Siapa yang asing dengar kata horas? Sebuah sambutan selamat datang dari Medan, Sumatera Utara. Setelah melakukan banyak wawancara dengan para duelist kece di daerah Jawa dan sekitarnya, kali ini tim Esportsnesia berhasil mewawancarai Farhan Luthfi, salah satu pengurus dari komuntias Duelist Medan.
Penasaran dengan bagaimana kisah jatuh bangunnya Duelist Medan? Mari kita simak langsung saja.
Berawal dari sebuah grup Facebook
Tidak heran dengan kemampuan teknologi zaman now, dimana setiap orang dari berbagai penjuru daerah dapat saling terhubung hanya dengan bermodalkan media sosial.
Ya, media sosial tersebutlah yang mengawali pembentukan grup Facebook yang dibuat oleh Muhammad Adli Lubis pada 7 Februari 2011.
Pada laman grup tersebut, Adli membagikan informasi turnamen yang diadakan tanggal 26 Februari 2011, di Megamas Garden. Saat itu, yang melakukan registrasi dan menjalankan turnamen hanya 6 orang, termasuk Adli dan juga Farhan.
Keadaan ini tidak serta merta menjatuhkan semangat Adli dkk. Sebaliknya, Adli justru merasa tertantang untuk melaksanakan turnamen selanjutnya.
Tepat tanggal 13 Maret 2011, Adli kembali membagikan informasi turnamen selanjutnya yang diadakan di Warung Pak Abu Tasbih 2. Bersambut baik, jumlah peserta yang bergabung pada turnamen ini bertambah lebih banyak dari sebelumnya, yaitu sebanyak 10 jumlah peserta.
Sejak saat itu, Adli dan rekannya semakin rutin mengadakan event, hingga setiap 2 minggu sekali. Lokasi turnamen pun berpindah-pindah hingga akhirnya menemukan kenyamanan untuk berkumpul di Lubuk Arai (sekarang dikenal Food Court Pondok Mansyur) dan Asia Megamas Garden.
Tepat 2 tahun kemudian, Adli mendirikan sebuah toko yang bernama Velocity Hobby Centre untuk menjadi basecamp para anggota Duelist Medan. Dengan adanya basecamp tersebut, komunitas ini tidak perlu lagi berpindah tempat untuk melakukan turnamen, cukup di Velocity Hobby Centre, yang kini berlokasi di Panalove Pizza Jalan Ayahanda No. 20, Medan Perjuangan, Sumatera Utara.
Cara bergabung dengan Duelist Medan
Demi mempermudah sesama teman duelist yang ingin mengenal lebih dekat dengan Duelist Medan, saat ini pemberitaan kegiatan komunitas dilakukan melalui beberapa saluran media sosial berikut ini.
- Facebook Page: Duelist Medan
- Instagram: @duelistmedanofficial
- Twitter: @duelistmedan
Terkhusus untuk warga kota Medan dan sekitarnya (Sumatera Utara), bila kamu ingin berkomunikasi lebih intens dengan Duelist Medan, kamu juga bisa bergabung ke grup internal Facebook Duelist Medan.
Terdapat beberapa pertanyaan yang harus diisi agar para pengurus dapat lebih mengenal profil kamu, calon anggota Duelist Medan. Selain grup Facebook, ada juga grup LINE yang bisa kamu ikuti.
- Facebook Group: Duelist Medan
Kegiatan yang dilakukan selama hampir 9 tahun berjalan
Saat ini jumlah anggota Duelist Medan yang terdaftar mencapai lebih dari 300 orang, baik yang aktif maupun non-aktif. Banyak yang datang untuk mengikuti kegiatan Duelist Medan, banyak pula yang pergi seiring berjalannya waktu sejak 8 tahun Duelist Medan berdiri. Tapi meskipun begitu, semuanya tetaplah anggota dari keluarga besar Duelist Medan.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Duelist Medan untuk para penggiat permainan Trading Card Game:
Duelist Medan Yu-Gi-Oh! League, turnamen yang diadakan setiap hari Sabtu pukul 15.00-18.00 WIB, di Panalove Pizza.
Yu-Gi-Oh! Open Tournament Regional Medan, kegiatan turnamen ini hanya dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun. Dalam turnamen ini, para juara berhak mendapatkan free entry dan bye 2 rounds di Yu-Gi-Oh! Indonesia Championship.
Yu-Gi-Oh! Indonesia Championship Qualifier Medan, kegiatan bulanan ini ditujukan untuk mempersiapkan para duelist, sembari bertanding mendapatkan bye 1 round di Yu-Gi-Oh! Indonesia Championship, turnamen Yu-Gi-Oh! skala nasional.
Beginner Tournament, awalnya bermisi open recruitment, namun turut melaksanakan turnamen sebagai ekshibisi. Kegiatan tahunan ini dilakukan di saat Bunkasai USU, di Fakultas Ilmu Budaya.
