ONIC Jars, Joki Rank yang Sabet Gelar “Predator”

2245
ONIC Jars
ONIC Jars pernah menjadi joki untuk menekuni hobinya bermain game.

Pemain muda satu ini bergabung dalam tim Free Fire ONIC dan berhasil meraih gelar juara dalam turnamen XL Axiata Game Hero Indonesia pada 2019. Bahkan ia berhasil mempertahankan prestasi tersebut. Pemain yang dikenal dengan nama ONIC Jars ini berhasil mengumpulkan kill terbanyak dalam Grand Final FFIM 2020 Fall.

Namanya disebut sebagai “Predator” dalam kejuaraan Free Fire Indonesia karena prestasinya tersebut. Ia dapat dibilang menjadi ujung tombak ONIC. Tercatat dalam FFIM Season 2 ia mengumpulkan 41 kill hingga akhir Regular Season.

Profil ONIC Jars #1: Jadi Joki Rank Demi Hobi

ONIC Jars
Sebelum bergabung dengan ONIC, Jars pernah bergabung dengan NESC.

Dalam turnamen FFML Season 2, tim dengan logo landak kuning ini sukses memuncaki klasemen akhir. Prestasinya tersebut tentu tidak lepas dari kerja keras dari tim Free Fire, salah satunya adalah Nur Ivaldi Fajar atau dikenal dengan ONIC Jars.

Namanya sudah dikenal di kalangan komunitas game Free Fire. Ia memang sudah cukup lama berkecimpung dalam esports Free Fire. Perjalanan karier dan kiprahnya dalam esports Free Fire Indonesia sangat membanggakan meski bukan tanpa kesulitan.

Lewat wawancaranya bersama Adji Sven di YouTube, sebelum menjadi pro player ONIC Jars pernah menjadi joki rank. Menjalani pekerjaan itu pernah membuatnya membolos sekolah selama 6 bulan. Ia menggunakan gawai kentang selama menjadi joki rank.

Hal itu ia lakukan untuk menabung demi membeli gawai baru. Selama menjalankan hobinya, ia mengaku tidak pernah ingin membebani orang tuanya. Sehingga ia memilih untuk bekerja demi memenuhi hobinya.

ONIC Free Fire
Meski sudah bergabung dengan tim besar, perjalanan ONIC Jars tidaklah mulus.

Alasan lainnya dimanfaatkan Jars untuk melatih kemampuannya. Ia memutuskan untuk menjadi pro player dan berlaga di kancah kompetitif karena terinspirasi dari RRQ Legaeloth. ONIC Jars mengaku sebagai penggemar berat RRQ Legaeloth dan senang hati jika dapat berkolaborasi dengan idolanya tersebut.

Ia tertarik ke dunia kompetitif saat turnamen Free Fire pertama diadakan. Ia mencoba untuk bergabung dengan internal guild-nya, tim NESC. Namun, ia tidak mendapatkan perkembangan yang signifikan selama bergabung dengan tim tersebut. Kemudian ia memutuskan untuk hengkang.

Sebulan tanpa tim, akhirnya ia ditarik oleh RGone ke ONIC. Meski begitu, perjuangannya di dalam ONIC tidak selalu mulus. Saat itu ia bergabung dalam tim Free Fire ONIC Valahalla. Tim tersebut nyaris disband karena tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Perlu diketahui, ONIC Esports membuat tiga tim untuk divisi Fee Fire. Hal ini mereka lakukan karena melihat potensi Free Fire yang berkembang pesat. Tim itu adalah ONIC Olympus, ONIC Valhalla, dan ONIC Elysium.

Jars ONIC
ONIC Jars dipercaya tim untuk terus menunjukkan kemampuan bermainnya.

Nama-nama tim tersebut diambil dari nama-nama mitologi. ONIC Valhalla sendiri diambil dari nama mitologi Nordik yang merupakan nama rumah dewa Odin, ayah Thor. Saat awal berkarier di ONIC, Jars bergabung dengan tim ONIC Valhalla bersama Justin, RGone, dan Vianca.

Namun, ONIC Esports masih menaruh kepercayaan kepada Jars dan memberikannya kesempatan untuk membuktikan kemampuannya tersebut. Dengan kerja kerasnya, ia mendapatkan hasil yang memuaskan dan menjadi salah satu pemain Free Fire andalan ONIC. Ia berhasil meraih banyak gelar dengan tim gabungan Free Fire ONIC Esports saat ini, yakni ONIC Olympus.

