Tidak kalah dengan Solo Duelist Community, kali ini tim Esportsnesia kembali berkenalan dengan komunitas game kartu dari Jawa Barat. Dimulai dari bertanya sana-sini mengenai keberadaan komunitas ini; pada saat ini, hadir bersama kita, Jonas George, selaku tournament organizer dari Bandung Duelist (Banlist), akan berbagi cerita inspiratif seputar pengembangan komunitas.
Penasaran dengan kisahnya? Yuk, kita simak sama-sama!
Awal terbentuknya Banlist
Jauh sebelum Bandung Duelist, ada sebuah perkumpulan Yu-Gi-Oh! dengan sebutan Florsheim. Namun, sejak tahun 2015, perkumpulan tersebut sudah tidak lagi terdengar gaungnya.
Dengan absennya Florheim, muncul sebuah urgensi bagi Jonas dan calon rekan Bandung Duelist untuk mulai memikirkan masa depan Yu-Gi-Oh! agar dapat merasakan masa-masa kejayaannya kembali.
Mulai dari Sulis (Sunda Duelist), dan UA (Uut Army), akhirnya nama komunitas ini pun difinalisasi dengan sebutan Banlist (Bandung Duelist).
Ingin bergabung dengan Bandung Duelist?
Bagi komunitas ini, tidak ada batasan bagi teman-teman yang ingin bergabung. Banlist membuka tangan dengan lebar untuk menyambut teman-teman yang masih awam dengan Yu-Gi-Oh! hingga yang sudah master sekalipun.
Kalau kamu ingin bergabung dengan komunitas Banlist, kamu bisa langsung datang saat gathering mingguan di Mishraworkshop atau mengakses secara daring melalui Google dengan kata kunci Bandung Duelist.
Nantinya kamu akan menemui media sosial Facebook dengan nama Bandung Duelist dan Instagram dengan nama @bandungyugioh.
Kegiatan yang sudah dilaksanakan
Kumpul Mingguan adalah sesuatu yang rutin dilakukan oleh komunitas ini. Kadang hanya sekedar berkumpul dan membangun silaturahmi. Hal yang menjadi pembicaraan tentu tidak jauh dari permainan Yu-Gi-Oh! itu sendiri.
Tidak jarang juga komunitas ini berkumpul untuk membahas dan berdiskusi megenai turnamen berikutnya yang ingin dilaksanakan oleh Banlist.
Liga Bandung adalah acara tahunan yang dilaksanakan oleh komunitas Yu-Gi-Oh! Bandung ini. Kegiatan ini cukup berlangsung lama, memakan waktu hingga 4 bulan lamanya.
Turnamen ini berjalan dengan sistem pengumpulan poin. Selama 4 bulan di setiap minggunya diadakan babak pengumpulkan poin. Saat ini Liga Bandung sudah berlangsung delapan kali.
Turnamen Newcomers, salah satu turnamen yang cukup unik dan khusus ditargetkan untuk para pemain pemula yang baru saja mengenal Yu-Gi-Oh!. Tentu saja dengan niat baik, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri para pemula.
MWS Open Yu-Gi-Oh!Tournament, yang telah dilaksanakan pada 27 Januari 2019, adalah sebuah turnamen besar yang diadakan di Mishraworkshop. Tidak tanggung-tanggung, peserta yang datang mencakup seluruh duelist yang ada di Indonesia.
Sebelumnya, di tanggal 22 Januari 2017, CLAS:H Bandung berlangsung di ITENAS dan tentunya ada kegiatan berupa turnamen di acara CLAS:H, Bandung.
Juga ada turnamen Nihon No Matsuri, yang diadakan pada 18 April 2018 di Universitas Telkom. Di Universitas Widyatama, juga ada turnamen Sashimi, turnamen Yu-Gi-Oh! Duel Link sekaligus memperkenalkan Yu-Gi-Oh! kepada umum.
Kualifikasi TAC (TCG Asia Championship), turnamen tahunan yang diikuti oleh Bandung Duelist untuk mencari wakil kota Bandung.
Banlist Olahraga adalah kegiatan olahraga yang dilakukan para anggota komunitas dengan jadwal yang tidak menentu. Kegiatan ini merupakan kegatan lain selain bermain dan mendiskusikan Yu-Gi-Oh!.
Sederhananya, ini adalah kegiatan hangout bersama dengan kegiatan olahraga antar anggota komunitas untuk meningkatkan stamina para duelist Bandung
Tidak hanya berolahraga bersama untuk meningkatkan stamina, Banlist Hangout kali ini bersifat sebagai sebuah rekreasi untuk meningkatkan solidaritas dan semangat kebersamaan dalam komunitas.
Kesibukan Bandung Duelist
Kegiatan Banlist tidak hanya berupa bermain kartu saja, tapi mencakup juga kegiatan-kegiatan non-Yu-Gi-Oh!. Kesibukan seperti, pinjam-meminjam kartu, beli-membeli kartu, mencari dan mempelajari combo Yu-Gi-Oh!, dan evaluasi acara adalah hal-hal yang tidak lepas dari aktivitas komunitas ini.
Kerjasama yang sudah dan sedang terjalin
Saat ini komunitas Banlist memiliki hubungan kemitraan dengan beberapa organisasi dan instansi untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas Banlist.
Organisasi dan instansi yang tercatat memiliki hubungan saat ini adalah, Mishraworkshop, YGOI (Yu-Gi-Oh! Indonesia), dan Dragonwong.
