Siapa yang tidak tahu gim Among Us? Permainan mobile ini sudah menjamur dan bahkan dimainkan oleh banyak youtuber gamer hingga artis. Walaupun kamu tidak pernah bermain Among Us, kamu pastinya pernah mendengar permainan ini.
Sederhananya, ini adalah gim yang memberikan peranan tertentu kepada para pemainnya. Akan ada yang mendapat peran Crewmate dengan tugas menyelesaikan misi; dan Impostor yang bertugas untuk mensabotase tugas (task) dan membunuh Crewmate.
Peran Impostor ini memiliki karakteristik yang unik, dimana ia harus terlebih dahulu berpura-pura untuk menjalankan misi agar tidak dicurigai. Nah, dari peran ini, sebenarnya ada sebuah fenomena (atau kelainan) yang sudah ada jauh sebelum permainan ini terkenal. Hal ini disebut dengan Impostor Syndrome.
Impostor Syndrome
Disebut juga dengan Impostorism, Impostor Phenomenon dan Fraud Syndrome, fenomena ini adalah keadaan saat kita merasa tidak pantas atas kesuksesan yang kita raih dan meragukan diri sendiri.
Syndrome ini biasa terjadi saat kita sukses melakukan sesuatu. Seperti mendapat nilai bagus, memulai pekerjaan ataupun bisnis baru, menerima penghargaan dan mengambil tanggung jawab seperti mengajar.
Parahnya, ketika kita memiliki Impostor Syndrome, kita akan menjadi kurang ambisius dalam mencapai tujuan kita dan hal ini bisa menghalangi kita dalam mencapai impian.
Apakah aku salah satunya?
Terkadang kita kesulitan mengenali syndrome ini , namun terdapat beberapa gejala yang mungkin menandakan kalau kamu terjangkit Impostor Syndrome.
Meragukan diri sendiri
Saat mendapat kesuksesan, kamu merasa tidak layak ataupun tidak pantas menerimanya. Bedanya dengan rasa percaya diri rendah adalah bahwa perasaan ini terjadi secara terus menerus dan parah saat memiliki Impostor Syndrome.
Kecenderungan perfeksionis
Kamu menetapkan tujuan tinggi yang tidak logis dan masuk akal. Kemudian kamu merasa malu dan kecewa saat gagal. Kamu tidak pernah puas akan pencapaianmu. Fokus pada kegagalan dibanding keberhasilanmu.
Menolak Kesuksesan
Kamu menghubungkan kesuksesan dan faktor eksternal, seperti mendapat bantuan dari luar, beruntung atau siapapun pasti bisa. Namun selalu menyalahkan diri sendiri saat gagal.
Nah, bagaimana? Apakah kamu memenuhi kriteria di atas? Jika iya, tidak usah khawatir. Mari kita atasi Impostor Syndrome ini bersama.
Tips untuk mengatasi Impostor Syndrome
Akui perasaanmu
Mulailah dengan membuat jurnal setiap kamu mengalami perasaan ragu akan kemampuanmu, tuliskan. Jelaskan mengapa kamu merasa seperti itu. Buat sedetil mungkin ya.
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu kamu untuk membedakan perasaanmu yang tidak berdasar dengan kondisi sebenarnya
Cari teman bicara
Bicaralah dengan orang yang bisa kamu percaya, seperti keluarga, teman atau mungkin pasanganmu. Kamu mungkin akan terkejut ketika banyak orang yang akan merasakan perasaan yang sama sepertimu. Biarkan mereka yang akan menjelaskan kepada kamu bahwa ketakutanmu itu tidak berdasar.
Pahami kekuatan dan kelemahanmu
Silakan menuliskan daftar kekuatan dirimu, kelebihan atau kemampuan positif yang kamu miliki. Begitu juga dengan kelemahan atau kekurangan dirimu. Buat sebanyak mungkin, namun jika kamu tidak mampu menentukan kekuatan atau kelemahan diri sendiri, jangan ragu untuk bertanya kepada orang terdekatmu dan minta mereka untuk jujur.
Perbaiki kelemahanmu dan tingkatkan kekuatanmu. Semangat!
Atasi perfeksionisme
Buatlah tujuan yang bisa dicapai, menerima kegagalan sebagai bagian dari proses menuju kesuksesan, dan menghargai usaha yang kamu lakukan.
Jadi, jika kamu memiliki Impostor Syndrome, jangan khawatir karena ini bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, marilah kita membantu orang di sekeliling kita yang memiliki Impostor Syndrome dengan memberitahu mereka tentang tips dan langkah-langkah ini. Ingat bahwa hal ini juga bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk teman-teman yang giat di ranah esports. Selamat beraktivitas!