Fenomena Account Boosting – Pada beberapa waktu lalu menjelang Tahun Baru Imlek, berita bisnis esports mulai mereda di negara ini. Namun, ada sejumlah perkembangan pasar yang perlu diperhatikan.
Alisports mengumumkan bahwa WESG Grand Final 2018-2019 akan diadakan di Chongqing Olympic Sports Center, dengan total hadiah lebih dari $2,5 juta. PUBG Corp. juga mengumumkan rencana esports-nya di Tiongkok untuk tahun 2019.
Selain dari pihak swasta, berita perkembangan esports juga datang dari Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial Tiongkok yang telah mengakui dua profesi esports, yaitu esports profesional dan operator esports.
Tiongkok mengidentifikasi 2 profesi esports
Pada 25 Januari ini, Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial Tiongkok mengumumkan bahwa “esports professional” dan “esports operator” akan secara resmi diakui sebagai dua profesi baru, bersama dengan 13 profesi baru lainnya termasuk A.I. engineer, big data engineer, dan pilot drone.
Esports operator didefinisikan sebagai mereka yang bekerja mengatur turnamen esports, beserta konten yang dihasilkan. Sementara itu, untuk esports professional, sebutan ini adalah untuk menggambarkan mereka yang bertanding dalam turnamen profesional esports, tampil dalam acara esports, atau mereka yang juga berlatih dengan pemain profesional.
Kementerian Tiongkok tersebut juga menyebutkan bahwa salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh esports professional adalah account boosting.
Account boosting
Account boosting adalah suatu praktik yang dilakukan oleh suatu pemain untuk meningkatkan peringkat pemain lain yang nantinya akan mendapatkan kompensasi finansial.
Di sisi lain esports, account boosting adalah hal yang dilarang keras oleh penerbit dan penyelenggara turnamen. Di League of Legends Pro League, misalnya, account boosting diakui sebagai pelanggaran serius di tahun 2016.
Valve juga mengumumkan hukuman atas perilaku account boosting. Pada 11 Januari, Valve melakukan reset terhadap sejumlah 17k akun, yang sebagian besar digunakan oleh smurf (pemain berpengalaman yang menggunakan akun kedua untuk bermain melawan lawan yang lebih lemah), dan pembeli akun.
Dalam hal ini, masih belum jelas mengapa Kementerian SDM Tiongkok menambahkan account boosting ke dalam salah satu peran utama esports professional. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya komunikasi dan pemahaman antara pemerintah dengan pelaku industri esports Tiongkok, atau kesalahpahaman tentang persyaratan.
Perkembangan terakhir ini menunjukkan minat pemerintah Tiongkok dalam mendukung industri esports. Pada bulan Desember tahun lalu, pemerintah Shanghai memulai program pendaftaran atlet esports dan menandatangani beberapa proyek esports.
(Disunting oleh Satya Kevino; Sumber: The Esports Observer)