Namun, terkadang beberapa organisasi sering kali terlibat dalam kegiatan Banlist seperti UKM Nippon Bunka-bu Telkom dan Sashimi Prodi Bahasa Jepang Widyatama, sehingga tidak menutup kemungkinan komunitas Banlist bisa memiliki banyak hubungan kemitraan dengan institusi dan organisasi lain di Indonesia.
Visi dan misi Bandung Duelist
Tidak hanya sekedar wadah perkumpulan penggemar Yu-Gi-Oh! di Bandung, komunitas ini juga memiliki visi dan misi yang menjadi acuan pengembangannya.
Bandung Duelist memiliki visi untuk menyatukan seluruh pemain Yu-Gi-Oh! sekota Bandung agar dapat berkumpul bersama. Untuk mencapai visi tersebut, tentu saja diperlukan misi mengadakan acara-acara seperti turnamen mingguan dan kegiatan yang melingkupi kota Bandung.
Pencapaian Banlist hingga kini
Sampai saat ini, pencapaian yang telah diraih oleh komunitas Banlist terlihat dari kemampuannya mengumpulkan seluruh duelist yang ada di Bandung, yang meliputi kalangan pelajar dan kalangan umum.
Dengan mampu mengumpulkan para duelist yang tersebar tersebut, maka komunitas Banlist pun akan menjadi lebih besar.
Selain mengumpulkan para duelist, Banlist juga aktif dalam mengikuti turnamen-turnamen yang ada di tingkat lokal dan internasional. Beberapa duelist yang berprestasi di antaranya adalah: Rifaldhy Annand Caesara yang menjadi Top 4 di TAC (TCG Asia Championship) 2018 yang diadakan di Jepang.
Ada juga Wismoyo Dwi Juniawan dan Bongga Syawali, yang masing-masing menempati posisi 3 dan 8 di Shadow Tournament 10 di Jakarta. Serta Ridho “dodet” Hilman Chairansyah dan Feby Dwi yang masuk Top 8 National Tournament Indonesia 2016.
Dalam pengembangannya, Banlist pun menghadapi banyak tantangan seperti isu regenerasi komunitas dalam hal kepengurusan, pembiayaan dalam hal logistik dan operasional komunitas, dan kurangnya dukungan dari pihak Konami dikarenakan belum official-nya Yu-Gi-Oh! di Indonesia.
Tantangan yang dihadapi dalam perjalanan Bandung Duelist
Pencapaian di atas tentu merupakan sebuah batu loncatan untuk meraih hal yang lebih baik lagi bagi komunitas ini. Namun, tidak dipungkiri ada banyak tantangan yang masih harus dilewati.
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan Yu-Gi-Oh! di Bandung adalah menghadapi sudut pandang negatif masyarakat awam tentang Yu-Gi-Oh!.
Masyarakat awam masih berpikir bahwa Yu-Gi-Oh! merupakan permainan anak-anak sehingga tidak cocok dimainkan oleh orang dewasa. Di samping itu, mahalnya harga kartu orisinil Yu-Gi-Oh! di masyarakat awam juga menjadi penghalang untuk mengembangkan komunitas Banlist.
Seperti bunyi quote “where there is a will there is a way”, untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, komunitas ini sangat aktif memperkenalkan Yu-Gi-Oh! secara daring maupun luring.
Secara daring, komunitas Banlist memperkenalkan Yu-Gi-Oh! melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Line, dan YouTube.
Sedangkan secara luring, komunitas Banlist memperkenalkan Yu-Gi-Oh! dengan cara ikut aktif dalam acara yang bertemakan “Jejepangan” di Bandung.
Perkembangan esports di Bandung
Terkait esports yang tengah naik daun, perkembangannya di kota Bandung sendiri dapat dikatakan sangat baik. Hal tersebut terlihat dari banyaknya turnamen-turnamen esports yang telah diselenggarakan di kota Bandung.
Contoh esports yang telah diselenggarakan di kota Bandung adalah permainan Dota 2, Mobile Legends, Hearthstone, Yu-Gi-Oh! Duel Link, dan Magic: The Gathering Online.
Tidak kalah peran, pemerintah daerah pun sudah menyambut perkembangan esports ini dengan tangan terbuka. Hal tersebut dibuktikan dengan keamanan dan izin penyelenggaraan dari pemerintah. Berkat kontribusi pemerintah, turnamen-turnamen yang terlaksana di Bandung dapat berjalan dengan lancar.
Sisi gelap esports?
Di hal apapun, selalu saja ada hal buruk yang bisa menyertai. Komunitas Banlist memiliki upaya yang dilakukan agar para anggotanya tidak terjerumus kepada sisi “gelap” esports.
Salah satu metodenya adalah melalui melakukan pengenalan dan pendidikan Yu-Gi-Oh! dengan baik kepada anak-anak dengan mengayomi mereka yang ada di Bandung via acara “Jejepangan”.
Selain itu, komunitas Banlist sendiri juga memfasilitasi para pemain dalam mencari kartu yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau lewat program “the kobokans”.
Pandangan Banlist terkait esports indonesia
Menurut komunitas Banlist, kondisi esports di Indonesia saat ini sudah cukup baik, meskipun masih ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan lagi. Kekurangan-kekurangan yang ada sebenarnya dapat ditutupi dengan dukungan dan perhatian lebih dari pemerintah, terutama di segi fasilitas.
Banlist juga berpandangan agar anak muda yang memutuskan untuk berkarir di industri esports tidak perlu khawatir pada pandangan masyarakat terhadap esports, dan tetap percaya diri.
(Disunting oleh Satya Kevino)