Victim Esports, Tim Kuda Hitam yang Bikin Lawan Ciut

1859
Profil Victim Esports

Nama Victim Esports kini mulai naik di kancah esports Indonesia. Dalam beberapa turnamen terakhir, tim ini bisa menandingi jawara-jawaran esports yang sebelumnya sudah lebih dulu dikenal.

Perkembangan Victim Esports terbilang cukup cepat dan sudah berhasil meraih berbagai gelar. Hal ini tak lepas dari pemain-pemainnya yang memiliki visi yang sama untuk bisa berkembang beriringan dengan tim.

Meskipun ada momen keluar masuknya pemain, hal itu sama sekali tidak meruntuhkan kekompakan Victim Esports. Dalam setiap turnamen yang diikuti, tim ini selalu menjadi tim yang diperhitungkan. Untuk Anda penggemar Victim Esports, Anda tentu wajib tahu bagaimana perjuangan mereka untuk bisa mencapai posisi sekarang.

Awal Mula Dibentuknya Victim Esports

Perjalanan Victim Esports

Victim Esports bisa dibilang sebagai salah satu pendatang baru dikancah esports tanah air yang prestasinya melejit. Terhitung sejak 10 September 2018, tim ini sudah mulai mengaruhi perjalanan menjadi tim esports profesional.

Sejak awal dibentuk, tim ini berjuang bersama divisi PUBG (PC). Ini menjadi tantangan bagi Victim Esports karena sangat jarang tim esports Indonesia yang membentuk divisi ini.

Sampai akhirnya pada suatu acara konferensi pers, dikenalkan semua divisi yang dimiliki yakni PUBG Mobile, Free Fire, Mobile Legends, Auto Chess, serta PUBG (PC). Bahkan tim ini juga sempat memiliki divisi Dota 2 dan Call of Duty: Mobile yang ternyata tidak bertahan lama.

Seiring berjalannya waktu, divisi yang dimiliki berkurang. Hal ini wajar mengingat kejuaraan-kejuaraan yang diselengarakan masih belum merata di setiap kategori gimnya.

Sejak dibentuk, tim ini memang memiliki ambisi yang besar untuk mengembangkan esports di Indonesia. Perannya tidak hanyas ebatas tim, melainkan lebih ke beberapa sisi termasuk pengembangan talenta muda.

Tak heran semua orang yang terlibat dalam tim ini selalu menjalankan tugasnya secara profesional. Saat ini, jabatan co-founder Victim Esports dipegang oleh Doni Setiawan. Sementara sang General Manager-nya dijabat oleh Rickel Albert.

Tiga Divisi dalam Tim

Divisi Victim Esports

Sempat memiliki sampai enam divisi, Victim Esports sekarang hanya menyisakan tiga divisi saja. Mulai dari Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), PUBG Mobile hingga PUBG (PC).

Setiap divisi tentunya diisi oleh pemain-pemain yang memiliki talenta yang tidak bisa diremehkan. Salah satunya divisi Rise PUBG (PC) yang pernah meraih juara dalam PUBG Indonesia Series 2020 – Season 2.

Tim ini ditempati oleh beberapa nama seperti Fakhri Arda sebagai leader, Risky Junaidi Putra sebagai support, Kamaruddin sebagai fragger dan Genta Effendy sebagai support. Tim ini juga sempat memiliki divisi bernama Victim Reality yang berhasil meraih banyak prestasi.

Sementara untuk divisi PUBGM ada Victim Sovers. Tim ini cukup kuat berkat pemain-pemainnya seperti Susilo Saputra, Sandy Saputra, Alvin, Fajaryan Syawaldi dan pelatihnya yakni Ranandy Tri Putra.

Salah satu prestasi terbaik yang diperoleh tim ini yakni menjadi runner up di CIMB NIAGA XTRA XPO Championship. Tidak hanya diisi oleh pemain pria saja, Victim Esports pernah memiliki divisi PUBG Mobile Ladies dan Mobile Legends Ladies.

Untuk divisi Mobile Legends, Victim Esports belum lama ini mendatangkan pemain baru yakni Hugo Arihadrian Wilatantra dan Fabiens. Mereka akan bergabung dengan member lama yakni Saanji, Xin Think dan OnMyWay. Tim ini sempat meraih gelar juara dalam ajang Mobile Legends Development League (MDL) Season 1.

Berjuang dari Nol Hingga Meraih Banyak Gelar

Perjuangan Tim Victim Esports

Perjuangan Victim Esports memang tidaklah mudah, tim ini didirikan saat sudah banyak tim lain yang memiliki organisasi yang profesional. Nama Victim berasal dari singkatan Victory Team.

