BenZer Ridel, Altet Muda Peraih Emas Asian Games

1870
benzer ridel clash royale kix team

Nama BenZer Ridel menjadi sorotan publik esports beberapa waktu yang lalu. Tepatnya pada ajang Asian Games 2018 untuk kategori esports Clash Royale. Perhelatan olahraga terbesar di Asia ini memang menjadi kali pertama yang mengadakan turnamen esports.

Ada beberapa kategori gim yang diadakan, Clash Royale menjadi salah satunya. Untuk cabang ini, Indonesia diwakili oleh Ridel Yesaya Sumarandak atau yang biasa dikenal dengan nama BenZer Ridel.

Perjuangan pria kelahiran 28 Juli 2002 ini memang bukan hal yang mudah. Karena pada saat turnamen diadakan, peminat gim Clash Royale memang sedang mengalami penurunan sehingga dukungan yang diberikan tidak sebanyak cabang-cabang esports lain.

Meski begitu, BenZer Ridel memiliki kisah menarik sepanjang karirnya di dunia esports. Mari kita simak kisah selengkapnya.

Bermain Clash Royale Sejak 2017

BenZer Ridel

Terhitung sejak tahun 2017, BenZer Ridel sudah aktif bermain gim Clash Royale. Pada waktu itu, gim besutan Supercell ini memang sedang mengalami penurunan peminat. Sebagian pemainnya beralih ke gim-gim lain yang baru muncul.

Kendati demikian, hal itu sama sekali tidak membuat minat BenZer dengan Clash Royale melunak. Sampai akhirnya ia benar-benar merasa memiliki skill yang bagus dalam gim ini.

Setelah mengetahui bahwa ada bakat dalam dirinya, BenZer akhirnya terus mengembangkan kemampuannya. BenZer memang menyukai sistem pertarungan gim yang bisa real time strategy ini.

Sebelum menorehkan berbagai prestasi, pria yang berasal dari kota Tondano ini memang sama sekali belum dikenal. Meski belum mendapatkan banyak dukungan, ia tetap mencoba untuk mengasah kemampuan dalam gim ini.

BenZer mengawali karirnya benar-benar dari titik terendah. Berbagai hambatan membuatnya harus berjuang lebih keras untuk menggapai impiannya menjadi pro player.

Hambatan itu tidak hanya terjadi pada dirinya, melainkan juga rekan-rekan yang memiliki cita-cita serupa. Beberapa masalah yang harus dihadapi seperti kekuarangan dana, internet yang tidak lancar hingga kompetisi yang hanya berpusat di Jawa saja.

Sempat Ditolak Ikut Kompetisi

Perjuangan Menjadi Atlet Esports

Perjalanan karir BenZer sebenarnya tidak bisa dikatakan mulus. Ia memulai bermain Clash Royale ketika usianya masih 15 tahun. Pada usia tersebut memang sulit untuk mencoba mengikuti sebuah turnamen esports.

Umumnya, peserta minimal harus berusia 16 tahun. Kemampuan BenZer yang sudah bagus sejak awal bermain sebenarnya bisa saja menuai prestasi diusaianya yang masih muda. Pria yang satu ini dikenal pantang menyerah ketika ingin mencapai sesuatu.

BenZer pernah mengalami kejadian pahit di awal karirnya. Di tahun 2017, pada turnamen CCGS World Finals, ia terpaksa harus gigit jari untuk bisa tampil. Ia sebenarnya sudah berhasil lolos kualifikasi 16 besar untuk mewakili Indonesia. Akan tetapi, pada waktu itu usianya masih belum cukup untuk bisa mengikuti turnamen lebih lanjut. Hal ini tentunya tidak diharapkan oleh BenZer sama sekali.

Untuk mengikuti turnamen yang sudah bertaraf internasional banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Salah satunya soal umur peserta minimal sudah 16 tahun.

Ketika mewakili Indonesia untuk bertanding di Malaysia, BenZer tidak bisa ikut. Ia ketahuan usianya masih belum cukup ketika membuat paspor. Di usianya sekarang, BenZer tidak bermasalah lagi dengan usia. Ia justru menjadi salah satu atlet esports harapan Indonesia, karena jarang ada atlet esports yang bermain untuk kategori Clash Royale.

Peraih Medali Emas di Asian Games 2018

Pro Player Clash Royale

Sebuah momen bersejarah dimulai, ketika ia mengetahui berita diadakannya Asian Games di Indonesia. Dalam pagelaran olahraga ini, Clash Royale dipertandingkan untuk kategori esports. Ia tidak langsung terpilih untuk mewakili Indonesia. Sebelum lolos, ia harus mengikuti kualifikasi online dan bersaing dengan pemain Clash Royale dari seluruh Indonesia.

