Yang Perlu Dipertimbangkan Pengembang Platform Esports dalam ‘Bermain’ dengan Data Privasi Pengguna

2890
Privasi dan Cybersecurity
Photo by Fly D on Unsplash

Industri esports terus menjadi tren dan memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Namun, di tengah perkembangan esports yang pesat ini, ada sebuah tantangan (sudah ada sejak awal) yang harus ditangani, yaitu persoalan kebijakan privasi dan cybersecurity.

Dalam suatu kompetisi esports yang umumnya hanya terlihat berfokus pada aspek pemain dan game yang dipertandingkan, sesungguhnya ada hal-hal penting nan rumit seperti kebijakan/regulasi privasi yang perlu kita perhatikan.

Berbagai produsen perangkat keras maupun lunak yang kian hari semakin canggih telah berkontribusi besar dalam mengembangkan industri game. Namun, seiring dengan perkembangan tersebut, muncul juga peluang untuk mengumpulkan lebih banyak data yang seharusnya dari para penggunanya.

Kini hubungan interaksi antara game publisher/developer dengan para pemain telah mengalami banyak kemudahan. Kemampuan untuk mengumpulkan data penggunanya yang telah teridentifikasi ini, sebenarnya memiliki faedah positif, yaitu untuk memudahkan pihak pengembang agar dapat memberikan pengalaman bermain yang lebih menarik bagi para pemainnya.

Namun dalam menyikapi isu privasi dan cybersecurity dalam esports, hal ini tidak bisa dipukul rata, alias harus disesuaikan dengan perspektif para pemangku kepentingannya, seperti dari sisi penerbit game, penyedia platform, atau penyelenggara acara.

keamanan privasi
Photo by Franck Dowzmpz on Unsplash

Ketua tim Privacy and Cybersecurity, Liisa Thomas bersama dengan Lead Associate, Julie Kadish, mewakili firma hukum Sheppard Mullin menjelaskan beberapa poin penting yang perlu menjadi pertimbangan terkait masalah penggunaan data privasi dan cybersecurity dalam esports kepada Esports Insider.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk dapat mulai memperhatikan kewajiban hukum mereka dan memenuhi persyaratan peraturan.

Pengumpulan Informasi

Banyaknya peraturan/hukum yang berbeda akan mempengaruhi kemampuan untuk mengumpulkan informasi. Pertanyaan umum yang biasanya diberikan harus menyesuaikan dengan hukum/peraturan yang ada. Ada beberapa tipe pertanyaan yang harus diingat oleh setiap perusahan esports, yaitu:

  • Apakah pemberitahuan (baik itu via ingame, online, atau teknik lainnya) secara akurat menggambarkan informasi apa saja yang dikumpulkan? Apakah hal ini juga termasuk data yang dikumpulkan dari profil media sosial yang ditautkan pengguna?
  • Apakah jenis informasi yang dikumpulkan diatur oleh hukum tertentu atau hanya standar industri?
  • Apakah hanya mengumpulkan data yang benar-benar diperlukan untuk mengoperasikan game atau termasuk juga data yang ada di perangkat keras?
  • Apakah para pengguna memiliki kuasa atas data yang dikumpulkan?
  • Sebagai penerbit atau platform, apakah mengumpulkan informasi online juga dilakukan untuk anak-anak di bawah umur? Jika demikian, maka Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA) bisa diberlakukan dan ada lebih banyak pertanyaan yang perlu diajukan. Ini termasuk di dalamnya apakah telah memperoleh persetujuan orang tua (atau menentukan pengecualian).
cybersecurity
Photo by Fly D on Unsplash

Penggunaan Informasi

Ada juga banyak hal yang mengatur bagaimana informasi dapat digunakan, termasuk hukum, representasi yang dibuat kepada orang-orang tentang bagaimana informasi akan digunakan, dan terkadang adanya kontrak.

Untuk memandu analisis ini, perusahaan platform esports dapat memikirkan pertanyaan seperti:

  • Jika ingin mengirim pesan yang memiliki tujuan komersil (marketing) kepada penggunanya perihal suatu tayangan streaming dari acara yang akan datang, apakah Anda memiliki persetujuan dan dukungan fungsionalitas bagi pengguna untuk menolak menerima pesan yang dikirim tersebut?
  • Apakah pengguna diberitahu dalam kebijakan privasi bahwa kinerja game dan data penggunaan hanya akan digunakan untuk menyediakan layanan lebih baik? Jika demikian, apakah pengguna menyutujuinya?
  • Sebagai pengembang game, apakah perjanjian penerbitan membatasi bagaimana informasi dapat digunakan?

Distribusi Informasi

Banyak perusahaan ingin menemukan cara untuk membagikan atau memonetisasi data yang mereka kumpulkan. Namun, tentunya ada beberapa hukum dan peraturan yang mempengaruhi keinginan untuk membagikan informasi pengguna.

Perusahaan esports perlu memeriksa persutujuan akan bagaimana memperlakukan data/informasi yang diberikan. Pertanyaan yang diajukan dapat berupa:

  • Apakah penonton suatu acara diberitahu bahwa informasi yang dikumpulkan tidak akan pernah dibagikan kepada pihak ketiga?
  • Tindakan apa yang dilakukan untuk memastikan bahwa informasi tersebut benar tidak dibagikan?
  • Selain itu, jika perusahaan yang ingin membagikan data tersebut kepada pihak ketiga, apakah penggunanya memiliki hak untuk menolak dibagikannya data tersebut?
sharing information
Photo by Freestocks on Unsplash

Perlindungan Informasi

Dengan pemikiran bahwa setiap negara memiliki langkah-langkah khusus dalam program keamanan data, perusahaaan esports juga dapat memikirkan jenis tindakan pencegahan apa yang dapat mereka lakukan. Pertanyaan yang dapat diajukan meliputi:

  • Apakah ada program pelatihan information security? Apakah para karyawan dilatih untuk mengikutinya?
  • Tindakan apa yang dipersiapkan untuk menangani potensi adanya kecelakaan data?
  • Ingatlah bahwa hukum ini melindungi lebih dari sekadar informasi ‘pribadi’ biasa, seperti nama pengguna dan kata sandi.

Untuk para pemangku kepentingan di industri esports, pengambilan data harus diseimbangkan dengan hukum privasi web yang kompleks. Di luar regulasi, pendekatan dan filosofi yang diambil perusahaan dalam hal kepercayaan dan keamanan, etika data, dan inklusivitas juga dapat mempengaruhi privasi pengguna.

Pengalaman imersif baru dalam esports yang menggunakan teknologi virtual dan augmented reality semakin meningkatkan kebutuhan akan kerangka perlindungan privasi dan cybersecurity yang dapat diterapkan.

Tantangannya terletak pada penyesuaian yang harus dilakukan karena saat hukum tersebut diterapkan, konsep-konsep teknologi ini belum ada.

Menggunakan pertanyaan-pertanyaan di atas sebagai panduan, setidaknya dapat membantu perusahaan pengembang platform esports untuk lebih memperhatikan kewajiban hukumnya menjaga privasi dan penerapan cybersecurity.