PKMN-id: Indonesian Pokemon Community Hadir untuk Komunitas Tanah Air

3518
PKMN-id: Indonesian Pokemon Community

Masih ingat Pokemon Go yang dahulu sempat booming? Kali ini tim Esportsnesia berkesempatan untuk mengenal lebih dekat komunitas Pokemon di Indonesia. Komunitas ini tentunya bukan mencakup hanya Pokemon Go, tetapi keseluruhan dari game franchise Pokemon.

Tidak lagi berumur jagung, komunitas ini sudah cukup lama berdiri di Indonesia. Beruntungnya, tersedia bersama Esportsnesia salah seorang pendiri PKMN-id: Indonesian Pokemon Community, Hashegi, akan berbagi mengenai profil komunitas ini.

Yuk, kita kupas sama-sama.

Mengenal PKMN-id: Indonesian Pokémon Community

PKMN-id ini sudah berdiri tepatnya sejak April 2014. “Dulu memang ada beberapa Pokemon Community di Indonesia, namun belum ada komunitas khusus untuk pemain kompetitif, khususnya Pokemon Video Game Championships”, sahut Hashegi.

Mulainya ide untuk membuat komunitas khusus untuk Pokemon VGC (Video Game Championships) itu muncul sejak adanya turnamen Pokemon XY di FX pada 1 Desember 2013.

Last Chance Qualifier and Grand Final PKMN-id Trainer Circuit 2018
Last Chance Qualifier and Grand Final PKMN-id Trainer Circuit 2018

Tidak tanggung-tanggung, turnamen tersebut diikuti oleh 107 peserta dari seluruh Jakarta dan sekitarnya. Melihat antusias Pokemon Video Game yang sangat besar, akhirnya setelah beberapa lama, dibentuklah komunitas berupa forum di pkmn-id.com untuk menampilkan acara-acara serta diskusi topik mengenai Pokemon Video Game Championship.

Turnamen yang dibuat langsung oleh PKMN-id pertama kali adalah di acara BIJAC no Tanjoiwai 7. Setelahnya, kegiatan mengadakan turnamen pun menjadi agenda rutin setiap bulannya.

Ada 3 tokoh penting dalam pendirian komunitas PKMN-id: Hashegi, Michael Pond, dan Trias (aka Chillarmy). Namun, Trias sekarang sudah melepas jabatannya dan menempuh untuk mengembangkan komunitas lain.

Berkomunikasi lebih lanjut dengan PKMN-id

Untuk mengikuti acara PKMN-id sangatlah mudah. PKMN-id sendiri saat ini adalah satu-satunya organisasi di Indonesia yang mengadakan turnamen Pokemon TCG, Pokemon Video Games Championship dan Pokken Tournament, serta memiliki jaringan komunitas Pokemon Go di seluruh Indonesia.

Berikut adalah kontak yang dapat dihubungi untuk informasi lebih lanjut:

Kegiatan PKMN-id: Indonesian Pokémon Community

Sudah berdiri sejak April 2014, tentulah kegiatan dan pengalaman yang dimiliki maupun dilalui sudah cukup membuat komunitas ini dicap “berpengalaman”.

Sejak tahun 2016, komunitas ini sudah memiliki circuit untuk tournament VGC. Tournament TCG komunitas ini juga diadakan secara mingguan, atau 2 minggu sekali sejak tahun 2015.

“Untuk turnamen VGC, kita ada PKMN-id Trainer Circuit 2017, 2018 (live & online) dan 2019 (online). Kita juga ada PKMN-id Showdown League (online) 2019”, sahut Hashegi.

Berikut adalah beberapa kegiatan yang telah diikuti oleh komunitas PKMN-id sejak dibentuk April 2014:

  • Indonesian Premier Challenge Alpha Series 1,
    Turnamen VGC, diikuti oleh 118 peserta di Januari 2015,
  • Indonesia TCG Regionals Championship,
    Turnamen TCG, diikuti oleh 104 peserta di Mei 2018,
  • PKMN-id Trainer Circuit 2018 LCQ & Grand Final,
    Turnamen VGC, diikuti oleh 30+16 peserta di Agustus 2017,
  • Indonesia TCG Regionals Championship,
    Turnamen VGC, diikuti oleh 20+16 peserta di Juli 2018,
  • Pokken Tournament DX Competition @ CIMB Xtra Xpo,
    Turnamen Pokken, diikuti oleh 28 peserta di Februari 2019

Berbicara mengenai antusiasme para pemain Pokemon, Antusiasme peserta Pokemon bisa dibilang naik setiap kali ada judul game baru, dan akan perlahan-lahan turun hingga ada judul baru lagi.

