Bagi para penggemar turnamen PUBG, siapa yang tidak kenal dengan EVOS Foxe? EVOS adalah satu dari sekian banyak organisasi esports yang membentuk tim untuk mengikuti turnamen.
Meski masih baru, EVOS Sports sudah mengharumkan nama Indonesia dengan berbagai pencapaiannya. Salah satunya adalah prestasi dalam turnamen PUBG, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Kali ini kita akan membahas Foxe yang bernama asli Andiray Tjiuntara. Ia adalah anggota skuad PUBG Mobile EVOS yang bergabung pada tahun 2018. Saat ini ia menjadi kapten tim EVOS dalam cabang esports PUBG.
Perjalanan karirnya ternyata tidak mudah untuk mencapai posisinya saat ini. Dibalik kesuksesannya terdapat rintangan untuk menekuni dunia gim yang dihadapi dengan keuletannya. Yuk, kenal lebih dekat dengan pro player satu ini!
Foxe Rela Bekerja untuk Dapatkan Handphone
Pria yang lahir pada 8 Februari 1998 tersebut memang sudah memiliki passion di bidang gim. Ia memiliki ketertarikan dengan gim sejak kecil. Saat itu ia sudah memainkan berbagai permainan yang ngetren.
Foxe sudah terbiasa memainkan gim konsol seperti Sega, PS1, PS2, dan PS3. Gim yang ia mainkan adalah Grand Theft Auto, Resident Evil, dan Harvest Moon.
Demi memaksimalkan passion dalam dunia gim, Foxe rela untuk bekerja di konter handphone untuk membeli ponsel baru. Saat gim mobile marak, ia tidak memiliki fasilitas, seperti smartphone yang mendukung untuk bermain mobile game.
Foxe menabung untuk mengumpulkan uang. Atas ketekunannya, ia berhasil membeli handphone yang cocok untuk gaming. Hampir setiap hari ia bermain gim, bahkan di saat jam kerja.
Akibat perbuatannya tersebut, orang tua Foxe memarahinya. Namun, ia tidak hanya berhenti sampai di situ. Ia membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi atlet esports yang profesional.
Belum Mendapat Restu dari Orang Tua
Sebelum akhirnya pindah ke PUBG, Mobile Legends adalah gim yang ia tekuni. Keseriusannya itu membawanya bergabung dengan Revival. Ia mengambil posisi carry atau mildliner.
Prestasi Foxe dalam Mobile Legends (ML) tidak kaleng-kaleng. Ia pernah mengikuti beberapa turnamen daring di Samarinda dan mendapatkan gelar juara 1.
Kesempatannya terbuka lebar. Atas kemenangannya itu, ia membawa pulang hadiah yang besar. Tidak hanya itu, ia diberikan sponsor untuk ke Jakarta dan tinggal di GH untuk menjadi pemain profesional.
Sayangnya, Foxe belum mendapat restu dari orang tua. Ia mempertimbangkan banyak hal dan memutuskan dengan bijak untuk merelakan sponsor dan kesempatan itu.
Namun, cita-citanya untuk menjadi pro player tidak berhenti sampai di situ. Ia masih bermain gim dan membuktikan diri.
Hijrah dari Mobile Legends ke PUBG
Setelah merelakan kesempatan emas, Foxe menonton streaming gamer yang bermain PUBG di PC. Karena melihat streaming tersebut, ia tertarik dengan PUBG. Ketika itu, ia belum memiliki PC untuk bermain PUBG.
Dirinya mengaku tertarik dengan PUBG karena map yang luas dan lebih melibatkan banyak orang. Ia juga mengaku jika lebih tertarik dengan PUBG karena Mobile Legends cukup membosankan. Alasannya, ML hanya bisa dimainkan 5 vs 5, sedangkan PUBG bisa 4 melawan 96 player.
Karirnya dalam Mobile Legends pun berubah semenjak ia mengetahui PUBG merilis versi mobile. Kala itu ia mengunduh PUBG Mobile dan mempelajari gim tersebut. Keinginan untuk menjadi pro player muncul kembali.
Sebelumnya, Foxe juga bermain dengan EVOS Jeixy. Karena merasa cocok dengan gameplay Jeixy, ia memutuskan untuk mengikuti turnamen PUBG M yang diselenggarakan oleh Revival TV. Ia mendapatkan juara tiga dari turnamen tersebut.
