Siapa sih yang tidak mengenal brand ambassador wanita kebanggaan EVOS Esports yang bernama Angelica Anastasia? Gadis yang akrab disapa Angel ini berusia 23 tahun; dan ia tidak langsung memulai karirnya sebagai brand ambassador wanita, melainkan dimulai dari sales promotion girl.
Tak langsung meraih kesuksesan, gadis berambut panjang ini sempat merasakan jatuh bangun berjuang dalam meraih posisi sebagai brand ambassador tim esports.
Penasaran dengan rekam jejak kehidupan Angel? Mari kita simak kisah dan pengalaman Angelica Anastasia sebagai mantan brand ambassador EVOS Esports berikut ini.
Awal mula direkrut menjadi brand ambassador EVOS
Perkenalan Angelica Anastasia dengan dunia gaming dapat dikatakan suatu kebetulan yang beruntung. Awalnya gadis asal Jakarta ini sedang bertugas menjadi seorang SPG di event gaming kala itu. Event yang diselengarakan tahun 2017 ini, adalah event besar dimana tim EVOS ikut serta mengisi acara tersebut.
Dengan perkenalan yang cukup singkat dengan salah satu anggota tim EVOS, Angelica pun ditawari untuk menjadi seorang brand ambassador pada perusahaan tersebut.
Mendapatkan tawaran menjadi seorang brand ambassador tak lantas membuat Angel langsung mengiyakan untuk bergabung.
Salah satu alasannya adalah ketidakpopuleran gaming di tahun 2017 yang tidak seperti keadaan saat ini, sehingga pada saat itu Angel tak memahami segala sesuatu mengenai dunia gaming.
Terlebih, ia juga baru mengenal EVOS melalui perhelatan event gaming tersebut, sehingga ia masih ragu untuk menerima ajakannya.
Meskipun tak mengenal secara detail mengenai dunia gaming, Angel merasa cukup tertarik. Pasalnya, pada event tersebut ia dapat berjumpa dengan para pemain profesional Dota yang sedang ramai diperbincangkan. Bahkan, menurut penuturannya ia merasa terkesan dengan sorotan dari media dan wartawan terhadap para pemain.
Saking terkesimannya dengan momen saat itu, Angel tak henti–hentinya memandang ke arah para pemain EVOS. Alhasil, justru para pemainnya ikut memandangi Angel yang sedang menjaga booth.
Singkat cerita, salah satu player EVOS yang bernama Vlaicu dan manajernya Yansen pun berjalan menuju ke arahnya. Mereka mendekatinnya untuk meminta foto sembari berbincang sejenak dan menawari untuk menjadi seorang brand ambassador wanita di EVOS.
Sebelum mengiyakan ajakan tersebut, Angel sempat berkonsultasi dengan sang mama mengingat ia memiliki pengalaman ditawari pekerjaan ‘abu – abu’ saat menjadi seorang SPG. Dengan pertimbangan event yang sebelumnya berlangsung dengan meriah, maka sang mama pun memberikan dukungan kepada Angel untuk mencoba terlebih dahulu.
Berselang beberapa minggu, keyakinan Angel untuk menerima tawaran itu semakin bulat. Pasalnya, saat ia bertugas menjadi SPG barulah ia mengetahui bahwa brand elektronik yang ia tawarkan adalah sponsor dari tim EVOS Esports.
Saat menjadi brand ambassador EVOS Esports
Saat pertama kali bergabung di EVOS, Angel sempat merasa kebingungan dan tak tahu harus bagaimana. Pasalnya, di tim tersebut kegiatannya tak jauh dari bermain Dota, meskipun ia akrab dengan permainan ini karena kedua kakaknya juga hobi memainkan game tersebut.
Pertama kali berkunjung ke Gaming House (GH) dari tim EVOS, Angel disuguhi dengan pemandangan yang membuatnya semakin kebingungan. Para anggotannya terlihat sangat asyik memainkan Dota sembari bercengkerama satu sama lain.
Namun karena sudah terlanjur menyatakan bersedia untuk bergabung, Angel pun mau tak mau mengikuti semua petunjuk yang diberikan. Untuk pertama kalinnya ia disuguhi dengan script dan kamera.
Meskipun merupakan pengalaman baru, Angel merasa mendapat banyak sekali ilmu dan pengalaman dari sini.
Dengan menjadi brand ambassador di EVOS, Angel kini memiliki kecakapan bagaimana caranya berbicara di depan kamera, di depan podium serta bersikap di depan orang banyak.
