8 Game Esports Asian Games 2022

2042
esports asian games 2022

Asian Electronic Sports Federation (AESF) telah mengungkap 8 judul game yang akan ditandingkan di esports Asian Games 2022 yang akan diselenggarakan di Hangzhou, China. Judul-judul ini dipilih berdasarkan kriteria pemilihan yang memenuhi persyaratan termasuk Olympic Values yang diatur oleh AESF dan Olympic Council of Asia (OCA).

Mengikuti Nota Kesepahaman (MoU) dengan Games Ratings and Administration Committee (GRAC), sebuah lembaga pemeringkat gim profesional dan independen, persiapan menuju AESF Road to Asian Games 2022 juga didukung dengan saran-saran profesional mengenai penilaian konten.

8 Game Esports Asian Games 2022

Sebagai hasilnya, AESF mengungkapkan judul-judul berikut ini akan ditampilkan di gelaran Asian Games 2022:

  1. Arena of Valor
  2. Dota 2
  3. Dream of Three Kingdoms 2
  4. EA SPORTS FIFA
  5. Hearthstone
  6. League of Legends
  7. PUBG Mobile
  8. Street Fighter V

esports di Asian Games

Sebagai tambahan, untuk mempromosikan esports berbasis teknologi di Asian Games, dua judul tambahan telah diputuskan untuk turut ditampilkan dalam Asian Games 2022 yaitu:

  1. AESF Robot Masters
  2. AESF VR Sports

Masuknya Robot Masters dan VR Sports menunjukkan besarnya kesempatan gim esports untuk tumbuh dan berkembang. Kemajuan teknologi VR dan robotika telah secara langsung memengaruhi dan menarik minat lintas institusi pendidikan.

Pentingnya pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Maths) menciptakan peluang bagi ekosistem esports. Dengan memberikan platform di panggung terbesar Asian Sports, masuknya VR dan robot membuktikan bahwa esports lebih dari sekadar video game dan yang paling penting, memenuhi dua tujuan sekaligus yaitu promosi pendidikan dan hiburan.

Esports Masuk Sebagai Cabang Olahraga Resmi Bermedali di Asian Games 2022 esports

Dengan dikonfirmasinya judul-judul resmi dan judul-judul demonstrasi ini, esports telah siap untuk mengukir sejarah di Asian Games 2022 karena akan turut ditampilkan dalam jajaran cabang olahraga resmi bermedali untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Debut pertama esports di gelaran ajang olahraga adalah di Asian Games 2018 ketika esports diikutsertakan dengan status demonstrasi.

Sementara di Asian Games 2022 mendatang, esports mendapatkan status resmi sama dengan olahraga lain. Hal ini tentu saja merupakan suatu pencapaian besar bagi komunitas esports.

Kenneth Fok selaku presiden AESF juga menyatakan kegembiraannya mengenai kabar ini. “Saya sangat senang akhirnya semua usaha berhasil membawa kita selangkah lebih dekat untuk menyaksikan esports di Asian Games 2022.

Tidak hanya penting bagi persiapan final gim-gim itu sendiri, kabar ini juga memiliki peranan besar untuk memastikan AESF menciptakan dan mengenalkan sebuah sistem di mana judul-judul gim esports dipilih untuk event-event Olimpiade berdasarkan kriteria tertentu  dan syarat-syarat yang memenuhi Olympic Values. Kami bersiap untuk mengadakan turnamen kualifikasi dan tentu saja finalnya segera.”

Esports telah mengalami perkembangan yang masif di Asia melalui partisipasi di berbagai event Olimpiade regional seperti Asian Indoor and Martial Arts Games 2017, Asian Games 2018 di Jakarta, dan Southeast Asian Games 2019 di Manila, Filipina.

Momentum ini akan terus berlanjut karena esports juga akan tampil di ajang Asian Indoor and Martial Arts Games 2021 di Thailand dan Southeast Asian Games 2021 di Vietnam.

Asian Games ke-19 Hangzhou yang juga dikenal sebagai Asiad XIX adalah event multi-olahraga yang akan digelar di Hangzhou, Cina, dari tanggal 10 sampai 25 September 2022. Sebagai ajang multi-olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade, Asian Games memiliki peranan signifikan bagi perkembangan esports.

Pada tahun 2018, Jakarta menjadi tuan rumah ajang Asian Games ketika untuk pertama kalinya dalam sejarah, esports turut ditandingkan sebagai event demonstrasi.

