Qyraa Selvi: Sosok Manager yang Merangkap sebagai “Ibu” di Satu Esports

1114
Manager satu Esports
Sumber : Instagram @qyraa_selvii_

Dalam suatu organisasi tim esports, dibutuhkan sosok individu yang paham dengan manajemen demi keberlangsungan operasionalnya. Tugas manajemen sendiri adalah untuk mengatur segala urusan operasional yang berkaitan dengan kinerja tim.

Lantas, bagaimana aktivitas keseharian dari seorang manajer tim esports?

Pada tulisan kali ini, kita akan membahasnya dari sudut pandang seorang Qyraa yang merupakan seorang manager dari tim Satu Esports asal kota Medan.

Sebelumnya, salah satu talent Esportsnesia, yaitu Yokasa, telah sempat mewawancarai Qyraa di podcast KODA Gamers Talk Episode 13.

Dari perbincangan tersebut, terungkap berbagai fakta menarik dari profil Satu Qyraa yang turut merangkap sebagai “ibu” bagi mereka yang tergabung dalam divisi Mobile Legends Satu Esports.

Apa Itu Satu Esports?

Satu Esports adalah salah satu tim esports profesional yang telah berbadan hukum yang kini menaungi beberapa divisi profesional untuk berbagai cabang esports di kota Medan, provinsi Sumatera Utara.

Tidak hanya berisikan laki-laki, dalam struktur Satu Esports ini juga memiliki sosok perempuan di balik layar yang humble dan ramah sebagai seorang manajer tim esports.

Meskipun seringkali dibilang cerewet atas omelannya untuk para anak-anak dalam tim, sesungguhnya sang manajer ini merupakan sosok yang hangat dan juga perhatian.

Nah, sudah semakin penasaran kan dengan sosok manager Satu Esports satu ini?

Berikut ini adalah profil Qyraa, sang manajer tim Satu Esports asal Medan yang pastinya bisa menginspirasi kamu untuk berkarir di esports.

Profil Qyra, Manajer Tim Satu Esports Asal Medan

Sosok Manager Satu Esports yang Cantik

Manager Team Satu Esports
Sumber : Instagram @qyraa_selvii_

Sosok cantik bernama asli Selvi ini merupakan seorang manager dari tim Satu Esports. Meski bernama Selvi, ia memiliki panggilan dan akrab dipanggil Qyraa.

Hingga saat ini, Qyraa telah menjabat sebagai manager Satu Esports selama 6 bulan.

Enam bulan tentu sudah bukan waktu yang sebentar namun juga bukan waktu yang lama. Menurut Qyraa sendiri, dirinya sampai saat ini masih dalam masa penyesuaian. Apalagi saat ini ia sedang me-manage tim yang semuanya beranggotakan laki-laki.

Selama masih dalam masa penyesuaian, sosok berusia 21 tahun ini tentunya memiliki kiat-kiat tersendiri dalam mendekatkan diri ke anak-anak yang ia naungi.

Dari pembicaraan podcast tersebut, diketahui bahwa salah satu kunci penting sebagai manajer esports adalah melakukan bonding dengan tim.

Bonding bisa tercipta saat melakukan aktivitas nonton bersama, seru-seruan bersama, bahkan ketika makan bersama. Yang penting adalah interaksi yang tercipta tanpa adanya unsur paksaan.

Contoh simpel yang lain adalah melalui obrolan-obrolan kecil menanyakan sudah seberapa jauh progres push rank. Pertanyaan sederhana ini sudah menjadi sebuah bentuk perhatian dari seorang manajer kepada tim.

Qyraa Sempat Masuk Pro Scene PUBGM

Manager Tim Satu Esports
Sumber : Instagram @qyraa_selvii_

Qyraa mengawali karirnya di dunia esports sebagai seorang player. Dulunya ia sempat menjadi pro scene saat bermain PUBG Mobile. Sayangnya hal ini sudah tidak lagi ia lanjutkan.

Di awal masuk ke pro scene, Qyraa sempat bergabung ke tim esports yang sudah membuatnya seperti menjadi bagian dari keluarga baru. Namun sayangnya, tim tersebut harus bubar lantaran sang team leader telah meninggal dunia.

Peristiwa ini menimbulkan trauma bagi Qyraa, dan sejak saat itu, Qyraa tidak lagi bisa menemukan kebahagiaan dari game PUBGM.

Ia merasa setiap kali main PUBGM, mood-nya tiba-tiba turun karena teringat kenangan indah dengan timnya yang dulu.

Selain trauma, Qyra juga memiliki alasan lain untuk tidak melanjutkan karir sebagai pro player. Ia pribadi juga merasa kurang fun ketika harus bermain sambil terikat kontrak.

Sebab waktu untuk latihan telah sangat banyak menyita waktunya. Atas hal ini, Qyraa pun menerima realita bahwa rezekinya bukanlah dari menjadi seorang pro player.

Membangun Lingkungan Kerja yang Positif

Manager Tim Satu Esports
Sumber : Instagram @qyraa_selvii_

Tentunya bekerja di industri manapun memiliki tantangan masing-masing. Begitu pula bekerja di industri esports sendiri. Tuntutan untuk menjadi pemenang dalam suatu turnamen seringkali menjadi prioritas tertinggi seorang manajer tim.

Seringkali di manajemen esports yang kurang baik, tuntutan dan punishment yang diberikan kepada para player menjadi berlebihan ketika mereka tidak berhasil memenangkan suatu turnamen.

Ditambah juga ada beberapa manajemen yang mau menang sendiri dan tidak mau terbuka terhadap pendapat/masukan dari para player-nya.

Mengetahui karakteristik tersebut, tentunya Qyraa akan mencegah hal tersebut dalam manajemen tim Satu Esports.