Ketakutan saat menjadi brand ambassador
Menurut penuturan Angel saat bercerita di akun YouTube CameoProject, saat menjadi brand ambassador di EVOS ada sedikit rasa ketakutan di dalam hatinya.
Meskipun telah menjadi populer, ia merasa selalu tidak puas dan ada rasa yang kurang darinya. Ia merasa insecure jika tidak memakai make up di depan umum, merasa takut dengan keadaan fisiknya.
Sampai suatu ketika ia menceritakan kegelisahannya kepada salah seorang pegiat esports wanita, Velajave.
Dari figur esport senior tersebut, akhirnya ia menyadari bahwa menjadi seorang brand ambassador tidak hanya sebatas pada tampilan fisik namun seharusnya lebih dari itu.
Hadapi komentar negatif dari orang lain
Saat namannya mulai dikenal, Angel tak luput dari hujanan komentar negatif. Salah satu pengalamannya adalah ketika photoshoot dan ia mengenakan celana pendek dan kaos ketat.
Beberapa komentar bernada negatif pun harus ia saksikan seperti ‘ada yang bening nih!’, ‘ada yang menonjol tapi bukan bakat’, dan sebagainya.
Kejadian tersebut sempat membuatnya down, kemudian ia mengubah penampilannya menjadi lebih ‘boyish’ agar terhindar dari komentar negatif.
Tak hanya itu, ia merasa bahwa menjadi seorang wanita selalu dipandang sebelah mata oleh para gamer pria. Inilah yang membuatnya sadar, bahwa perannya sebagai seorang brand ambassador esports wanita masih kurang selama ini.
Sempat ingin berhenti dari esports
Jika ditanya apakah Angel ingin berhenti dari brand ambassador di EVOS, dengan lantang ia menjawab sering sekali. Apalagi setelah mendapat berbagai komentar negatif di media sosial, ia merasa bahwa seorang wanita tidak layak dikomentari negatif seperti itu.
Namun, berkat dukungan dan motivasi banyak orang khususnya sosok senior Velajave, ia mengurungkan niatnya tersebut. Karena ia merasa yakin dapat menjadi brand ambassador wanita yang membanggakan di EVOS Esports.
Orang yang berjasa bagi EVOS Angel
Bagi Angel, setidaknya ada empat orang yang paling berjasa pada karirnya sebagai brand ambassador EVOS. Keempat orang tersebut merupakan pimpinan EVOS yaitu Hartman, Mike, Wesley dan Ivan. Ia merasa tanpa mereka ia takkan berada ada di posisi ini.
Salah satu nasihat yang paling ia ingat adalah, ‘ini adalah opportunity jangan cuman mikirin insecurity’.
Mendengar nasihat itu ia kemudian bertekad untuk do the best. Apalagi, keluarga dan pacarnya pun ikut mendukung dengan memberikan makanan kesukaannya saat sedang down dan juga mengantarkan kemana pun Angel beraktivitas saat memulai berkarir sebagai ambassador EVOS.
Meski pada awalnya ia sering berargumen dengan pacarnya, kini ia tahu segala bentuk larangan dari sang pacar tak lain untuk menjagannya agar tidak diperlakukan tidak baik oleh orang lain. Ia pun merasa berterima kasih dan senang karena sang pacar merupakan salah satu orang yang ikut berjasa dalam perkembangan karirnya sebagai brand ambassador wanita.
Pesan dari Angel untuk semua wanita
Angel berpesan kepada semua wanita tak terkecuali para pegiat esports untuk berani speak up terhadap semua bentuk ‘sexual harassment. Pelecehan tidak terjadi hanya dari sentuhan namun juga dari kata–kata verbal maupun ketikan komentar.
Sexual harassment nyatannya banyak sekali terjadi tanpa kita sadari dalam kehidupan sehari – hari maupun saat bermain game. Oleh sebab itu Angel berharap semua orang yang mengetahui hal tersebut dapat speak up agar memberikan efek jera bagi para pelakunnya.
Setiap wanita memiliki hak terhadap diri dan badannya sendiri. Sehingga jika jenis sexual harassment yang terjadi, meskipun hanya sebatas merangkul, membuat diri kalian merasa tidak nyaman, maka kita harus melawannya.
Tindakan yang paling sederhana adalah mengomel atau mengutarakan ketidaknyamanan itu secara lantang. Dengan demikian, secara perlahan kita bisa mencapai kondisi yang lebih ideal bagi semua pihak terlibat.