Perayaan Ulang Tahun Duelist Medan. Sesuai dengan nama kegiatannya, event ini dilaksanakan dalam rangka merayakan hari jadi dari komunitas ini, sembari mengumpulkan seluruh anggota dan membina keakraban.
Pokemon Gym Battle, merupakan sebuah turnamen yang diadakan setiap hari Jumat dan Minggu di Panalove Pizza, basecamp Duelist Medan.
Pokemon Card Day, kegiatan gathering rutin yang diadakan setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu. Saat kegiatan ini berlangsung, Adli dan rekan komunitasnya mengadakan free play dan tutorial session untuk Pokemon TCG.
Selama kegiatan–kegiatan tersebut dilaksanakan, antusiasme para peserta sangat tinggi dalam setiap kegiatan, khususnya pada saat turnamen. Bahkan terkadang anggota Duelist Medan meminta untuk mengadakan turnamen di luar jadwal karena masih ingin melakukan duel.
Motivasi yang menggerakkan Duelist Medan
Farhan dan Adli memahami bahwa masih banyak duelist di Medan dan sekitarnya yang belum menemukan wadah yang tepat untuk membuat mereka ikut berkembang.
Menjawab panggilan itu, lahirlah komunitas Duelist Medan dengan harapan dapat menjadi wadah tempat bertemu para duelist asal Medan, tidak hanya untuk mendapatkan teman baru, tetapi juga teman sparring untuk menyambut turnamen.
Farhan dan Adli juga memiliki visi dan misi yang jelas untuk lebih mengembangkan Duelist Medan. Adapun visi dan misinya adalah:
Visi Duelist Medan
Untuk menjadi komunitas card game nomor satu di Medan dan sekitarnya.
Misi Duelist Medan
- Mengadakan turnamen mingguan untuk meningkatkan kemampuan bermain para anggota Duelist Medan
- Mengadakan gathering untuk mempererat rasa persaudaraan antar sesama anggota Duelist Medan.
- Mencari anggota-anggota baru melalui media sosial dan event-event yang berkaitan.
- Mengikuti turnamen skala nasional dan internasional untuk menunjukkan kemampuan anggota Duelist Medan
- Menyebarkan informasi seputar Duelist Medan kepada masyarakat agar lebih dikenal dari sisi hobi dan juga prestasi.
Pencapaian Duelist Medan sejak awal terbentuknya
Dalam mengembangkan esports di Indonesia, Duelist Medan juga aktif berpartisipasi dalam turnamen-turnamen besar nan bergensi.
Untuk mengenang pencapaian para anggotanya yang berprestasi, Duelist Medan pada kesempatan ini akan membagikan rekor Hall of Fame-nya.
- Champion di Grand Tournament Medan oleh Mubarak Hazazi tahun 2014 di Medan.
- Champion di Grand Tournament Sumatera oleh Gunalan Anggirasa tahun 2015 di Padang.
- Top 8 di Yu-Gi-Oh! Indonesia Championship oleh Mubarak Hazazi tahun 2015 di Jakarta.
- Top 8 di Yu-Gi-Oh! Indonesia Championship oleh Farhan Luthfi tahun 2015 di Jakarta.
- Champion di Grand Tournament Sumatera oleh Jonathan Silitonga tahun 2016 di Medan.
- Champion di Yu-Gi-Oh! Battle CLAS:H 2017 oleh William Wei tahun 2017 di Medan.
- Top 16 di Yu-Gi-Oh! Indonesia Championship oleh Gunalan Anggirasa tahun 2016 di Yogyakarta.
- Champion di Yu-Gi-Oh! Indonesia Championship Side Event Tournament oleh Farhan Luthfi tahun 2016 di Yogyakarta.
- Top 32 di Yu-Gi-Oh! Open Tournament Singapore oleh Boni Andreas Pasaribu tahun 2017 di Singapore.
- Top 4 di Yu-Gi-Oh! Indonesia Championship oleh Bayu Yuliamsyah Budihardjo tahun 2017 di Jakarta.
- Top 16 di Yu-Gi-Oh! Indonesia Championship oleh Wijaya Salim tahun 2018 di Semarang.
- Top 16 di Yu-Gi-Oh! Indonesia Championship oleh Muhammad Ali Hanafiah tahun 2018 di Semarang.
Beradaptasi di era esports
Dalam mengembangkan esports di Indonesia, khususnya pada game kartu, ada beberapa faktor yang menjadi tantangan. Salah satu yang terberat adalah ketentuan-ketentuan tertentu yang berasal dari pihak penerbit game.
Satu hal yang sangat disayangkan sekali adalah status Yu-Gi-Oh! yang hingga saat ini masih belum juga official di Indonesia. Padahal Yu-Gi-Oh! sudah menjadi official di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Salah satu penyebabnya adalah ketentuan yang diberikan Konami selaku publisher Yu-Gi-Oh! terhadap seluruh negara di Asia untuk harus menggunakan kartu berbahasa Jepang (OCG).