Peluang Foxe akhirnya terbuka lagi, ia diberikan sponsor untuk mengikuti turnamen PUBG Mobile Indonesia National Championship (PINC) di Surabaya. Ia berhasil menyabet juara satu di Surabaya dan mendapatkan kesempatan emas untuk bermain di PINC Jakarta.
Berkat prestasinya, EVOS tertarik untuk mengajaknya bermain bersama. Orang tua Foxe setuju untuk itu karena mereka mengetahui EVOS. Akhirnya, mimpi Foxe untuk menjadi pemain gim profesional terwujud juga.
Tentunya hal itu tidak didapatkan secara instan. ia menjadi pemain profesional karena ketekunannya dalam dunia gim. Ditambah lagi, ia menghargai pendapat orang tuanya, sehingga tidak berhenti untuk terus membuktikan diriย menjadi yang terbaik.ย
Prestasi yang Terus Bertambah
Foxe bergabung dengan EVOS sejak 23 Oktober 2018. Semenjak itu ia aktif bermain sebagai pro player. Salah satu prestasi bersama tim adalah menjuarai PUBG Mobile Indonesia National Championship (PINC) 2019.
Turnamen itu melahirkan EVOS sebagai juara pertama dan sebagai skuad terbaik di seluruh Indonesia. Tim itu terdiri dari Andiray โFoxeโ Tjiutra, Sabda โAuroโ Bisma, Sandy โJugheadโ Saputra, dan Herly โJeixyโ Juliansah. Mereka juga mendapatkan hadiah sebesar 400 juta rupiah.
Tidak berhenti di situ saja, ia memaksimalkan prestasi bersama EVOS. Beberapa turnamen yang diikuti adalah PUBG Mobile Pro League Fall Split 2020 Indonesia,ย PUBG Mobile Club Open โ Fall Split: SEA Championship, sedangkan pada turnamen PUBG Mobile Indonesia National Championship 2020 mereka menduduki peringkat kedua.
EVOS Foxe Bermain Sebagai Captain
Pria yang memiliki akun Instagram @evos.foxee ini, saat ini bermain sebagai captain atau In-Game Leader Role. Role itu termasuk yang paling vital di setiap skuad. Seorang captain harus menentukan strategi, pergerakan tim, ataupun keputusan lainnya. Bahkan cara bermain untuk menyerang atau bertahan, kapten harus mampu memperhitungkannya.
Menjadi captain adalah role yang berat. Tidak semua pemain mampu bertahan untuk mengemban role ini. Pemain harus memahami rekan tim dan taktik dari lawan. Mengingat prestasi EVOS Foxe yang luar biasa, rasanya pantas ia menjadi captain.
Di tengah kesibukannya bersama tim, ternyata Foxe juga memiliki channel YouTube bernama โFoXe Gamingโ. Meksi tidak terlalu aktif, ia sering berbagi tips dan trik dalam bermain PUBG lewat channel tersebut. Ia juga muncul di channel YouTube Evos TV saat membahas Tips dan Trik Rusher PUBG Mobile.
Pada tahun 2020 ini, tim PUBG EVOS beranggotakan Andiray โFoxeโ Tjiutra, Kevin โKayzeeโ Zakharia, Fatria โEXCโ Airlangga Lubis, dan Satrio โZekkeinโ Aprian.
Itu dia perkenalan singkat dengan EVOS Foxe. Perjalanan hidupnya membuat siapapun yang mendengarnya termotivasi. Terutama untuk orang-orang yang memiliki minat dengan esports tetapi memiliki banyak rintangan.
Ketika mendengar pro player esports, kita pasti berpikir itu adalah pekerjaan mudah. Namun, jangan salah sangka. Untuk menjadi pro player, pemain tidak hanya sekadar untuk bermain gim, tetapi juga cerdik baik di dalam gim atau di dunia nyata.
Bisa jadi ketika bersungguh-sungguh untuk menjadi pro player, kita menemui hambatan dari orang terdekat. Menjadi atlet esports memang masih dipandang sebelah mata bagi sebagian orang.
Andiray โFoxeโ Tjiuntara berpesan kepada anak-anak muda Indonesia. Jika ingin serius dengan dunia profesional esports, kita harus tetap berusaha untuk tidak menyerah dan membuktikan yang terbaik bahwa kita bisa menggapai mimpi.
Tentunya, untuk mencapai cita-cita, kita harus berpikir dan bersikap yang bijak. Nah, sudah siap menggapai impian menjadi pro player?