Secara umum, antusias peserta akan tinggi saat momen turnamen TCG International, dan VGC (Video Game Championships). Juga saat sedang menunggu tanggal rilis Pokemon Sword and Shield, dan juga Pokken yang ramai diisi oleh peserta FGC (Fighting Game Community) dari game-game lainnya

Perkembangan PKMN- id: Indonesian Pokémon Community hingga saat ini

Tahun 2019 ini, komunitas ini akan melangkah ke usianya yang ke-5. Umur yang sudah tidak lagi hijau ini, membuat Indonesian Pokemon Community ini memiliki visi dan misi yang menjadi acuan dan harapan kelak untuk masa depan komunitas ini.

PKMN-id @ Jakarta Game Fest 2016
PKMN-id @ Jakarta Game Fest 2016

Adapun visi dan misi dari komunitas ini adalah sebagai berikut:

Visi:
  • Mempersatukan komunitas Pokémon di Indonesia dan menjadi komunitas dengan suasana menyenangkan namun juga kompetitif.
  • Menjadikan pemain Pokémon VGC di Indonesia sebagai pemain yang profesional, memiliki kepribadian yang cerdas, dan beretika dalam turnamen VGC International.
Misi:
  • Menjadi portal bagi para distributor Pokémon series dengan para konsumen yang menikmati Pokémon franchise di Indonesia.
  • Membuat acara-acara dimana penggemar Pokémon dan trainers dapat berkumpul bersama-sama menikmati Pokémon.
  • Membawa pemain Pokémon VGC di Indonesia menuju turnamen-turnamen berskala internasional dan mengembangkan kemampuan sesuai dengan kepribadian masing-masing

Terkait dengan kerjasama yang dijalin hingga saat ini, Komunitas Pokemon Indonesia ini sama sekali belum ada menjalani hubungan kemitraan dengan organisasi/institusi pemerintahan di Indonesia, seperti IeSPA.

Namun, mereka adalah satu-satunya komunitas di Indonesia, dimana sang admin sudah memiliki approval dari Organized Play!, divisi  Competitive Gaming Pokemon di The Pokemon Company International (US).

Hal tersebut tentu menjadi sebuah nilai plus bagi komunitas ini. Berkat approval tersebut, yang bisa mengadakan turnamen official di Indonesia hanyalah PKMN-id.

PKMN-ID Camp 2015
PKMN-ID Camp 2015

Hashegi yang juga merupakan bagian dari PKMN VG Asia, juga menjadi anggota di asosiasi Pokemon Professor (sebutan untuk perwakilan volunteer untuk membuat turnamen/menjadi juri di acara resmi The Pokemon Company International) untuk Asia Tenggara saat ini. Komunitas ini tentu sudah tidak perlu diragukan lagi pencapaiannya.

Motivasi yang menggerakkan PKMN-id

Hingga saat ini, motivasi yang dimiliki oleh Hashegi dan rekan komunitas lainnya adalah untuk membuat game ini semakin dikenal, khususnya sebagai permainan yang kompetitif.

Unsur kompetitif ini merupakan elemen penting dalam esports. Komunitas ini juga membuat wadah agar player kompetitif Pokemon dapat memiliki skill untuk bertanding di level dunia.

Untuk TCG sudah beberapa kali ada peserta dari Indonesia di Pokemon World Championships. Namun untuk VGC hanya ada 1, dikarenakan permainan yang sangat kompetitif dan sangat sulit untuk mendapatkan poin.

Di samping semua pencapaian dan pengalaman yang sudah dilewati, tentu adanya suka dan duka yang membelakangi komunitas ini untuk semakin mapan melewati segala tantangan dalam pengembangan komunitas.

PKMN-id Trainer Championship February 2017
PKMN-id Trainer Championship February 2017

Bagi mereka, suka duka tidaklah harus berbentuk sebuah kekalahan, namun, sesederhana jumlah penonton yang ada saat acara dilaksanakan. Banyaknya penonton yang ada, tidak dipungkiri juga membakar semangat para pemain untuk memberikan yang terbaik. Namun, jika yang terjadi malah sebaliknya, tidak dipungkiri, para pemain Pokemon pun menjadi lebih sendu.

