Sering mendengar istilah IP dalam dunia kreatif esports? Bukan internet protocol, tetapi intellectual property memiliki banyak kaitannya dengan dunia game. Sudah tahu belum apa itu intellectual property?
Dalam Bahasa Indonesia, intellectual property rights yang diterjemahkan menjadi Hak Kekayaan Intelektual adalah hak yang timbul dari hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia.
Pada intinya, hak kekayaan intelektual adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam kekayaan intelektual berupa karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Intellectual property memiliki sifat intangible atau tidak berwujud. Hal ini sering kali menimbulkan masalah seperti pelanggaran atau pencurian hak kekayaan intelektual.
Berbeda dengan property berwujud seperti tanah atau rumah, intellectual property merupakan “barang tak terbagi” atau dengan kata lain siapa saja bisa mengonsumsinya tanpa membuat barang tersebut habis.
Ada banyak hal yang termasuk ke dalam kekayaan intelektual seperti karya seni, karya musik, karya sastra, dan video game seperti yang akan kita bahas dalam artikel ini.
Apa Itu Intellectual Property dalam Video Game?
Perlindungan intellectual property dalam video game bisa dilakukan melalui copyright, trademark, dan paten. Sama seperti perlindungan intelektual terhadap software, perlindungan intellectual property dalam video game juga terbilang masih baru.
Video game merupakan sebuah karya kompleks yang mencakup banyak hal. Oleh karena itu suatu video game bisa memiliki beberapa hak kekayaan intelektual sekaligus. Video game bisa digolongkan ke dalam karya seni visual, karya sastra, motion picture, sekaligus program komputer. Dan developer bisa mendaftarkan intellectual property gamenya untuk masing-masing kategori tersebut.
Mengapa Perlindungan Intellectual Property Terhadap Aset-aset Video Game Penting?
Ada beberapa alasan mengapa perlindungan hak intelektual video game penting dan mengapa game developer perlu mendaftarkan hak intelektual video game mereka.
Salah satu alasannya adalah menghindari tiruan yang bisa membingungkan pelanggan. Contohnya developer game King mendaftarkan trademark untuk kata “Candy” untuk game Candy Crush Saga.
Hal ini dilakukan supaya developer lain tidak bisa menggunakan kata yang sama sebagai judul game mereka. Karena kalau sampai ada dua game yang berjudul mirip, maka pelanggan bisa bingung membedakan keduanya.
Alasan lain adalah untuk melindungi elemen atau aspek-aspek dari suatu video game baik itu hardware maupun software. Hak paten bisa didaftarkan untuk melindungi perangkat keras seperti desain konsol maupun software berupa konsep game itu sendiri.
Permasalahan Intellectual Property dalam Video Game
Penggunaan Konsep Game yang Sudah Ada untuk Game Baru
Perlindungan intellectual property terhadap video game memiliki permasalahannya sendiri. Dalam industri video game, penggunaan konsep dari game yang sudah ada untuk menciptakan suatu game baru adalah wajar.
Kebebasan ini dibatasi dengan adanya larangan untuk melakukan direct cloning atau menjiplak karya game begitu saja. Hal ini menimbulkan masalah tersendiri karena garis batas larangan yang masih dianggap buram.
Tidak Bisa Mendaftarkan Intellectual Property Video Game Sebagai Satu Aset Utuh
Sering kali, video game tidak bisa didaftarkan hak intelektualnya sebagai satu karya utuh. Hal ini disebabkan karena beberapa aspek dalam video game tersebut yang mungkin masuk ke dalam domain publik atau creative commons sehingga tidak memungkinkan pihak developer untuk mendaftarkan copyright suatu game secara utuh.
Berikut ini beberapa alasan yang membuat suatu video game tidak dapat didaftarkan copyrightnya sebagai satu karya utuh:
Common Assets
Penggunaan common asset atau aset bersama sering kali dilakukan dalam pembuatan video game. Ada banyak website yang menyediakan aset-aset bersama. Pembuat game diizinkan untuk meminjam aset-aset ini untuk digunakan dalam gamenya.
Peraturan penggunakan aset bersama ini berbeda dari tiap penyedia aset. Ada yang memperbolehkan asetnya untuk digunakan secara gratis kalau untuk kepentingan pribadi, dan ada juga yang meminta pembayaran baik di awal atau sistem komisi ketika asetnya dipergunakan untuk kepentingan komersial.
Kalau developer game menggunakan aset-aset bersama ini, maka aset-aset ini tidak dapat didaftarkan copyrightnya karena pembuat game tidak memiliki hak cipta atas aset-aset tersebut.
