Surabaya Tekken Community – Masih ingat dengan komunitas KMPT Malang Tekken Brotherhood? Sebelumnya, Esportsnesia sudah berhasil menggali banyak hal seputar komunitas fighting game di Indonesia.
Tujuannya tidak lain adalah untuk membagikan gelora mengembangkan komunitas esports kepada teman-teman yang memiliki passion serupa. Kali ini, Esportsnesia kembali melakukan PDKT dengan komunitas Tekken di kota Surabaya.
Bersama dengan Darmawan Sie (BTR |M45T4Z), selaku ketua, dan Alvin James (STC | ChiliMouth) selaku Event Manager di Surabaya Tekken Community (STC), langsung saja kita simak inspirasi yang terkandung di dalamnya.
Asal usul terbentuknya Surabaya Tekken Community
Berawal dari sekumpulan player biasa, penggemar Tekken Surabaya diyakini sudah eksis sejak tahun 1990an yang selalu bersarang di tempat dingdong berkumpul dan bercanda ria.
Ketika Tekken berkembang dan kemudian dirilis untuk platform konsol, sejak saat itu beberapa player memutuskan untuk berpindah ke konsol saja. Hal ini dikarenakan kebanyakan player di Surabaya lebih nyaman menggunakan controller pad dibandingkan arcade stick.
Satu demi satu terkumpul, jumlah pemain game bergenre fighting Tekken ini terus bertamba seiring dengan diadakannya turnamen Tekken di Surabaya.
Hingga kemudian, ketika para penggila Tekken telah terkumpulkan di tahun 2011, dibentuklah Surabaya Tekken Community (STC).
Tujuan Surabaya Tekken Community dibentuk
Dengan semakin bertambahnya para pemain Tekken di Surabaya, semakin seringlah keinginan para player ini untuk bertemu dan bertukar pikiran maupun bermain bersama.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa para player Tekken Surabaya ini belum memiliki tempat yang jelas. Dengan tujuan ingin mendapatkan homebase, sarang bersama, maka timbullah keinginan untuk membentuk komunitas ini.
Kesepakatan pun dibuat secara kekeluargaan, dimana pemilik tempat harus bersedia menyediakan tempat bersarang bagi para anggota serta harus tersedia 2 set console dan TV agar para anggota dapat bermain dan berkumpul.
Perjanjian tersebut tentu dilengkapi dengan syarat ada yang bertanggung jawab atas properti yang sudah disediakan.
Bukan hanya sebatas mencari sarang tempat bertemu, komunitas ini dibentuk dengan tujuan agar teman-teman Tekken Surabaya mendapatkan wadah yang tepat bagi sesama penggemar Tekken.
Demi terlaksananya tujuan di atas, komunitas ini memiliki jadwal rutin, seperti melakukan gathering di basecamp minimal satu kali seminggu. Tujuannya tidak lain adalah untuk terus berlatih meningkatkan kemampuan dan mempersiapkan diri di turnamen kelak.
Adapun visi STC adalah untuk dapat turut menyumbangkan talented player Tekken terbaik untuk bertanding di laga internasional. Visi tersebut juga dilengkapi dengan misi membina para atlet Tekken melalui perkumpulan rutin.
Untuk mencapai misi STC, Alvin, selaku Event Manager mengatakan bahwa STC sudah mulai membuka dirinya ke dunia luar. Alvin mengungkapkan bahwa tidak sedikit rumor yang beredar bahwa STC hanya untuk player kaum advanced saja.
STC ingin mengubah pandangan tersebut dengan membuka tangan secara lebar kepada para pemain-pemain Tekken pemula.
Hal tersebut dibuktikan dengan usaha para player STC membuka booth di berbagai acara non-esports, seperti event kebudayaan Jepang, cosplay, dan lainnya. Tidak jarang juga komunitas ini untuk mendapatkan anggota baru dengan membuka booth.
Ingin bergabung dengan Surabaya Tekken Community?
Untuk mempermudah komunikasi dengan komunitas ini, Alvin dan Dermawan memberikan akses melalui keberadaan media sosial komunitas mereka. STC dapat dihubungi melalui saluran-saluran berikut ini:
- Facebook Group : Surabaya Tekken Community
- Facebook Page : Surabaya Tekken Community
- Instagram : @surabayatekkencommunity
Setelah add atau request, silakan langsung mengirim pesan untuk dapat ditambahkan ke dalam group WhatsApp atau Line.
