Yang Bisa Dipelajari Komunitas CCG (Collectibe Card Games) dari Fighting Game Community

2049
card games
Card Games Magic Pro League Credit: esportstalk.com

Collectible Card Games atau CCG merupakan genre esports yang sudah mulai populer sejak Hearthstone dirilis pada 2014. Adanya cabang olahraga esports pada Asian Games 2018 kemudian juga mendongkrak popularitas dari CCG. Hearthstone, menjadi salah satu cabang esports yang dipertandingkan bahkan turut mengalami endorsement mewakili genre card game.

Esports Insider bahkan menuliskan bahwa “2020 is a defining year for card games esports”. Namun terlepas dari itu, ada opini berbeda untuk card game karena card games sesungguhnya bukan hanya tentang Hearthstone.

Hearthstone diikuti oleh atlet dari India, Jepang, Hong Kong, Kyrgyzstan, Thailand, Indonesia, Arab Saudi, dan Vietnam. Sementara itu, Korea Selatan, Thailand, Iran, Indonesia, Taiwan, India, Vietnam, dan Kazakhstan bersaing di StarCraft II.
Credit: Blizzard

Card Games dan Magic Pro League

Pada Mei 2021, Wizards of the Coast mengumumkan akhir dari Magic Pro League (MPL). MPL sendiri telah menjadi ide yang buruk sejak awal mengingat hal ini hanya memperumit ekosistem Magic, membatasi kesempatan untuk karir Pro Magic menjadi hanya berjumlah 32 orang di seluruh dunia.

Seperti kebanyakan struktur liga esports, desain liga ini menyebabkan pengeluaran yang signifikan dengan sedikit pendapatan. Struktur liga umumnya merupakan ide yang buruk dalam esports pemain tunggal, tetapi dalam card games, sangat berbahaya dan penuh risiko.

Trent Murrey dalam Esports Observer mengatakan bahwa seandainya saja Wizards of the Coast baru saja mengumumkan struktur sirkuit baru dengan prize pool yang lebih besar, atau program crowdfunding melalui Arena yang akan mendanai upaya esports di masa depan, sangat mungkin pembatalan MPL akan dilihat sebagai keseluruhan hal positif bagi komunitas.

Sebaliknya, pesan dari Wizard of the Coast telah membuat banyak orang membaca pembatalannya akan MPL sebagai akhir dari Magic esports untuk dipertimbangkan sebagai jalur karier yang layak. Padahal akan selalu ada Magic yang kompetitif.

Game ini adalah game yang mendalam juga memiliki penguasaaan, dan pasti akan ada yang menjadi tuan rumah nantinya untuk turnamen itu. Tetapi di era ini, sulit untuk mengangggap esports berada di tempat yang baik jika pengembangnya tidak secara aktif mengoperasikan sistem internsional dengan prize pool yang besar.

Magic The Gathering Arena
Credit: dotesports.com

Di sisi lain dari dunia fighting game, Super Smash Bros. Melee bisa dibilang setelah pandemi nanti akan berada di tempat yang lebih baik daripada sebelumnya berkat ekosistem online yang kuat dan juga kehadiran organisasi seperti Golden Guardians yang memberikan dukungan sarana lokasi. Dengan ini permainan tetap dapat tumbuh dan mempertahankan dirinya sendiri meskipun hubungan dengan pengembangnya tidak baik.

Faktanya, keseluruhan komunitas fighting game telah belajar untuk berkembang sendiri terlepas dari dukungan pengembang. Sementara pengembang fighting game yang besar memang memberikan beberapa dukungan hadiah dan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia.

Sebagian besar infrastruktur mereka dibangun di belakang acara yang diselenggarakan komunitas. Ini adalah ekosistem yang sepenuhnya unik di industri esports modern yang siap untuk mendapat pencapaian baru saat live events kembali.

Card games memiliki banyak kemiripan dengan FGC (Fighting Game Community). Game ini menarik bagi gamer tertentu, banyak pemain dalam genre ini mencoba beberapa game, atau pindah dari game satu ke game yang lain. Pemahaman dasar dari suatu game dapat dibawa ke gim lain dengan baik, dan pengamat kasual dapat dengan cepat memahami perbedaan mechanic dasar antar game yang mereka mainkan.

Satu-satunya hal yang mencegah seseorang untuk secara aktif memainkan beberapa card games sekaligus adalah biaya untuk memperoleh cards yang cukup di setiap permainan untuk dapat terus mengikuti perkembangan meta.

Fighting Game Community
Credit: Photo by Robert Paul on esportsinsider.com

Salah satu keistimewaan fighting game adalah ekosistemnya. Sangat sulit menemukan pembuat konten MOBA yang secara rutin membuat konten tentang banyaknya game dalam genre tersebut, tetapi semua nama besar dalam fighting game secara rutin memposting konten tentang beragam judul.

Sama sekali tidak aneh melihat SonicFox men-streaming gim Guilty Gear baru meskipun ia merupakan seorang pro player Mortal Kombat. Bahkan banyak orang sekarang mengenalnya atas kesuksesannya di Dragon Ball FighterZ.

Ekosistem dari fighting game jika dilihat dari sudut pandang pengamat luar adalah tentang kolaborasi dan kesuksesan bersama. Bahkan sering terjadi fenomena kolaboratif character bounce antar game.

Card games tidak akan pernah berada di puncak ruang esports. Magic adalah salah satu game terhebat yang pernah dibuat dan masih banyak yang menonton turnamen profesionalnya. Akan tetapi akan lebih baik jika ada sebuah acara yang mempersatukan Legends of Runeterra, Magic, Hearthstone, Shadowverse, Yu-Gi-Oh!, dan game fantastis lainnya serta komunitasnya.

Ruang dari card games akan sangat diuntungkan dengan mengadopsi strategi yang lebih kolaboratif – belajar dari apa yang membuat FGC berhasil sambil menghindari rintangan yang menahannya.

Daripada terus mengandalkan penerbit untuk menciptakan ekosistem profesional, sekaranglah waktunya bagi komunitas card games untuk berkumpul dan menciptakan sesuatu yang baru – untuk membangun sistem yang dapat didukung oleh penerbit, bukan hanya dikendalikan.


(Disadur dari Esports Observer)