Game Engines
Game engine adalah seperangkat software yang digunakan developer game untuk membuat game. Developer software menyediakan fitur-fitur seperti mesin rendering, mesin audio, algoritma fisika, dan kecerdasan buatan.
Fitur-fitur ini disediakan untuk digunakan oleh para developer game. Karena beberapa hal, mungkin akan terdapat beberapa aspek atau fitur yang disediakan oleh game engine yang muncul di game yang dibuat. Aspek-aspek atau fitur-fitur ini mungkin juga muncul di game buatan developer lain yang dibuat menggunakan game engine yang sama.
Meski dianggap wajar dan tidak bisa dianggap sebagai menjiplak, akan tetapi aspek-aspek dari game engine ini juga tidak bisa didaftarkan copyrightnya.
Kreator Musik, Pengisi Suara, dan Kontributor Lain
Kontribusi yang tidak masuk langsung ke bahasa pemrogaman game juga tidak bisa turut didaftarkan copyright-nya sebagai bagian dari game tersebut. Akan tetapi bagian ini masih bisa didaftarkan secara terpisah dengan cara mendaftarkan copyright untuk aset audio-visual.
Itu tadi beberapa hal yang bisa menyebabkan developer game tidak bisa mendaftarkan gamenya secara utuh. Akan tetapi, meski tidak bisa didaftarkan secara satu kesatuan, developer masih bisa mendapatkan perlindungan hak intelektual dengan cara mendaftarkan aset-aset gamenya secara terpisah.
Misalnya, dengan cara mendaftarkan desain karakter, mendaftarkan desain setting tempat, mendaftarkan alur cerita, aspek audio-visual, dan aset-aset lain secara terpisah.
Sering kali, masalah-masalah di atas tidak dialami oleh developer besar karena mereka mengusahakan untuk menggunakan aset sendiri. Beberapa developer bahkan menggunakan in-house engine untuk menghindari munculnya aspek atau fitur yang sama dengan game lain.
Namun bukan berarti developer besar tidak pernah menggunakan aset umum. Kalau pada setiap pembuatan game baru harus membuat semua aset sendiri, maka hal itu akan menelan banyak biaya. Oleh karena itu kadang developer besar juga menggunakan aset-aset bersama.
Bolehkah Mengupload Konten Gameplay?
Ada masalah lain lagi terkait intellectual property pada video game yang berhubungan dengan para pemain game itu sendiri. Kita semua tentunya sudah tidak asing dengan gamers yang menyiarkan gameplay mereka baik secara live atau tidak.
Pertanyaannya, bolehkah gamers menyiarkan atau mengupload gameplay mereka mengingat aset-aset game adalah intellectual property milik developer game? Apakah menyiarkan konten gameplay untuk kepentingan komersil termasuk pelanggaran hak intelektual?
Pada awalnya hal ini sempat menjadi perdebatan. Akan tetapi pada akhirnya gamers memiliki hak dan kebebasan untuk menyiarkan gameplay termasuk mengambil keuntungan komersial dari penayangan gameplay tersebut karena aspek user input.
Jalannya suatu gameplay sangat bergantung pada gamer yang memainkannya. Konten penyiaran gameplay juga mengandung unsur-unsur lain seperti reaksi dan komentar-komentar gamer selama memainkan game.
Aspek-aspek ini tentunya tidak bisa diklaim oleh game developer sebagai hak intelektual mereka. Jadi gamer berhak untuk menayangkan secara live maupun menayangkan ulang gameplay mereka. Akaan tetapi, aturan ini juga masih tergantung pada kebijakan game developer terkait.
Beberapa game publisher memperbolehkan gamers untuk menggunakan konten game mereka untuk kepentingan komersial, akan tetapi ada juga game publisher yang mengharuskan adanya kontrak supaya gamers bisa memonetisasi konten video game.
Kalau game publisher tidak menyatakan izin penggunakan konten game meraka di license agreement, maka konten game yang hanya menayangkan rekaman gameplay tidak bisa dimonetisasi. Kamu masih bisa memonetisasi konten ini dengan penambahan komentar-komentar atau sesuatu yang bersifat edukasi supaya penggunaan footage game dalam konten kamu masuk ke dalam aturan fair use.
Ternyata banyak juga ya, hal-hal yang berkaitan dengan intellectual property dalam video game. Sekarang setelah kamu tahu apa itu intellectual property dalam video game dan segala permasalahannya, kamu bisa lebih berhati-hati lagi menggunakan konten video game.
Kalau kamu adalah pengembang video game, kamu perlu mempelajari secara seksama apa saja yang bisa kamu daftarkan hak intelektualnya. Pastikan aset-aset berharga dari game buatanmu mendapatkan perlindungan yang semestinya.