Hal ini sampai saat ini masih sulit diterapkan di seluruh Indonesia, khususnya Jakarta yang player Yu-Gi-Oh! -nya paling banyak di Indonesia.
Namun, Duelist Medan menyikapi ini dengan dewasa dan tetap menggunakan kartu official (OCG) meskipun berbahasa Jepang karena sesuai dengan misi Duelist Medan yang keempat yaitu Mengikuti turnamen skala nasional dan internasional untuk menunjukkan kemampuan anggota Duelist Medan.
Menjadi juara dunia hanya mimpi jika kita tidak mau mengikuti ketentuan yang sudah diberikan. Duelist Medan menganggap penggunaan bahasa Jepang dalam game kartu yang dimainkan adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi bukan hambatan yang harus dipusingkan.
Terkait beradaptasi dalam perkembangan esports masa kini, Duelist Medan sudah sejak dulu melalui pasang surut yang terjadi.
“Tetap ada, tetap eksis, tetap available,” adalah moto Duelist Medan menghadapi tantangan esports. Meskipun terkadang banyak masalah yang muncul, Duelist Medan tetap ada, tetap berdiri meskipun jumlah anggota yang berpartisipasi sedikit, tetap ngumpul, tetap bercanda bersama.
Sesekali main card game lagi. Suatu saat nanti pasti ramai lagi, yang penting Duelist Medan tetap ada untuk para duelist yang bermain card game. Ini sudah terbukti selama delapan tahun ini.
Selain itu kegiatan-kegiatan non-kompetitif lainnya juga masih tetap dilakukan untuk menunjukkan keberadaan Duelist Medan. Acara-acara kumpul bersama seperti nonton bareng, buka puasa bersama, dan lain-lain tetap dilakukan untuk menjaga tali persaudaraan antara anggota.
Perkembangan esports di kota Medan
Beruntungnya kota Medan cepat mengikuti perkembangan esports seperti kondisi di ibu kota, dimana sudah banyak turnamen yang diadakan.
Tidak seperti dulu, sekarang sudah banyak pihak yang melirik dan menjadi sponsor untuk kegiatan esports di kota Medan. Hal ini tentu sejalan dengan penggiat esports yang terus bertambah di kota Medan.
Perkembangan esports di Medan tersebut pun berbanding lurus dengan kondisi “restu” dari orang tua yang memperbolehkan anaknya, dalam menekuni olahraga elektronik.
Di awal tahun Duelist Medan berdiri, komunitas ini beberapa kali kehilangan anggota muda, khususnya pelajar, yang dihalangi oleh orang tua. Namun, seiring berkembangnya zaman, peminatan terhadap card game dan esports juga semakin bertambah dan mendapat dukungan.
Pandangan Duelist Medan terhadap isu-isu seputar industri esports
Melihat anak di bawah usia 17 tahun dan hobi bermain game sudah menjadi hal biasa. Terkait hal tersebut, banyak pro dan kontra yang terjadi, karena ketakutan akan menganggu aktivitas belajar sang anak.
Bagi Farhan, hal tersebut tidaklah menjadi masalah, selama masih mendapatkan pendidikan dengan manajemen waktu yang baik, karena menjadi seorang pemain profesional di esports bisa menjadi sebuah pilihan karir.
Untuk memulainya jelas memerlukan jam terbang yang tinggi. Akan tetapi, karena masih muda, jam terbang tersebut masih bisa diraih.
Perjalanan karir ini juga didukung sesuai dengan faktor bakat, kemampuan, dan minat anak. Jika memang belum mencapai standar-standar tertentu, sebaiknya sang anak fokus pada hal lain yang lebih penting dulu sebelum memilih berkarir di esports.
Farhan juga menambahkan, perkembangan esports kini sudah cukup baik melihat stigma masyarakat yang pelan-pelan mulai berubah. Satu hal yang masih perlu dibenahi adalah attitude / sikap dari pemain-pemain esports yang terkadang dapat memberikan dampak negatif ke anak-anak.
Contohnya seperti berkata-kata kasar yang kurang pantas untuk ditiru anak-anak. Turnamen-turnamen sebaiknya diperbanyak dengan syarat menjaga attitude, sehingga anak-anak tetap memiliki minat pada esports dan juga turut memiliki attitude yang baik.
Harapan Duelist Medan ke depannya
Sebagai penutup, Farhan berpesan kepada para duelist yang ada di Medan sekitarnya, bahwa yang diperlukan hanya sesederhana berani memulai.
Ketika menjadi seorang pemula, gemetaran dan grogi adalah hal yang biasa. Justru, dengan bergabung dan berteman dengan sesama duelist lain, kita dapat mengenali bakat dan kemampuan yang dimiliki sudah sampai sejauh mana.
Dengan menyadari hal tersebut, para duelist akan terpacu untuk lebih berlatih lagi, dan mempersiapkan diri untuk meraih prestasi di segala kompetisi yang ada.
(Disunting oleh Satya Kevino)