Melalui moto resmi Asian Games 2021 “Heart to Heart, @Future”, Asiad XIX menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan event-event esports di masa depan. Masuknya esports sebagai cabang olahraga resmi merupakan hasil dari ketekunan bertahun-tahun dari AESF dan komunitas esports untuk meningkatkan status dari industri yang berkembang pesat ini.

Pemilihan Game Esports di Asian Games 2022Asian games

Keputusan untuk memasukkan esports sebagai cabang olahraga resmi telah dibuat pada Desember 2020 oleh Majelis Umum OCA. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada para gamers untuk turut berlaga di ajang olahraga tingkat internasional. Ajang ini tentunya disambut antusias oleh para pemain dan penggemar gim baik dalam maupun luar negeri.

Pemilihan judul-judul gim yang disertakan juga melalui pertimbangan matang. Hal ini terbukti dengan disertakannya gim-gim potensial yang dimainkan oleh banyak gamers. Pemilihan judul-judul gim seperti Dota 2, PUBG Mobile, dan League of Legends, merupakan pilihan cerdas karena gim-gim ini banyak dimainkan oleh para gamers lintas negara.

Direktur Jenderal AESF Sebastian Lau menyatakan “Kami telah melakukan proses ketat dalam menyeleksi judul-judul ini untuk memastikan semua orang bisa berpartisipasi dan memiliki kesempatan untuk menang yang sama.

Karena menyadari skema esports yang sangat kompetitif, kami memastikan semua faktor penting seperti popularitas, lisensi, judul konten, dan lain sebagainya turut dipertimbangkan.

Ke depannya, kami berharap kompetisi-kompetisi dan turnamen-turnamen berikutnya mengikuti proses yang sama ketatnya yang akan membantu meningkatkan kualitas esports dan kami berharap sistem ini bida dijadikan studi kasus yang baik bagi event-event Olimpiade di benua-benua lain.”

Antusiasme Negara Peserta Esports Asian Games 2022asian games

Dari 45 negara yang ikut serta di Asian Games 2022, setidaknya sudah ada 27 Komite Olimpiade Nasional (NOC) yang telah memastikan ketertarikan mereka untuk mengirimkan kontingen di cabang esports. Hal ini menunjukkan antusiasme yang cukup besar dari Komite Olimpiade masing-masing negara.

Dengan banyaknya negara yang tertarik untuk bergabung juga secara otomatis meningkatkan persaingan untuk memperebutkan medali. Oleh karena itu, dibutuhkan persiapan yang lebih matang baik dari mulai pencarian bakat, persiapan, dan latihan, supaya Indonesia bisa menempati posisi peraih medali.

Dengan diumumkannya judul-judul ini dari awal sebenarnya memberikan kesempatan kepada masing-masing negara termasuk Indonesia untuk melakukan persiapan terutama talent scouting untuk menentukan para pemain yang akan mewakili negara di cabang olahraga elektronik ini.

Masih ada cukup waktu untuk melakukan persiapan. Sebelum menuju Asian Games 2022 juga masih ada kesempatan bagi para gamers tanah air untuk berlaga di Asian Indoor and Martial Arts Games 2021 di Thailand dan Southeast Asian Games 2021 di Vietnam.

Kedua ajang ini bisa dijadikan tolok ukur akan hal-hal yang perlu diperbaiki supaya Indonesia bisa menorehkan prestasi yang lebih baik lagi di Asian Games 2022 mendatang.

Masa Depan Esports di Ajang Olimpiade Internasionalolympic

Masuknya esports dalam Asian Games juga memicu pembicaraan mengenai apakah esports harus dimasukkan dalam Olimpiade atau tidak. Jalan esports menuju ke Olimpiade tampaknya masih cukup panjang mengingat Komite Olimpiade Internasional sendiri masih bersikeras kalau esports yang bisa masuk Olimpiade haruslah versi digital dari olahraga tradisional.

Meski demikian, jika antusiasme baik dari kalarangan pecinta gim atau masyarakat umum akan dimasukkannya esports ke dalam Asian Games ini terbukti tinggi, maka tidak menutup kemungkinan gim esports nantinya akan bisa masuk jajaran cabang olahraga di Olimpiade.

Tentunya masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki dan dipersiapkan kalau kita menginginkan esports masuk di cabor resmi Olimpiade. Diakuinya esports sebagai cabang olahraga resmi bermedali di Asian Games kali ini merupakan langkah awal untuk mengokohkan posisi esports di gelaran olahraga tingkat internasional di masa depan.

banner iklan esportsnesia