Kegiatan-kegiatan Surabaya Tekken Community
Tepat di tahun 2019, Surabaya Tekken Community akan menginjakkan umurnya yang ke-8. Tentunya di waktu yang tidak lagi seumur jagung ini, sudah banyak asam-manis yang dilewati. Begitu juga dengan kegiatan, termasuk perkumpulan rutin maupun turnamen-turnamen yang sudah dilalui.
Sepanjang tahun 2017, Surabaya Tekken Community sudah melaksanakan banyak kegiatan, di antaranya: Spazio Gaming Week 1.0, ASUS ROG Mini Tourment feat STC, dan masih banyak lainnya.
Begitu juga dengan sepanjang 2018 lalu. Pada bulan Januari kemarin, komunitas ini mengadakan berbagai level turnamen. Mulai dari Indonesia Game Tour Surabaya Qualifier, hingga Gamebox Tekken 7 Tournament.
Di bulan Februari dan April, STC kembali membuka booth di CLAS:H x Chocodays 2018 dan More Market: Game.
Stamina yang dimiliki STC tidak hanya terhenti di kuartal pertama tahun 2018. Berlanjut lagi dengan beberapa turnamen dari bulan Juli hingga Desember, yaitu MSI Fans Week 1 dan 2 feat STC, MSI Mini Tournament feat STC, Acer Predator 1 dan 2 Fun Challenge feat STC, dan Ultimo Hombre Axis Pyramid League (Support and Partner).
Pencapaian Surabaya Tekken Community
Hadirnya STC sebagai wadah untuk bertukar pikiran, bertanding dan berbagi strategi tentu tidak selamanya mulus.
Di umurnya yang beranjak ke-9 tahun ini, banyak kebanggaan yang dapat dibagikan untuk menginspirasi lebih banyak pemain Tekken lainnya untuk tidak hanya mengembangkan strategi bermain, tetapi juga diri untuk menjadi lebih baik.
Berikut adalah individu-individu bertalenta asal STC yang sukses mengembangkan dirinya melalui hobi dan komunitas:
Darmawan (M45T4Z), salah satu player dari Surabaya Tekken Community berhasil menyumbangkan medali perak di World Cyber Games Asian Championship 2012 Malaysia, meraih Juara 3 di Indonesia Game Tour Surabaya Qualifier 2018 dan menjadi Runner Up Ultimo Hombre Axis Pyramid League Surabaya Series 2018, dan berhak untuk mewakili kota Surabaya. Darmawan juga resmi menjadi atlet Bigetron E-Sports di bulan November 2018.
Tommy (Mishima Boy), seorang player dari Surabaya Tekken Community, juga berhasil menjadi Runner Up World Cyber Games Indonesia Qualifier, meraih Juara 1 di Indonesia Game Tour Surabaya Qualifier dan Ultimo Hombre Axis Pyramid League dan berhak mewakili Surabaya.
Dengan pencapaian tersebut, diharapkan STC mampu memacu lebih Tekken player tanah air untuk dapat ikut berpartisipasi dan mengukir prestasi di laga internasional, serta menarik minat para pemain Tekken yang awalnya hanya asal bermain menjadi serius dan memiliki target yang lebih tinggi.
Untuk mengembangkan esports di Surabaya sendiri, STC yang diwakili oleh Alvin dan Dermawan, seringkali bekerjasama dengan vendor-vendor gaming seperti MSI, ROG dan Acer Predator setempat dan juga sponsor-sponsor besar semacam Gudang Garam Intersport dan Djarum untuk mengadakan turnamen skala daerah maupun nasional.
Tantangan mengembangkan esports di Surabaya
Alvin mengatakan, tantangan yang dihadapi STC sebagai komunitas game console adalah banyaknya game mobile yang lebih mudah dan praktis untuk dimainkan dan cukup menggunakan handphone.
Maka langkah untuk mengembangkan dan mengenalkan komunitas game console ini adalah dengan membuka stand di setiap event game dan event pop culture Jepang. Dan untuk sementara ini, STC hanya membuka stand di Surabaya saja.
Kemudian, walaupun Tekken adalah game fighting terpopuler saat ini, jumlah peminat game fighting tidak sebanyak game MOBA ataupun FPS.