Dengan nama tersebut tentu besar harapan untuk tim ini berprestasi. Diawali dengan membangun divisi PUBG (PC), kemudian menambah beberapa divisi lagi sampai saat ini tersisa tiga divisi. Banyak prestasi yang diraih oleh tim ini dari beberapa divisi yang dimiliki.

Awalnya, tim ini dibentuk dari pemain-pemain yang sama-sama ingin berkembang. Sampai akhirnya berkumpul bersama untuk meraih prestasi seperti sekarang. Tak heran jika pemain-pemain Victim Esports tidak hanya berasal dari pro player yang sudah lama berkarir di dunia esports.

Co-Founder Victim Esports, Doni Setiawan sempat mengutarakan mengenai strategi tim ini dalam mengembangkan industri esports. Mereka menggunakan strategi dengan mencari talenta baru dari semi pro, kemudian mendapatkan fasilitas untuk latihan, pembentukan attitude, strategi bermain sampai akhirnya bisa menjadi pemain profesional.

Setiap divisi yang dimiliki Victim Esports terdapat manajer khusus yang akan mengatur segalanya. Mulai dari jadwal latihan, waktu makan hingga istirahat. Setiap pemain juga diberikan fasilitas yang lengkap seperti umumnya tim esports.

Kemudian mendapatkan gaji yang sesuai dan berbagai kemudahan lain. Fasilitas memang menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Karena para pemain perlu kenyamanan untuk latihan, istirahat agar bisa menunjukan performa yang baik saat bertanding.

Victim Esports sungguh memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan esports di Indonesia. Untuk kebutuhan member tim saja, mereka melakukan shouting di berbagai daerah.

Para pemain yang berhasil lolos akan dididik sampai bisa lebih matang lagi. Pemain-pemain Victim Esports dikenal punya kekompakan yang tinggi baik di luar maupun di dalam turnamen.

Prestasi yang Diraih Victim Esports

Victim Esports Juara

Meski tergolong baru, Victim Esports rupanya sudah berhasil meraih berbagai prestasi. Divisi Victim Rise pernah meraih peringkat satu dalam Predator League 2020 – Indonesia Qualifier, PUBG Indonesia Series 2020 hingga PUBG Indonesia Series 2020 – Season 2.

Sementara divisi lain yakni Victim Reality pernah menduduki peringkat pertama dalam PUBG Indonesia Series 2019 dan PUBG Lite Squad Tournament Indonesia 2019. Namun semenjak para pemainnya berpindah divisi bahkan tim, rupanya tim ini mulai meredup. Terlihat dari timeline Instagram-nya dimana member dari Victim Rise lebih mendominasi.

Divisi Mobile Legends juga berhasil menorehkan berbagai prestasi, seperti menjadi jawara di Mobile Legends Development League Seson 1, kemudian Independence Cup 2019, Axis Mobile Legends League (AML) Season 2 hingga Mobile Legends: Bang Bang Intercity Championship (MIC).

Prestasi juga ditorehkan oleh Victim Ladies PUBG Mobile yang berhasil menyabet gelar Female Gaming League (FGL) Minor Season 2. Dengan berbagai prestasi yang dimiliki Victim Esports, membuktikan bahwa tim yang usianya masih terbilang muda tetap bisa berprestasi.

Memiliki Gaming House yang Keren

Gaming House Esports

Seperti layaknya tim esports profesional, Victim Esports juga memiliki gaming house sendiri. Tempat ini tentunya digunakan sebagai markas tim untuk berlatih dan istirahat ketika tidak ada aktivitas di luar.

Dengan adanya gaming house ini, keakraban dari sesama member akan lebih terjalin lagi. Di bagian ruang tamu gaming house-nya, pihak pengelola akan menampilkan berbagai penghargaan yang berhasil didapatkan.

Kemudian ada ruangan scrim yang biasanya digunakan untuk bersantai ataupun melakukan live streaming karena disediakan juga sebuah PC.

Victim Esports juga menyediakan ruangan khusus untuk para karyawan seperti editor bekerja, tempatnya berada di belakang. Di lantai dua, menjadi tempat dimana pemain PUBG PC berlatih.

Banyak PC gaming yang biasa digunakna untuk berlatih berjejer rapi di tempat ini. Ruangan ini juga dilengkapi oleh kamar tidur untuk pemain dan juga manager. Sementara lantai tiga juga disediakan beberapa PC untuk latihan, juga tersedia dapur dan tempat makan bagi pemain.


Akhir kata, hanya ada satu kata yang bisa mewakili tim ini, yaitu Wah! Victim Esports memang benar-benar keren, para pemainnya ditunjang dengan fasilitas yang mumpuni, sehingga nyaman untuk latihan mengejar mimpi dan prestasi.

banner iklan esportsnesia