Beberapa saingan berat harus dilawannya pada babak kualifikasi itu. Seperti pada babak 16 besar ia bersaing dengan JayTV yang dikenal punya skill bagus. Kemudian di 4 besar ia bertemu dengan RayBagus hingga akhirnya menjadi yang terbaik setelah mengalahkan Trainer Dexterz.

Melaju ke babak utama dalam Asian Games sempat membuat BenZer merasa grogi. Ini menjadi turnamen besar yang diikutinya, bukan untuk mewakili tim, melainkan negara kelahirannya.

Di ajang tersebut, ia bukan pemain yang menjadi sorotan penggemar Clash Royale. Sebagian besar lebih memperhatikan sosok Nova Lciop yang merupakan pemain asal Tiongkok.

Sebelum melaju ke babak final, BenZer mampu mengalahkan lawan-lawannya yang berasal dari Vietnam dan Hongkong. Bukan hal yang mudah, namun dengan kemampuannya bisa mengatasi serangan dari lawan dengan baik.

Di babak final, ia berhadapan dengan Nova Lciop. Harapan meraih medali emas hampir saja pupus setelah lawannya itu unggul di awal pertandingan. Dengan samangat dan strategi yang matang, akhirnya ia berhasil menyumbang emas untuk kontingen Indonesia dari kategori esports.

Bergabung dengan Tim Esports Luar Negeri

BenZer Ridel Bergabung Tim Luar Negeri

Penampilan BenZer saat berjuang di Asian Games 2018 membuat banyak pihak takjub. Salah satunya tim esports profesional asal Taiwan, Chaos Theory. Setelah selesai menunaikan tugas negaranya, BenZer direkrut oleh tim tersebut dan langsung menuju ke Taiwan. Besama tim tersebut, ia mengikuti turnamen seperti Clash Royale League Asia.

BenZer melanjutkan karirnya sebagai pemain Clash Royale profesional dengan bergabung dengan KIX Team. Tim ini diisi oleh beberapa pemain seperti Simonel “iSlaw” Alban, Fransiskus “JayTV” Ananda Wijaya, Pham “Onion” Vứ Hieu, Mohamed “Light” Tarek, YUYA, dan BenZer.

Nama-nama ini memang sudah tidak asing lagi di kancah kompetitif Clash Royale, beruntung bagi BenZer bergabung dengan tim yang berisi pemain-pemain yang memiliki skill bagus.

Sampai saat ini, ia masih menjadi bagian dari tim tersebut. Meski harus berkarir bersama tim luar negeri, BenZer  sama sekali tidak menurun kemampuannya. Dalam tim tersebut memang ada rekannya yang berasal dari Indonesia yakni JayTV.

KIX Team merupakan tim yang berasal dari Macau. Dalam kategori Clash Royale, tim ini bisa dibilang menjadi salah satu yang terbaik. Disetiap turnamen-turnamen besar, tim ini selalu menjadi lawan yang sulit dikalahkan.

Keluarga Menjadi Pendorong Semangat BenZer Ridel

BenZer Ridel

Berbagai prestasi pernah ia raih selama karirnya di dunia esports. Salah satu faktor pendorongnya, adalah keluarga. Dukungan dari keluarga dianggap sangat penting bagi pria yang masih duduk dibangku SMA ini.

Apalagi ia yang berasal dari daerah, tentu butuh dukungan dari berbagai pihak untuk bisa berkembang. Untuk urusan latihan, BenZer dikenal cukup giat dalam menjalani rutinitasnya ini. Meski ia juga memiliki kewajibanya untuk belajar, ia tetap rutin latihan dari pukul 8 malam sampai 11 malam.

Kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil dengan berbagai prestasi yang diraihnya. Dikutip dari liquipedia.net, ia pernah menjadi yang terbaik dalam Clash Royals League 2019 Asia Season 1 Group B. Hingga NTWC 2020 East Q8.

Prestasi terbaiknya saat ini menyabet medali emas dalam Asian Games 2020. Membela negara memang menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemain esports.

Perjuangan BenZer Ridel dalam menggapai cita-citanya menjadi altet esports sangat menginspirasi. Dimana anak daerah bisa beprestasi sampai mengarumkan nama negara melalui hobi yang selama ini disukai. Untuk kalian yang ingin seperti BenZer, tetap semangat dan selalu rajin mengasah skill.

banner iklan esportsnesia