Mau nggak mau, STC harus tetap berusaha berjuang mempertahankan populasi yang sudah ada.
Perkembangan esports di Surabaya
Di Surabaya sendiri jumlah gamer terus bertambah sejak beredarnya berita bahwa Arena of Valor, dan berbagai judul lainnya masuk ke dalam cabang esports di Asian Games 2018.
Dewasa ini juga kita mendengar kabar bahwa esports ikut dipertandingkan dalam SEA Games. Berita ini akan menjadi motivasi kuat bagi para gamers untuk terus mengembangkan skill mereka agar dapat ikut menjadi bagian dari para atlet esports.
Tidak berhenti disitu saja, komunitas ini juga berharap kelak Tekken akan menjadi salah satu game yang ikut dipertandingkan di SEA Games selanjutnya, sama seperti pada saat Tekken masuk dalam salah satu game yang dipertandingkan di WCG (World Cyber Games).
Alvin meyakini, perkembangan esports di Surabaya akan berkembang pesat jika dibantu dengan pemerintah setempat. Namun sejauh ini, Alvin dan teman-teman komunitas Tekken Surabaya belum menemukan dukungan tersebut.
Berbeda dengan pemerintah setempat, Alvin merasa bahwa pemerintah Indonesia sudah mulai membaca peluang dari potensi industri esports. Hal ini paling tampak ketika Asian Games menghadirkan esports, yang ternyata adalah industri yang mampu menghasilkan banyak profit.
Tantangan perkembangan esports
Alvin dan Dermawan mewakili Surabaya Tekken Community, tidak memungkiri bahwa stigma negatif masih terus mengelilingi. Pandangan keluarga, teman, bahkan masyarakat sekitar hanya bisa mengenal video game sebagai permainan anak-anak dan membuang waktu.
Dengan adanya Surabaya Tekken Community, komunitas ini ingin meyakinkan para teman-teman sekitar, bahwa game juga dapat memberikan dampak positif kepada orang-orang yang tergabung di dalamnya.
STC meyakini, bahwa stigma negatif tersebut tidak akan menjadi penghalang bagi mereka untuk berhenti bermain dan berlatih. Begitu juga dengan banyak anak muda jaman kini yang memutuskan untuk fokus berkarir di esports.
Perkembangan esports dalam beberapa tahun mendatang akan semakin pesat, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa atlet esports akan mencapai level yang sama dengan atlet olahraga tradisional.
Menurut STC, apakah esports adalah olahraga?
Menurut Surabaya Tekken Community, esports merupakan olahraga. Di era digital ini, banyak hal yang dulunya hanya dapat dilakukan secara konvensional namun sekarang dapat dilakukan secara digital.
Semakin berkembangnya teknologi maka esports akan juga terus berkembang. Untuk saat ini beberapa game bahkan sudah menggunakan teknologi VR (Virtual Reality) dimana gamer dapat merasakan pengalaman bermain yang lebih nyata seolah-olah sedang berada dalam game tersebut.
Pada dasarnya, esports layak dikategorikan sebagai olahraga, mengingat bahwa kecepatan refleks tangan, otak, dan juga muscle memory adalah hal utama yang dibutuhkan oleh seorang atlet esports.
Menurut STC, apakah perlu turnamen esports untuk perempuan?
Menurut Darmawan, layaknya atlet olahraga laki-laki dan perempuan, ada baiknya kompetisi khusus perempuan diadakan. Tujuannya adalah untuk menarik lebih banyak atlet esports perempuan. Untuk saat ini di Indonesia sangat jarang perempuan bermain game secara profesional.
Ada banyak hal yang mempengaruhi hal tersebut, seperti adanya anggapan masyarakat bahwa perempuan tidak cocok bermain game dan hal-hal sejenisnya, yang dimana hal tersebut tidaklah benar.
Dengan diadakannya kompetisi khusus untuk perempuan, secara perlahan kita dapat mengikis stigma bahwa perempuan tidak cocok untuk bermain game, dan tentunya menjadi setara dengan atlet esports laki-laki.
Nah itu dia, cerita perjuangan komunitas esports di Indonesia dari Surabaya Tekken Community. Sudah kagum belum dengan komunitas ini? Yuk, dukung terus perjalanan Surabaya Tekken Community untuk turut memajukan esports Indonesia!
(Disunting oleh Satya Kevino)