Terkait dengan tantangan yang ada, khususnya mengenai anggapan masyarakat terhadap permainan Pokemon; Pokemon masih dianggap sebagai game untuk anak- anak.

Stigma tersebut adalah sebuah tantangan. Selain stigma yang melekat, ketersediaan dana untuk menjalankan turnamen juga merupakan PR bagi komunitas ini.

Dikarenakan sifat kompetitif dari Pokemon ini tertutupi oleh berbagai judul game lain, sangatlah sulit untuk mendapatkan player-player baru. Ditambah lagi game tersebut membutuhkan uang yang tidak sedikit dalam membentuk sebuah turnamen.

Pokémon Trading Card Game Regional Championship 2018
Pokémon Trading Card Game Regional Championship 2018

Harus diakui bahwa komunitas Pokemon ini tidak sebesar komunitas esports lainnya, seperti Mobile Legends; dan belum memiliki eksposur besar, seperti diikutsertakan dalam Piala Presiden atau Asian Games. Saat ini, PKMN-id masih mencari pengaruh yang signifikan, khususnya dalam bantuan dana untuk pelaksanaan turnamen.

“Kami adalah sebuah komunitas untuk menjalankan turnamen dan gathering, tentu jika ada bantuan resmi dari organisasi/instansi yang resmi, itu dapat membantu kami dalam mengembangkan komunitas ini,” sahut Hashegi.

Perjuangan yang dilakukan komunitas ini sudah dimulai dari masa merogoh kocek sendiri, hingga sekarang, yang sudah bisa mencari sponsor dan menjalankan turnamen menggunakan kas/dana PKMN-id.

Bagaimana dengan tanggapan para orangtua?

Respon orang tua player cukup positif. Karena game Pokemon untuk TCG dan VGC butuh waktu jam terbang yang cukup tinggi. Ibarat bermain catur tetapi membuat pion sendiri.

Pokefest @ Kuningan City 2016
Pokefest @ Kuningan City 2016

Pokemon Competitive sendiri membutuhkan critical thinking, strategi dan teknik psikologi, seperti permainan catur.

Sebab itu, tidak jarang para player yang cukup konsisten untuk masuk ke Top Cut, (pemain dalam jumlah tertentu setelah dilakukannya swiss round, biasanya 4-8 peserta) adalah peserta yang tidak memiliki masalah dalam nilai di sekolahnya.

Pandangan PKMN-id: Indonesian Pokémon Community terhadap isu-isu seputar industri esports

Menurut Hashegi, sebagai player esports dan salah satu pendiri komunitas PKMN-id, berpendapat bahwa esports bukanlah sebuah karir. Dikarenakan sangat sedikit sekali jumlah player yang bisa menjadi seorang atlet profesional, juga ditambah dengan umur produktif yang tergolong pendek bila dibandingkan dengan olahraga lainnya.

Baginya, harus ada kontinuitas jika seorang individu ingin menjadi pro player. Seorang gamer dan pro player itu bisa dibedakan dari kemampuan, strategi, taktik, dan faktor-faktor lainnya.

Pokemon VGC sendiri tidak bisa dijadikan karir karena sangat limited ruang yang dimilikinya untuk dijadikan esports. Hampir tidak ada professional team di Pokemon VGC karena setiap streaming Pokemon VGC level International/Worlds, tidak boleh ada brand lain selain Pokemon.

PTC 2018 - J1 | PKMN-id
PTC 2018 – J1

Hal ini menandakan bahwa jika seorang player tampil di saluran streaming, ia tidak bisa melakukan branding untuk pihak sponsor. Dengan demikian, pro team ataupun sponsor menjadi tidak tertarik dengan dunia kompetitif Pokemon.

Jumlah turnamen Pokemon yang dapat menghasilkan uang yang lumayan juga dapat dihitung dengan jari. Hanya Regionals, Internationals dan Worlds Championship. Karena pada dasarnya game ini adalah game yang ramah dengan keluarga.

Sebagai penutup, Hashegi mengutarakan harapannya kepada dunia esports untuk dapat terus memberikan support bagi para pihak yang ingin mengembangkan komunitas game secara menyeluruh, jangan hanya untuk judul game yang populer saja.

(Disunting oleh Satya Kevino)

banner iklan esportsnesia