Dalam tahun pertamanya, Fortnite berhasil melampaui ambang batas kesuksesan dan menjadi sebuah tren baru yang mengglobal, seperti yang sudah diceritakan pada bagian 1 dan bagian 2. Tidak hanya berhenti sampai di sana, Epic Games masih menginginkan kesuksesan yang lebih besar untuk kesuksesan jangka panjang perusahaan.
Season 6: Kedatangan Epic Games Store
Musim keenam tiba pada 27 September 2018. Setelah Fortnite kedatangan dan juga kehilangan benda asing berbentuk kubus di Loot Lake, perhatian masih tetap tersorot pada Loot Lake.
Alur cerita pun berkembang, dan di luar dugaan. Kevin si kubus kembali muncul dari danau, melayang di angkasa dan kembali membawa perubahan baru pada peta.
Kevin akhirnya meledak pada 4 November 2018, dan membawa atmosfer baru dimana para pemain akan terlebih dahulu dibawa ke sebuah alam atau dimensi baru ala film The Matrix, sebelum dibawa ke dunia permainan yang sesungguhnya.
Di musim ini juga, Epic Games mulai memanfaatkan popularitas Fortnite untuk meluncurkan Epic Games Store menggantikan launcher Fortnite. Berambisi untuk mengalahkan Steam, Epic hanya akan meminta 12% dari hasil pendapatan, berbeda dengan Steam yang meminta 30%.
Kesepakatan distribusi eksklusif pun mulai diumumkan, dengan judul-judul populer seperti The Division 2, Borderlands 3, dan puluhan judul lainnya yang menyetujui hak penjualan eksklusif yang diatur waktunya.
Segera setelah Epic Store diluncurkan, Steam membuat perubahan sendiri untuk pembagian pendapatan. Valve merevisi model pendapatan Steam, mengurangi potongan pendapatannya menjadi 25% setelah 10 juta dolar Amerika dan 20% setelah 50 juta dolar Amerika.
Dengan tidak adanya perubahan potongan untuk nilai penjualan yang lebih rendah, ini menyebabkan indie game developer berpendapat bahwa Valve hanya peduli dengan para pengembang besar.
Di season ini juga, Epic menjalankan program Support-A-Creator pada Oktober 2018 agar para gaming influencer dan streamer juga bisa turut mendapat penghasilan tambahan. Fans akan memasukkan kode creator favorit mereka, dan 5% dari hasil penjualan selama dua minggu berikutnya akan dibagikan kepada creator favorit mereka.
Pada bulan Oktober, Epic Games mengumumkan babak investasi baru di perusahaan, dan berhasil mendapatkan 1,25 miliar dolar Amerika. Sejumlah investor baru itu pun berasal dari latar belakang industri hiburan, teknologi, dan olahraga profesional.
Hubungan kerja sama komersil juga datang dari NFL, dimana kaus NFL menjadi tersedia sebagai in-game outfits bagi pemain. Pada bulan November, Bloomberg melaporkan bahwa Fortnite telah melampaui 200 juta pemain.
Season 7: Gunung Es dan Tuntutan Hukum
Musim ketujuh ini diawali dengan datangnya gunung-gunung es yang lagi-lagi mengubah sebagian besar peta permainan. Selain itu, kendaraan pesawat juga diperkenalkan di musim ini dan membawa pengaruh besar pada gameplay, khususnya di tengah-tengah turnamen esports Winter Royale.
Rasa tidak takut membawa perubahan ini ternyata sempat menjadi masalah bagi Epic Games. Pada saat winter event, muncul sebuah item baru, yaitu Infinity Blade, sebuah pedang yang sangat kuat yang menjadi bahan perebutan para pemain sejak awal. Kemunculan Infinity Blade ini juga bertepatan dengan final turnamen Winter Royale yang berhadiah 1 juta dolar Amerika.
Berikut adalah cuplikan dari Winter Royale, dimana salah seorang pemain dari Counter Logic Gaming, Harrison “Psalm” Chang menunjukkan kekuatan Infinity Blade. Cuplikan ini dengan cepat menjadi viral dan item tersebut pun banyak mendapatkan kritik.
Keluhan yang datang dari komunitas esports menekankan bahwa Infinity Blade merusak keseimbangan permainan, khususnya pada permainan kompetitif dan di tengah-tengah berlangsungnya turnamen besar.
