Dunia video game kompetitif, kini tidak lagi hanya dihiasi oleh perangkat komputer dan konsol saja. Mobile esports telah lahir dan tidak lagi bisa terus dianggap sebagai sesuatu yang lebih inferior dari perangkat pendahulunya.
Esports sendiri merupakan sebuah istilah untuk permainan video game yang bersifat kompetitif yang umumnya mempertontonkan pertandingan para pemain profesional atau yang disebut atlet esports atau pro player.
Aspek dari esports tentu difasilitasi dengan fitur multiplayer. Namun, apakah semua video game yang dapat dimainkan secara multiplayer dapat disebut esports?
Wikipedia menyebutkan bahwa jenis atau genre video game yang biasanya dihubungkan dengan esports adalah fighting games, first-person shooters (FPS), real-time strategy, sports game, atau Multiplayer Online Battle Arena (MOBA).
Tidak hanya itu, struktur dan tingkatan pertandingan esports juga sama seperti pada cabang olahraga pada umumnya. Bedanya para atlet esports tidak bertanding secara fisik tetapi lebih mementingkan pada aspek strategi dan ketangkasan(termasuk pengambilan keputusan yang sangat cepat).
Mobile esports = esports versi mini?
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kehadiran gim-gim kompetitif dalam ranah mobile sudah sangat berkembang, terutama di negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia.
Pertumbuhannya juga diperkirakan akan menyalip bentuk esports konvensional dalam waktu kurang dari satu dekade. Hal ini semakin panas setelah Valorant mengumumkan kedatangannya dalam versi mobile.
Jika diamati dari segi bisnis, diskusi dan topik yang diangkat seputar Valorant versi mobile sebagian besar berpusat pada dua pandangan, yaitu:
- Versi seluler hanyalah versi yang dimainkan oleh mereka yang saat ini tidak memiliki perangkat komputer yang mendukung. Jika mereka memilikinya, mereka akan beralih dan memainkan game esports yang “sesungguhnya”.
- Valorant versi mobile tidak masuk akal dianggap sebagai esports, tetapi kehadirannya tetap dapat mendorong orang untuk menonton esports PC Valorant.
Mengupas pandangan pertama inferiornya versi seluler
Gagasan pertama tadi mudah dipatahkan, bila kita sudah pernah memainkan gim mobile modern di perangkat HP yang canggih. Smartphone telah berevolusi ke titik dimana grafis dan gameplay yang ditawarkan bisa menjadi suatu pengalaman bermain yang memuaskan dan memungkinkan pemainnya untuk bisa menunjukkan keterampilan maksimal mereka.
Sebagai perbandingan, jika kita melupakan sejenak unsur UI (user interface) dari sebuah gim esports yang memiliki versi PC dan mobile-nya, seperti League of Legends (LoL) dan Wild Rift; maka kita akan sulit membedakan yang mana adalah LoL atau Wild Rift.
Para pemain profesional, baik itu versi mobile ataupun PC, tetap dapat menunjukkan kehebatannya dalam mengungguli lawan mereka dalam permainan.
Hal yang sama berlaku di genre selain MOBA, seperti FPS. Jika kita buruk dalam membidik, spesifikasi ponsel tidak serta merta akan menutupi kekurangan kita. Sangat memungkinkan untuk menjadi seorang profesional dalam dunia mobile esports.
Gagasan bahwa gamer hanya bermain di ponsel karena mereka tidak memiliki akses ke PC justru hanya akan semakin melenceng dari kebenaran.
Jika kita lihat tayangan konten kreator dan streamer YouTube, kita bisa melihat bahwa banyak dari mereka yang memiliki perangkat PC papan atas, namun tetap memilih untuk bermain gim dari ponsel pintar mereka.
Sebagai tambahan, tidak sedikit juga orang yang duduk di depan komputernya yang mahal dan mendengarkan musik sambil memainkan Wild Rift di ponselnya.
Bagaimana dengan game PC yang memiliki versi mobile?
Jawaban tepat mengapa game PC versi mobile juga dapat mempertahankan ekosistem esports-nya sendiri adalah karena keduanya merupakan platform gaming yang benar-benar berbeda.
Gampangnya, pemain Wild Rift perlu kembali memahami mekanik dan menyusun strategi yang berbeda untuk bisa meningkatkan kemampuannya bermain di LoL. Hanya karena seseorang jago bermain LoL, bukan berarti ia akan otomatis jago bermain Wild Rift. Kedua gim tersebut tetap menuntut pemainnya untuk kembali menguasai “medan perang”.
Demikian pula Valorant yang kita singgung sebelumnya, mereka akan mengembangkan komunitas mobile-nya sendiri, influencer-nya sendiri, dan mau tidak mau eksosistem mobile esports-nya sendiri.
Sebagai referensi tambahan, fenomena ini sudah terjadi cukup lama. China contohnya, memiliki liga profesional senilai jutaan dolar untuk gim mobile yang sangat mirip dengan League of Legends, yaitu Honor of Kings.
LoL sendiri juga sudah memiliki liga profesional berhadiah jutaan dolarnya sendiri. Tidak lama lagi, mungkin kita akan segera melihat liga profesional yang fantastis untuk Wild Rift.
Mobile Gamer Vs. PC Gamer?
Orang-orang yang memainkan mobile game tidak akan ‘graduate’ dari memainkan game di ponselnya untuk kemudian mulai bermain di PC. Kualitas ponsel akan terus meningkat dan perkembangan mobile game akan terus terjadi dan penuh inovasi. Dalam beberapa kasus, pengalaman memainkan mobile game mungkin akan lebih baik.
Tentu saja akan ada beberapa permainan silang antara pemain mobile dan pemain PC. PC gamer akan menikmati memiliki versi portabel dari game favorit mereka. Akan tetapi, anggapan bahwa gamer mobile akan meninggalkan platform mereka saat mereka memiliki dana untuk PC tentu sudah tidak lagi relevan.
Valorant akan menjadi esports yang besar, dan perkembangannya tidak akan terlalu mempengaruhi Valorant Mobile.
Valorant akan terus berjuang melawan kompetitornya, seperti Counter-Strike: Global Offensive, sementara Valorant Mobile akan bersaing dengan Call of Duty: Mobile dan PUBG Mobile.
Ekosistem yang berbeda berarti memiliki pesaing yang berbeda juga. Ada banyak ruang untuk keduanya bisa berkembang.
Sebagai kesimpulan, esports akan selalu berpindah dari Timur ke Barat dengan tren yang dimulai dari wilayah yang telah lebih dulu menunjukkan penerimaan terhadap game dan esports.
Platform mobile kini telah menjadi tempat penghasil keuntungan bagi para perusahaan pengembang game, dimana lebih banyak orang bermain gim di mobile daripada di platform lain. Hal ini tentu akan menjadi masa depan esports.
(Disadur dari Esports Observer)