ONIC Jars mengaku sudah merasa nyaman di timnya saat ini dan tidak memiliki niat untuk pindah ke tim lain. Ia percaya kepada rekan-rekan setimnya serta memiliki tujuan yang sama. Baginya, meski berjuang bersama dengan tim, memiliki self-achievement sebagai salah satu pemain yang cukup diperhitungkan menjadi motivasi untuk menjadi yang lebih baik.

Menjadi pro player perlu perencanaan yang baik. Ia turut berpesan untuk teman-teman yang ingin terjun ke dunia esports, jangan mudah tergiur dengan kontrak organisasi esports abal-abal.

Ia menyarankan untuk fokus bermain dengan tim yang dibangun, jalin komunikasi untuk melatih diri serta melakukan evaluasi diri dan kerja sama tim agar lebih baik.

Profil ONIC Jars #2: Berprestasi Bersama Tim

ONIC Olympus
ONIC Olympus berhasil menjuarai FFIM 2020 Spring.

Selain berhasil menjuarai XL Axiata Game Hero Indonesia pada 2019, divisi Free Fire ONIC Esports berhasil menjuarai Free Fire Master League Season 2. Sebagai juara grup tim, ONIC Olympus berhak mendapatkan tiket untuk bermain dalam Grand Final FFIM 2020 Fall.

Selama dalam FFIM, ONIC Jars pertama kali hanya dapat sampai di fase semifinal karena kurang persiapan sehingga tidak tampil maksimal. Saat FFIM Season 2, ia mengaku tim sempat down waktu itu. Lewat itulah mereka terus belajar dari kekalahan sehingga mampu tampil maksimal di FFIM 2020 Spring.

Pada babak Grand Final Free Fire Indonesia Masters 2020 Spring, ONIC berhasil mendapatkan podium tertinggi. Mereka melawan berbagai tim yang cukup tangguh, seperti EVOS Esports yang menjadi juara dunia Free Fire World Cup 2019, Louvre Esports yang mewakili Piala Presiden Esports 2020, dan Dranix Vendetta yang menjadi wakul Free Fire World Series 2019.

Namun mereka akhirnya berhasil mendulang poin yang tinggi. Tim yang diisi ONIC Deadly, ONIC Tayoooo, ONIC Amek, ONIC Wizaaa, dan ONIC Jars berhasil mengangkat trofi juara dan mendapat titel juara Free Fire Indonesia Masters 2020. Mereka juga berhak membawa hadiah utama 350 juta rupiah dan mewakili Indonesia di kompetisi Free Fire Internasional.

Profil ONIC Jars #3: Berhasil Sabet Gelar Predator FFIM 2020 Fall

Jars mendapat gelar predator
ONIC Jars mendapat gelar predator dalam FFIM 2020 Fall.

Meski tidak berhasil mendapatkan titel juara dalam FFIM 2020 Fall, tetapi dalam turnamen ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Jars. Gelaran FFIM 2020 Fall mempertemukan 12 tim terbaik Indonesia untuk bersaing mendapatkan juara dan mewakili Indonesia di turnamen kancah internasional.

Dalam turnamen ini, EVOS Esports berhasil meraih gelar juara pertama. Namun, gelar Predator berhasil diembat oleh pemain asal Payakumbuh, Sumatera Barat ini. Untuk mendapatkan gelar tersebut pemain harus memiliki skill yang tinggi.

Pemain harus haus kill serta kemampuan yang apik dan lincah. Inilah yang membuat gelar Predator paling dinantikan setelah gelar juara. Dalam turnamen FFIM 2020 Fall ini gelar tersebut jatuh pada ONIC Jars setelah mengumpulkan 13 kill dari 6 pertandingan. Selain mendapatkan gelar, ONIC Jars juga mendapatkan hadiah sebesar 10 juta rupiah.

Jars meraih berbagai prestasi lainnya
Jars memiliki kegiatan sebagai konten kreator game di kanal YouTube-nya.

Selain menjadi pro player, Jars saat ini juga menjadi seorang youtuber. Konten di kanal YouTube ONIC Jars tersebut banyak membicarakan game Free Fire. Ia mengunggah berbagai video mabar Free Fire.

Selama tiga bulan setelah membuka kanal, ia memiliki 114 ribu subscriber. Jumlah yang cukup besar untuk sebuah kanal YouTube baru, hal ini menandakan Jars cukup diperhitungkan di dunia esports Free Fire dan memiliki penggemar yang mendukungnya.

Selama berkarier menjadi pemain profesional, Jars berterima kasih untuk orang tua dan sahabatnya yang mendukungnya untuk berkarier selama ini. ONIC Jars memberikan kita inspirasi untuk terus menekuni apa yang kita gemari dan tidak membebani orang tua untuk menekuni hobi.

banner iklan esportsnesia