Halo Esports Indonesia, Sudah Kenal Belum dengan Ibarat Esports?

3752
Halo Indonesia, Sudah Kenal Belum dengan Ibarat Esports? | Esportsnesia.com

Jika sebelumnya Esportsnesia telah membangun profil komunitas esports Indonesia, maka kali ini Esportsnesia akan mengembangkan sayapnya untuk juga membangun profil tim esports asal Indonesia.

Pada kesempatan ini, Esportsnesia berhasil mewawancari seorang founder tim esports dari Pekanbaru, yaitu Marville, selaku founder dari Ibarat Esports. Namun, sebelum beranjak menuju informasi yang lebih jauh, tim Esportsnesia sangat penasaran dengan logo yang dipampangkan oleh Ibarat Esports.

Sangat misterius, bukan? Dengan desain 4 pasang sayap dan sebuah pedang di dalamnya.

Akan tetapi, di tengah misteri tersebut terdapat makna filosofis nan simbolis yang mengilustrasikan sayap tersebut sebagai semangat maupun dukungan, dan satu pedang mengemban makna untuk menaklukkan musuh.

Sebelum menjadi Ibarat Esports, tim Marville ini bernamakan Cambys Esports. Cambys memiliki arti peperangan. Dengan anggota yang kebanyakan bertempat tinggal di Jakarta, tim ini lahir pada 8 September 2017 dan secara resmi berganti nama menjadi Ibarat Esports sejak 6 September 2018.

Visi, misi, dan keanggotaannya

Dengan adanya tujuan yang jelas, keyakinan, ketekunan; tim ini pun telah merencanakan visi dan misinya. Adapun visi yang ditetapkan adalah untuk menjunjung tinggi esports di Indonesia, dan tentunya memberikan yang terbaik. Begitu juga dengan Misi, dengan cara memajukan terlebih dahulu para atlet esports yang berada di dalam Ibarat Esports, agar memiliki kualitas dan performa yang baik.

Sampai sejauh ini, tim Ibarat Esports sudah memiliki beberapa atlet. Di divisi Arena of Valor, terdapat 110 orang pemain, dan Shell Fire sebanyak 35 orang pemain. Tidak hanya itu, tim Ibarat ini bahkan telah membuka divisi baru, yaitu Mobile Legends, Free Fire, Playerunknown’s Battlegrounds Mobile/PC, dan juga Point Blank.
Divisi Ibarat Esports

Sampai sejauh ini, tim Ibarat Esports sudah memiliki beberapa atlet. Di divisi Arena of Valor, terdapat 110 orang pemain, dan Shell Fire sebanyak 35 orang pemain.  Tidak hanya itu, tim Ibarat ini bahkan telah membuka divisi baru, yaitu Mobile Legends, Free Fire, Playerunknown’s Battlegrounds Mobile/PC, dan juga Point Blank.

Sekalipun banyak divisi yang telah dibuka oleh tim Ibarat Esports, Marville tidak menerima anggota baru dengan mudah. Hal yang perlu dtentukan terlebih dahulu adalah melakukan proses seleksi demi mendapat kualitas pemain yang berbobot dan tidak mengecewakan nama esports kelak di kemudian hari. Kemampuan tersebut tentu dapat dilihat dari kemampuan sang pemain saat sedang bertanding maupun berlatih.

Dukungan dari luar

Keberhasilan dalam skill maupun pencapaian kemenangan tidak jauh dari adanya sebuah dukungan, baik dari teman terdekat, teman bermain dan berlatih bersama, tidak lupa juga dengan dukungan keluarga.

Syukurnya, menurut Marville, dukungan orang tua dan sekitar terhadap Ibarat Esports ini sudah cukup baik, walau jenjang karir di dunia esports masih belum begitu jelas di beberapa bagian.

Kesuksesan yang didapat juga tidak jauh dari adanya latihan yang konsisten. Agar semakin mahir, sesama anggota tim harus saling berlatih bersama, bermain bersama, saling mendukung, serta saling menegur satu sama lain jika melakukan kesalahan.

Tidak lepas dari sosok role model sebagai penyemangat bertanding, Florian George Bagas pun menjadi salah satunya. Pemain muda yang berumur 21 tahun tersebut adalah pendiri dari sebuah tim esports profesional tanah air, Armored Project.

Perjalanan yang sedang ditempuh

Dalam waktu dekat, tim Ibarat Esports akan mengikuti pertandingan ANC Online Qualifier Season 2 dan ANC City Qualifier, persiapan yang dilakukan tentunya sudah cukup matang. Dengan berlatih bermain bersama dan memperdalam skill satu sama lain, agar dapat memberikan performa terbaik ketika bertanding.

Divisi AOV Ibarat Esports
Anggota Arena of Valor

Sekalipun tim Ibarat Esports sudah sering mengikuti banyak pertandingan, tetap saja ada banyak tantangan baru yang terus dihadapi, seperti kecanggungan menghadapi lawan tanding. Namun untungnya, tim sudah mulai terbiasa dan mampu menetralisir keadaan dengan latihan sparring melawan tim profesonal seperti SFI Esports, WAW Esports, dan beberapa tim besar lainnya.


Nah, itu dia sekilas tentang profil tim Ibarat Esports. Kita doakan ya, sob, supaya Ibarat Esports dapat memberikan performa yang maksimal di pertandingan akan datangnya.

Dengan adanya tim tanah air seperti Ibarat Esports, keberadaannya tentu akan semakin banyak menginspirasi teman-teman yang lain untuk juga berkarya di esports Indonesia.

(Disunting oleh Satya Kevino)

banner iklan esportsnesia