Mendengar suara dari komunitas, Epic pun menghapus pedang tersebut setelah 4 hari dengan pernyataan resmi di Twitter dan Reddit yang berterima kasih kepada para penggemar atas umpan baliknya dan Epic mengakui kesalahannya.
Perilaku Epic ini bukan pertama kalinya, dan tidak akan menjadi yang terakhir, mengingat Epic selalu memiliki keinginan untuk menambahkan item yang menyenangkan dan menarik ke dalam game. Namun tantangan yang dihadapi Epic tentulah tidak mudah bila ia harus bertentangan dengan keinginan dari komunitas esports untuk mempertahankan mekanisme permainan yang lebih seimbang.
Dari segi kosmetik, wraps adalah salah satu update besar untuk musim ini. Wraps memberi pemain kesempatan untuk bisa memodifikasi senjata maupun kendaraan sesuai dengan tema yang mereka sukai.
Di season ini juga, Creative Mode diluncurkan. Setiap pemain nantinya bisa memodifikasi pulau pribadinya masing-masing, dan hasil kreasinya akan dibagikan kepada komunitas Fortnite.
Batasan yang ada di Playground juga dihilangkan. Hal ini memberikan ruang kreativitas yang tidak terbatas untuk mengembangkan konsep permainan baru, seperti puzzle, petualangan, balapan, dan banyak lagi ide segar yang bisa dijelajahi.
Mencoba berinovasi dari konsep turnamen yang biasa dilakukan, kali ini Epic bekerja sama dengan turnamen tenis Australia Open untuk menjadi tuan rumah dari acara Summer Smash di Melbourne, Australia. Turnamen ini terbuka untuk seluruh penduduk Australia dan Selandia Baru yang berusia 16 tahun ke atas.
Di luar permainan, gerakan/tarian khas para artis di dunia nyata yang diperdagangkan dalam game mulai mendapat sorotan. Publik menilai bahwa hasil penjualan dari gerakan khas yang menjadi objek komersil Fortnite, seharusnya turut dibagikan kepada para artis yang bersangkutan.
Singkat cerita, publik mulai marah dan pertarungan hukum pun tidak terhindarkan.
Tuntutan hukum tersebut masuk ke pengadilan pada bulan November 2018, dan pada bulan Februari Epic Games menghadapi banyak kasus. Namun itu semua pada dasarnya bergantung pada satu konsep inti: apakah tarian adalah bentuk ekspresi yang dapat dilindungi hak cipta?
Di saat tarian menjadi sebuah permasalahan, muncul sebuah gagasan lain yang menunjukkan bagaimana musik dan Fortnite dapat bersatu melalui sebuah pesta virtual.
Marshmello, yang dikenal sebagai pemenang Pro-Am 2018 bersama Tyler ‘Ninja’ Blevins, telah mencoba memberikan pengalaman live concert dalam permainan. Yang ia lakukan cukup sederhana, yaitu menambahkan sebuah panggung ke dalam peta, dan pada waktu yang ditentukan, permainan akan melarang pemain untuk saling menyerang dan hanya berfokus menikmati pertunjukan.
Hal ini menunjukkan kekuatan Fortnite untuk menjadi wadah bersosialisasi, bukan hanya gim semata. Epic mengonfirmasi bahwa sebanyak lebih dari 10 juta pemain turut serta dalam konser tersebut, dan jutaan mata lainnya menonton melalui saluran content creator di YouTube. Tayangan video YouTube Marshmello dari konser ini sendiri telah mencapai lebih dari 40 juta.
Melihat kekuatan Fortnite yang mampu memberikan perhatian di luar ekosistemnya sendiri, Rolling Stone melaporkan bahwa pengikut Instagram Marshmello melonjak menjadi 1 juta dalam waktu empat hari acara, dan tayangan mingguan YouTube-nya melonjak mencapai 100 juta.
Saat Season 7 hampir berakhir, proses kualifikasi Fortnite World Cup mulai tampak meresahkan. Apakah World Cup ini akan menjadi garis finish untuk masa keemasan Fortnite?
Epic Games seringkali membuat gebrakan-gebrakan besar, dan di sisi lain, keresahan pun mulai bermunculan, terutama dari jajaran para pemain besar dalam gim ini.
(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris. Isi di dalamnya telah dimodifikasi oleh penulis sesuai dengan standar editorial Esportsnesia; Disunting oleh Satya Kevino; Sumber: The Esports Observer; Sumber gambar: Epic Games)