melakukan streaming online atau live chat yang memiliki fitur chroma key.