Ketika tim telah bermin dan juga all out di suatu turnamen, tentunya hasil tetap berada di tangan Tuhan. Qyraa pun sebagai manajer Satu Esports tidak akan marah dengan apapun hasilnya sepanjang anggota tim telah memberikan performa terbaik.

Pastinya kekalahan menimbulkan kecewaan. Namun dalam manajemen Satu Esports, tidak akan ada punishment yang sampai membuat mental para player semakin jatuh.

Manajer Esports Perempuan yang Humble dan Cekatan

Manager Tim Satu Esports
Sumber : Instagram @qyraa_selvii_

Sebagai manager Satu Esports, Qyraa dituntut untuk bisa mengikat hati orang dengan perkataannya yang manis, serta harus mencari relasi baru dan bersosialisasi.

Menurutnya menjadi pribadi yang “sok asyik” itu terkadang memang diperlukan.

Koneksi merupakan satu bagian terpenting yang harus dimiliki oleh seorang manager.

Contoh kasus kenapa manager harus memiliki koneksi yang banyak adalah untuk mendapatkan informasi-informasi turnamen, mengadakan sparring dengan tim esports yang lain, atau hanya sekedar berdiskusi dengan sesama manajer di tengah banyaknya persoalan esports yang bisa muncul.

Seorang manager juga dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab yang baik serta harus benar-benar disiplin.

Hal ini dikarenakan tugasnya adalah untuk memenuhi semua kebutuhan player untuk bisa tampil maksimal.

Menjawab kebutuhan tersebut tentu bukan menjadi suatu momok bagi Qyraa, mengingat ia sendiri sudah dikenal pandai mengatur waktu serta memiliki tingkat dispilin yang tinggi.

Menjadi Manager Satu Esports = Menjadi Pendengar yang Baik

Manager Tim Satu Esports
Sumber : Instagram @qyraa_selvii_

Apapun yang dialami oleh anak-anak dalam naungannya, pastinya Qyraa akan turun tangan untuk membantu.

Sebagai manager tim esports yang baik ia selalu siap sedia menyediakan telinga dan tenaganya untuk bisa mendengarkan keluh kesah dari anak-anaknya.

Contoh saja beberapa kasus yang sudah biasa terjadi di ranah esports yaitu masalah pudarnya semangat tim karena kalah turnamen.

Menurutnya, momen kehilangan semangat tersebut merupakan hal yang sangat manusiawi dan umum untuk terjadi. Ketika hal ini terjadi, Qyraa sebagai manager Satu Esports akan berusaha untuk langsung mengambil peran dan terlibat dalam pembicaraan bersama para atletnya.

Qyraa akan memberikan waktu kepada para player yang sedang sedih untuk menyendiri terlebih dahulu.

Biasanya sekitar 3-4 hari, barulah sang manager Satu Esports ini turun tangan untuk bertanya apa yang mereka rasakan, memberikan motivasi serta nasihat kepada anak-anaknya.

Qyraa pun merasa sangat diapresiasi oleh anak-anaknya yang mempercayai dia untuk membagikan apa yang mereka rasakan.

Mendengarkan keluh kesah tim sendiri merupakan hal yang menantang menurut Qyraa  karena dari hal ini kita bisa belajar banyak hal dari cerita-cerita orang lain.

Mengisi Peran ‘Ibu’ yang Perhatian bagi Anak-anaknya

Manager Tim Satu Esports
Sumber : Instagram @qyraa_selvii_

Manager tim adalah seseorang yang mengatur segala urusan administrasi dan operasional agar tim bisa beraktivitas dengan baik dan terjadwal.

Seperti yang sudah menjadi fakta bersama, mengurusi anak laki-laki pada umumnya tentu membutuhkan banyak omelan.

Meski terkesan sepele, salah satu hal yang menjadi kerjaan Qyraa adalah menjalankan peran layaknya seorang ibu.

Ia sebagai manager Satu Esports pun tidak luput dari tugas keibuan untuk mengingatkan anak-anaknya untuk mandi, makan, serta membangunkan mereka dari tidur.

Manager pun harus bersiap ketika tim akan mengikuti turnamen, mulai dari pendaftaran, persiapan hingga logistik maupun akomodasinya.

Ketika tim sedang bersiap untuk turnamen offline, seorang manajer harus mempersiapkan barang-barang kebutuhan tim seperti charger HP, bedak, dan juga kipas.

Tidak lupa, peran manajer juga masih diperlukan untuk mengingatkan coach untuk datang lebih awal serta mengingatkan para player untuk berkumpul di ruang latihan.

Memiliki Cita-cita Tinggi

Manager Tim Satu Esports
Sumber : Instagram @qyraa_selvii_

Sebagai mahasiswi Psikologi, Qyraa bercita-cita untuk menjadi seorang yang profesional di bidangnya. Saat ini ia tengah berada di semester 7 dan menekuni bidang studi Psikologi Industri dan Organisasi.

Jika ada rezeki, Qyraa sangat ingin untuk melanjutkan studinya ke S2 entah dimanapun itu. Baik di kampus Medan, Jakarta, Surabaya ataupun Jogja.

Jka memang cita-citanya utuk lanjut S2 belum bisa terpenuhi, Qyraa sangat ingin untuk bekerja atau melanjutkan pekerjaannya saat ini.

Dalam menempuh karir di esports ini, ia mensyukuri dukungan dari sang ibu yang memberikan kepercayaan penuh kepada anak perempuannya ini. Ibunda Qyraa selalu mempercayai bahwa apa yang Qyraa lakukan akan berhasil.


Nah itu tadi beberapa fakta menarik seputar profil Qyraa sang manager Satu Esports asal kota Medan. Seru bukan pengalaman yang didapat sebagai seorang team manager esports?

banner iklan esportsnesia